Anda di halaman 1dari 7

Kandungan dan Isi Al-Qur'an

Written By nana rudiana on Friday, 29 August 2014 | 19:06

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk
seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang
terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai
pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal
17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1
sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10
hijriah yakni surah almaidah ayat 3.
Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat,
langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan
dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi
sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang
yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2
bulan dan 22 hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kandungan Al-Quran?
2. Bagaimana Pengklasifikasian kandungan al-Quran?
3. Apa hidayah dari kandungan Al-quran?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui maksud dari kandungan Al-Quran.
2. Mengetahui pengklasifikasian kandungan Al-Quran.
3. Mengetahui hidayah dari kandungan Al-Quran.

BAB II
KANDUNGAN AL-QURAN

A. Kandungan dan Isi Al-Quran


Al-Quran berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat manusia yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan tersebut tidak berbeda dengan
risalah yang dibawa olae Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada
Nabi Isa, rialah itu adalah mentauhidkan Allah. Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-
Quran tidak berbeda dengan konsep ketuhanan ang diajarkan oleh rasul yang pernah Allah
utus didunia ini.hanya persoalan huum atau syariat sajalah yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan situasi dan kondisi dimana nabi itu diutus.
Bagaimanapun juga, kita sering membaca perbincangan Al-Quran mengeni bumi,
tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, jagat raya, fenomena alam, dan sejarah. Perbincangan
tersebut dalam kitab Suci ini, merupakan rangkaian pembelajaran bagi umat
manusiamengenai tauhid dan ketundukan kepada Allah.[1]
Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam Al-Quran. Akan tetapi,
kebanyakan dari kita hanya membacanya saja tanpa mau memahami isi yang terkandung di
dalamnya. Di bulan Ramadhan, banyak orang-orang berlomba mengkhatamkan Al-Quran.
Sebenarnya bukan mengkhatamkan yang diutamakan akan tetapi menelaah dan mempelajari
Al-Quran yang sangat dianjurkan agar tidak terjadi kesalahpahaman memaknai Islam seperti
yang terjadi belakangan ini dimana banyak timbul aliran-aliran sesat yang mengatasnamakan
Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Banyak timbul perpecahan di dalam umat Islam salah satunya adalah tidak memahami
kandungan ayat Al-Quran seperti yang telah penulis katakan di atas. Kebanyakan dari
mereka hanya membaca tapi tidak mempelajari. Itulah gambaran umum isi kandungan Al-
Quran. Para ahli telah banyak mengkaji dan memperinci kandungannya. Hasil kajiannya
menunjukan perbedaan-perbedaan, sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing.

B. Klasifikasi kandungan al-Quran.

Isi Al-Quran mencakup dan menyempurnakan pokok- pokok ajaran dari kitab-kitab
Allah SWT yang terdahulu (Taurot, Injil, dan Zabur). Sebagian ulama mengatakan, bahwa
Al-Quran mengandung tiga pokok ajaran: a) keimanan; b) akhlak danbudi pekerti; dan c)
aturan tentang pergaulan hidup sehari-hari antar sesama manusia. Sebagian ulama yang lain
berpendapat, bahwa Al-Quran berisi dua peraturan pokok: a) peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah SWT; dan b) peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, dan dengan alam sekitarnya.
Kelengkapan dan kesempurnaan isi Al-Quran ini diakui juga oleh para pakar Barat,
di antaranya oleh Edward Gibbon. Ahli sejarah Inggris (1737-1794) ini mengatakan. "Al-
Quran adalah sebuah kitab agama, yang membahas tentang masalah-masalah kemajuan,
kenegaraan, perniagaan, peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam Islam. Isi Al-
Quran sangat lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai soal pekerjaan
sehari-hari, mulai dari masalah rohani sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan
tentang hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang
akhlak dan perangai serta hukum siksa di dunia.

"Karena itu amat besar perbedaan Al-Quran dengan Bibel. Bibel tidak mengandung aturan-
aturan yang bertalian dengan keduniaan. Yang terdapat di dalamnya hanyalah cerita-cerita
untuk kesucian diri. Bibel tidak dapat mendekati Al-Quran, karena Al-Quran itu tidak
hanya menerangkan sesuatu yang bertalian dengan amalan keagamaan, tetapi juga
mengupas asas politik kenegaraan. Al-Quranlah yang menjadi sumber peraturan negara,
sumber undang-undang dasar, memutuskan suatu perkara yang berhubungan dengan
kehartaan maupun kejiwaan."
Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia
dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi
maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis
besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti
definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :

1. Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita
yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan
tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang
pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
Akidah atau iman dalam perspektif Al-Quran mesti melahirkan amal shalih. Iman dan
amal shalih bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan antara satu dari yang
lain, iman dianggap belum benar jika tidak diaktualisasikan dalam prilaku shalih, dan prilaku
positif tidak dapat diangap suatu keshalihan jika tidak didasarkan pada keimanan. Jadi
keimanan berkaitan sekali dengan amal shalih. Karena begitu eratnya kaitan antara kedua hal
tersebut, maka perbincangan Al-Quran tentang keimanan selalu beriringan dengan amal
shalih.[2]
Contohnya pada surat Al-Ikhlas, Ali Imran:32,

2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha"
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan
ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang
tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima
waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya.
Contohnya yaitu pada ayat

3. Akhlak
Kata akhlaq meupakan jamak dari al-khuluq. Secara harfiah, ia berasal dari kata
kholaqa yang berarti menjadikan. Dan al-akhuluq berarti kejadian. Secara istilah, al-akhlaq
diartikan kepada suasana jiwa (ahwal an-nafs) yang berpengaruh pada prilaku. Ibnu
Miskawaih (421 H) mendefinisikan akhlaq itu sebagai sifat yang etrtanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
[3]
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau
akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus
Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap
manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
Contohnya pada surat Al Israa : 23-24, Al Ahqaaf : 15 , Adh Dhuhaa : 9-11, Al Balad : 12-
16, Al Insaan : 8-11 , An Nisaa : 36-37
4. Hukum-Hukum
Secara garis besar hukum yang diperbincangkan dalam Al-Quran meliputi dua hal yaitu
ibadah dan muamalah. Ibadah meiputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Dan muamalah meliputi
hukum keluarga, jinayah, politik dan ekonomi. Ini menunjukan bahwa hukum islam sangat
komprehensif, tidak ada aspek kehidupan manusia tata aturan hukumnya. Inilah salah satu
karakter khusus hukum islam, yang tidak ada dalam hukum buatan mansia. J.N.D Anderson,
seorang orientalis, mengakui hal ini. Dia mengatakan hukum islam jauh lebih luas
cakupannya dari hukum barat, hukum islam mencakup segala lapangan hukum sekaligus,
yaitu hukum publik, hukum privat, hukum nasional, dan hukum internasional dimana Barat
tidak menganggapnya sebagai hukum.[4]
Contohnya pada surat al-Baqarah ayat 234, an-Nisa ayat 29, al-Maidah ayat 90, An-Nahl
ayat 90, Al-Hujarat ayat 13

5. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia
akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga
jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran
atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah
lainnya tarhib.

6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah


Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang
mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami
kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau
dengan istilah lain ikibar.
Contohnya yaitu pada surat

7. Dorongan Untuk Berpikir


Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan
pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya,
terutama mengenai alam semesta.
Contohnya yaitu pada surat li Imrn 191, Ar-Rum : 187, Az-Zumar: 42, Al-Araf :
175-176,

Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain


1. Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia segala zaman,
tempat dan bangsa.
2. Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi jiwa pendengarnya.
3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas
manusia (memutus rantai taqlid).
5. Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya.
6. Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan manusia dan hukum-hukumnya.
7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia
hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.

C. Hidayah Kandungan Al-Quran


Kata Hidayah berasal dari bahasa arab dari kata, hadaa, yahdi, hadyan, hudan,
hidayatan, hidaayatan. Yang artinya petunjuk. Sedangkan menurut isltilah hidayah adalah
penjelasan atau petunjuk jalan yag akan menyampaan pada tujuan sehingga meraih
kemenangan di sisi Allah Swt.
Dengan baca ayat-ayat Al-Quran, maka akan didapati beberapa macam hidayah Allah
swt yang diberika kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan patuh kepada-Nya degan
membaca al-quran dengan tartil, memahaminya dengan benar dan melaksanakan apa yang
diperintah dan menjauhi apa yan dilarang semata-mata mencari ridho-Nya.
Al-Quran adalah kitab suci umat islam dan di jadikan way of life bagi orang-orang
yang bertaqwa, siap disuruh dan dilarang oleh Allah swt serta bersyukur jika mendapat
kebaikan dan bersabar bila ditimpa keburukan. Al-Quran mengajarkan kepada kaum
muslimin tentang kebahagiaan dunia dan akhirat, hubungan bai antara Tuhan dan sesama,
dengan al-quran kaum musimin mengetahui mana yang halal dan haram, mana jalan
membahagiakan dan mencelakakan, mana jalan kesurga dan neraka. Oleh karena itu jadikan
al-Quransebagai ukuran keimanan, ketaqwaan dan kebahagiaan bagi orang-orang ang pandai
bersyukur atas nikmat Allah swt.[5]
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Garis-garis besar isi kandungan Al-Quran
Pokok-pokok isi kandungan Al-Quran ada lima:
1. Tauhid, kepercayaan pada allah swt, Malaikat-malaikatnya, Kitab-kitabnya, para Rasul-Nya,
hari kemudian, Qadla dan Qadar yang baik dan buruk.
2. Tuntunan ibadat sebagai perbuatan yang menghidupkan jiwa tauhid.
3. Janji dan ancaman:Al-Quran menjanjikan pahala bagi orang yang mau menerima dan
mengamalkan isi Al-Quran dan mengancam mereka yang mengingkarinya dengan siksa.
4. Hukum yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagian dunia dan akhirat.
5. Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada allah,yaitu orang-orang yang shaleh seperti
Nabi-nabi dan Rasul-rasul, juga sejarah mereka yang mengingkari agama allah dan hukum-
hukumnya. Maksud sejarah ini ialah sebagai tuntunan dan tauladan bagi orang-orang yang
hendak mencari kebahagian dan meliputi tuntunan akhlaq.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad, Kitab Al-Akhlaq, Beirut:Darulkitab Al-Arabi, 1969.


Andeson, J.N.D. Hukum Islam di Dunia Modern (Terjemah oleh: Machum Yusuf, Husein). Surabaya:
Amarpress, 1990.
Kadar M. Studi Al-Quran, Amzah: Jakarta, 2009.
Keluargaumarfauzi.blogspot.com/2013/02hidayah-al-qran-bagi-orangbertaqwa.html?m=
[1] Kadar M. Yusuf, Studi Al-Quran, Amzah: Jakarta, 2009, hlm 165.
[2]Kadar M. Yusuf, Studi Al-Quran, Amzah: Jakarta, 2009, hlm 168.

[3]Ahmad Amin, Kitab Al-Akhlaq, Beirut:Darulkitab Al-Arabi, 1969, hal 63.


[4]J.N.D. Andeson, Hukum Islam di Dunia Modern (Terjemah oleh: Machum Husein). Surabaya:
Amarpress, 1990, hal 4.
[5]Keluargaumarfauzi.blogspot.com/2013/02hidayah-al-qran-bagi-orangbertaqwa.html?m=

Anda mungkin juga menyukai