GONORE
GONORE
I. Pendahuluan
Gonore adalah suatu infeksi menular seksual yang paling tua dan
Indonesia.
Gram negatif yang tidak motil dan tidak membentuk spora dan biasanya
dan sebagainya.
1
Neisseria gonnorrhoeae menyebabkan uretritis akut yang nyeri dan
Pada pria penderita mengeluh nyeri dan panas pada saat buang air kecil.
Kemudian keluar nanah yang berwarna putih susu dari uretra, dan muara
uretra membengkak.
II. Definisi
gonorrhoeae.
III. Epidemiologi
2
rendah, tidak menikah atau homoseksual dan memiliki riwayat PMS
terdahulu.
setelah itu insidensi menurun namun pada tahun tahun belakangan mulai
IV. Etiologi
berukuran lebar 0,8 u dan panjang 1,6 u, bersifat tahan asam. Gonokok
leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan
kering, tidak tahan suhu di atas 39%o dan tidak tahan dengan cairan
desinfektan.
3
V. Patogenesis
atau fimbriae. Tempat yang paling umum dari lampiran meliputi sel
membran, PILC dan Opa, pada bantuan bakteri dalam lampiran dan
4
seksual; bayi yang baru lahir dapat terinfeksi selama kelahiran. Karena
terjadi gejala pada pria tetapi sering tanpa gejala pada wanita. infeksi
penting juga.
kapsul.
yang umum, terutama sebagai akibat dari perubahan antigenik dari pili
5
daripada yang lain. Fitur yang paling penting dari strain ini adalah
penyebaran.
silindris seperti pada vagina atau epitel lapis gepeng yang belum
ini.
6
Oligosaccharide, berperan menginvasi sel epitel dengan cara
7
VI. Gejala klinik
antara 2-5 hari, kadang kadang lebih lama. Pada wanita masa tunas sulit
ujung uretra yang kadang kadang disertai darah, dapat pula disertai nyeri
kemerahan , edema, dan ektropion serta tampak pula duh tubuh yang
pria. Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat
kelamin pria dan wanita. Pada wanita, penyakit akut maupun kronik,
8
panggul bawah. Pada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi
dan sekret mukupurulen. Duh tubuh akan terlihat lebih banyak, bila
Trichomonal vaginalis.
9
VII. Diagnosis banding
disebabkan oleh kuman lain selain gonokok. Gejala pada pria biasa
timbul pada 1-3 minggu setelah kontak seksual dan umumnya tidak
10
2. Vaginitis bakterial
dari vagina yang ringan atau sedang dan berbau tidak enak (amis).
berbau dan jarang berbusa. Duh tubuh melekat pada dinding vagina
dan terlihat sebgai lapisan tipis atau kilauan yang difus. Terdapat
eritema pada vagina atau vulva atau peteki pada dinding vagina.
11
VIII. Pemeriksaan Penunjang
1. Sediaan langsung
Bahan duh tubuh pada pria diambil dari daerah fosa navikularis,
dan endoserviks.
12
2. Kultur
13
- Media transgrow : selektif dan nutritif untuk N. gonorrhoeae dan
14
Pemeriksaan kultur dengan bahan dari duh uretra pria, sensivitasnya
spesifitas dari ke dua bahan tersebut sama yaitu lebih dari 99%.
pasien wanita.
3. Tes definitif
- Tes oksidasi
- Tes fermentasi
meragikan glukosa.
15
4. Tes beta-laktamase
5. Tes Thomson
paling sedikit 80-100 ml, jika air seni kurang dari 80 ml,
IX. Penatalaksanaan
16
diberi pengobatan secara bersamaan dengan rejimen yang sesuai. Secara
tunggal. Obat penisilin dan ampisilin saaat ini tidak dianjurkan lagi
mengingat resistensi yang sudah tinggi. Macam macam obat yang dapat
digunakan yaitu :
1. Penisilin
2. Sefalosporin
3. Spektinomisin
17
4. Kanamisin
kehamilan.
5. Tiamfenikol
6. Kuinolon
X. Komplikasi
anatomi dan faal genitalia. Komplikasi lokal pada pria bisa berupa
18
tisonitis (radang kelenjar Tyson), parauretritis, littritis (radang kelenjar
Litre). Dan cowperitis (radang kelenjar cowper). Selain itu, infeksi dapat
dan hematuria.
19
Pada wanita, infeksi pada serviks (servisitis gonore) dapat
genital, pada pria dan wanita dapat berupa infeksi nongenital, yaitu
20
XI. Prognosis
21
DAFTAR PUSTAKA
4. Daili FS. Infeksi menular seksual. Dalam : Daili SF, Makes WI,
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffeld DJ. Fitzpatrick
pg. 1993-96
22
8. Jawas FA, Murtiastutik D. Penderita gonore di divisi penyakit
menular seksual unit rawat jalan ilmu kesehatan kulit dan kelamin
11. Epstein J. Male genital system and lower urinary tract. In : kumar,
Elsevier;2013. Pg 675
23
24