Anda di halaman 1dari 23

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

OLEH
MUHAMMAD TRIYO RAHMANTO (15130092)
ALFIS MANDALA PUTRA (15130066)
RENOL FETRA(15130097)
ARIE ANTONIO (15130067)

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

FAKULTAS TEKNK
2015
Daftar isi

1 Elektrodinamometer..................................................................................................................3
Gambar 14. Penggerak Elektrodinamometer............................................................................3
2.Instrumen Besi Putar.................................................................................................................5
3. Instrumen Jenis Penyearah.......................................................................................................7
Termo Instrumen........................................................................................................................11

1 Elektrodinamometer

Penggerak jenis elektrodinamometer adalah penggerak meter dasar yang


paling banyak dipakai saat ini. Seperti halnya penggerak d'Arsonval yang telah
dibahas sebelumnya, elektrodinamometer adalah peralatan yang peka terhadap
arus; dimana, penyimpangan penunjuk skala akan naik karena ada arus yang
melewati kumparan putar. Sekalipun penggerak meter ini lebih mendasar dalam
penggunaannya, alat ini juga memiliki banyak kemampuan. Penggerak
berkumparan tunggal dapat digunakan untuk mengukur tegangan atau arus baik
searah maupun bolak-balik, atau wattmeter satu fasa atau Varmeter. Penggerak
berkumparan ganda dapat digunakan dalam wattmeter atau varmeter berfasa banyak,
penggerak jenis kumparan menyilang dapat digunakan sebagai meter faktor daya
atau sebagai sebuah frekwensi meter, disamping semua hal tersebut diatas,
barangkali penerapan yang paling penting dari penggerak elektrodinamometer adalah
sebagai voltmeter dan ammeter standar dan sebagai instrumen pengubah. Karena
sifat akurasi dari penggerak elektrodinamometer, yang memberikan kebaikan pada
alat tersebut untuk digunakan dalam meter standar untuk mengkalibrasi meter
lainnya). Yang dimaksud dengan istilah instrumen pengubah adalah instrumen yang
dapat dikalibrasi dengan sumber DC, kemudian digunakan tanpa modifikasi untuk
raengukur arus bolak-balik, Hal ini memberi kita makna langsung tentang
menyamakan pengukuran AC dan DC dari arus atau tegangan.
Penggerak elektrodinamometer kumparan tunggal terdiri dari sebuah
kumparan tetap, yang dibagi menjadi dua bagian yang sama besar, yang dipisahkan
dengan kumparan yang dapat bergerak, seperti pada gambar 14. Kedua bagian dari
belahan kumparan tetap dan kumparan putar dihubungkan secara serie, dan arus dari
rangkaian yang diukur lewat melalui semua kumparan tersebut yang menyebabkan
suatu medan magnetik disekitar kumparan tetap. Kumparan yang dapat bergerak
berputar dalam medan magnet tersebut.
Penggerak elektrodinamometer dasar mampu untuk menerima arus yang lebih
banyak daripada penggerak d'Arsonval yang tidak dapat menerima arus tanpa shunt.
Suatu aliran arus 100 mA adalah perkiraan harga arus maksimum yang tanpa
resistansi shunt. Penambahan kemampuan menerima arus diperoleh melalui
rancangan dasar dari penggerak meter.
Gambar 14. Penggerak Elektrodinamometer

Kopel magnetik antara kumparan tetap dan kumparan putar terdapat celah-
celah udara yang menyebabkan terjadinya medan magnet yang lemah. Untuk
memperoleh kopel magnet yang cukup besar, arus yang lebih banyak harus dialirkan
ke kumparan, yang berarti harus menggunakan diameter kawat yang lebih besar,
Akan tetapi, kawat yang berdiameter besar memiliki resistansi yang kecil Jika
dibandingkan dengan kawat yang berdiameter kecil, Hal ini menyebabkan penggerak
elektrodinamometer mempunyai sensitifitas yang sangat rendah, yaitu sekitar 20
sampai 100 ohm/V.
Saat menggunakan resistor shunt dengan penggerak elektrodinamometer
untuk memperlebar kemampuan pengukuran arus, maka resistor shunt dihubung

paralel hanya dengan kumparan putar seperti yang ditunjukkan pada gambar 15. Selama
hanya kumparan putar yang dihubung shunt, resistansi kumparan putar harus diketahui
untuk mengukur harga shunt.

Gambar 15. Penggunaan penggerak Elektronamometer

Selama arus yang sama mengalir melewati kumparan medan dan kumparan
putar, saat penggerak elektrodinamometer digunakan sebagai ammeter atau voltmeter
lain, maka penyimpangan penunjuk sebagai kuadrat dari arus. Sebagai hasilnya adalah
hukum kuadrat skala meter sepert ditunjukkan pada gambar 16.
Gambar 16. Skala meter yang menggunakan hukum
kuadrat

Kemungkinan penerapan yang lebih luas dari penggerak elektrodinamometer


adalah dalam wattmeter. Wattmeter daapt digunakan untuk mengukur daya DC maupun
AC. Sinyal AC tidak terbatas pada bentuk gelombang sinusoidal saja, sehingga daya
diperoleh dari beberapa bentuk gelombang AC yang diukur. Saat digunakan sebagai
wattmeter elektrodinamometer dihubungkan seperti pada gambar 17. Saat digunakan
sebagai wattmeter kumaparan tetap yang disebut dengan kuraparan "medan (field)"
dihubung serie dengan beban dan dengan demikian mengonduksi arus yang sama seperti
pada beban (ditambah arus kecil yang melalui kumparan putar). Kumparan putar
dihubungkan sebagai voltmeterpada beban dimana resistor Rs adalah pengali untuk
meter yang peka terhadap tegangan.

Gambar 17. Penggerak Elektrodinamometer yang digunakan pada Wattmeter

Torsi magnetik yang menyebabkan Penunjuk untuk menyimpang pada skala


penuh dapat dinyatakan dalam persamaan jumlah penyimpangan sebagai : dimana :

m =K m E I cos

m = sudut penyimpangan dari penunjuk


Km = konstantc instrumen, darajat/watt
E = harga rms dari tegangan sumber I =
harga rms dari arus sumber cos =
faktor daya

Karena tegangan kali arus sama dengan watt, maka semua satuan dapat dibagi
kecuali derajat yang merupakan satuan untuk penyimpangan sudut.

2.Instrumen Besi Putar

Instrumen-instrumen besi putar dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu


instrumen tarikan (attraction) dan tolakan (repulsion). Yang terakhir ini lebih umum
di-gunakan. Sebuah gerak tolakan daun radial (radial vane) ditunjukkan dalam
bentuk diagram pada Gambar 18
Gerak ini terdiri dari sebuah kumparan stasioner (diam) yang mempunyai
banyak gulungan dan membawa arus yang akan diukur. Dua daun besi lunak (iron-
vane) ditem-patkan di bagian dalam kumparan. Salah satu daun diikatkan tetap ke
kerangka kumparan sedang daun lainnya dihubungkan ke poros instrumen sehingga
dapat berputar secara bebas. Arus melalui kumparan memaknetisasi kedua daun
dengan polaritas yang sama tanpa memperhatikan arah arus sesaat. Kedua daun yang
termaknetisasi ini meng-hasilkan gaya tolakan, dan karena hanya satu daun yang bisa
berputar, defleksi (penyim-pangannya) adalah analogi dari besarnya arus kumparan.
Gaya tolak sebanding dengan kuadrat arus, tetapi efek frekuensi dan histeresis
cenderung menghasilkan defleksi jarum yang tidak linear dan akibatnya tidak
mempunyai hubungan kuadrat yang sempurna.
Instrumen daun radial jenis tolakan adalah gerak besi putar yang paling sensitif dan
mempunyai skala paling linear. Perencanaan yang baik dan bermutu tinggi
diperlukanbagi instrumen- instrumen tingkat tinggi. Perhatikan bahwa daun
aluminium yang diikat ke poros tepat di bawah jarum berputar di dalam sebuah
rongga yang besarnya hampir pas yang membawa jarum untuk berhenti dengan cepat

Gambar 18. Instrumen Besi Putar

.
Sebuah variasi instrumen daun radial adalah gerak tolakan daun
konsentrik (concentric -vane. Instrumen ini memiliki dua daun konsentrik. Salah
satu daun diikat tetap ke kerangka kumparan sedang yang lain dapat berputar
secara koaksial di bagian dalam daun yang diam. Kedua daun ini dimaknetisasi
oleh arus di dalam kumparan ke polaritas yang sama dan menyebabkannya
bergeser ke sisi sewaktu mengalami gaya tolakan. Karena daun yang dapat
berputar terikat ke sebuah poros ber-engsel, gaya tolak ini menghasilkan gaya
rotasi yang merupakan fungsi arus di dalam kumparan. Dikontrol oleh pegas
seperti mekanisme lainnya, posisi akhir jarum merupakan ukuran arus kumparan.
Karena gerak ini seperti halnya semua instrumen daun berputar tidak
membedakan polaritas, dia dapat digunakan untuk dc atau ac, tetapi lebih lazim
digunakan untuk pengukuran bolak-balik (ac). Redaman instrumen ini diperoleh
dari sebuah daun redaman (damping vane) dari bahan aluminium ringan yang
dipegang oleh flens pada semua sisi dan berputar dengan ruang main yang kecil di
dalam rongga udara tertutup. Bila digunakan untuk arus bolak-balik, torsi aktual
akan bergetar dan dapat mengakibatkan getaran ujung jarum.

Konstruksi jarum yang kokoh terbungkus, secara efektif menghilangkan


getaran tersebut pada suatu daerah frekuensi yang lebar dan berfungsi untuk
mencegah pelengkungan jarum bila mengalami beban lebih.
Instrumen konsentrik memiliki sensitivitas yang sedang dan mempunyai
karakteris-tik skala kuadratis. Adalah mungkin untuk mengubah bentuk daun-
daun agar memiliki karakteristik skala yang khusus, yaitu dengan "membuka
skala" bila diinginkan.
Ketelitian instrumen-instrumen besi putar terutama dibatasi oleh ketidak-
linearan kurva magnetisasi daun-daun besi. Untuk nilai arus yang rendah, puncak
arus bolak-balik menghasilkan penyimpangan persatuan arus yang lebih besar dari
nilai rata-rata, meng-akibatkan pembacaan bolak-balik yang lebih tinggi dari
pembacaan arus searah ekivalen pada skala rendah. Dengan cara sama, pada skala
tinggi lutut kurva maknetisasi didekati, dan nilai puncak arus bolak- balik akan
menghasilkan defleksi persatuan arus yang lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga
pembacaan arus bolak-balik akan lebih rendah dari nilai arus searah ekivalen.
Histeris di dalam besi dan arus pusar (eddy-cureni) di dalam daun-daun dan
bagian logam lainnya di dalam instrumen, juga mempengaruhi ketelitian pembacaan.
Rapat fluksi, termasuk pada nilai arus skala penuh sangat kecil, sehingga instrumen
mempunyai sensitivitas arus yang agak rendah. Di dalam sistem yang berputar ini
tidak ada bagian yang membawa arus sehingga alat ukur daun besi sangat kokoh dan
terpercaya. Dia tidak mudah rusak walaupun kelebihan beban sering terjadi.

Penambahan sebuah tahanan pengali yang sesuai akan mengubah gerak daun-
besi menjadi voltmeter; dengan cara sama, penambahan sebuah shunt akan
menghasilkan rangkuman arus (current ranges) yang berbeda. Bila gerak daun besi
digunakan sebagai voltmeter arus bolak-balik, frekuensi memperbesar impedansi
rangkaian instrumen dan karena itu cenderung memberikan pembacaan tegangan
yang lebih rendah. Karena itu voltmeter daun besi sebaiknya selalu dikalibrasi untuk
setiap frekuensi yang digunakan. Instrumen komersil yang biasa dapat digunakan
dalam batas-batas ketelitiannya dari 25 sampai 125 Hz. Rangkaian kompensasi
khusus dapat memperbaiki prestasi alat ukur pada frekuensi-frekuensi y$ng lebih
tinggi walaupun batas frekuensi atas tidak mudah diperluas melebihi sekitar 2500 Hz.
Walaupun instrumen- instrumen ini akan memberi tanggapan terhadap arus searah,
mereka tidak dapat digunakan sebagai instrumen alih. Namun demikian, alat ini
sangat populer sebab murah dan kokoh, dan berprestasi sesuai dengan batas-batas
yang telah ditetapkan.

Instrumen Jenis Penyearah

a. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah Setengah Gelombang

Dalam sebelumnya telah didiskusikan tentang pengukuran arus dan tegangan


searah, serta pengukuran resistansi, dengan menggunakan meter penggerak
d'Arsonval; merupakan peralatan yang tanggap terhadap arus searah (DC). Dalam
bab ini kita akan mengungkapkan tentang penggunaan meter penggerak d'Arsonval
untuk mengukur arus dan tegangan bolak-balik.
Untuk mengukur arus bolak-balik dengan penggerak meter d'Arsonval,
pertama-tama kita harus menyearahkan arus bolak-balik dengan menggunakan
sebuah dioda penyearah untuk menghasilkan aliran arus searah. Beberapa jenis dari
penyearah menggunakan sebuah penyearah oksida tembaga (CuO), dioda tabung
hampa, suatu semikonduktor atau dioda "kristal".
Jika kita tambahkan sebuah dioda pada rangkaian voltmeter yang telah
didiskusikan pada sebelumnya, seperti yang ditunjukkan pada gambar 19, kita akan
memiliki kemampuan pengukuran tegangan AC.

Dimana sensitifitas dari voltmeter adalah :

1 1
S =Ifs =1mA =1k/V

Suatu pengali yang melipatkan 10 kali dari harga ini adalah 10V, input DC
akan menyebabkan penyimpangan skala penuh dengan tepat saat dihubungkan
dengan polaritas yang ditunjukkan pada gambar . Bias maju dioda akan tidak
berpengaruh pada operasi rangkaian jika kita anggap sebagai dioda ideal.
Sekarang andaikata kita memberi input DC 10 volt dengan input gelombang
sinus 10 V rms. Tegangan pada penggerak meter hanya setengah siklus positip dari
gelombang sinus yang disebabkan oleh penyerahan dari dioda. Harga puncak 10 V
rms gelombang sinus adalah :
Ep = 10 Vrms x 1 .414 = 14.14 Vpuncak

Penggerak meter DC akan tanggap pada harga rata-rata dari gelombang sinus
AC dimana harga rata-rata sama dengan 0,636 kali harga puncak. Harga rata-rata
untuk input tersebut diatas adalah :

Eav = Epx 0 . 6 3 6 =1 4 . 1 4 Vx 0 . 6 3 6 =8 . 9 9 V

Keseluruhannya, harga rata-rata yang melampaui seluruh siklus adalah


setengah harga rata-rata dari 8,99 V atau sekitar 4,5 V. Dengan demikian, dapat kita
lihat bahwa penunjuk pengukuran menyimpang skala penuh pada sinyal 10 V DC
diberikan hanya menyimpang pada 4,5 V, saat diberikan sinya AC sinusoidal 10 V
rms.

Gambar19 . Perubahan voltmeter AC untuk mengukur tegangan DC


Selama setengah siklus negatip tidak konduk. Hal ini berarti bahwa pada kenyataannya
voltmeter AC tidak sesensitif voltmeter DC, suatu voltmeter AC yang menggunakan
penyearahan setengah gelombang kira-kira sensitifitasnya hanya 45% dari voltmeter
DC.
Sebenarnya, rangkaian akan memungkinkan untuk dirancang pada
penyimpangan skala penuh dengan memberikan tegangan AC 10 V rms, yang berarti
bahwa resistor pengali akan hanya 45% dari harga resistor pengali untuk voltmeter DC
10 V. Selama kita lihat bahwa tegangan DC ekivalen sama dengan 45% dari harga
RMS pada tegangan AC, kita dapat menyatakannya dalam bentuk suatu persamaan
untuk menghitung harga resistor pengali sebagai :

Ed
Rs = c Rm = 0,45 Erms Rm
I
Idc dc

Kita dapat mengambil kesimpulan dari persamaan di atas, untuk penyearah


setengah gelombang, bahwa
Senac =0,45 Sendc

Secara komersial, memproduksi voltmeter AC yang menggunakan


penyearahan setengah gelombang menjadikan kita untuk menambahkan dioda dan
sebuah shunt seperti yang ditunjukkan pada gambar 20

Gambar 20 Penyearah setengah gelombang menggunakan penyearah dan shunt resistor

Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut
dengan suatu penyearah instrumen. Penambahan dioda D dibias mundur pada
setengah siklus positip dan sebenarnya tidak mempunyai pengaruh terhadap kerja
rangkaian. Pada setengah siklus negatip, D di bias maju dan memberikan lintasan yang
bergantian pada kebocoran arus saat dibias oundur yang pada keadaan normal
mengalir melewati penggerak meter dan dioda D1
Tujuan dari resistor shunt R adalah untuk menaikkan arus yang melewati D
selama setengaa siklus positip sehingga dioda beroperasi pada ukuran yang lebih linier
dari kurva karakteristiknya. Dengan demikian resistor shunt ini memperbaiki
kelinieran meter pada batas tegangan rendah AC, yang juga menghasilkan sensitifitas
yang lebih baik.
b. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah Gelombang Penuh

Gambar 21 Penyearah jembatan gelombang penuh digunakan voltmeter AC

Pada voltmeter AC lebih sering yang berkeinginan untuk menggunakan


penyearah gelombang penuh dari pada penyearah setengah gelombang, karena
memiliki sensitifitas yang lebih tinggi. Jenis rangkaian yang paling banyak
digunakan penyearah gelombang penuh adalah penyearah jenis jembatan. Selama
setengah siklus positip, arus mengalir melalui dioda D2, melewati penggerak meter
dari positip menuju negatip, dan melewati D3. Polaritas dalam rangkaian pada
transformer sekunder adalah untuk setengah siklus positip. Selama arus mengalir
melalui penggerak meter pada kedua siklus setengah, kita mengharapkan
penyimpangan penunjuk menjadi lebih besar dari pada dengan penyearah setengah
gelombang saat arus dialirkan hanya pada setiap setengah siklus lainnya, atau jika
penyimpangan tetap sama maka instrumen yang menggunakan penyearahan
gelombang penuh akan memiliki sensitifitas yang lebih besar

Gambar 22 Voltmeter AC menggunakan penyearah gelombang penuh

Berdasarkan rangkaian yang ditunjukkan pada gambar di atas. Hargapuncak


dari sinyal 10 Vrms dihitung dengan penyearah setengah gelombang sebagai :

E p = 1,414 x E rms = 14,14 V peak

Rata-rata, atau DC, harga dari pulsa gelombang sinus adalah :


E ave = 0,636 Ep = 9 V

Dengan demikian kita dapat melihat bahwa tegangan 10 y adalah sama


dengan 9Vdc. Saat menggunakan penyearahan gelombarig penuh. Hal ini berarti
bahwa sebuah voltmeter AC yang menggunakan penyearahan gelombang penuh
mempunyai sensitifitas yang sama dengan 90% dari sensitifitas DC, atau mempunyai
dua kali sensitifitas dari rangkaian yang menggunakan penyearahan setengah
gelombang. Seperti halnya pada penyearah setengah gelombang, yang berarti bahwa
harga resistor pengali akan hanya 90% dari harga voltmeter DC 10 V. Kit*, dapat
menulisnya untuk penyearah gelombang penuh sebagai :

Sac = 0,9 Sdc

Sebagai catatan bahwa voltmeter yang menggunakan penyearahan setengah


gelombang atau gelombang penuh hanya cocok untuk pengukuran gelombang AC
sinusoidal. Juga, persamaan yang ditunjukkan menjadi tidak berlaku lagi untuk
bentuk gelombang non sinusoidal misal: gelombang persegi, gelombang segitiga dan
gelombang gigi gergaji.

Termo Instrumen

Mekanisme Kawat Panas (Hot Wire Mechanism)

Gambar 23 Skema Ampermeter Kawat Panas


58
Sejarah awal dari instrumen-instrumen yang bekerja berdasarkan pemanasan
(termo-instrumen) adalah mekanisme kawat-panas, yang ditunjukkan secara skematis
dalam Gambar 23. Arus yang akan diukur dilewatkan melalui sebuah kawat halus yang
dire-gang kencang antara dua terminal. Kawat kedua diikat ke kawat halus tersebut pada
satu ujung dan pada ujung lainnya ke sebuah pegas yang berusaha menarik kawat halus
ke bawah. Kawat kedua ini dilewatkan melalui sebuah canai (roller) pada mana jarum
dihu-bungkan. Arus yang akan diukur menyebabkan pemanasan kawat halus dan
memuai sebanding dengan kuadfat arus pemanasan. Perubahan panjang kawat
menggerakkan jarum dan menunjukkan besarnya arus. Ketidakstabilan karenaregangan
kawat, lambatnya tanggapan (respons), dan kurangnya kompensasi terhadap temperatur
sekeliling mem-buat mekanisme ini tidak memuaskan secara komersil. Sekarang ini
mekanisme kawat panas tidak dipakai lagi dan diganti dengan yang lebih sensitif, lebih
teliti dan memiliki kombinasi kompensasi yang lebih baik bagi elemen termolistrik dan
gerak PMMC

Instrumen Termokopel

Gambar 24 Skema Instrumen termokopel dasar

Gambar 24 menunjukkan gabungan sebuah termokopel dan gerak PMMC yang


dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-baKk (ac) dan arus searah (dc). Gabungan
ini disebut instrumen termokopel karena bekerjanya didasarkan pada tindakan elemen
termokopel Bila dua logam yang berbeda disambungkan bersama-sama, suatu tegangan
dibangkitkan pada sambungan kedua logam tersebut. Tegangan ini bertambah sebanding
dengan temperatur sambungan.
Dalam Gambar 24, CE dan DE menyatakan kedua logam yang tidak sama
tersebut, disambungkan pada titik E dan digambarkan dengan garis tipis dan garis tebal
untuk menunjukkan ketidaksamaannya. Beda potensial antara C dan D bergantung pada
temperatur yang disebut ujung dingin (cold junction), E. Suatu ke-naikan temperatur
mengakibatkan pertambahan tegangan dan ini merupakan suatu keuntungan yang
diperoleh dari termokopel. Elemen panas AB yang mengalami kontak mekanis dengan
sambungan kedua logam pada titik E membentuk sebagian rangkaian pengukuran arus.
AEB disebut ujung panas (hot junction). Energi panas yang dibangkitkan oleh arus di
dalam elemen panas menaikkan temperatur ujung dingin, dan menyebabkan
pertambahan tegangan yang dibangkitkan antara C dan D. Beda potensial ini
menghasilkan. suatu arus searah melalui instrumen PMMC. Panas yang ditimbulkan
2
oleh arus berbanding langsung dengan kuadrat arus (I R)f dankenaikan temperatur (yang
berarti tegangan d'c yang dibangkitkan) sebanding dengan kuadrat arus rms. Berarti
defleksi alat penunjuk akan memenuhi hubungan aturan kuadratis, menyebabkan pe-
numpukan tanda-tanda skala pada skala rendah dan menyebar pada skala tinggi.
Susunan Gambar 24 tidak memberikan kompensasi terhadap perubahan-perubahan
temperatur sekeliling.

Gambar 25 Termokopel Terkompensasi

Termoelemen yang terkompensasi ditunjukkan secara skematis dalam Gambar


25, menghasilkan suatu tegangan termolistrik dalam termokopel CED yang berbanding
langsung dengan arus melalui rangkaian AB. Karena tegangan termokopel yang
dibangkitkan adalah fungsi dari beda temperatur antara ujung panas dan ujung dingin,
beda temperatur ini harus disebabkan oleh arus yang diukur saja. Berarti untuk
pengukuran-pengukuran yang teliti, temperatur titik C dan D haruslah rata-rata
temperatur titik A dan B. Ini diperoleh dengan menempatkan ujung termokopel CdanZ)
di tengah-tengah potongan tembaga (copper strip) yang terpisah, yang ujung-ujungnya
mengalami kontak termal dengan A. dan B, tetapi secara elektris#terisolasi dari
A dan B.
Instrumen-instrumen termolistrik yang terpasang-di dalam dari jenis
terkompensasi, 'tersedia dalam batas ukur 0,5 20 A. Rahgkuman yang lebih tinggi
juga tersedia, tetapi dalam hal ini elemen pemanas merupakan bagian luar indikator.
Elemen-elemen termokopel yang digunakan untuk rangkuman di atas 60 A umumnya
dilengkapi dengan sirip-sirip pehdingin udara.

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

Wattmeter Satu Fasa

Gambar 26 Diagram sebuah Wattmeter elektrodinamometer


60
Elektrodinamometer dipakai secara luas dalam pengukuran daya. Dia dapat
digunakan untuk menunjukkan daya searah (dc) maupun bolak-balik (ac) untuk
setiap bentuk gelombang tegangan dan arus dan tidak terbatas pada gelombang sinus
saja, elektrodinamometer yang digunakan sebagai voltmeter atau ampermeter terdiri
dari kumparan-kumparan yang diam dan yang berputar dihubungkan secara seri,
karena itu bereaksi terhadap efek kuadrat arus. Bila digunakan sebagai alat ukur
daya satu fasa, kumparan-kumparan dihubungkan dalam cara yang berbeda. Lihat
gambar 26.
Kumparan-kumparan yang diam atau kumparan-kumparan medan
ditunjukkan di sini sebagai dua elemen terpisah yang dihubungkan secara seri dan
membawa arus jala-jala total (zc). Kumparan yang berputar yang ditempatkan di
dalam medan maknit kumparan-kumparan yang diam, dihubungkan seri dengan
tahanan pembatas arus dan membawa arus kecil (i p). Arus sesaat di dalam kumparan
yang berputar adalah ip = e/Rp, di mana e adalah tegangan sesaat pada jala-jala, dani
Rp adalah tahanan total kumparan berputar beserta tahanan serinya. Defleksi
kumparan putar sebanding dengan perkalian ic dan ip dan untuk defleksi rata-rata
selama satu periode dapat dituliskan :
=K 1 T
ratarata ic i p dt
T 0
di mana
Q rata-rata = defleksi sudut rata-rata dari kumparan
K = konstanta instrumen
Ic = arus sesaat di dalam kumparan-kumparan medan
Ip = arus sesaat di dalam kumparan potensial.

Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang
ditandai dengan "+". Bila terminal arus yang ditandai ini dihubungkan ke jala-jala
masuk dan terminal tegangan ke sisi jala-jala dalam mana kumparan arus
dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila daya dihubungkan ke beban.
Jika untuk suatu alasan (se-perti dalam metoda dua wattmeter untuk mengukur daya
tiga fasa) jarum membaca mundur, sambungan arus (bukan sambungan tegangan)
harus dipertukarkan.
Wattmeter elektrodinamometer membutuhkan sejumlah daya untuk
mempertahan-kan medan maknitnya, tetapi ini biasanya begitu kecil dibandingkan
terhadap daya beban sehingga dapat diabaikan. Jika diperlukan pembacaan daya yang
tepat, kumparan arus harus persis membawa arus beban, dan kumparan potensial - harus
dihubungkan di antara terminal-terminal beban. Dengan menghubungkan kumparan
potensial ke titikA seperti dalam Gambar 26, tegangan beban terukur dengan tepat, tetapi
arus melalui kumparan-kumparan medan lebih besar sebanyak Ip. Berarti wattmeter
membaca lebih tinggi sebesar kehilangan daya tambahan di dalam rangkaian potensial.
Tetapi, jika kumparan potensial dihubungkan ke titiki? dalam Gambar 26, kumparan
medan mencatat arus beban yang tepat, tetapi tegangan pada kumparan potensial akan
lebih besar sebanyak penurunan tegangan pada kumparan-kumparan medan. Juga
2
wattmeter akan mencatat lebih tinggi, tetapi dengan kehilangan sebesar I R di dalam
kumparan-kumparan medan. Cara penyambungan
61
yang tepat bergantung pada situasi. Umumnya, sambungan kumparan potensial pada
titik A lebih diinginkan untuk beban-beban arus tinggi, tegangan rendah; sedang
sambungan kumparan potensial pada titik B lebih diinginkan untuk beban-beban arus
rendah, tegangan tinggi.
Kesulitan dalam menempatkan sambungan kumparan potensial diatasi dalam
wattmeter yang terkompensasi seperti ditunjukkan pada Gambar 27. Kumparan arus ter-
diri dari dua kumparan, masing-masing mempunyai jumlah lilitan yang sama. Salah satu
kumparan menggunakan kawat besar yang membawa arus beban ditambah arus untuk
kumparan potensial. Gulungan lain menggunakan kawat kecil (tipis) dan hanya
membawa arus ke kumparan tegangan. Tetapi arus ini berlawanan arah dengan arus di
dalam gulungan besar, menyebabkan fluksi yang berlawanan dengan fluksi utama.
Berarti efekip dihilangkan dan wattmeter menunjukkan daya yang sesuai.

Gambar 27 Diagram Wattmeter Terkonpensasi

Wattmeter Fasa banyak

Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak memerlukan pemakaian dua
atau lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan
pembaca-an masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema Blondel menyatakan
bahwa daya nyata dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dari sejumlah
kawat- kawat dalam setiap sistem fasa banyak, dengan persyaratan bahwa satu kawat
dapat di-buat "common" terhadap semua rangkaian potensial. Gambar 28 menunjukkan
sambungan dua wattmeter untuk pengukuran konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa
yang setimbang yang dihubungkan secara delta.
Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan; dan kumparan
tegang-annya dihubungkan antara antaran (jala-jala, line) A dan C Kumparan arus
wattmeter 2 dihubungkan dalam antaran B, dan kumparan tegangannya antara
antaran B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga fasa sama
dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter.
Diagram fasor Gambar 29 menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB, dan VBA
dan arus tiga fasa IA c, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta dianggap in-
duktif, dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa sebesar sudut 6. Kumparan arus

Gambar 28 Diagram Pengukuran daya 3 fase dengan 2 wattmeter

Gambar 29. Diagram fasor dan tegangan dan arus daya 3 fase tiga kawat
Wattmeter 1 membawa arus antara IA'A, Yang merupakan penjumlahan vektor
dari arus-arus fasa IAC dan IAB. Kumparan potensial wattmeter 1 dihubungkan ke
tegangan antaran VAC. Dengan cara sama kumparan arus wattmeter 2 membawa arus
antaran IB.B yang merupakan penjumlahan vektor dari arus-arus fasa IBA danIBC
sedang tegangan pada kumparan potensialnya adalah tegangan antaran VBC. Karena
beban adalah setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa sama besarnya
dan dituliskan
VAC =VBC=V dan IAC = ICB = IBA = I

Daya, dinyatakan oleh arus dan tegangan masing-masing wattmeter adalah

Anda mungkin juga menyukai