Anda di halaman 1dari 7

Kehamilan Ektopik Terganggu

By: Merri Pebriyanti

Skenario
Ny. Cek Molek, berusia 30 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 minggu, datang ke
Poliklinik Kebidanan pada tanggal 24 maret 2014 dengan keluhan sakit perut bagian
bawah sejak tadi malam, pagi ini sakitnya bertambah hebat. Penderita merasa ada juga
pendarahan dari kemaluannya tapi hanya sedikit bewarna merah kehitaman.
HPHT 10 Februari 2014. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan
baik ke dokter ataupun melalui urin. Penderita juga belum pernah minta pertolongan
sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik kebidanan. Sekarang ini penderita mempunyai
2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran. Anak pertama berumur 9 tahun, anak
kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah menggunakan kontrasepsi cara apapun.
Suami Ny. Cek Molek bekerja sebagi sopir bus antar provinsi antar pulau. Penderita ini
pernah menderita radang telur saluran kiri dan kanan.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran: compos mentis
Tanda vital: N: 100 x/ menit isi tegangan cukup, TD: 100/60 mmHg, RR: 28 x/ menit, T:
36,0 oC.
Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva pucat, anemis
Thoraks: dalam batas normal
Abdomen: tegang, sakit tekan (+) pada seluruh perut bawah, bising usus normal, hepar lien
sulit diraba (karena os kesakitan)
Ektremitas: edema (-), akral dingin dan pucat.
Pemeriksaan Obstetri:
PL (Pemeriksaan Luar):
- TFU: sulit diraba, sakit tekan (+)
- Perut tegang
- Terdapat pendarahan pervaginam sedikit warna merah kehitaman
Inspekulo:
- Portio: livide
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE
- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas menonjol
PD (Pemeriksaan Dalam - Toucher):
- Portio: lunak
- OUE tertutup, nyeri goyang portio (+)
- Corpus uteri: sulit ditentukan
- Cavum Douglas menonjol
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 7,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15000 mg/dl.
Pemeriksaan Penunjang:
1. USG
- Tampak gambaran massa tidak beraturan persis di kanan uterus
- Uterus membesar dari biasa
2. Plano test (Test Pack): (+)
3. Punctie cavum Douglas (+) darah merah kehitaman

Identifikasi Masalah
1. Ny. Cek Molek, berusia 30 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 minggu, datang ke
Poliklinik Kebidanan pada tanggal 24 Maret 2014 dengan keluhan sakit perut bagian
bawah sejak tadi malam, pagi ini sakitnya bertambah hebat.
2. Penderita merasa ada juga perdarahan dari kemaluan tapi hanya sedikit berwarna merah
kehitam-hitaman.
3. HPHT 10 Februari 2014. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan baik
ke dokter ataupun melalui urin. Penderita juga belum pernah minta pertolongan
sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik Kebidanan.
4. Sekarang ini penderita mempunyai 2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran.
Anak pertama berumur 9 tahun, anak kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah
menggunakan kontrasepsi cara apapun. Suami Ny. Cek Molek bekerja sebagai sopir bus
antar provinsi antar pulau. Penderita ini pernah mengalami radang saluran telur kiri dan
kanan.
5. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: tampak sakit sedang,
Tanda vital: N: 100 x/ menit isi tegangan cukup, TD: 100/60 mmHg, RR: 28 x/ menit, T:
36,0 oC.
6. Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva pucat, anemis
lien sulit diraba (karena os kesakitan)
Ektremitas: edema (-), akral dingin dan pucat.
7. Pemeriksaan Obstetri:
PL (Pemeriksaan Luar):
- TFU: sulit diraba, sakit tekan (+)
- Perut tegang
- Terdapat pendarahan pervaginam sedikit warna merah kehitaman
Inspekulo:
- Portio: livide
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE
- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas menonjol
PD (Pemeriksaan Dalam - Toucher):
- Portio: lunak
- OUE tertutup, nyeri goyang portio (+)
- Corpus uteri: sulit ditentukan
- Cavum Douglas menonjol
8. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 7,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15000 mg/dl.
9. Pemeriksaan Penunjang:
USG
- Tampak gambaran massa tidak beraturan persis di kanan uterus
- Uterus membesar dari biasa
Plano test (Test Pack): (+)
Punctie cavum Douglas (+) darah merah kehitaman

Prioritas Masalah
Masalah nomor 1
Alasan:
Karena nyeri yang bertambah hebat tersebut dapat sangat mengganggu aktifitas pasien dan
jika tidak segera ditatalaksana dapat menyebabkan komplikasi yang lebih bahaya yaitu syok
neurogenik.

Analisis Masalah
1. Ny. Cek Molek, berusia 30 tahun, merasa terlambat menstruasi 2 minggu, datang ke
Poliklinik Kebidanan pada tanggal 24 Maret 2014 dengan keluhan sakit perut bagian
bawah sejak tadi malam, pagi ini sakitnya bertambah hebat.
a. Bagaimana anatomi abdomen bagian bawah? (regio suprapubis, iliaca dextra et
sinistra)
Jawab:

b. Bagaimana perubahan anatomi dan fisiologi menstruasi?


Jawab:

c. Apa penyebab dari terlambatnya menstruasi?


Jawab:

d. Apa hubungan terlambat menstruasi 2 minggu dengan keluhan yang dialami sekarang?
Jawab:

e. Apa penyebab nyeri perut bagian bawah?


Jawab:
Nyeri perut yang penyebabnya berhubungan dengan kehamilan
Abortus
Kehamilan ektopik terganggu (KET)
Solusio plasenta
Ruptura uteri
Nyeri perut dalam kehamilan yang tidak berhubungan dengan kehamilan
(insidental)
Apendisitis akut
Kista ovarium dalam kehamilan
- Ruptura kista
- Kista torsi/terpuntir
Salpingitis akut
Retensio urin akut
Perforasi usus
Ruptura organ dalam perut (hepar, ren, lien atau gaster)
(Prawirohardjo, Sarwono, 2010:659-666,507,519)
f. Mengapa terjadi nyeri perut bagian bawah yang dirasakan makin lama makin hebat?
(kehamilan ektopik terganggu menyebabkan tuba pecah karena tuba tidak elastik
mengikuti besarnya janin, sehingga darah yang banyak tertampung di dalam cavum
abdomen, mengiritasi peritoneum)
2. Penderita merasa ada juga perdarahan dari kemaluan tapi hanya sedikit berwarna merah
kehitam-hitaman.
a. Mengapa perdarahan dari kemaluan hanya sedikit?

b. Mengapa perdarahan berwarna merah kehitam-hitaman?


c. Apa saja penyebab perdarahan pervaginam pada kehamilan?
Jawab:
Perdarahan pada kehamilan muda
Abortus
Kehamilan ektopik terganggu
Mola hidatidosa
Perdarahan pada kehamilan lanjut
Plasenta previa
Solusio plasenta
Ruptura uteri
(Prawirohardjo, Sarwono, 2010:474-521)

3. HPHT 10 Februari 2014. Penderita belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan baik
ke dokter ataupun melalui urin. Penderita juga belum pernah minta pertolongan
sebelumnya, langsung datang ke Poliklinik Kebidanan.
a. Apa makna HPHT 10 Februari 2014?
b. Bagaimana cara menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT?
c. Apa saja tanda-tanda kehamilan?
d. Bagaimana cara menentukan taksiran persalinan?

4. Sekarang ini penderita mempunyai 2 orang anak, belum pernah mengalami keguguran.
Anak pertama berumur 9 tahun, anak kedua 7 tahun. Selama ini, penderita tidak pernah
menggunakan kontrasepsi cara apapun. Suami Ny. Cek Molek bekerja sebagai sopir bus
antar provinsi antar pulau. Penderita ini pernah mengalami radang saluran telur kiri dan
kanan.
a. Bagaimana status paritas Ny. Cek Molek?
b. Apa makna usia anak kedua 7 tahun, tanpa kontrasepsi cara apapun dengan kasus ini?
(infertilitas sekunder sebagai faktor risiko KET)
c. Apa saja jenis-jenis kontrasepsi?
5. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: tampak sakit sedang,
Tanda vital: N: 100 x/ menit isi tegangan cukup, TD: 100/60 mmHg, RR: 28 x/ menit, T:
36,0 oC.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pemeriksaan fisik?

6. Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva pucat, anemis
lien sulit diraba (karena os kesakitan)
Ektremitas: edema (-), akral dingin dan pucat.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pemeriksaan khusus?

7. Pemeriksaan Obstetri:
PL (Pemeriksaan Luar):
- TFU: sulit diraba, sakit tekan (+)
- Perut tegang
- Terdapat pendarahan pervaginam sedikit warna merah kehitaman
Inspekulo:
- Portio: livide
- Fluxus (+) hanya sedikit, keluar dari OUE
- Polip, erosi, trauma vagina (-)
- Cavum Douglas menonjol
PD (Pemeriksaan Dalam - Toucher):
- Portio: lunak
- OUE tertutup, nyeri goyang portio (+)
- Corpus uteri: sulit ditentukan
- Cavum Douglas menonjol
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pemeriksaan obsetri?
b. Mengapa terjadi nyeri goyang portio?
c. Mengapa cavum Douglas menonjol?
d. Mengapa TFU sulit diraba?
e. Bagaimana cara pemeriksaan TFU?
f. Bagaimana anatomi sistem reproduksi wanita?
g. Dimanakah letak cavum Douglas?

8. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 7,8 mg/dl, Trombosit: 250.000/ml, Leukosit: 15000 mg/dl.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme terjadinya kelainan pemeriksaan laboratorium?

9. Pemeriksaan Penunjang:
USG
- Tampak gambaran massa tidak beraturan persis di kanan uterus
- Uterus membesar dari biasa
Plano test (Test Pack): (+)
Punctie cavum Douglas (+) darah merah kehitaman
a. Mengapa tampak gambaran massa tidak beraturan persis di kanan uterus? (terdapat
kehamilan di tuba menyebabkan tuba menjadi pecah, sehingga perdarahan banyak,
selain darah encer ada juga bekuan-bekuan darah. Bekuan-bekuan ini membuat massa
tidak teratur melekat pada tuba yang pecah)
b. Mengapa punctie cavum Douglas (+)? (semua darah encer masuk ke cavum abdomen,
terutama ke cavum Douglas karena cavum Douglas adalah ruangan paling bawah dari
tubuh wanita)
c. Bagaimana cara melakukan punctie cavum Douglas?
d. Apa saja indikasi punctie cavum Douglas?

10. Apa saja diagnosis banding? (KET, Abortus inkomplitus)


11. Apa diagnosis kerja pada kasus ini?
12. Bagaimana penatalaksanaan kasus ini secara komprehensif? (prevensi, promotif, kuratif,
rehabilitasi)
- Resusitasi cairan
- Segera rujuk ke dokter spesialis obgyn
13. Bagaimana prognosis kasus ini? (dubia ad bonam)
14. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini? (anemia, syok hipovolemik dan
syok neurogenik)
15. Kompetensi tingkat berapa untuk dokter umum dalam penanganan kasus ini?

Kesimpulan
Ny. Cek Molek, 30 tahun G3P2A0, hamil 6 minggu mengalami nyeri hebat di perut bagian
bawah dan perdarahan pervaginam sedikit berwarna merah kehitaman karena menderita
kehamilan ektopik terganggu.

Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai