Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KOMITMEN PERAWAT DAN KOMITMEN MANAJEMEN TERHADAP

TINDAKAN PENGURANGAN RESIKO PENULARAN PENYAKIT


DI RSUD KOTA MAKASSAR

Olvian Ruruk1, Suarnianti2, Musdalifah Hanis3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(Alamat Respondensi :olvianruruk90@yahoo.com/085254282505)

ABSTRAK

Di seluruh dunia epidemiologi telah menjadi titik kunci yang penting untuk memastikan langkah-
langkah pengendalian dan penyebab kematian, kecacatan, penyakit, efek, kelainan, kondisi difungsi
sindrom, cedera, dan penyakit pada manusia. Dewasa ini, ilmu epidemologi juga efektif untuk
melakukan investigasi pada pengumpulan penyakit yang bukan disebabkan oleh penyakit menular,
tetapi lebih berkaitan dengan perilaku dan gaya hidup manusia, juga penyakit menular. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen perawat dan komitmen manajemen
terhadap tindakan pengurangan risiko penularan penyakit di RSUD Kota Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dan
dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2016 sampai 8 Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua perawat yang berpendidikan minimal S1 di RSUD Kota Makassar sebanyak 75
perawat. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dan jumlah
sampelnya 63 perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh komitmen perawat
terhadap tindakan pengurangan risiko penularan penyakit (p=0,013) dan ada pengaruh komitmen
perawat terhadap tindakan pengurangan risiko penularan penyakit (p=0,041). Kesimpulan penelitian
ini adalah ada pengaruh komitmen perawat komitmen perawat terhadap tindakan pengurangan risiko
penularan penyakit di RSUD Kota Makassar. Diharapkan perawat pelaksana agar ikut aktif
memberikan masukan kepada rumah sakit dalam hal pelaksanaan penerapan tindakan pengurangan
risiko penularan dan aktif menggali informasi terbaru tentang keterampilan dalam penerapan tindakan
pengurangan risiko penularan.

Kata Kunci : Komitmen Perawat, Komitmen Manajemen dan Pengurangan Resiko Penularan
Penyakit

PENDAHULUAN setelah luka tusuk jarum suntik yang


Di seluruh dunia epidemiologi telah terkontaminasi HIV 4: 1000. Risiko penularan
menjadi titik kunci yang penting untuk HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang
memastikan langkah-langkah pengendalian terkontaminasi HBV 2737: 100 [ CITATION
dan penyebab kematian, kecacatan, penyakit, Tuk \l 1057 ].
efek, kelainan, kondisi difungsi sindrom, Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
cedera, dan penyakit pada manusia. Dewasa Kecelakaan Kerja (KK) pada petugas
ini, ilmu epidemologi juga efektif untuk kesehatan dan non kesehatan di Indonesia
melakukan investigasi pada pengumpulan belum terekam dengan baik, data kecelakaan
penyakit yang bukan disebabkan oleh penyakit di Rumah Sakit belum ada laporannya. Hasil
menular, tetapi lebih berkaitan dengan perilaku survei November 2014, dalam rentang tahun
dan gaya hidup manusia, juga penyakit 2009 sampai tahun 2011, terdapat 2 orang
menular, tetapi lebih berkaitan dengan perilaku perawat di Ruangan Interna menderita
dengan gaya hidup manusia juga penyakit penyakit Hepatitis, diduga tertular dari pasien,
kronis yang dapat membahayakan kesehatan kemudian dilanjutkan dengan survei pada
atau mengancam kehidupan [ CITATION Fir13 bulan Januari 2015 di Ruang ICU dan Interna
\l 1057 ]. terdapat 10 perawat yang mengalami
. Berdasarkan data dari WHO, dari 35 kecelakaan kerja di Rumah Sakit Benyamin
juta pekerja kesehatan bahwa 3 juta terpajan Guluh Kab. Kolaka. [ CITATION Tuk \l 1057 ].
patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0.9 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
juta terpajan virus HBC dan 170.000 terpajan Sulawesi Selatan, menunjukkan bahwa jumlah
virus HIV/AIDS). Probabilitas penularan HIV penderita penyakit menular langsung pada
tahun 2014, yaitu diare sebanyak 180.570 Pengolahan Data
kasus, penyakit typhus tercatat sebanyak Adapun langkah dalam pengolahan data
23.271 kasus, pneumonia sebesar 82.262 adalah :
kasus, HIV sebanyak 874 kasus dan penderita 1. Editing
baru AIDS sebanyak 687 kasus, TBC BTA+ Secara umum editing adalah
sebesar 9.325 orang dan kusta sebanyak merupakan kegiatan untuk pengecekan
1.059 orang[ CITATION Asm15 \l 1057 ]. dan perbaikan isian formulir atau kuisioner
Berdasarkan data PPI (Penanggulangan tersebut.
Penyakit Infeksi) RSUD Kota Makassar 2. Koding
menunjukkan bahwa jumlah penderita Setelah semua kuisioner diedit atau
penyakit menular pada tahun 2013 sebanyak disunting, selanjutnya dilakukan
1570 pasien meningkat pada tahun 2014 pengkodean atau coding, yakni
sebanyak 1864 pasien dan meningkat kembali mengubah data berbentuk kalimat atau
pada tahun 2015 sebanyak 2018 pasien. huruf menjadi data angka atau bilangan.
Menurut data dari RSUD Kota Makassar Koding atau pemberian kode ini sangat
menunjukkan bahwa jumlah perawat pada berguna dalam memasuka data (data
berpendidikan S1 Keperawatan sebanyak 75 entry).
perawat. Pada bulan Januari sampai 3. Tabulasi
September 2016 menunjukkan bahwa 3 orang
perawat tertusuk jarum suntik yang Tabulasi adalah membuat tabel-tabel
terkontaminasi. Mungkin masih ada perawat data, sesuai dengan tujuan penelitan atau
yang pernah mengalami tertusuk jarum suntik yang diinginkan oleh peneliti.
selama bekerja tapi perawat tidak menanggapi
serius dan tidak melaporkan kepada pihak Analisa Data
Rumah Sakit. Perawat juga kurang peduli 1. Analisa Univariat
terhadap bahaya ditempat kerja dalam Analisa univariat bertujuan untuk
melakukan proteksi diri meskipun perawat menjelaskan atau mendeskripsikan
tahu hal tersebut dapat membahayakan karakteristik setiap variabel penelitian.
kesehatan dan nyawa perawat. Dengan [CITATION Placeholder1 \t \l 1057 ].
melihat peningkatan jumlah infeksi setiap 2. Analisa Bivariat
tahunnya, sehingga risiko penularan penyakit Analisa bivariat yang dilakukan
ke petugas kesehatan makin tinggi. terhadap dua variabel yang diduga
Berdasarkan uraian latar belakang di berhubungan atau berkorelasi.
atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian tentang Pengaruh Komitmen HASIL PENELITIAN
Perawat Dan Komitmen Manajemen Terhadap 1. Analisis Univariat
Tindakan Pengurangan Risiko Penularan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur
Penyakit di RSUD Kota Makassar. Responden di RSUD Kota Makassar
(n=63)
BAHAN DAN METODE Umur n %
Desain, Lokasi, populasi, dan sampel 21-28 tahun 24 38,1
Desain penelitian yang digunakan adalah 29-36 tahun 26 41,3
observasional analitik dengan pendekatan 37-44 tahun 13 20,6
cross sectional study. Penelitian ini
dilaksanakan di di RSUD Kota Makassar pada Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
tanggal 8 Desember 2016 sampai dengan 8 Responden di RSUD Kota Makassar
Januari 2017. (n=63)
Populasi dalam penelitian ini adalah Jenis Kelamin n %
semua perawat yang berpendidikan minimal Laki-laki 8 12,7
S1 di RSUD Kota Makassar sebanyak 75 Perempuan 55 87,3
perawat dengan jumlah sampel sebanyak 63
sampel. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pendidikan
Terakhir Responden di RSUD Kota
Pengumpulan data Makassar (n=63)
1. Pengumpulan data primer diperoleh Pendidikan Terakhir n %
dengan menggunakan kuesioner dan S1 Keperawatan 41 65,1
lembar observasi yang telah disediakan. Ners 22 34,9
2. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari
Penanggulangan Penyakit Infeksi (PPI)
RSUD Kota Makassar.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Lama Kerja Hasil uji Regresi diperoleh nilai
Responden di RSUD Kota Makassar p=0,041. Karena nilai p< = 0,05 maka
(n=63) hipotesis alternatif diterima dan hipotesis
Lama Kerja n % nol ditolak. Interpretasi ada pengaruh
1-4 tahun 22 34,9 komitmen menejemen terhadap tindakan
5-8 tahun 29 46,0 pengurangan risiko penularan penyakit.
9-12 tahun 12 19,0
PEMBAHASAN
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Komitmen 1. Pengaruh komitmen
Responden di RSUD Kota Makassar perawat terhadap tindakan pengurangan
(n=63) risiko penularan penyakit
Komitmen Perawat n % Menurut Pambudi (2006), komitmen
Kuat 39 61,9 adalah melakukan sesuatu yang tatarannya
Lemah 24 38,1 sudah diatas loyalitas seseorang (beyond
compliance) atau sudah mengarah ke
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Komitmen suatu kesetiaan yang mendalam. Dalam
Manajemen Responden di RSUD Kota konteks pekerjaan sehari-hari, ketentuan
Makassar (n=63) keberpihakan seorang perawat menjadi
Komitmen diperlukan bagi institusi pelayanan
n % kesehatan terutama dalam situasi
Manajemen
Tinggi 36 57,1 persaingan global dewasa ini. Rumah sakit
Rendah 27 42,9 tidak akan mampu berkembang dengan
baik bila gagal dalam mengsinergikan
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tindakan kekuatan internalnya dari sisi perawatnya
Pengurangan Risiko Penularan Penyakit apabila memiliki komitmen yang rendah
Responden di RSUD Kota Makassar [ CITATION Anw13 \l 1057 ].
(n=63) Hasil uji regresi diperoleh nilai
p=0,013. Karena nilai p< = 0,05 maka
Tindakan n %
hipotesis alternatif diterima dan hipotesis
Baik 41 65,1
nol ditolak. Interpretasi ada pengaruh
Kurang 22 34,9
komitmen perawat terhadap tindakan
pengurangan risiko penularan penyakit di
2. Analisis bivariat
RSUD Kota Makassar.
Tabel 8. Pengaruh Komitmen Perawat
Dalam penelitian ini komitmen perawat
Terhadap Tindakan Pengurangan Risiko
berpengaruh terhadap tindakan
Penularan Penyakit di RSUD Kota
pengurangan risiko penularan penyakit. Ini
Makassar (n=63)
disebabkan oleh faktor lama kerja perawat
Tindakan
Komitmen
Baik Kurang
Total selama bekerja di Rumah Sakit. Hal inilah
Perawat yang menyebabkan pengalaman dan
n % n % n %
Kuat 32 82,1 7 17,9 39 100,0 pengetahuan responden meningkat.
Lemah 9 37,5 15 62,5 24 100,0 Semakin tinggi pengatahuan dan
p=0,013 pengalaman responden maka semakin baik
pula perilaku responden dalam tindakan
Hasil uji Regresi nilai p=0,013. Karena pengurangan risiko penularan penyakit.
nilai p< = 0,05 maka hipotesis alternatif Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan
diterima dan hipotesis nol ditolak. bahwa sebagian besar responden akan
Interpretasi ada pengaruh komitmen merasa lebih nyaman bekerja bila
perawat terhadap tindakan pengurangan menggunakan alat pelindung diri.
risiko penularan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan nilai koefisien regresi sebesar
Tabel 9. Pengaruh Komitmen Perawat 60,4%, yang berarti komitmen perawat
Terhadap Tindakan Pengurangan Risiko 60,4% mempengaruhi tindakan
Penularan Penyakit di RSUD Kota pengurangan risiko penularan penyakit.
Makassar (n=63) Dalam hal ini terdapat 39,6% tidak
Komitmen Tindakan mempengaruhi tindakan pengurangan
Total risiko penularan penyakit. Kondisi ini
Manaje- Baik Kurang
men n % n % n % kemungkinan disebabkan karena
Tinggi 30 83,3 6 16,7 36 100,0 kurangnya penghayatan terhadap visi misi
Rendah 11 40,7 16 59,3 27 100,0 Rumah sakit yang belum baik serta
p=0,041
pencapaian indikator kinerja yang belum Komitmen organisasi adalah nilai
maksimal. personal, dimana sering kali mengacu pada
Penelitian ini menunjukkan 7 loyalitas terhadap perusahaan atau
responden yang komitmennya kuat tapi komitmen terhadap perusahaan. Menurut
risiko tindakan pengurangan penyakitnya Armstrong (2003), komitmen adalah
kurang. Hal ini disebabkan oleh responden kecintaan dan kesetiaan. Robbins dan
jarang mendapatkan pelatihan dari rumah Judge (2007), mendefinisikan komitmen
sakit tentang penanggulangan resiko sebagai atau suatu keadaan dimana
penularan penyakit. Dalam penelitian ini seorang individu memihak organisasi serta
juga terdapat 9 responden yang tujuan-tujuan dan keinginan untuk
komitmennya lemah tapi risiko tindakan mempertahankan keanggotaannya dalam
pengurangan penyakitnya baik. Hal ini organisasi [ CITATION Anw13 \l 1057 ].
disebabkan oleh kerja dari perawat. Hasil uji regresi diperoleh nilai
Perawat yang sudah lama bekerja di rumah p=0,041. Karena nilai p< = 0,05 maka
sakit pasti sudah mempunyai kemampuan hipotesis alternatif diterima dan hipotesis
dan keterampilan yang baik dalam tindakan nol ditolak. Interpretasi ada pengaruh
pengurangan penyakit. Semakin lama komitmen menejemen terhadap tindakan
perawat bekerja di rumah sakit maka pengurangan risiko penularan penyakit di
semakin banyak pengalaman yang RSUD Kota Makassar.
didapatkan. Hal inilah yang mempengaruhi Dalam penelitian ini komitmen
perilaku perawat dalam menjaga risiko manajemen berpengaruh terhadap
terkontaminasi penyakit menular di rumah tindakan pengurangan risiko penularan
sakit. penyakit. Ini disebabkan oleh manajemen
Hasil penelitian ini sejalan dengan selalu mengingatkan agar prosedur
penelitian yang telah dilakukan oleh keselamatan terkait pencegahan penularan
Suarnianti (2016) yang menunjukkan penyakit diikuti dengan baik. Manajemen
bahwa ada pengaruh pembenaran diri dan Rumah Sakit juga dipengaruhi oleh tingkat
komitmen perawat untuk mengurangi risiko pendidikan. Pendidikan berpengaruh
penularan penyakit di Rumah Sakit terhadap pengetahuan seseorang, jadi
(p=0,000). Komitmen perawat untuk semakin tinggi pendidikan seseorang maka
menunjukkan pengurangan perilaku semakin baik pula pengetahuan seseorang.
penularan penyakit risiko dipengaruhi oleh Dengan adanya pengetahuan yang baik
pembenaran diri, perawat yang dari manajemen rumah sakit dapat
menggunakan strategi pembenaran diri mempengaruhi menerapkan prosedur
eksternal cenderung memiliki komitmen standar precauting di Rumah Sakit.
lemah untuk memastikan pencegahan Berdasarkan hasil penelitian
penularan, sedangkan perawat yang didapatkan nilai koefisien regresi sebesar
menggunakan strategi pembenaran diri 10,4%, yang berarti komitmen manajemen
internal yang cenderung memiliki komitmen 10,4% mempengaruhi tindakan
yang kuat untuk memastikan pencegahan pengurangan risiko penularan penyakit.
penularan [ CITATION Sua16 \l 1057 ]. Dalam hal ini terdapat 89,6% tidak
Seorang perawat adalah seseorang mempengaruhi tindakan pengurangan
yang telah menyelesaikan program risiko penularan penyakit. Hal ini
pendidikan keperawatan, berwenang di disebabkan oleh kurangnya kerjasama
Negara bersangkutan untuk memberikan antara manajemen dan perawat. Kerja
pelayanan dan bertanggung jawab dalam sama akan memudahkan manajemen
peningkatan kesehatan, pencegahan dalam mendelegasikan tugas-tugas
penyakit serta pelayanan terhadap pasien [ organisasi. Untuk membentuk sebuah tim
CITATION Put16 \l 1057 ]. yang solid dibutuhkan komitmen tinggi dari
Menurut peneliti, semakin kuat manajemen.
komiten perawat maka semakin baik pula Penelitian ini menunjukkan 6
perilaku perawat dalam pengurangan responden yang komitmen manajemennya
resiko penularan penyakit, sedangkan tinggi tapi risiko tindakan pengurangan
semakin lemah komitmen perawat maka penyakitnya kurang. Hal ini disebabkan
semakin kurang pula perilaku perawat oleh manajemen rumah sakit jarang
dalam pengurangan resiko penularan memberikan pelatihan di rumah sakit
penyakit. tentang penanggulangan resiko penularan
2. Pengaruh komitmen penyakit, sehingga membuat responden
manajemen terhadap tindakan kurang begitu mengerti tentang prosedur
pengurangan risiko penularan penyakit standar precauting yang tepat. Manajemen
rumah sakit juga kurang mengontrol pelaksanaan penerapan tindakan
standar precauting di rumah sakit sehingga pengurangan risiko penularan dan aktif
banyak perawat yang berkerja tidak sesuai menggali informasi terbaru tentang
dengan standar precauting di rumah sakit. keterampilan dalam penerapan tindakan
Dalam penelitian ini terdapat pula 11 pengurangan risiko penularan.
responden yang komitmen manajemennya
lemah tapi baik dalam tindakan
pengurangan penyakit. Hal ini disebabkan
oleh pendidikan responden yang tinggi,
dengan adanya pendidikan yang baik dari
perawat sehingga dapat mempengaruhi
pengetahuan responden dalam
pencegahan risiko penularan penyakit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh
Purnomo (2016), yang menunjukkan
bahwa ada hubungan antara komitmen
manajemen dengan kepatuhan perawat
dalam penerapan standard precautions di
RSUD Banyumas (p<0.001). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik
komitmen manajemen maka kepatuhan
perawat dalam penerapan standard
precautions semakin baik. Komitmen bagi
pemimpin yang efektif yaitu pemimpin yang
mampu menunjukan keyakinannya. Dalam
melaksanakan kepemimpinannya,
pemimpin yang baik harus memiliki
tangung-jawab yang merupakan salah satu
bentuk manifestasi dari kewenangan yang
diberikan anggota kepada pimpinannya
[ CITATION Ron16 \l 1057 ].
Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional. Dalam suatu
manajemen keperawatan diperlukan
adanya manejer atau kepemimpinan yang
merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk memberikan
asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien bagi individu, keluraga dan
masyarakat [ CITATION Kho13 \l 1057 ].
Menurut asumsi peneliti, semakin
tinggi komitmen manajemen rumah sakit
maka semakin baik pula perilaku perawat
dalam pengurangan resiko penularan
penyakit, sedangkan semakin rendah
komitmen manajemen rumah sakit maka
semakin kurang pula perilaku perawat
dalam dalam pengurangan resiko
penularan penyakit.
KESIMPULAN
Ada pengaruh komitmen perawat dan
komitmen manajemen terhadap tindakan
pengurangan risiko penularan penyakit di
RSUD Kota Makassar, maka 1. Diharapkan
perawat pelaksana agar ikut aktif memberikan
masukan kepada rumah sakit dalam hal
REFERENSI

Asmah. (2015). Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2014. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Kunoli, F. J. (2013). Pengantar Epidemionologi Penyakit Menular untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: CV. Trans Info Media.

Kurniadi, A. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya (Teori, Konsep dan Aplikasi). Jakarta: FKUI.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. RIneka Cipta.

Purnomo, R., Johan, A., & Rofi'i, M. (2016). The Analysis of Factors Ralated to Nurse'e Adherence on the
Application of Standard Precautions at Bayumas General Hospital. Journal Keperawatan Dan Kesehatan.
Edisi 2 No 1 Agustus 2016. ISSN 2502-1524, 41-45.

Putri, A. A. (2016). Strategi Budaya Carakter Caring Of Nursing. Bogor: In Media.

Rosyidi, K. (2013). Manajemen Kepemimpinan dalam Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Suarnianti, Martiana, T., & Damayanti, N. A. (2016). Effect of Self-Justification on and Nurses' Commitment to
Reducing the Risk of Disease Transmission in Hospitals. Pakistan Jurnal of Nutrition. Volume 15 No. 4,
324-327.

Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih, & Nursalam. (2015). Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat
Dalam Penanganan Pasien di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Jurnal Ners Vol. 10 No.
2 Oktober 2015, 343347.

Anda mungkin juga menyukai