Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar


disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh
hal lain (aspirasi, radiasi, dll). Pada pneumonia yang disebabkan oleh kuman,
penyebabnya dapat berupa virus maupun bakteri. Pneumonia seringkali dipercaya
diawali oleh infeksi virus yang kemudian mengalami komplikasi infeksi bakteri.
Secara klinis pada anak sulit membedakan pneumonia bakterial dengan pneumonia
viral. Demikian pula pemeriksaan radiologis dan laboratorium tidak menunjukkan
perbedaan nyata. Namun sebagai pedoman dapat disebutkan bahwa pneumonia
bakterial awitannya cepat, batuk produktif, pasien tampak toksik, leukositosis, dan
perubahan nyata pada pemeriksaan radiologis. (1)
Berdasarkan tempat terjadinya infeksi, dikenal dua bentuk pneumonia, yaitu:
1) pneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia), bila infeksinya terjadi di
masyarakat, dan 2) pneumonia RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired
pneumonia), bila infeksinya didapat di RS. Selain berbeda dalam lokasi tempat
terjadinya infeksi, kedua bentuk pneumonia ini juga berbeda dalam spektrum etiologi,
gambaran klinis, dan prognosisnya. Pneumonia yang didapat di RS sering merupakan
infeksi sekunder pada berbagai penyakit dasar yang sudah ada, sehingga spektrum
etiologinya berbeda dengan infeksi yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, gejala
klinis, derajat beratnya penyakit, dan komplikasi yang timbul lebih kompleks.
Pneumonia yang didapat di RS memerlukan penanganan khusus sesuai dengan
penyakit dasarnya. Pada laporan kasus ini saya hanya akan membahas mengenai
pneumonia-masyarakat. (1)

2. Epidemiologi

The United Nations Childrens Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa


pneumonia menyebabkan kematian pada tiga juta anak-anak di dunia setiap tahunnya.
Kematian ini biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki penyakit penyerta lain,
seperti penyakit paru kronis, penyakit jantung bawaan, dan kondisi imunosupresi. (2)
Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama
pada anak di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas anak berusia di bawah lima tahun. Diperkirakan hampir seperlima
kematian anak di seluruh dunia, lebih kurang dua juta anak balita, meninggal setiap
tahun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di Afrika dan Asia Tenggara. (1)

3. Etiologi

Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada


perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi, gambaran
klinis, dan strategi pengobatan. Spektrum mikoorganisme penyebab pada neonatus dan
bayi kecil berbeda dengan anak yang lebih besar. Pada newborn biasanya terinfeksi dari
saluran genital ibu, sehingga etiologi pneumonia pada neonatus dan bayi kecil meliputi
Streptococcus group B dan dan bakteri gram negatif seperti E. Colli, Pseudomonas sp,
atau Klebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering
disebabkan oleh infeksi Streptococcus pneumonia, Haemophillus influenzae tipe B, dan
Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain bakteri
tersebut, sering juga ditemukan infeksi Mycoplasma pneumoniae. Saat anak mejadi lebih
besar, virus menjadi lebih jarang menjadi patogen penyebab, sedangkan bakteri menjadi
lebih sering. Tuberkulosis harus dipertimbangkan pada semua umur. (1,4)

Virus juga merupakan salah satu penyebab pneumonia tersering pada bayi
dan anak usia di bawah 5 tahun. Tidak seperti bronkiolitis, dimana puncak insidennya
terletak pada satu tahun pertama kehidupan, frekuensi tertinggi untuk pneumonia akibat
virus terletak antara umur dua sampai tiga tahun, lalu menurun perlahan setelah usia
tersebut. Di antara virus pada saluran pernafasan, virus influenza dan Respiratory
Syncytial Virus merupakan patogen utama , terutama pada anak usia di bawah tiga tahun.
Jenis virus lain yang dapat menyebabkan pneumonia diantaranya virus parainfluenza,
adenovirus, rhinovirus, dan metapneumovirus. (3)

Pneumonia bakterialis perlu dipertimbangkan pada anak batita bila


demamnya >=38,5 C disertai takipnea dan retraksi. Suatu analisis multivariabel
menunjukkan bahwa temperatur yang tinggi (38,4 C) dalam 72 jam setelah masuk rumah
sakit dan adanya efusi pleura secara signifikan berkaitan dengan pneumonia bakterial. (2)
Jika ditemukan mengi, infeksi bakteri primer lebih kecil kemungkinannya. (5)
Pemeriksaan radiologi tidak perlu dilakukan secara rutin pada anak dengan infeksi
respiratori bawah akut tanpa komplikasi. Pemeriksaan radiologi juga tidak dapat
menentukan etiologi pneumonia (poor indicator). (5) Fungsi utama pemeriksaan radiologi
adalah memperlihatkan luasnya patologi yang terjadi.

Berbagai parameter tadi tidak dapat memastikan perbedaan etiologi virus


atau bakteri. Konfirmasi penyebab dapat diketahui bila kita mengambil spesimen
langsung berupa biopsi trans-torakal dari jaringan paru yang mengalami patologi.
Tindakan diagnostik tersebut invasif dan beresiko komplikasi, bahkan dapat
menyebabkan kematian sehingga hanya dilakukan dalam penelitian. (5) Jika pengambilan
jaringan tidak tepat potensi, maka etiologinya juga tidak dapat diketahui. Selanjutnya,
penentuan jenis kuman dengan pemeriksaan mikrobiologi juga memerlukan waktu,
sehingga antibiotik diberikan dahulu secara empiris. (5) Kultur dari spesimen yang
didapat dari saluran respiratori atas atau sputum secara umum tidak merefleksikan
penyebab infeksi saluran respiratori bawah karena sering terkontaminasi dengan flora
normal saluran nafas atas. (3)

Apapun penyebabnya, karena kesulitan konfirmasi penyebab pasti


pneumonia, sementara penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian, maka dalam
praktek klinis sehari-hari, maka dianggap penyebabnya adalah bakteri dan antibiotik
diberikan secara empiris. Pemberian antibiotik pada pneumonia dapat diterima secara
rasional berdasarkan berbagai pertimbangan di atas. Berbeda dengan pemberian antibiotik
yang tidak rasional untuk kasus infeksi respiratori atas akut yang sebagian besar hanya
berupa common cold. Seperti kita ketahui etiologi common cold adalah virus, sementara
penyakitnya sendiri tidak berpotensi kematian. (5)

Anda mungkin juga menyukai