Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN I.

18
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN SOSIAL DI WILAYAH PENAMBANGAN

Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup
TAHAP PRA-KONSTRUKSI
A. SOSIALISASI RENCANA KEGIATAN PROYEK
1. Konflik
Keraguan masyarakat Sosialisasi rencana tidak ada perselisihan Memberikan informasi yang jelas tentang
terhadap pemrakarsa penambangan batu napal di pandangan/pendapat antar warga rencana penambangan batu napal.
wilayah kontrak karya yang terkena dampak dan
dukungan warga terhadap Melakukan mediasi dengan tokoh
sosialisasi masyarakat dan warga terkena dampak.

Melakukan pertemuan dengan perwakilan


warga yang terkena dampak.
2.persepsi masyarakat
Munculnya pandangan Sosialisasi rencana Banyaknya jumlah masyarakat Memberikan informasi yang lengkap
positif masyarakat penambangan batu bentonit di yang mengikuti sosialisasi tentang rencana penambangan batu
terhadap rencana wilayah kontrak karya bentonit .
penambangan batu
bentonit Terbuka terhadap kritik dan saran dari
masyarakat.
B. PEMBEBASAN LAHAN
1.Konflik sosial
Munculnya konflik Proses pembebasan lahan untuk Tidak ada demo terkait Pertimbangan harga untuk tanaman
antara pemilik lahan penambangan pembebasan lahan yang dilakukan produktif sesuai harga pasar.
dengan pemrakarsa pemrakarsa
Proses pembelian lahan dilakukan secara
langsung oleh pemrakarsa dengan pemilik.

Tidak melakukan pemaksaan pada warga


untuk menjual lahannya, tapi dilakukan
pendekatan secara halus
2.Persepsi masyarakat
Munculnya pandangan Proses pembebasan lahan untuk Tidak ada protes terkait proses Proses pembebasan lahan dilakukan secara
positif masyarakat penambangan pembebasan lahan terbuka.
terhadap rencana
penambangan batu napal Proses pengalihan hak lahan dicatatkan
dalam akta notaries.
Harga ditentukan sesuai harga pasar yang
berlaku
C. REKRUTMEN TENAGA KERJA UNTUK KONSTRUKSI
1. Kesempatan kerja
Terbukanya kesempatan Kebutuhan tenaga kerja untuk Perekrutan tenaga kerja sesuai Memberikan informasi lowongan kerja
kerja bagi warga proses konstruksi prosedur secara terbuka.

Bekerja sama dengan dinas tenaga kerja


dalam proses penerimaan tenaga kerja

2. Konflik sosial
Kecemburuan sosial dari Proses seleksi penerimaan Proses penerimaan dapat diterima Ada Kualifikasi yang pasti sebagai
warga yang tidak tenaga kerja oleh semua pihak karena persyaratan penerimaan.
diterima sebagai tenaga dilakukan dengan fair dan terbuka
kerja Seleksi dan pengumuman penerimaan
tenaga kerja dilakukan secara fair dan
terbuka
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
diumumkan secara jelas

Mengutamakan tenaga kerja lokal

Adanya kesepakatan calon tenaga kerja


dengan panitia pelaksana penerimaan
tenaga kerja dalam bentuk tanda tangan
pernyataan bahwa keputusan panitia tidak
dapat diganggu gugat
3. Persepsi masyarakat
Persepsi positif Kegiatan penerimaan tenaga Tingginya tingkat Persentasi Menjalin komunikasi dan kerjasama
masyarakat tentang kerja warga lokal yang diterima sebagai dengan tokoh masyarakat mengenai
penerimaan tenaga kerja tenaga kerja perkembangan proses penerimaan tenaga
kerja.

Mengumumkan hasil peneriman tenaga


kerja secara terbuka
TAHAP KONSTRUKSI
A. PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
1. Peluang usaha dan kesempatan kerja
Terbukanya peluang dan Kebutuhan tenaga kerja untuk Jumlah tenaga kerja yang diterima Kejasama dengan dinas tenaga kerja,
kesempatan kerja bagi pembangunan infrastruktur. terkait penerimaan tenaga kerja.
masyarakat dalam proses Jumlah usaha yang dibuka atau
pembangunan Munculnya peluang usaha didirikan dan dikembangkan oleh Pemberian tempat lokasi untuk mendirikan
infrastruktur terkait penyediaan kebutuhan masyarakat untuk memenuhi usaha, misalnya usaha warung makan.
pekerja kebutuhan pekerja
Persentase Penerimaan tenaga kerja local
yang tinggi sesuai kriteria yang dibutuhkan

Pemberian akses dan kesempatan bagi


usaha lokal untuk melakukan penyediaan
barang/jasa untuk pekerja
2. Konflik Sosial
Terjadinya demo Pembangunan infrastruktur Tidak ada demo dari masyarakat, Melakukan pendekatan pada masyarakat
masyarakat terkait penambangan dan tokoh nasyarakat setempat.
pembangunan Adanya dukungan masyarakat
infrastruktur terkait pembangunan infrastruktur Memberikan kompensasi bagi masyarakat
yang terganggu.

Terbuka akan saran dan masukan dari


masyarakat
B. CSR
1. Ekonomi lokal
Meningkatnya tingkat Kegiatan pembangunan dan Peningkatan Kehidupan ekonomi Pemberian bantuan dana sebagai modal
ekonomi masyarakat pengembangan masyarakat masyarakat. usaha masyarakat.
lokal
Tingkat kelayakan kehidupan Mendirikan usaha koperasi bagi
masyarakt menjadi lebih tinggi masyarakat.

Memberikan bekal pelatihan ketrampilan


atau skill pada masyarakat
2. pendidikan
Meningkatnya tingkat Kegiatan pengembangan Meningkatnya jumlah masyaraka Pemberian beasiswa pendidikan.
pendidikan masyarakat pendidikan masyarakat yang mengenyam pendidikan.
setempat Pemberian bantuan buku, alat tulis,
Berkurangnya jumlah anak putus seragam sekolah, sarana prasarana seperti
sekolah meja, kursi

Mengadakan program renovasi sekolah

3. Kesehatan
Meningkatnya tingkat Program pengembangan Penurunan Jumlah masyarakat Pembangunan puskesmas.
kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat yang sakit atau penderita penyakit
setempat Mengadakan Program donor darah.

Mengadakan program operasi gratis.

Mengadakan program pemberian kaki


palsu bagi penyandang cacat

Penyuluhan kesehatan masyarakat.

Program pemeriksaan dan pengobatan


gratis bagi masyarakat local

Pengadaan program sarana prasarana


penunjamg kesehatan masyarakat, seperti
pembangunan kamar mandi, bak air,
tempat mencuci, pipa pengaliran air bersih
TAHAP OPERASI PRODUKSI
A. REKRUITMEN TENAGA KERJA UNTUK PRODUKSI
1. Terbukanya kesempatan kerja
Terbukanya kesmpatan Kebutuhan tenaga kerja untuk Jumlah tenaga kerja yang diterima Informasi lowongan dan kesempatan kerja
kerja bagi masyarakat, kegiatan operasional sebagai pegawai atau tenaga kerja secara terbuka.
pada tahap operasi perusahaan perusahaan
Adanya komitmen prioritas penerimaan
tenaga kerja lokal sebagai tenaga kerja
perusahaan sesuai spesifikasi dan criteria.

Bekerjasama dengan dinas tenaga kerja


dalam proses penerimaan tenaga kerja
2. Konflik sosial
Adanya konflik sosial Proses seleksi penerimaan Proses seleksi dan penerimaan Adanya keterbukaan jumlah dan kriteria
antara warga yang tidak tenaga kerja tahap operasi tenaga kerja terlaksana secara fair tenaga kerja yang dibutuhkan
diterima sebagai tenaga produksi dan terbuka sehingga dapat
kerja perusahaan dengan diterima semua pihak Hasil seleksi penerimaan tenaga kerja
pihak perusahaan diumumkan secara fair dan terbuka.
Memprioritaskan tingginya Persentase
warga lokal sebagai tenaga kerja yang
diterima perusahaan.

Sikap terbuka dari perusahaan Apabila ada


warga yang ingin meminta penjelasan atau
mengadu terkait penerimaan tenaga kerja.
3. Persepsi masyarakat
Adanya sikap dan Kegiatan penerimaan tenaga Sikap masyarakat yang Proses penerimaan tenaga kerja dan seleksi
pandangan positif kerja yang membuka mendukung proses penerimaan diumumkan secara fair dan terbuka.
masyarakat terhadap kesempatan kerja bagi tenaga kerja perusahaan
perusahaan terkait masyarakat lokal Bekerja sama dengan tokoh masyarakat
penerimaan tenaga kerja setempat dalam proses penerimaan tenaga
kerja.

Pemberian penghargaan bagi tenaga kerja


berprestasi
B. PENGGALIAN BATU NAPAL
1. Konflik sosial
Terjadinya konflik akibat Kegiatan penambangan batu Tidak ada demo/protes/konflik Memberikan pengertian, sosialisasi pada
kegiatan penambangan bentonit akibat penambangan batu masyarakat tentang penambangan yang
batu bentonit bentonit ramah lingkungan.

Melaksanakan SOP penambangan. Adanya


pos pengaduan untuk menampung saran,
kritik, keluhan dari masyarakat dan disertai
sikap terbuka dari perusahaan.

Apabila ada konflik yang terjadi,


diselesaikan dengan musyawarah mufakat.

Bekerjasama dengan tokoh masyarakat


setempat, guna menanggulangi konflik
yang terjadi.

Pembuatan pagar atau batas area yang akan


dilakukan penambangan.
2. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Kegiatan penambangan batu Tidak terjadi keresahan dari Pengadaan acara temu warga, untuk
positif masyarakat bentonit warga terkait penambangan batu pendekatan pada warga dan sebagai wadah
bentonit keluh kesah, saran, dan kritik dari
masyarakat.

Pembuatan pagar pembatas area


penambangan.

Menerapkan program bina lingkungan,


untuk mengetahui perkembangan wilayah
area penambangan
C. PENGANGKUTAN BATU NAPAL YANG TELAH DITAMBANG
1. Konflik sosial
Terjadi konflik dari Kegiatan pengangkutan batu Tidak adanya kecemburuan sosial Perusahaan melakukan pengembangan
warga yang tidak dapat bentonit dari warga sehingga tidak terjadi masyarakat di wilayah yang dilalui truk
berpartisipasi dan ambil konflik pengangkut batu bentonit
bagian dalam kegiatan
pengangkutan batu
bentonit
2. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Kegiatan pengangkutan batu Tidak ada keluhan masyarakat Pemeliharaan jalan yang dilalui kendaraan
negative masyarakat bentonit yang dilalui kendaraan pengangkut batu bentonit .
yang dilalui pengangkutan batu bentonit
pengangkutan batu Penutupan bak truk agar debu tidak
bentonit beterbangan

Penyiraman jalur kendaraan untuk


mengurangi debu yang mengganggu
pemukiman dan aktivitas warga di jalur
pengangkutan.

Pengembangan masyarakat di wilayah jalur


pengangkutan
D. REKLAMASI PROGRESIF
1. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Kegiatan reklamasi progresif Tidak ada demo/protes warga Pelaksanaan reklamasi sesuai SOP.
positif masyarakat setelah lahan direklamasi
terhadap kegiatan Pemupukan lahan.
reklamasi
Pembuatan system irigasi untuk pengairan
lahan.

Penataan lahan agar mudah ditanami


kembali.

Pengembalian lahan pada


pemiliknya/warga
E. CSR
1. Konflik sosial
Timbulnya kecemburuan Kegiatan pengembangan Tidak ada konflik akibat Memprioritaskan masyarakat di wilayah
sosial, ketidakpercayaan masyarakat selama tahap pemberian bantuan dan kontrak karya untuk mendapat kesempatan
masyarakat pada operasi produksi perusahaan pembangunan fisik sebagai wujud pengembangan SDM
kegiatan pengembangan tambang batu bentonit pengembangan masyarakat
masyarakat Mengadakan temu warga untuk mendengar
saran, kritik, dan masukan warga atas
kebutuhan yang diprioritaskan.

Peningkatan kualitas SDM setempat


2. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Kegiatan pengembangan Adanya dukungan masyarakat Adanya sosialisasi program pengembangan
positif masyarakat pada masyarakat tahap operasi terhadap pengembangan masyarakat oleh perusahaan pada warga
perusahaan tambang batu produksi masyarakat yang dilakukan
bentonit perusahaan Selalu membuka komunikasi dengan warga
di wilayah setempat.

Pembentukan badan pengembangan


masyarakat, yang berkomitmen
mensejahterakan masyarakat.
Pengembangan masyarakat lebih diarahkan
ke arah ekonomi produktif
TAHAP PASCA TAMBANG ATAU PASCA OPERASI PRODUKSI
A. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pengangguran
Munculnya Pemutusan hubungan kerja Jumlah pengangguran semakin Proses PHK dilakukan secara bertahap.
pengangguran akibat Berakhirnya kegiatan meningkat
penambangan Pemberian informasi akan diadakannya
PHK tidak secara mendadak, sehingga ada
persiapan masyarakat.
Pemberian dana pengembangan masyaakat
untuk mendukung ekonomi lokal
2. Penurunan pendapatan masyarakat
Terjadi penurunan Berhentinya aktifitas produksi Menurunnya pendapatan Memberikan bekal ketrampilan pada
pendapatan masyarakat penambangan batu napal masyarakat masyarakat.
dan mulai surutnya usaha
yang dikembangkan Mengoptimalkan program kemandirian
masyarakat masyarakat
3. Penurunan pendapatan daerah
Menurunnya pendapatn Berhentinya aktifitas Menurunnya pendapatan daerah Mendorong penggunaan dana royalty untuk
daerah akibat tidak ada penambangan batu napal pembiayaan program dasar yang bersifat
lagi royalty dan pajak investasi public jangka panjang
daerah
4. Sikap masyarakat
Munculnya Pemutusan hubungan kerja Tidak terjadi gejolak akibat PHK Pemberian rekomendasi pengalaman
kekhawatiran, persepsi bekerja untuk melamar di tempat lain
negative masyarakat
pada perusahaan akibat Pemberian pesangon sesuai peraturan yang
kehilangan kesempatan ditetapkan
kerja
B. REKLAMASI/REVEGETASI LANJUTAN
1. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Kegiatan Reklamasi lahan Tidak terjadi gejolak atau demo Lahan dikembalikan pada warga dalam
positif masyarakat bentuk subur dan dapat ditanami kembali
dengan adanya reklamasi sesuai peruntukannya.
dan pengembalian lahan
Melibatkan masyarakat dalam proses
reklamasi.

Melakukan pendekatan masyarakat

Serah terima lahan pada pemiliknya


dilakukan secara resmi
C. CSR
1. Pemulihan ekonomi lokal
Pemulihan ekonomi Pemberian dan abadi dari Pulihnya Tingkat ekonomi dan Pemberian bantuan dana abadi untuk
lokal atau pendapatan perusahaan pada masyarakat pendapatan masyarakat setempat pembangunan berkelanjutan bagi
masyarakat dengan setempat masyarakat setempat
adanya dana abadi dari
perusahaan
2. Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi Pemberian dana abadi dari Adanya dukungan dari Melakukan pembangunan berkelanjutan
positif masyarakat pada perusahaan masyarakat, tidak terjadi konflik untuk kesejahteraan masyarakat.
perusahaan
Pemberian dana abadi untuk
pengembangan masyarakat, kemandirian
masyarakat, dan pengembangan ekonomi
lokal

Anda mungkin juga menyukai