Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS CIWIDEY

2017
No Dokumen :
PEDOMAN Tgl Terbit :
No Revisi :
PELAYANAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Jumlah Halaman :

Di tetapkan
Kepala UPF
PUSKESMAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem

kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara

menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam

penyelenggara upaya kesehatan dasar Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam

melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan

masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya

kesehatan masyarakat esensial meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan;


b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
f. Perawatan Kesehatan masyrakat

A. Tujuan Pedoman
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adatah untuk menjadi acuan
bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas
Ciwidey , sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.

B. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Ciwidey meliputi:
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

C. Batasan Operasional

1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


meialui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat

2. Upaya kesehatan lingkungan Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas


untuk menjadikan Iingkungan yang sehat dalam rangka penoegahan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.

3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan Keluarga Brencana (KB) Upaya Kesehatan
ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas sena upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses
tumbuh kembang. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.

4. Upaya peningkatan gizi masyarakat

Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat


dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan
peran serta aktif masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit


Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara Iain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasip
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas )

Adalah perpaduan antara keperawatan ( Perkesmas ) adalah perpaduan antara


keperawatan dan kesehatan masyrakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan promotif dan preventif secara
menyeluruh dan terpadu , ditujukan kepada individu ,ditujukan kepada
individu ,keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal ,sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
masyrakat.

D. Landasan Hukum

1. Undang - undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan no 44 Tahun 2016 tentang pedoman
Manajeman Puskesmas.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


NO JABATAN KUALIFIKASI
1 Dokter S1 Kedokteran
2 Perawat DIII Keperawatan dan S1
Keperawatan Ners
3 Bidan DIII Kebidanan
4 Nutrisionis DIII Gizi
5 Sanitarian DI Kesling
6 Petugas Promkes DIII Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 - 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb :
Dokter dan perawat melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
Dokter gigi dan perawat gigi melakukan UKGMD, UKGS di dalam maupun
diluar gedung
Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak, imunisasi Serta
keiuarga berencana baik dalam gedung maupun di Iuar gedung
Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan,
serta melakukan kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya program gizi masyarakat.
Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
Iingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oieh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
Analis melakukan pelayanan laboratorium bagi pasien yang dirujuk dari BP
Umum dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan, serta
melakukan kegiatan di Iuargedung
Petugas Obat melakukan pelayanan pemberian obat bagi pasien berdasar resep
dari BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi di dalam gedung maupun kegiatan di luar
gedung
Psikolog melakukan pelayanan konsultasi psikolog bagi pasien yang dirujuk dari
BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi, serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan, serta melakukan kegiatan di Iuar gedung.
Petugas Fisioterapi melakukan pelayanan fisioterapi bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum dan KIA, serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan.

C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas
sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun. dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan seiiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan penal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya resefsatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas CIWIDEY .
KAMAR MANDI RUANG GIGI
DAPUR
LABORATORIUM
APOTIK
TANGGA NAIK PINTU
MASUK
GUDANG OBAT
LOKET
LANTAI
DASAR
GUDANG
RUANG TINDAKAN RUANG IMUNISASI
BP KIA
Ruang Bawah
A. Denah Ruang
STANDAR FASILITAS
Ruang atas

AULA Rapat

RUANG RUANG TU

KEPALA PUSKESMAS

TANGGA TURUN

RUANG

ADMINISTRASI
RUANG

ADMINISTRASI

MUSHOLLA
KAMAR MANDI
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah
gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses, kecuali
untuk pelayanan konsultasi Gizi dan Kesehatan Lingkungan ada di lantai atas.
BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja pemeriksaan dokter. Di
bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamnese sekaligus
pemeriksaan awai oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana
cuci tangan bagi petugas setelah meiakukan tindakan kepada pasien. Disamping
itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai saiah satu client dari
sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk memasukkan
data pasien pada sistem informasi puskesmas, sedangkan ruang UGD ada
disamping BP Umum.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga
memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil,
pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada
balita. Ruangan KIA memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, bed
ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat komputer pendukung sistem
informasi puskesmas.
Ruang peiayanan Gigi terdapat dilantai bawah, dengan dilengkapi
peralatan yang sudah memadai seperti dental unit, almari alat dan meja
administrasi dan sistem Informasi Puskesmas.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan masing-masing
memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada klien untuk dapat
berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih
mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena
memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang kinerjanya.
II. Peralatan
Perbaikan Pencegahan
Promosi Kesehatan KIA dan
Gizi & Pemberantasan Pengobatan
Kesehatan Lingkungan KB
Masyarakat Penyakit Menular
Lea Sente Ten Leafle Leaflet/Br Tensimet
flet r simeter t osur penyuluhan er
Alat Block Ste Pandu penyakit Buku
peraga Grill toskop an Diet Vaksin register
penyuluhan Kit Ste PC/Ko Blanko Sterilisat
Ka Sampling air toskop mputer Surveilans or
mera Alat laennec Food Pedoman Kompute
Lap pembasmi Ter Model KLB r
top nyamuk mometer Timba Cold Stetosko
LC Swing Do ngan Badan Chain p
D Proyektor foc ppler Mikrot Vaksin Opthalmoskop
Otoskop
Jad Leafle KB ois Carier
Snelen Chart
wal kegaitan t set Leafle Minor set
ECG
Buk Par t
u tus set
Pa Kul
mflet kas vaksin
Sp
uit
Pita
pengukur
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


1. Petugas Penanggung jawab :
a. Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet penyuluhan
b. Laptop
c. LCD Proyektor
d. Camera
e. Alat tulis
3. Tatalaksana:
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, Kelompok
dan masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,
menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Tujuan Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sasaran
a. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
b. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan dalam gedung
- Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok :
- Kelompok posyandu
- Penyuluhan masyarakat
- Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : PHN
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas
Kampanye program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD,
HIV, malaria, diare
e. Promosi kesehatan tentang narkoba
f. Promosi tentang kepesertaan BPJS
g. Pembinaan dana sehat/jamkesmas
II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Petugas Penanggung jawab
a. Sanitarian
2. Perangkai Kena
a. Senter
b. Block Grill
c. Kit Sampling air
d. Alat pembasmi nyamuk
e. Lieflet
f. Market septic tang
g. Market Rumah sehat
h. Lembar Balik
3. Tatalaksana
Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat meiindungi masyiarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat ksehatdn keluargia dan mnsyarakat yang lebih
baik.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencepai derajat kesehatan yang optimal
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatanl penjualan makanan,
perusahaan dan tempat-tempat umum.
Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukiman
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB

1. Petugas Penanggung jawab


a. Dokter umum
b. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doopler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
3. Tatalaksana
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka Kematian ibu dan anak
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Tujuan

Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa


dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman daIam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui
yang baik.

Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil


termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal sena merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan, penanganan
kedaruratan kebidanan neonatal I
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya
Sasaran Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang
tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas Serta yang berkunjung ke
Puskesmas.

Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut peiayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan Keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta
jarak antar Kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh
penggunajasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa
setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga Kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan peiayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi Serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Kab. Sleman) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memeiihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka
meningkatkan Kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawatjalan termasuk pelayanan pra rujukan
dan tindakan lanjutnya
C. Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menoupaus
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.

IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas penanggung jawab


a. Nutrisionos
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. PC/Komputer
d. Food Mocel
e. Timbangan badan
f. Mikrotois
3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputii
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
3. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein
(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro
Lain
f. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi lebih
4. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)

A. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benar sesuai denagn gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaiuasi upaya perbaikar gizi masyarakat
4. Terseenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

B. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko
menderita kelainan gizi antara lain:

1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (\NUS) 'cermasuk calon pengantin (cantin), ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi (endemik)
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
5. Pekerja penghasilan rendah.

V. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Manular


1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Cold chain
f. Vaksin Carier
3. Tatalaksana Pengertian Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan
oleh agent infeksi atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau
reservoir. yang ditularkanl ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan.
Kejadian luar biasa (KLB)

Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan
mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau
menurut pengamafan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang
berarti (bermakna) dari kejadiankesakitanlkematian tersebut kepada
kelompok penduduk dalam kurun tertentu. Wabah Penyakit Menular adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakh menuiar dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
(U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang mennular) Kegiatan
upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (PZM)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya :
a. Pengobatan, dengan memberikan perlolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan-
pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan Adalah mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar didalam masyarakat. yang dilakukan antara Iain dengan
memberikan kekebalan kepaca host melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan imunisasr.
3. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular Adalah suatu kegiatan
pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan : pengumpulan
data/informasi untuk menentukan tindakan (surveillance for action).

Program pemberantasan penyakit Menular


a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penangguiangan diare
f. Program rabies
g. Program surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
VI . Perkemas ( Perawatan Kesehatan Masyarakat )
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
masyarakat.
Menurut WHO Perkesmas merupakan lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyrakat
secara keseluruhan.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu
dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal.
Kesehatan masyarakat adalah bentuk pelayanan yang erat kaitannya dengan
epidemiologi, faktor-faktor penyebab wabah dan penyelesaian masalah kesehatan di
masyarakat.
Keluarga rawan adalah keluarga rentan terhadap kemungkinan timbulnya
masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
Promotif adalah suatu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan yang dilakukan
pada saat pejamu sedang sehat dengan tujuan kesehatan / memelihara kesehatan.
contohnya penyuluhan-penyuluhan.
Preventif adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menghalangi terjadinya
bencana dan mencegah bahaya yang ditimbulkannya (dalam hal ini penyakit).
Kuratif adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi/menyembuhkan suatu
penyakit
Rehabilitatif adalah upaya yang dilakukan bila sudah terjadi suatu kerusakan dan
dilakukan untuk mengembalikan penderita agar berguna dalam masyarakat, juga agar
mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi dan fisiologi. Rehabilitasi
meliputi fisik, mental dan sosial

A. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum:
Sebagai pedoman petugas kesehatan untuk Meningkatnya kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan Khusus:
1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat : promotif &
preventif.
2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah kesehatan : preventif & kuratif.
3. Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan
perawatan : tim kesehatan lintas program terkait & sektoral terkait (kader
kesehatan, RT, RW) melaksanakan promotif, preventif, kuratif / rehabilitatif.
4. Terlayaninya kelompok khusus / panti yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan perawatan : promotif, preventif, dan rehabilitatif.
5. Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan
keperawatan.
6. Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
perawatan di puskesmas dan di rumah.

B. Ruang Lingkup Pedoman


Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:
1. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di poliklinik
Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling (pusling), posyandu, pos
kes desa.
Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
Penyuluhan kesehatan
Tindakan Keperawatan (direct care)
Konseling keperawatan
Pengobatan (sesuai kewenangan)
Rujukan pasien/masalah kesehatan
Dokumentasi keperawatan
2. Kunjugan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana, bertujuan untuk
pembinaan keluarga rawan kesehatan. Home visit adalah suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya,
pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan,
pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga
non profesional, di bidang kesehatan maupun non kesehatan. Ruang Lingkup home visit
yaitu memberi asuhan keperawatan secara komprehensif, melakukan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan pemberdayaan pasien dan
keluarga. Mekanisme pelayanan home visit:
a) Proses penerimaan kasus.
Home visit menerima pasien dari tiap poliklinik di Puskesmas
Koordinator program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana Perkesmas
untuk mengelola kasus.
Perawat pelaksana Perkesmas membuat surat perjanjian dan proses
pengelolaan kasus

b) Proses pelayanan home visit:


Persiapan terdiri dari memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk
tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan,
menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan Pelaksanaan terdiri dari
perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang berkaitan
dengan keamanan perawat, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien,
membuat rencana pelayanan, lakukan perawatan langsung, diskusikan
kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan
selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan kegiatan.
Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian
awal, kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana.
Proses penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai
tujuan, kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal,
keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien
menolak pelayanan lanjutan, pasien meninggal dunia.
Pembiayaan home visit terdiri dari :
o Prinsip penentuan tarif antara lain pemerintah/masyarakat
bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan, disesuaikan dengan
kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi,
mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/asas gotong
royong, pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling
membantu, mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional
o Jenis pelayanan yang kena tarip antara lain jasa pelayanan tenaga
kesehatan, imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan
langsung oleh pasien, dana transportasi untuk kunjungan pasien
3. Kunjungan perawat ke kelompok prioritas terencana (posyandu usila, posyandu balita,
panti asuhan dan lain-lain)
a) Pengkajian keperawatan individu di kelompok
b) Pendidikan/penyuluhan kesehatan di kelompok
c) Pengobatan (sesuai kewenangan)
d) Rujukan pasien/masalah kesehatan
e) Dokumentasi keperawatan

C. Batasan Operasional

D. Landasan Hukum
- Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
- Permenkes RI Nomor 741 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
- Permenkes RI Nomor 59 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan dana
BOK.
- Kepmenkes RI No. 128/ Menkes/ SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat, Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
merupakan pelayanan penunjang yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan
- Kepmenkes RI Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Semua Perawat di Puskesmas Ciwidey wajib berpartisipasi dalam
kegiatan Perkesmas.

B. Distribusi Ketenagaan
No SDM Distribusi Jumlah
1. Perawat a. Fuji Pratiwi, Amd. Kep. 3
b. Emgkay Rokayah, Amd.Kep.
c. Slamet Awaludin, AMK
2. Ners a. Rissa Mega Putri, Skep.,Ners. 1
STANDAR FASILITAS

A. Denah

B. Standar Fasilitas
1. Pedoman Pelaksana Perkesmas
2. SPO perkesmas
3. Public Health Nursing (PHN) kit
4. formulir askep keluarga

TATALAKSANA KEGIATAN

1. PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CIWIDEY


Pelaksana Kegiatan Perkesmas
Perawat koordinator Perkesmas di Puskesmas harus mempunyai kualifikasi yaitu
minimal D3 Keperawatan dan pernah mengikuti pelatihan/sertifikasi Perkesmas
serta memiliki pengalaman kerja di Puskesmas yang mempunyai tugas sebagai
berikut: Pertemuan dengan perawat pelaksana Perkesmas/penanggung jawab
daerah binaan (darbin) untuk mengidentifikasi masalah prioritas dengan data
epidemiologi, merencanakan kegiatan Perkesmas, memfasilitasi pembahasan
masalah dalam Refleksi Diskusi Kasus (RDK), membahas masalah keuangan.
Kunjungan lapangan untuk melakukan bimbingan pada perawat pelaksana
Penyusunan laporan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
Perkesmas yang merupakan bahan pertanggung jawaban kepada Kepala
Puskesmas.
Sertifikasi bagi perawat Perkesmas yaitu:
Pelatihan Perkesmas
Pelatihan Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (PMKK) untuk perawat
coordinator
Pelatihan gadar (basic)
Pelatihan HIV/AIDS
Pelatihan Keperawatan Kesehatan jiwa Masyarakat (basic)
Pelatihan-pelatihan lainnya (program ISPA, PHBS, gizi, flu burung,dan lain-lain)

Indikator keberhasilan Perkesmas


Indikator keberhasilan kinerja Perkesmas terdiri dari:
1. Indikator kinerja klinik
Ada 4 indikator dalam menilai keberhasilan kinerja klinik Perkesmas yaitu:
Indikator input
Persentasi perawat koordinator (D3 Keperawatan)
Persentasi perawat terlatih keperawatan kesehatan komunitas
Persentasi Penanggung jawab daerah binaan/desa punya PHN kit
Persentasi Puskesmas memiliki pedoman/standard
Tersedia dana operasional untuk pembinaan
Tersedia standar/pedoman/SOP pelaksanaan kegiatan
Tersedia dukungan administrasi (buku register, family folder,
formulir laporan, dan lain-lain)
Indikator proses
Persentasi keluarga rawan mempunyai family folder
Maping (peta) sasaran Perkemas
Rencana kegiatan Perkesmas (POA)
Bukti Pembagian tugas perawat
Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
Catatan keperawatan
Kegiatan Refleksi Diskusi Kasus
Hasil pemantauan dan evaluasi
Indikator output (key indicator)
Persentasi keluarga rawan dibina
Persentasi keluarga selesai dibina
Persentasi penderita (prioritas SPM) dilakukan tindak lanjut
keperawatan (follow up care)
Persentasi kelompok dibina
Persentasi daerah binaan di suatu wilayah
Indikator hasil (Outcome) yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri
dalam memenuhi kesehatannya/mengatasi masalah kesehatannya yang terdiri dari 4
tingkatan keluarga mandiri (KM), masing-masingnya mempunyai kriteria-kriteria
sebagai berikut

Tabel : Kriteria Keluarga Mandiri


Perilaku KM 1 KM II KM III KM IV
No Perilaku KM 1 KM 2 KM3 KM 4
1 Menerima petugas + + + +
Puskesmas

2 Menerima yankes sesuai + + + +


rencana

3 Menyatakan masalah secara + + +


benar

4 Memanfaatkan sarana + + +
kesehatan sesuai anjuran

5 Melaksanakan perawatan + + +
sederhana sesuai anjuran

6 Melaksanakan tindakan + +
pencegahan secara aktif

7 Melaksanakan tindakan +
promotif secara aktif

2. Indikator kinerja fungsional


Indikator kinerja fungsional yaitu indikator kinerja perawat Puskesmas untuk
mengukur pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnya yaitu jumlah angka
kredit yang dicapai sama dengan jumlah kegiatan perawat dalam mencapai
indikator klinik (output) nya.
Pemantauan dan Penilaian Perkesmas
Pemantauan dilaksanakan secara periodik setiap bulan oleh kepala Puskesmas dan
Perawat koordinator Perkesmas. Hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator
kinerja menjadi masukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja perawat berikutnya,
peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan penilaian dilaksanakan
minimal setiap akhir tahun dan hasilnya digunakan untuk masukan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan Perkesmas pada tahun berikutnya. Untuk memudahkan
pemantauan dan penilaian kinerja Perkesmas maka dilakukan penyajian hasil dengan
menggunakan tabel, grafik balok/garis atau grafik Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS). Penilaian dilakukan setahun sekali meliputi semua aspek baik input, output,
outcome sebagai masukan penyusunan rencana kegiatan Perkesmas tahun berikutnya.
Untuk memudahkan pemantauan dan penilaian kinerja Perkesmas maka dilakukan
penyajian hasil dengan menggunakan tabel, grafik balok/garis atau grafik Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS). Penilaian dilakukan setahun sekali meliputi semua aspek baik
input, output, outcome sebagai masukan penyusunan rencana kegiatan Perkesmas tahun
berikutnya.
A. Identifikasi Masalah.
Menurunya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas} diakibatkan oleh meningkatnya angka kesakitan
pada keluarga sasaran khususnya keluarga rawan, keluarga yang rentan terhadap
masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, antara lain :
Meningkatnya suatu penyakit di masyarakat.
Kurangnya kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat oleh petugas.
Kurang akuratnya data yang tersedia
Lingkungan yang tidak sehat dan bersih.
Selanjutnya dapat diidentifikasi masalah yang berhubungan langsung dengan
masalahutama tersebut di atas adalah kurangnya kegiatan Perawatan Kesehatan
Masyarakat oleh petugas yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
Kurangnya kerjasama lintas program terkait.
Kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Kurangnya kemampuan/keterampilan petugas (bidan dan pada perawat)
Kurangnya motivasi petugas.

2. Sasaran.
Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang
dapat terbagi menjadi:
1. Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita,
lanjut usia (lansia), masalah mental/jiwa.
2. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah
mental/jiwa.
3. Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi,
konflik, tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas adalah
keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap
masalah kesehatan (Gakin), keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil,
balita, lansia, menderita penyakit).

Dengan adanya identifikasi masalah diatas, maka penulis dapat mengemukakan


sasaran yang ingin dicapai dalam rangka menuju pemecahan masalah . Adapun
sasaran yang dimaksud adalah seperti di bawah ini. Terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan Perkesmas diakibatkan dari
tercapainya penurunan angka kesakitan pada keluarga rawan yang rentan terhadap
masalah kesehatan. Penurunan angka kesakitan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu :
Tertanggulanginya suatu penyakit di masyarakat
Terwujudnya peningkayan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat oleh
petugas (bidan dan perawat).
Tersedianya keakuratan data.
Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih.

Sedangkan yang menyebabkan terwujudnya peningkatan kegiatan perawatan


kesehatan masyarakat oleh petugas adalah :
1. Terwujudnya peningkatan kerjasama lintas program terkait.
Dengan sudah dilaksanakannya pelatihan petugas perawatan kesehatan
masyarakat. Petugas dari perogram terkait sudah memahami dan mengerti
tentang pelaksanaan dari Program Puskesmas. Bahwa program Puskesmas
sangat mendukung untuk program puskesmas lainnya tertutama dalam
pencapaian cakupan program Kesehatan Ibu dan Anak dan program
Pemberantasan Penyakit menular temasuk Imunisasi. Program KIA dan
Imunsasi adalah program primadona. Untuk program KIA dalam hal
pencapaian cakupan K.1 dan K.4, sedangkan untuk pelayanan program
Imunisasi petugas Puskesmas melakukan pembinaan pada keluarga DO
(Drop Out).Dari program Gizi petugas Puskesmas membantu dalam hal
pembinaan kelarga yang mempunyai bayi, anak balita, yang berat badannya
berada dibawah garis merah (Balita BGM) dan ibu hamil /ibu nifas yang
kekuranan enegi sera membantu dalam hal pelaksanaan pemberian makanan
tambahan (PMT). Untuk program pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
petugas Puskesmas membantu memberikan bimbingan serta tindak lanjut
untuk kasus-kasus penyakit menular maupun tidak menular.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Dengan terpenuhinya sarana dan prasarana khususnya peralatan medis dan
ruangan yang memadai dalam melaksanakan kegiatan akan menimbulkan
suasana yang nyaman dan leluasa sehingga dapat membuat jiwa kita menjadi
tenang. Adanya peralatan medis khusus untuk kegiatan program Puskesmas
yang dipunyai oleh masing-masing petugas (bidan dan perawat) akam
memudahkan kegiatan Puskesmas di masyarakat. Dan program perawatan
kesehatan masyarakat bisa berjalan dengan lancar.
3. Terwujudnya peningkatan kemampuan/keterampilan petugas (bidan dan
perawat).
Seperti sudah diuraikan pada bab terdahulu bahwa kendala/hambatan yang
ditemui dalam upaya peningkatan pelaksanaan kegiatan Perkesmas adalah
faktor manusia sebagai pelaksana yang mempunyai kelemahan, yaitu
kurangnya kemampuan/keterampilan petugas untuk melaksanakan tugas
keperawatan. Sebagai pendukung kelancaran dan kemudahan dalam
melaksanakan kegiatan Perkesmas bagi petugas bagi petugas khususnya
perawat, bidan dan bidan-bidan didesa perlu adanya pelatihan, pembinaan
yang terus menerus oleh atasan langsung atau dari pihak yang
berkepentingan, melaksanakan petunjuk teknis pelajaran. Dengan adanya
usaha tersebut diatas diharapkan akan meningkatkan
kemampuan/keterampilan bagi petugas Perkesmas, sehingga kegiatan
perkesmas dapat dilaksanakan secara optimal dan pada akhirnya akan terjadi
peningkatan, baik disegi pelayanan terhadap masyarakat maupun disegi
pelayanan terhadap masyarakat maupun disegi pencapaian cakupan/hasil
kegiatan.
4. Terwujudnya motivasi kerja petugas.
Terwujudnya motivasi kerja dalam melaksanakan kegiatan Perkesmas tidak
lepas dari kemampuan/keterampilan petugas serta tersedianya sarana dan
prasarana pendukung. Hal ini secara tidak langsung membantu memotivasi
petugas untuk melaksanakan tugas dengan baik. Motivasi kerja petugas
dilihat dari keaktifan petugas dalam membina desa binaan.
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya Upaya kesehatan Puskesmas, maka perlu


didukung oleh penyediaan logistic yang memadai dan optimal, melalui perencanaan
yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usuian pemegang program yang
sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistic harus dijamin
kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan
alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas diselenggarakan sesuai
dengan peraturan yang beriaku.
BAB VI
PENUTUP

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan


kesehatan di wilayah kabupaten/Kota adalah dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/Kota sesuai dengan
kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai