Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

RS BHAYANGKARA SESPIMMA

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan pelayanan kesehatan selalu bergerak dinamis mengikuti

perkembangan teknologi. Ukuran kemajuan suatu negara sebagai salah satu parameternya

adalah derajat kesehatan rakyatnya dengan kata lain adalah pelayanan kesehatan rakyatnya.

Pelayanan Instalasi Gawat Darurat sebagai bagian integral, pelayanan kesehatan intra rumah

sakit juga selalu berusaha mengikuti perkembangan kemajuan tersebut. Perkembangan

pelayanan di RS Bhayangkara Sespimma Polri diawali sejak tahun 2009. Instalasi Gawat

Darurat adalah salah satu bagian di rumah sakit yang merupakan pelayanan gawat darurat 24 jam

yang memberikan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat, menetapkan diagnosis dan upaya

penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan pasien sebelum dirujuk.

Pelayanan kegawat daruratan memerlukan penanganan secara terpadu dari multi disiplin dan multi

profesi termasuk pelayanan keperawatan. Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai

adalah syarat yang harus dipenuhi oleh Instalasi Gawat Darurat Melalui buku ini kami

harapkan pembaca bisa melihat sekilas gambaran tentang RS Bhayangkara Sespimma Polri

spesifik lagi tentang tata organisasi di Instalasi Gawat Darurat.


BAB II

GAMBARAN UMUM INSTALASI GAWAT DARURAT

Sejarah Instalasi Gawat Darurat Rs Bhayangkara Sespimma Polri

Rs Bhayangkara Sespimma Polri berdiri pada th 1980 s/d 2006 sebagai poliklinik, SKep
Kapolri: KEP/ I / II / 2006 tentang pembentukan Rs Bhayangkara tk IV selapa polri, surat
Kapolri No : B / 52 / I / 2013 perubahan STOK menjadi Rs Bhayangkara sespimma polri
kemudian untuk melengkapi fasilitas dan Kriteria Rumah sakit maka Rumah sakit
Bhayangkara Sespimma mendirikan unit Instalasi Gawat Darurat
Intalasi Gawat Darurat Rumah sakit Bhayangkara Sespimma Polri beroperasi pada tahun
2009, memiliki 7 tempat tidur yang melayani kasus tidakan kegawatdaruratan yang dilakukan
tim kerja terdiri dari dokter jaga (umum) dan perawat 1 orang bidan 1 orang. Kecepatan dan
ketepatan penanganan kegawatdaruratan pada pasien tanpa membedakan latar belakang
sosial, ekonomi, agama dan suku bangsa. Dan memberikan pelayanan yang profesional
penanganan pasien gawat darurat cepat, tepat, aman baik sesuai prosedur tetap dengan
mengutamakan keselamatan jiwa pasien dan menjunjung tinggi etika untuk mencegah
kematian dan kecacatan pada pasien yang memerlukan tindakan kegawatdaruratan sehingga
dapat hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA

A. VISI UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT

Menjadikan Rumah Sakit yang berkualitas prima, dan menjadi tempat pelayanan kasus
gawat darurat 24 jam terbaik bagi anggota Polri, PNS, dan keluarga dan masyarakat
umum.
( SESUAI VISI RS BHAYANGKARA )

B. MISI UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Mengutamakan kepentingan pasien gawat darurat


2. Memberikan dukungan kesehatan bagi Anggota Polri, PNS dan keluarga dan
masyarakat umum.
3. Melengkapi sarana dan prasarana Instalasi Gawat Darurat
4. Berpedoman kepada sistem kerja Instalasi Gawat Darurat
5. Meningkatkan sumber daya manusia Instalasi Gawat Darurat
6. Menciptakan suasana kerja harmonis didalam dan diluar Instalasi Gawat Darurat

C. FALSAFAH UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT


Kecepatan dan ketepatan dalam menangani kegawatdaruratan pada pasien tanpa
membedakan latar belakang, sosial, ekonomi, agama dan suku bangsa.

D. TUJUAN UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT


1. Terwujudnya penanganan pasien gawat darurat cepat, tepat, aman baik sesuai
prosedur tetap dengan mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Memberikan pelayanan yang profesional dengan menjunjung tinggi etika untuk
mencegah kematian dan kecacatan pada pasien yang memerlukan tindakan
kegawatdaruratan sehingga dapat hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Terselenggaranya penanganan kasus kegawatdaruratan dengan aman, nyaman dan
efisien.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS BHAYANGKARA SESPIMMA

STRUKTUR ORGANISASI KASESPIMMA POLRI


BRIGADIR POL.Drs.RAJA ERIZMAN

KARUMKIT
PEMBINA dr. RINI AFRIANTI,MKK
SPI
WAKARUMKIT
UNSUR PIMPINAN
KASUBBAG WASINTERN KASUBBAG RENMIN KASUBBAG BINFUNG
IPTU NUR SYAMSU AL FIRDAUS,A.Md.,S.Sos PENATA RETNOWATI MISIRE PENATA I SUGIYANTI

KAUR WASBIN KAUR WASOPSYAN KAUR TU KAUR REN KAUR MIN KAUR KEU KAUR SIM & RM KAUR DIKLIT
PENDA NOVI YANTI PENDA I EKA PENATA TRI PENDA I TRI PENDA I SRI PENGATUR I TANIA PENGATUR I PENDA ELLAN
EKA SARI,AMD DAMAYANTI,AMK MISNARTI,SE ADMINI,AMD MUTNI,S.Sos SAPUTRI,AMK SHYNTA,AMK FEDDELIA,AMG.SKM Unsur

KASUBBID YANMEDDOKPOL
PENATA dr.WIDYARTI KASUBBID JANGMEDUM

KAUR YANMED KAUR YANWAT KAUR YANDOKPOL KAUR JANGMED KAUR JANGUM
PENGATUR DIAH PENDA RAHAYU
ISNUGIARTI,AM.Ke KURNIAWATI,AM.Keb
PENGATUR I YENI PENGATUR ROSSITA PENDA I TUTI SITI
b,SKM ,SKM FEBRIANTI,S.Kep,SKM GUSPITA SARI NURYAMAH,AMD.AK Unsur Pelaksana
utama
KELOMPOK JABATAN KOMITE
INSTALASI
FUNGSIONAL

KA KOMWAT
KA KOMED
PENGATUR I FITRI
AMALIA,AM.Kep

KA INSTALASI KA INSTALASI KA INSTALASI KA INSTALASI


GAWAT BEDAH KA INSTALASI
RAWAT KA INSTALASI PRWTAN KA INSTALASI KA INSTALASI KA INSTALASI KA INSTALASI KA INSTALASI
RAWAT INAP HAEMODIALISA TAHANAN & RADIOLOGI LAB GIZI FARMASI IPPRS
DARURAT SENTRAL JALAN
PPT Non Struktural
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT

A. Struktur Organisasi Intsalasi Gawat Darurat

Kasubbid Yanmed Dokpol

Ka Unit Intsalasi Gawat


Darurat

PJ DOKTER
JAGA
KA RU UGD
Kalahar Instalasi
Gawat Darurat

PJ logistik PJ Pencatatan PJ Shiff


Alkes & Obat &
Pelaporan
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. NAMA : dr. Riski Rina Furi


JABATAN : Kepala Intalasi Gawat Darurat

I. RINGKASAN JABATAN
Mengelola fasilitas dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan Intalasi Gawat Darurat

II. HASIL KERJA


1. Rancangan kebijakan Intalasi Gawat Darurat
2. Rancangan program Intalasi Gawat Darurat
3. Rancangan rencana kerja Intalasi Gawat Darurat
4. Rancangan koordinasi pelaksanaan pelayanan Intalasi Gawat Darurat
5. Rancangan Prosedur Tetap ( Protap ) Intalasi Gawat Darurat
6. Rancangan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Intalasi Gawat Darurat
7. Usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana Intalasi Gawat
Darurat
8. Usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Intalasi Gawat Darurat
9. Rekomendasi DP3 .
10. Laporan pelaksanaan kegiatan Intalasi Gawat Darurat
11. Laporan pelaksanaan tugas kedinasan lainnya.

III. URAIAN TUGAS


1. Membuat rancangan kebijakan Intalasi Gawat Darurat
2. Membuat rancangan program Intalasi Gawat Darurat
3. Menyusun rancangan rencana kerja Intalasi Gawat Darurat
4. Membuat rancangan koordinasi pelaksanaan pelayanan Intalasi Gawat Darurat
5. Membuat rancangan Prosedur Tetap ( Protap ) Intalasi Gawat Darurat Sentral.
6. Membuat rancangan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Intalasi Gawat
Darurat
7. Membuat usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana
Intalasi Gawat Darurat
8. Membuat usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Intalasi Gawat
Darurat
9. Membuat rekomendasi DP3 bagi pegawai di lingkungan Intalasi Gawat
Darurat
10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Intalasi Gawat Darurat
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
12. Bertanggung jawab kepada Karumkit & Keperawatan

IV. WEWENANG
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada Direktur Medik dan Keperawatan
2. Memberi petunjuk dan arahan terhadap seluruh staf dalam melaksanakan
pelayanan di Intalasi Gawat Darurat
3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan di Intalasi Gawat
Darurat

V. TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan rencana strategi Intalasi Gawat Darurat
2. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan standar operasional prosedur.

3. Kebenaran dan ketepatan dalam mengendalikan semua kegiatan di Intalasi


Gawat Darurat
4. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan tahunan.

URAIAN TUGAS

1. NAMA : Muh. Yusuf Deny Faisal, AMK


JABATAN : Kalakhar Intalasi Gawat Darurat

2. RINGKASAN JABATAN
Mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan pelayanan, bidang umum dan penunjang di
Intalasi Gawat Darurat
3. HASIL KERJA
1. Usulan rancangan kebijakan Intalasi Gawat Darurat
2. Usulan rancangan program Intalasi Gawat Darurat
3. Usulan rancangan rencana kerja Intalasi Gawat Darurat
4. Usulan rancangan koordinasi pelaksanaan pelayanan Intalasi Gawat Darurat
5. Usulan rancangan Prosedur Tetap ( Protap ) Intalasi Gawat Darurat
6. Usulan rancangan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Intalasi Gawat Darurat
7. Usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana Intalasi Gawat
Darurat
8. Usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Intalasi Gawat Darurat
9. Usulan rekomendasi DP3 .
10. Rancangan laporan pelaksanaan kegiatan Intalasi Gawat Darurat
11. Laporan pelaksanaan tugas kedinasan lainnya.

4. URAIAN TUGAS
1. Membuat usulan rancangan kebijakan Intalasi Gawat Darurat
2. Membuat usulan rancangan program Intalasi Gawat Darurat
3. Menyusun usulan rancangan rencana kerja Intalasi Gawat Darurat
4. Membuat usulan rancangan koordinasi pelaksanaan pelayanan Intalasi Gawat
Darurat
5. Membuat usulan rancangan Prosedur Tetap ( Protap ) Intalasi Gawat Darurat
6. Membuat usulan rancangan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Intalasi Gawat
Darurat
7. Membuat rancangan usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan
prasarana Intalasi Gawat Darurat
8. Membuat rancangan usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Intalasi
Gawat Darurat
9. Membuat rancangan usulan rekomendasi DP3 bagi pegawai di lingkungan Intalasi
Gawat Darurat
10.Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Intalasi Gawat Darurat
11.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
5. WEWENANG
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada Kepala Intalasi Gawat Darurat.
2. Memberi petunjuk dan arahan terhadap seluruh staf Intalasi Gawat Darurat
3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di Intalasi Gawat Darurat

6. TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan rancangan rencana strategi Intalasi Gawat Darurat
2. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan standar prosedur operasional
7. Kebenaran dan ketepatan rancangan laporan berkala dan laporan tahunan
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

BEDAH IEDTA
RADIOLOGI
CS

IGD RANAP
RAJAL

FARMASI RUMAH TANGGA LABORATORIUM

Dengan Laboraturium
Permintaan Pemeriksaan
Dengan RAJAL
Mengirimkan pasien yang memerlukan follow up rawat jalan
Konsul ke spesialis
Dengan Bedah
Mengirimkan pasien yang memerlukan pembedahan/tindakan ke kamar operasi
segera (cito)
Dengan RANAP
Mengirim Pasien
Menerima konsulan pasien yang memerlukan penanganan gawat darurat
Dengan Farmasi
Mengajukan Bon/ permintaan kebutuhan obat rutin
Mengajukan Bon /permintaan obat isidentil

Dengan Rumah Tangga


Mengajukan Bon Alat Tulis Kantor
Mengajukan Bon kebutuhan Alat Rumah Tangga rutin/insidentil
Mengajukan usulan perbaikan sarana/prasaran
Dengan radiologi
Mengirim pasien untuk dilakukan rongent
Dengan CS
Membersihkan dan merapikan ruangan kerja
Dengan IEDTA
Mengirim pasien yang akan dilakukan USG
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KWALIFIKASI PERSONIL

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Unit Instalasi Gawat Darurat mengacu pada
buku Pedoman Pelayanan perawat gawat darurat Departemen Kesehatan RI tahun 2005,
secara rinci disajikan pada tabel dibawah ini :
JUMLAH
NAMA YANG
PENDIDIKAN SERTIFIKASI K.BUTUH KET
JABATAN ADA
AN

Ka.Unit Dokter 1

Sertifikat
BCLS BTLS,
Kepala
DIII kep Pelatihan 1
Ruangan.
ambulan R4
(khusus)
Sertifikat
BLS,PPGD,
Anggota TIM DIII kep / keb Hiperkes/ 3/ 3
EKG, Pijat
Bayi

Jumlah tenaga keperawatan di Unit Instalasi Gawat Darurat berdasarkan standart


metode GILLIES
Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan diruang Instalasi gawat darurat berdasarkan kebutuhan
yang telah ditetapkan.

Jumlah tenaga perawat = A X B X 365


( 365 Hari libur ) X Jam kerja perhari
Keterangan:
A = jumlah jam kerja tenaga keperawatan / pasien
B = jumlah pasien rarta-rata per hari
C = jumlah hari libur (tidak efektif)
365 = jumlah hari libur selama setahun

Jumlah tenaga perawat = 2 X 10 X 365


( 365 84 ) X 8

= 7300

2248

= 3,24 = 3 Org, ditambah koreksi 20 % = 3 orang

Maka diruang Instalasi gawat darurat membutuhkan perawat sebanyak 7 orang yaitu 1 orang
kalakhar dan 6 orang perawat pelaksana dan saat ini jumlah perawat yang ada sebanyak 7
orang.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya karyawan Intsalasi Gawat Darurat harus mampu


bekerja secara cepat, tepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan terhadap gawat darurat.
Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di Intsalasi Gawat Darurat karyawan yang ditugaskan
harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana dan teori dasar
pelayanan Unit Intsalasi Gawat Darurat.
A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di Unit Intsalasi Gawat Darurat
2. Tenaga baru yang ditempatkan di Unit Intsalasi Gawat Darurat baik yang sudah
maupun belum mempunyai sertifikat perawat gawat darurat
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan Umum
Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan
fungsinya.

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di Unit Intsalasi Gawat Darurat diharapkan
dapat:
1. Mengetahui alur pelayanan di Unit Intsalasi Gawat Darurat
2. Mengetahui struktur organisasi di Unit Intsalasi Gawat Darurat
3. Mengetahui manajemen kepegawaian di Unit Intsalasi Gawat Darurat
4. Mengetahui pengelolaan obat dan alat
5. Mengetahui tata laksana dan kerja TIM di Unit Intsalasi Gawat Darurat

C. Pelaksanaan dan Alokasi waktu


Orientasi dilaksanakan untuk petugas yang tidak ditempatkan di Unit Intsalasi Gawat
Darurat menyesuaikan dari RS atau instansi terkait berapa lama bertugas di Unit Intsalasi
Gawat Darurat.
Waktu Materi Metode Penanggung jawab
Hari 1 Pengenalan Struktur Ceramah dan Ka.uryanwat
organisasi dan uraian praktek
tugas lapangan
Pengenalan ruangan
dan Alur
Pengisian kartu Ceramah dan Ka. Lakhar
rekam medis, praktek
formulir dll lapangan
Pengenalan
administrasi
keuangan
Hari 2 Pengenalan obat-obatan Tinjauan Ka Tim
dan alkes lapangan
Pengenalan kebijakan, Ceramah dan Ka Tim
protap dll praktek
lapangan
Pengenalan mekanisme Ceramah Ka Kuryanwat
pengadaan barang/obat
dll
Hari 3 Operasional Ceramah dan Ka Tim
sarana/prasarana praktek
lapangan
Minggu II Pemantapan skill Praktek KA. lakhar/Ka.TIM
lapangan
Minggu III Pemantapan skill Praktek KA.lakhar/Ka.TIM
lapangan
Minggu IV Evaluasi - Ka. Lakhar
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Pertemuan/Rapat di Ruang Bedah ada dua macam yaitu :


1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil

Rapat rutin :
Waktu : Setiap hari sabtu minggu pertama setiap bulan
Jam : 08.30 10.00 Wib
Tempat : Ruang diklat
Pimpinan : ka bag pelayanan
Peserta : Ka instalasi..kasubidyanmeddokpol, kauryanwat kalakhar dan,serta staf
Materi : Penyampaian kebijakan
Evaluasi kinerja Unit
Penyampaian hal baru ataupun penyegaran dibidang kegiatan tindakan gawat
darurat.
Menerima, membahas ataupun merekomendasikan aspirasi

Rapat Insidentil
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Tempat : Ruang Intsalasi Gawat Darurat
Pimpinan : Ka.Istalasi / Ka. Intsalasi Gawat Darurat
Peserta : Terbatas sesuai undangan
Materi : Pembahasan masalah urgen
Penyampaian kebijakan urgen
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian, meliputi :


Jumlah kunjungan pasien
Inventaris obat dan alat
Penerimaan SVER

B. Laporan Bulanan, meliputi :


Jumlah Kunjungan
Angka kematian
Penerimaan SVER
Data Sepuluh Besar Penyakit
Kasus Traumatik
Data Rujukan (penerimaan dan pengiriman)
Indikator Mutu

C. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
Data SDM
Data Inventaris alat
Data hasil kegiatan
Evaluasi Pelayanan
BAB XII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi Intsalasi Gawat Darurat


RS.Bhayangkara Sespimma Polri ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai pegangan
bagi seluruh staf di Intsalasi Gawat Darurat
Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi
pengorganisasian di unit Intsalasi Gawat Darurat RS.Bhayangkara Sespimma Polri secara
singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya harus
senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat kami nantikan.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT
DARURAT RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
SESPIMMA POLRI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI

Anda mungkin juga menyukai