Anda di halaman 1dari 47

REAKSI KIMIA

Definisi
Jenis-jenis reaksi kimia
Persamaan reaksi
Analisa kimia
Reaksi Kimia
:
Peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang
bereaksi (reaktan) berubah menjadi zat-zat hasil
reaksi (produk)

Zat yang bereaksi zat hasil reaksi

REAKTAN PRODUK
Pada reaksi kimia, suatu zat berubah
menjadi satu atau lebih zat lain, yang
jenisnya baru.
Untuk memudahkan mempelajari materi
reaksi kimia terlebih dahulu harus
memahami bagaimana penulisan reaksi CO2

kimia.
Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia
yang terjadi ketika bongkahan batu kapur H2O
yang dimasukkan ke dalam air dan
kemudian air menjadi panas.
Batu kapur (bahasa
Inggris: limestone) (CaCO3) adalah
CaCO3 : Lime stone (kalsium karbonat)
sebuah batuan sedimen terdiri
dari mineral calcite (kalsium
carbonate).

Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil
pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90
derajat Celcius.
Reaksi dalam pembuatan kapur :
CaO.MgO + H2O Ca(OH)2.Mg(OH)2 + panas
CaO.MgO + H2O Ca(OH)2.MgO + panas
CaO + H2O Ca(OH)2 + panas
CaCO3.MgCO3 + panas CaO.MgO + 2CO2
CaCO3 + panas CaO + CO2
CaCO3 CaO + CO2 H=-1207
Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi
kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH)
Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara kapur tohor CaO(s) dengan
air H2O(l) adalah sebagai berikut:

CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (s) (Hr = 63.7 kJ/mol of CaO)

Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar
larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di
dasar bejana.
PERSAMAAN REAKSI

Untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia terlebih dahulu


harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus


kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing.
Jenis-Jenis Reaksi Kimia
Didalam laboratorium kimia, reaksi kimia dapat diamati dengan mudah, karena
perubahan kimia selalu menghasilkan zat baru.
Zat-zat yang dihasilkan dapat berupa endapan, Gas, perubahan warna, dan juga
terjadi perubahan suhu.
Berdasarkan proses yang terjadi pada suatu reaksi kimia maka reaksi kimia dapat
digolongkan menjadi 7 jenis reaksin yaitu :

-reaksi pembentukan,
-penguraian,
-pengendapan,
-pertukaran,
-netralisasi,
-pembakaran atau oksidasi, dan
-reduksi.
1. Reaksi Pembentukan
Reaksi pembentukan merupakan penggabungan atom-atom dari beberapa
unsur membentuk senyawa baru.
Contoh dari reaksi ini adalah pembentukan air.
2 H2 + O2 2H2O N2 + 3 H2 2 NH3
(amoniak)
2. Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan dari reaksi


pembentukan. Pada reaksi ini, senyawa terurai menjadi senyawa
yang lebih sederhana atau menjdi unsur-unsurnya.

Contohnya seperti :
2 NH3 N2 + 3 H2
C 2H 2 2 C + 3 H 2

Sedangkan penguraian dari senyawa menjadi senyawa yang lebih


sederhana, seperti :
asam karbonat : H2CO3 H2O + CO2
CaCO3 CaO + CO2
3. Reaksi Pengendapan

Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produk terbentuk


endapan
Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam
air atau pelarutnya.

Contohnya seperti:
Perak Nitrat: AgNO3 (aq) + HCl (aq) AgCl (s) + HNO3 (aq)
Endapan yang terbentuk adalah endapan putih dari AgCl :
Pb(CH3COO)2(aq) + H2S (aq) PbS(s) + CH3COOH (aq)
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl + NaNO3 (aq)
Reaksi yang mudah kita amati

(A) Reaksi pengendapan


(B) reaksi pembentukan gas
4. Reaksi Pertukaran

Jenis reaksi adalah jenis pertukaran antara kation ataupun pertukaran


antara anion, dalam istilah lainya dan sebagainya dengan ion exchange.
Pada peristiwa reaksi pertukaran maka salah satu produk dapat berupa
endapan atau bentuk gas sehingga zat terpisahkan
Contohnya seperti :
Ba (Cl)2 (aq) + Na2SO4 2NaCl + BaSO4 (s)

Dalam reaksi ini atom Ba berpindah pasangan dengan atom Cl, membentuk endapan putih BaSO4.
Contoh lain adalah resin penukar kation

divinilbenzene sulfonat mengikat logam Na+ dan melepaskan ion H+


5. Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam oleh basa dan menghasilkan air.
Hasil air merupakan produk dari reaksi antara ion H+ pembawa sifat asam dengan ion
hidroksida (OH-) pembawa sifat basa,
Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
HCl + NaOH NaCl + H2O

Reaksi ion : H+ Cl- + Na+ OH- Na+ Cl- + H+ OH-

Contoh-contoh lain:
H+ + OH- H2O
Reaksi netralisasi yang lain ditunjukan oleh reaksi antara asam sulfat H2SO4 dengan calcium hidroksida
Ca(OH)2, seperti dibawah ini :
Reaksi : H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2 H2O
2 H+ SO42- + Ca2+ 2 OH- Ca2+ SO42- + 2H+ 2 OH-
6. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran dengan definisi yang paling sederhana adalah reaksi darri
unsur maupun senyawa dengan oksigen.
Contohnya pada reaksi pembakaran hidrogen :
H2 + 2O2 2H2O
7. Reaksi Oksidasi dan Reduksi
Pada awalnya konsep reaksi redoks didasarkan pada keterlibatan oksigen.
Reaksi yang mengikat oksigen dinamakan reaksi oksidasi dan reaksi yang
melepaskan oksigen disebut reaksi reduksi.

Contoh :
Reaksi oksidasi : 4Fe + 3 O2 2Fe2O3
Reaksi reduksi : 4 Fe2O3 4Fe + 3 O2
Persamaan reaksi
Dalam ilmu kimia, persamaan reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan
simbolis dari sebuah reaksi kimia.
Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan rumus kimia
produk dituliskan di sebelah kanan.
Koefisien yang ditulis di sebelah kiri rumus kimia sebuah zat adalah
koefisien stoikiometri, yang menggambarkan jumlah zat tersebut yang
terlibat dalam reaksi relatif terhadap zat yang lain.
Persamaan reaksi yang pertama kali dibuat oleh ahli iatrokimia Jean
Beguin pada 1615.
Dalam sebuah persamaan reaksi, pereaksi dan
produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda-
beda.
Simbol digunakan untuk reaksi searah, untuk
reaksi dua arah, dan untuk
reaksi kesetimbangan.
Misalnya, persamaan
reaksi pembakaran metana (suatu gas pada gas
alam) oleh oksigen dituliskan sebagai berikut

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O


Seringkali pada suatu persamaan reaksi, wujud zat
yang bereaksi dituliskan dalam singkatan di sebelah
kanan rumus kimia zat tersebut.
Huruf smelambangkan padatan, l melambangkan
cairan, g melambangkan gas,
dan aq melambangkan larutan dalam air. Misalnya,
reaksi padatan kalium (K) dengan air (2H2O)
menghasilkan larutan kalium hidroksida (KOH) dan
gas hidrogen (H2), dituliskan sebagai berikut

2K (s) + 2H2O (l) 2KOH (aq) + H2 (g)


Selain itu, di paling kanan dari sebuah
persamaan reaksi kadang-kadang juga terdapat
suatu besaran atau konstanta,
misalnya perubahan entalpi atau konstanta
kesetimbangan.
Misalnya proses Haber (reaksi sintesis amonia)
dengan perubahan entalpi (H) dituliskan sebagai
berikut
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H = -92.4 kJ/mol.
Suatu persamaan disebut setara jika jumlah
suatu unsur pada sebelah kiri persamaan sama
dengan jumlah unsur tersebut di sebelah kanan,
dan dalam reaksi ionik, jumlah total muatan harus
setara juga.
Koefisien Reaksi
Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga
harus memperhatikan jumlah angka di
sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil
reaksi (produk).
Angka tersebut disebut koefisien yang
menunjukkan jumlah masing-masing atom
yang berperan dalam reaksi. Massa zat
sebelum dan sesudah reaksi juga tidak
berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Contoh:
Larutan timbal(II) nitrat direaksikan dengan
kalium iodida yang larut dalam air
menghasilkan padatan timbal(II) iodida yang
berwarna kuning dan cairan kalium nitrat.
Dalam reaksi kimia jumlah atom yang
menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya
disusun ulang; jadi untuk reaksi seperti
tersebut diatas dapat digambarkan sebagai
berikut:
Ciri-Ciri Reaksi Kimia adalah:

1. Terjadi Perubahan Warna


2. Terjadi Perubahan Suhu
3. Terjadi Perubahan Endapan
4. Terjadi Pembentukan Gas
1. Terjadi Perubahan Warna
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan
yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan
antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang
membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan
energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan
sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan
energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas
disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap
energi panas disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan
dan ketika bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat
berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.
2. Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk.
Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya
pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan
pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk
produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk
panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan
reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi
endotermis.
Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut
dbngan sistem, tempat di luar sistem disebut dengan
lingkungan.
Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas
dari sisitem ke lingkungan.
Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas
dari lingkungan ke sistem.
3. Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung
reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak
larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya.
Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat)
4. Terjadi Pembentukan Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia
adanya gas yang terbentuk ditunjukkan
dengan adanya gelembung-gelembung
dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas
dapat diketahui dari baunya yang khas,
seperti asam sulfida (H2S) dan amonia
(NH3) yang berbau busuk.
Kimia analisa adalah cabang ilmu kimia yang berfokus
pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi,
struktur, dan fungsi kimiawinya.

Secara tradisional, kimia analisa dibagi menjadi dua


jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan untuk
mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia,
baik organik maupun inorganik, sedangkan analisa kuantitatif
bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa
dalam suatu cuplikan.
Kimia analisa modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan,
target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat dibagi
menjadi
-kimia bioanalitik,
-analisis material,
-analisis kimia,
-analisis lingkungan, dan
-forensik.

Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat dibagi menjadi:


- spektroskopi,
- Spektrometri massa
- kromatografi dan elektroforesis
- kristalografi
- mikroskopi dan
- elektrokimia.

Meskipun kimia analisa modern didominasi oleh instrumen-instrumen


canggih, akar dari kimia analisa dan beberapa prinsip yang digunakan dalam
kimia analisa modern berasal dari teknik analisis tradisional yang masih
dipakai hingga sekarang. Contohnya adalah titrasi dan gravimetri.
Analisa kimia
Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia; mengenali
unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.
Analisis kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui
senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel uji.
Pada praktek lab kimia analitik kualitatif dimana mahasiswa dapat sampel
yang tidak diketahui unsur atau senyawa dan diminta untuk menduganya.
Berbagai cara dilakukan sesuai buku laboratorium. Dari awal cuman satu
senyawa sampai lebih dari satu. Pada saat itu tidak menggunakan
instrument, hanya menambahkan zat kimia tertentu hingga terjadi warna
yang khas dari unsur tertentu, terjadi pengendapan, menghasilkan warna
yang khas bila dibakar diatas api dll.
Terasa mudah sekarang padahal dulu waktu praktek banyak gagalnya.
Beruntung sampel sudah dalam bentuk larutan. Kalau dapatnya dalan
bentuk padatan khan harus cari pelarutnya.
Penggunaan alat-alat instrumentasi juga sangat membantu. Bila senyawa
kita organik maka bisa digunakan spektroskopi infrared dan nmr.
Kalau anorganik bisa menggunakan spektroskopi uv-vis. Sekedar ada
absorbannya di daerah panjang gelombang tertentu.
Metode yang dipakai untuk tujuan ini bisa secara klasik atau
instrumen, metoda klasik yang paling utama adalah analisis
warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa
anorganik (kation dan anion),
atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan
untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder
tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna
nyala, kedua metoda tersebut diawali dengan analisis
organoleptis atau uji pendahuluan.
Instrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar dapat
melakukan analisis kualitatif tergantung dari spesifikasi
instrumen. Contohnya Spektrofotometer UV-Vis untuk
senyawa organik yang memiliki gugus kromofor, AAS untuk
logam-logam (walau jarang untuk kualitatif), HPLC untuk
senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisis
gugus fungsi senyawa organik, dll.
Kalau mau tahu kadar sampelnya maka digunakan analisis
kuantitatif.
Analisis ini berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu
zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel.
Zat yang ditetapkan tsb, yang disebut konstituen atau analit,
menyusun entah sebagian kecil atau besar sampel yang
dianalisis. Jika analit tersebut menyusun lebih dari 1 % dari
sampel maka analit ini disebut konstituen utama. Zat itu
dianggap konstituen minor jika jumlahnya berkisar 0,01 % 1%
dari sampel. Sedangkan konstituen perunut (trace) jika jumlah
zat tersebut kurang dari 0,01 %.
Analisis kuantitatif biasanya membutuhkan larutan yang
konsentrasinya sudah diketahui. Kalau dititrasi biasanya
peniternya diketahui kadarnya, kalau di spektroskopi
menggunakan deret standar dll
Analisis kuantitatif adalah pekerjaan yang
bertujuan untuk mengetahui kadar suatu
senyawa dalam sampel.
Metoda klasik yang paling populer
adalah titrasi (metoda volumetri) dan gravimetri.
Instrumen analisis yang saat ini paling banyak
digunakan adalah HPLC dan spektrofotometer
UV-Vis untuk senyawa organik, sedangkan untuk
logam AAS masih menjadi pilihan utama, dan
instrumen lain tergantung dari sifat senyawa yang
akan ditentukan.
Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap
atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahayadan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi
mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan
dalam teori-teori struktur materi serta analisis kualitatif dan
kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang
seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan
tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang
mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar
x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia
analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui
spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk
merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga
digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak
jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf
yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan
objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis

Anda mungkin juga menyukai