OLEH
MUHAMMAD TRIYO RAHMANTO (15130092)
ALFIS MANDALA PUTRA (15130066)
RENOL FETRA(15130097)
ARIE ANTONIO (15130067)
FAKULTAS TEKNK
2015
Daftar isi
1 Elektrodinamometer..................................................................................................................3
Gambar 14. Penggerak Elektrodinamometer............................................................................3
2.Instrumen Besi Putar.................................................................................................................5
3. Instrumen Jenis Penyearah.......................................................................................................7
Termo Instrumen........................................................................................................................11
1 Elektrodinamometer
Kopel magnetik antara kumparan tetap dan kumparan putar terdapat celah-
celah udara yang menyebabkan terjadinya medan magnet yang lemah. Untuk
memperoleh kopel magnet yang cukup besar, arus yang lebih banyak harus dialirkan
ke kumparan, yang berarti harus menggunakan diameter kawat yang lebih besar,
Akan tetapi, kawat yang berdiameter besar memiliki resistansi yang kecil Jika
dibandingkan dengan kawat yang berdiameter kecil, Hal ini menyebabkan penggerak
elektrodinamometer mempunyai sensitifitas yang sangat rendah, yaitu sekitar 20
sampai 100 ohm/V.
Saat menggunakan resistor shunt dengan penggerak elektrodinamometer
untuk memperlebar kemampuan pengukuran arus, maka resistor shunt dihubung
paralel hanya dengan kumparan putar seperti yang ditunjukkan pada gambar 15. Selama
hanya kumparan putar yang dihubung shunt, resistansi kumparan putar harus diketahui
untuk mengukur harga shunt.
Selama arus yang sama mengalir melewati kumparan medan dan kumparan
putar, saat penggerak elektrodinamometer digunakan sebagai ammeter atau voltmeter
lain, maka penyimpangan penunjuk sebagai kuadrat dari arus. Sebagai hasilnya adalah
hukum kuadrat skala meter sepert ditunjukkan pada gambar 16.
Gambar 16. Skala meter yang menggunakan hukum
kuadrat
m =K m E I cos
Karena tegangan kali arus sama dengan watt, maka semua satuan dapat dibagi
kecuali derajat yang merupakan satuan untuk penyimpangan sudut.
.
Sebuah variasi instrumen daun radial adalah gerak tolakan daun
konsentrik (concentric -vane. Instrumen ini memiliki dua daun konsentrik. Salah
satu daun diikat tetap ke kerangka kumparan sedang yang lain dapat berputar
secara koaksial di bagian dalam daun yang diam. Kedua daun ini dimaknetisasi
oleh arus di dalam kumparan ke polaritas yang sama dan menyebabkannya
bergeser ke sisi sewaktu mengalami gaya tolakan. Karena daun yang dapat
berputar terikat ke sebuah poros ber-engsel, gaya tolak ini menghasilkan gaya
rotasi yang merupakan fungsi arus di dalam kumparan. Dikontrol oleh pegas
seperti mekanisme lainnya, posisi akhir jarum merupakan ukuran arus kumparan.
Karena gerak ini seperti halnya semua instrumen daun berputar tidak
membedakan polaritas, dia dapat digunakan untuk dc atau ac, tetapi lebih lazim
digunakan untuk pengukuran bolak-balik (ac). Redaman instrumen ini diperoleh
dari sebuah daun redaman (damping vane) dari bahan aluminium ringan yang
dipegang oleh flens pada semua sisi dan berputar dengan ruang main yang kecil di
dalam rongga udara tertutup. Bila digunakan untuk arus bolak-balik, torsi aktual
akan bergetar dan dapat mengakibatkan getaran ujung jarum.
Penambahan sebuah tahanan pengali yang sesuai akan mengubah gerak daun-
besi menjadi voltmeter; dengan cara sama, penambahan sebuah shunt akan
menghasilkan rangkuman arus (current ranges) yang berbeda. Bila gerak daun besi
digunakan sebagai voltmeter arus bolak-balik, frekuensi memperbesar impedansi
rangkaian instrumen dan karena itu cenderung memberikan pembacaan tegangan
yang lebih rendah. Karena itu voltmeter daun besi sebaiknya selalu dikalibrasi untuk
setiap frekuensi yang digunakan. Instrumen komersil yang biasa dapat digunakan
dalam batas-batas ketelitiannya dari 25 sampai 125 Hz. Rangkaian kompensasi
khusus dapat memperbaiki prestasi alat ukur pada frekuensi-frekuensi y$ng lebih
tinggi walaupun batas frekuensi atas tidak mudah diperluas melebihi sekitar 2500 Hz.
Walaupun instrumen- instrumen ini akan memberi tanggapan terhadap arus searah,
mereka tidak dapat digunakan sebagai instrumen alih. Namun demikian, alat ini
sangat populer sebab murah dan kokoh, dan berprestasi sesuai dengan batas-batas
yang telah ditetapkan.
1 1
S =Ifs =1mA =1k/V
Suatu pengali yang melipatkan 10 kali dari harga ini adalah 10V, input DC
akan menyebabkan penyimpangan skala penuh dengan tepat saat dihubungkan
dengan polaritas yang ditunjukkan pada gambar . Bias maju dioda akan tidak
berpengaruh pada operasi rangkaian jika kita anggap sebagai dioda ideal.
Sekarang andaikata kita memberi input DC 10 volt dengan input gelombang
sinus 10 V rms. Tegangan pada penggerak meter hanya setengah siklus positip dari
gelombang sinus yang disebabkan oleh penyerahan dari dioda. Harga puncak 10 V
rms gelombang sinus adalah :
Ep = 10 Vrms x 1 .414 = 14.14 Vpuncak
Penggerak meter DC akan tanggap pada harga rata-rata dari gelombang sinus
AC dimana harga rata-rata sama dengan 0,636 kali harga puncak. Harga rata-rata
untuk input tersebut diatas adalah :
Eav = Epx 0 . 6 3 6 =1 4 . 1 4 Vx 0 . 6 3 6 =8 . 9 9 V
Ed
Rs = c Rm = 0,45 Erms Rm
I
Idc dc
Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut
dengan suatu penyearah instrumen. Penambahan dioda D dibias mundur pada
setengah siklus positip dan sebenarnya tidak mempunyai pengaruh terhadap kerja
rangkaian. Pada setengah siklus negatip, D di bias maju dan memberikan lintasan yang
bergantian pada kebocoran arus saat dibias oundur yang pada keadaan normal
mengalir melewati penggerak meter dan dioda D1
Tujuan dari resistor shunt R adalah untuk menaikkan arus yang melewati D
selama setengaa siklus positip sehingga dioda beroperasi pada ukuran yang lebih linier
dari kurva karakteristiknya. Dengan demikian resistor shunt ini memperbaiki
kelinieran meter pada batas tegangan rendah AC, yang juga menghasilkan sensitifitas
yang lebih baik.
b. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah Gelombang Penuh
Termo Instrumen
Instrumen Termokopel
Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang
ditandai dengan "+". Bila terminal arus yang ditandai ini dihubungkan ke jala-jala
masuk dan terminal tegangan ke sisi jala-jala dalam mana kumparan arus
dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila daya dihubungkan ke beban.
Jika untuk suatu alasan (se-perti dalam metoda dua wattmeter untuk mengukur daya
tiga fasa) jarum membaca mundur, sambungan arus (bukan sambungan tegangan)
harus dipertukarkan.
Wattmeter elektrodinamometer membutuhkan sejumlah daya untuk
mempertahan-kan medan maknitnya, tetapi ini biasanya begitu kecil dibandingkan
terhadap daya beban sehingga dapat diabaikan. Jika diperlukan pembacaan daya yang
tepat, kumparan arus harus persis membawa arus beban, dan kumparan potensial - harus
dihubungkan di antara terminal-terminal beban. Dengan menghubungkan kumparan
potensial ke titikA seperti dalam Gambar 26, tegangan beban terukur dengan tepat, tetapi
arus melalui kumparan-kumparan medan lebih besar sebanyak Ip. Berarti wattmeter
membaca lebih tinggi sebesar kehilangan daya tambahan di dalam rangkaian potensial.
Tetapi, jika kumparan potensial dihubungkan ke titiki? dalam Gambar 26, kumparan
medan mencatat arus beban yang tepat, tetapi tegangan pada kumparan potensial akan
lebih besar sebanyak penurunan tegangan pada kumparan-kumparan medan. Juga
2
wattmeter akan mencatat lebih tinggi, tetapi dengan kehilangan sebesar I R di dalam
kumparan-kumparan medan. Cara penyambungan
61
yang tepat bergantung pada situasi. Umumnya, sambungan kumparan potensial pada
titik A lebih diinginkan untuk beban-beban arus tinggi, tegangan rendah; sedang
sambungan kumparan potensial pada titik B lebih diinginkan untuk beban-beban arus
rendah, tegangan tinggi.
Kesulitan dalam menempatkan sambungan kumparan potensial diatasi dalam
wattmeter yang terkompensasi seperti ditunjukkan pada Gambar 27. Kumparan arus ter-
diri dari dua kumparan, masing-masing mempunyai jumlah lilitan yang sama. Salah satu
kumparan menggunakan kawat besar yang membawa arus beban ditambah arus untuk
kumparan potensial. Gulungan lain menggunakan kawat kecil (tipis) dan hanya
membawa arus ke kumparan tegangan. Tetapi arus ini berlawanan arah dengan arus di
dalam gulungan besar, menyebabkan fluksi yang berlawanan dengan fluksi utama.
Berarti efekip dihilangkan dan wattmeter menunjukkan daya yang sesuai.
Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak memerlukan pemakaian dua
atau lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan
pembaca-an masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema Blondel menyatakan
bahwa daya nyata dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dari sejumlah
kawat- kawat dalam setiap sistem fasa banyak, dengan persyaratan bahwa satu kawat
dapat di-buat "common" terhadap semua rangkaian potensial. Gambar 28 menunjukkan
sambungan dua wattmeter untuk pengukuran konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa
yang setimbang yang dihubungkan secara delta.
Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan; dan kumparan
tegang-annya dihubungkan antara antaran (jala-jala, line) A dan C Kumparan arus
wattmeter 2 dihubungkan dalam antaran B, dan kumparan tegangannya antara
antaran B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga fasa sama
dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter.
Diagram fasor Gambar 29 menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB, dan VBA
dan arus tiga fasa IA c, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta dianggap in-
duktif, dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa sebesar sudut 6. Kumparan arus
Gambar 29. Diagram fasor dan tegangan dan arus daya 3 fase tiga kawat
Wattmeter 1 membawa arus antara IA'A, Yang merupakan penjumlahan vektor
dari arus-arus fasa IAC dan IAB. Kumparan potensial wattmeter 1 dihubungkan ke
tegangan antaran VAC. Dengan cara sama kumparan arus wattmeter 2 membawa arus
antaran IB.B yang merupakan penjumlahan vektor dari arus-arus fasa IBA danIBC
sedang tegangan pada kumparan potensialnya adalah tegangan antaran VBC. Karena
beban adalah setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa sama besarnya
dan dituliskan
VAC =VBC=V dan IAC = ICB = IBA = I