Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI

Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan
bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks bermakna "batubara"
dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit parakorbanakan berubah hitam.
Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit
ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat
ditularkan antara sesama manusia. Penyakit Antraks atau disebut juga Radang Lympha,
Malignant pustule, Malignant edema, Woolsorters disease, Rag pickersdisease, Charbon.

Penyakit Antraks merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah,
sesuai dengan undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular dan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 tahun 2010.

Spora Bacillus Anthrax tahan pada suhu panas di atas 43 derajat Celcius.Di dalam tanah,
diketahui spora mampu bertahan sampai dengan 40 tahun. Apabila lingkungan
memungkinkan, yaitu panas dan lembab maka spora dapat menjadi bentuk bakteri biasa
(vegetatif) yang mampu berkembang biak (membelah diri) dengan sangat cepat. Itulah
sebabnya, penyakit ini cenderung berjangkit pada musim kemarau.

Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang tinggi di Benua
Asia, dengan sifat serangan sporadik. Kawasan endemik antraks di Indonesia meliputi Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan, oleh karena itu yang diserang pada
umumnya pekerja peternakan, petani, pekerja tempat pemotongan hewan, dokter hewan,
pekerja pabrik yang menangani produk-produk hewan yang terkontaminasi oleh spora
antraks, misalnya pabrik tekstil, makanan ternak, pupuk, dan sebagainya.

Antraks adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis, yang hidup di tanah.Sel
bakteri tersebut seperti spora untuk bertahan dari ganasnya kondisi.Spora tumbuh subur
secara berkoloni dalam tubuh binatang atau manusia.

Antraks terkadang menyerang hewan ternak yang jauh dari manusia, tetapi--sebagaimana
diketahui pada 2001 antraks menyerang Amerika Serikat--antraks ditakutkan sebagai senjata
biologi modern. Penularan atraks melalui daging atau kulit binatang yang terkena antraks
dimakan manusia.

JENIS ANTRAKS

antraks pada manusia dibagi menjadi 4 bentuk yaitu antraks kulit, antraks saluran pencernaan,
antraks paru dan antraks meningitis.

1.Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax)

Kejadian antraks kulit mencapai 90% dari keseluruhan kejadian antraks di Indonesia. Masa
inkubasi antara 1-5 hari ditandai dengan adanya papula pada inokulasi, rasa gatal tanpa
disertai rasa sakit, yang dalam waktu 2-3 hari membesar menjadi vesikel berisi cairan
kemerahan, kemudian haemoragik dan menjadi jaringan nekrotik berbentuk ulsera yang
ditutupi kerak berwarna hitam, kering yang disebut Eschar (patognomonik). Selain itu
ditandai juga dengan demam, sakit kepala dan dapat terjadi pembengkakan lunak pada
kelenjar limfe regional.Apabila tidak mendapat pengobatan, angka kematian berkisar 5-20%.

2.Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthax)

Masa inkubasi 2-5 hari.Penularan melalui makanan yang tercemar kuman atau spora misal
daging, jerohan dari hewan, sayur- sayuran dan sebagainya, yang tidak dimasak dengan
sempurna atau pekerja peternakan makan dengan tengan yang kurang bersih yang tercemar
kuman atau spora antraks.Penyakit ini dapat berkembang menjadi tingkat yang berat dan
berakhir dengan kematian dalam waktu kurang dari 2 hari.Angka kematian tipe ini berkisar
25-75%.

Gejala antraks saluran pencernaan adalah timbulnya rasa sakit perut hebat, mual, muntah,
tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut yang kadang-kadang disertai
darah, hematemesis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar limfe daerah
inguinal (lipat paha), perut membesar dan keras, kemudian berkembang menjadi ascites
dan oedem scrotum serta sering dijumpai pendarahan gastrointestinal..

3. Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax)

Masa inkubasi : 1-5 hari (biasanya 3-4 hari). Gejala klinis antraks paru-paru sesuai dengan
tanda-tanda bronchitis.Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan
respirasi berat, demam, sianosis, dispneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung
meningkat, nadi lemah dan cepat.Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis
timbul.

4. Antraks Meningitis (Meningitis Anthrax)

Terjadi karena komplikasi bentuk antraks yang lain, dimulai dengan adanya lesi primer yang
berkembang menjadi meningitis hemoragik dan kematian dapat terjadi antara 1-6 hari.
Gambaran klinisnya mirip dengan meningitis purulenta akut yaitu demam, nyeri kepala
hebat, kejang-kejang umum, penurunan kesadaran dan kaku kuduk.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-20PEDOMAN-20KLB-20EPID-20PENYAKIT-202011

BUKU SAKU ANTRAKS BAGI PETUGAS PUSKESMAS TERBITAN DINAS


KESEHATAN TAUN 2010.

Anda mungkin juga menyukai