A.PENGANTAR
Untuk menjamin keberhasilan proyek maka masalah manajemen baik manajemen
selama pembangunanmaupun operasi perlu diperhatikan. Banyak proyek,baik proyek
perluasan maupun pendirian tidak berhasil karena berbagai sebab, tetapi penyebab utama dari
kegagalan tersebut adalah kegagalan manajemen.
Sebelum menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis dan
perencanaan manajemen perlu diketahui lebih dahulu sebab-sebab kegagalan
manajemen.dengan mengetahui sebab-sebab kegagalan manajemen diharapkan bisa
membantu merencanakan manajemen yang sesuai dengan proyek masing-masing. Menurut
pengalaman Murray D. Bryce, kegagalan manajemen lebih disebabkan oleh hal-hal berikut,
1.Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (top manajemen)
Kegagalan ini sering terjadi jika puncak pimpipinan berkedudukan di lokasi yang
berjauhan dengan bawahan. Manajer lokal mendapat perintah dan kebijaksanaan dari puncak
pimpinan pusat dan bertanggung jawab terbatas pada perintah yang diberikan pimpinan pusat
kepadanya.
2. Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai
Tidak ada manajer yang bisa bekerja efektif tanpa tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yang diberikan atasan (dalam hal iniadalah pemilik perusahaan atau pemegang
saham) kepadanyan tidak jelas.
3. Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen dengan jumlah yang memadai
Suatu proyek yang secara ekonomis tampaknya mempunyai prospek yang baik, bisa
gagal karena ternyata tidak memiliki tenaga manajer dalam jumlah yang memadai, kurangnya
tenaga kerja manajemen akan berakibat meningkatnya biaya produksi,output rendah,
kesulitan mekanis dan sebagainya.
4. Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman
Serupa dengan kasus kegagalan memperoleh tenaga manajemen dalam jumlah yang
cukup maka kualitas tenaga manajemen juga penting guna keberhasilan suatu proyek. Sering
terjadi bahwa manajer-manajer yang menduduki posisi kunci sebagai manajer pemasaran.
5.Kekurangan pemimpin yang berbakat
Seorang menajer yang memiliki kemampuan teknis sempurna tetap tidak akan
berhasil meminpin tanpa ada bakat mempimpin yang ada pada dirinya. Nilai yang baik
tergantung pada bakat memimpin,melatih dan mengorganisasi.
6. Tidak ada pendelegasian
Seorang manajer sering kali tidak diberi kepercayaan untuk mengelola. Sebaliknya,
sering pula terjadi pemilik memberikan tugags kepada manajer yang tidak mampu.
7. Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya
Cara mengukur efesiensi operasi perusahaan adalah dengan profitbilitas, yaitu tingkat
keuntungan yang dihasilkan. Tingkat keuntungan yang dihasilkan bisa pula dipakai untuk
menilai kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan.
8. Kurangnya kesadaran menggunakan sistem akuntansi sebagai alat manajemen.
Perusahaan-perusahaan di negara berkembang pada umumnya sering tidak memiliki
laporan harian,bulanan, atau tahunan sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku.
9. Kurangnya kesadaran pengelolaan sumber daya manusia
Tanpa pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan membuat perusahaan
mengalami berbagai kesulitan. Misalnya tenaga kerja tidak puas dengan fasilitas yang
diberikan sehingga mempengaruhi hasil pekerjaannya.
10. Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran
Kesadaran akan pentingnya memenuhi kepuasan konsumen adalah sangat perlu. Hal
ini sering dilupakan karena perusahaan terlalu berorientasi pada profit sehingga melupakan
kepuasaan konsumen.