2017
No Dokumen :
PEDOMAN Tgl Terbit :
No Revisi :
PELAYANAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Jumlah Halaman :
Di tetapkan
Kepala UPF
PUSKESMAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Tujuan Pedoman
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adatah untuk menjadi acuan
bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas
Ciwidey , sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.
C. Batasan Operasional
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan Keluarga Brencana (KB) Upaya Kesehatan
ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas sena upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses
tumbuh kembang. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
D. Landasan Hukum
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 - 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb :
Dokter dan perawat melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
Dokter gigi dan perawat gigi melakukan UKGMD, UKGS di dalam maupun
diluar gedung
Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak, imunisasi Serta
keiuarga berencana baik dalam gedung maupun di Iuar gedung
Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan,
serta melakukan kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya program gizi masyarakat.
Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
Iingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oieh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
Analis melakukan pelayanan laboratorium bagi pasien yang dirujuk dari BP
Umum dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan, serta
melakukan kegiatan di Iuargedung
Petugas Obat melakukan pelayanan pemberian obat bagi pasien berdasar resep
dari BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi di dalam gedung maupun kegiatan di luar
gedung
Psikolog melakukan pelayanan konsultasi psikolog bagi pasien yang dirujuk dari
BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi, serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan, serta melakukan kegiatan di Iuar gedung.
Petugas Fisioterapi melakukan pelayanan fisioterapi bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum dan KIA, serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan.
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas
sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun. dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan seiiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan penal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya resefsatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas CIWIDEY .
KAMAR MANDI RUANG GIGI
DAPUR
LABORATORIUM
APOTIK
TANGGA NAIK PINTU
MASUK
GUDANG OBAT
LOKET
LANTAI
DASAR
GUDANG
RUANG TINDAKAN RUANG IMUNISASI
BP KIA
Ruang Bawah
A. Denah Ruang
STANDAR FASILITAS
Ruang atas
AULA Rapat
RUANG RUANG TU
KEPALA PUSKESMAS
TANGGA TURUN
RUANG
ADMINISTRASI
RUANG
ADMINISTRASI
MUSHOLLA
KAMAR MANDI
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah
gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses, kecuali
untuk pelayanan konsultasi Gizi dan Kesehatan Lingkungan ada di lantai atas.
BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja pemeriksaan dokter. Di
bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamnese sekaligus
pemeriksaan awai oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana
cuci tangan bagi petugas setelah meiakukan tindakan kepada pasien. Disamping
itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai saiah satu client dari
sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk memasukkan
data pasien pada sistem informasi puskesmas, sedangkan ruang UGD ada
disamping BP Umum.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga
memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil,
pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada
balita. Ruangan KIA memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, bed
ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat komputer pendukung sistem
informasi puskesmas.
Ruang peiayanan Gigi terdapat dilantai bawah, dengan dilengkapi
peralatan yang sudah memadai seperti dental unit, almari alat dan meja
administrasi dan sistem Informasi Puskesmas.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan masing-masing
memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada klien untuk dapat
berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih
mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena
memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang kinerjanya.
II. Peralatan
Perbaikan Pencegahan
Promosi Kesehatan KIA dan
Gizi & Pemberantasan Pengobatan
Kesehatan Lingkungan KB
Masyarakat Penyakit Menular
Lea Sente Ten Leafle Leaflet/Br Tensimet
flet r simeter t osur penyuluhan er
Alat Block Ste Pandu penyakit Buku
peraga Grill toskop an Diet Vaksin register
penyuluhan Kit Ste PC/Ko Blanko Sterilisat
Ka Sampling air toskop mputer Surveilans or
mera Alat laennec Food Pedoman Kompute
Lap pembasmi Ter Model KLB r
top nyamuk mometer Timba Cold Stetosko
LC Swing Do ngan Badan Chain p
D Proyektor foc ppler Mikrot Vaksin Opthalmoskop
Otoskop
Jad Leafle KB ois Carier
Snelen Chart
wal kegaitan t set Leafle Minor set
ECG
Buk Par t
u tus set
Pa Kul
mflet kas vaksin
Sp
uit
Pita
pengukur
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut peiayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan Keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta
jarak antar Kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh
penggunajasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa
setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga Kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan peiayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi Serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Kab. Sleman) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memeiihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka
meningkatkan Kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawatjalan termasuk pelayanan pra rujukan
dan tindakan lanjutnya
C. Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menoupaus
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.
A. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benar sesuai denagn gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaiuasi upaya perbaikar gizi masyarakat
4. Terseenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
B. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko
menderita kelainan gizi antara lain:
1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (\NUS) 'cermasuk calon pengantin (cantin), ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi (endemik)
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
5. Pekerja penghasilan rendah.
Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan
mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau
menurut pengamafan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang
berarti (bermakna) dari kejadiankesakitanlkematian tersebut kepada
kelompok penduduk dalam kurun tertentu. Wabah Penyakit Menular adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakh menuiar dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
(U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang mennular) Kegiatan
upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (PZM)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya :
a. Pengobatan, dengan memberikan perlolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan-
pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan Adalah mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar didalam masyarakat. yang dilakukan antara Iain dengan
memberikan kekebalan kepaca host melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan imunisasr.
3. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular Adalah suatu kegiatan
pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan : pengumpulan
data/informasi untuk menentukan tindakan (surveillance for action).
A. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum:
Sebagai pedoman petugas kesehatan untuk Meningkatnya kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Khusus:
1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat : promotif &
preventif.
2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah kesehatan : preventif & kuratif.
3. Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan
perawatan : tim kesehatan lintas program terkait & sektoral terkait (kader
kesehatan, RT, RW) melaksanakan promotif, preventif, kuratif / rehabilitatif.
4. Terlayaninya kelompok khusus / panti yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan perawatan : promotif, preventif, dan rehabilitatif.
5. Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan
keperawatan.
6. Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
perawatan di puskesmas dan di rumah.
C. Batasan Operasional
D. Landasan Hukum
- Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
- Permenkes RI Nomor 741 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
- Permenkes RI Nomor 59 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan dana
BOK.
- Kepmenkes RI No. 128/ Menkes/ SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat, Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
merupakan pelayanan penunjang yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan
- Kepmenkes RI Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
No SDM Distribusi Jumlah
1. Perawat a. Fuji Pratiwi, Amd. Kep. 3
b. Emgkay Rokayah, Amd.Kep.
c. Slamet Awaludin, AMK
2. Ners a. Rissa Mega Putri, Skep.,Ners. 1
STANDAR FASILITAS
A. Denah
B. Standar Fasilitas
1. Pedoman Pelaksana Perkesmas
2. SPO perkesmas
3. Public Health Nursing (PHN) kit
4. formulir askep keluarga
TATALAKSANA KEGIATAN
4 Memanfaatkan sarana + + +
kesehatan sesuai anjuran
5 Melaksanakan perawatan + + +
sederhana sesuai anjuran
6 Melaksanakan tindakan + +
pencegahan secara aktif
7 Melaksanakan tindakan +
promotif secara aktif
2. Sasaran.
Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang
dapat terbagi menjadi:
1. Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita,
lanjut usia (lansia), masalah mental/jiwa.
2. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah
mental/jiwa.
3. Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi,
konflik, tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas adalah
keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap
masalah kesehatan (Gakin), keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil,
balita, lansia, menderita penyakit).