"Proses menguatnya peran negara pada masa orde baru"
1. 1. Proses Menguatnya Peran Negara Pada Masa Orde Baru
2. 2. SejakOrde Baru berkuasa,telah banyak perubahanyangdicapaioleh bangsa Indonesia. Langkah yang dilakukan pemerintah orde baru adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangan Orde Baru adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. 3. 3. Pada sidang umum IV MPRS telah diambil suatu keputusan untuk menugaskan jendral Suharto selaku pengemban Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar,yang sudah ditingkatkan menjadi ketetapan MPRS No.IX/MPRS 1966 untuk membentuk kabinet baru. 4. 4. Padatanggal25Juli1966PresidenSoekarnomembubarkanKabinet DwikoradanmembentukKabinetAmpera.BerdasarkanTapMPRSNo. XIIITahun1966,PresidenmenugaskanpembentukanKabinetAmpera kepadaLetnanJendralSoehartosebagaiPengembanTAPMPRSNo.IX tahun1966.SesuaidenganTAPMPRstersebutpula,didalam melaksanakantugasituLetnanJenderalSoehartotelahmengadakan konsultasidennganpemimpinMPRdanDPRGR. KabinetAmperaterdiridaritigaunsure; 1. Pemimpin,yaituPresiden 2. PembantuPimpinan,yangterdiridarilimaorangMenteriUtamayang secarabersamaanmerupakanPresidesiumdenanLetnanJenderal Soeharto,MenteriUtamabidangHankam,sebagaiKetuaPresidium 3.Anggota- anggotacabinet,yangterdiridari24orangMenteriyang masing- masingmemimpindepartemendibawahkoordinasiPresidium Kabinet 5. 5. Tugas pokok Kabinet Ampera berdasarkan Tap MPRS No. XIII Tahun 1966,yang di kenal sebagai Dwidharma, adalah mewujudkan ; 1. stabilitas politik 2. stabilitas ekonomi 6. 6. KeempatprogramkabinetAmperadisebutCaturkarya Programnyaadalah; 1.memperbaikiperikehidupanrakyat,terutamadibidangsandang danpangan 2.melaksanakanpemilihanumumdalambataswaktuseperti dicantumkandalamketetapanMPRSNo.XI/MPRS/1966 3.melaksanakanpolitikluarnegriyangbebasaktifuntuk kepentingannasionalsesuaidenganketetapanMPRSNo. XI/MPRS/1966,dan 4.melanjutkanperjuanganantiimperalismedankolonialisme dalamsegalabentukmanifestasinya 7. 7. Pada tanggal 21 Maret 1968, Jenderal Soeharto selaku Pejabat Presiden menyampaikan laporan kepada Sidang Umum V MPRS mengenai pelaksanaan Dwi Darma dan Catur Karya 8. 8. 1945 Menteri Presiden Lembaga- lembaga lain (MA, KA, BPK) DPR MPR Pemerintahan Soekarno Menteri 9. 9. Pada zaman Orde Baru tatana kehidupan kenegaraan dikembalikan kepada kemurnian pelaksanaan UUD 1945, hal itu terlihat pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , dimana Presiden Soeharto berbicara langsung di hadapan wakil-wakil rakyat yaitu DPR. Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto selalu diucapkan di depan sidang DPR. 10. 10. Nama Anggota Andi Gery A Destina Mita Herliana Rezha Alvin F Siti Jubaidah
Recommended DAMPAK MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU
Pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif tercatat dalam bentuk penurunan angka kemiskinan absolut yang diikuti dengan perbaikan indikator kesejahteraan rakyat secara rata-rata seperti penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan terutama pendidikan tingkat dasar yang semakin meningkat. Dampak negatif adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa tajam. Pembangunan yang menjadi ikon pemerintah Orde Baru ternyata menciptakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan (marginalisasi sosial) di sisi lain. Di pihak lain pembangunan di masa Orde Baru menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang syarat dengan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi dan sosial yang demokratis dan berkeadilan. Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Di bidang politik, pemerintah Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar kepada rakyat Indonesia. Pada masa Orde Baru, Golkar menjadi mesin politik guna mencapai stabilitas yang diinginkan. Sementara dua partai lainya yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) hanya sebagai boneka agar tercipta citra sebagai negara Demokrasi. Peleburan (fusi) parpol diciptakan tidak lain agar pemerintah bisa mengontrol parpol. Dengan menguatnya peran negara pada masa Orde Baru berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampaknya sebagai berikut. 1. Dampak dalam Bidang Politik a. Adanya Pemerintahan yang Otoriter Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur jalannya pemerintahan. b. Dominasi Golkar Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan dalam menjadi satu-satunya kekuatan politik di Indonesia yang paling dominan. c. Pemerintahan yang Sentralistis Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya pemerintahan yang sentralistis yang ditandai dengan adanya pemusatan penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya diberi peluang yyang sangat kecil untuk mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri. 2. Dampak dalam Bidang Ekonomi a. Munculnya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). b. Adanya Kesenjangan Ekonomi dan Sosial Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbukanya akses dan distribusi yang merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan kesenjangan sosial di masyarakat. c. Konglomerasi Pola dan kebijakan perekonomian yang ditempuh pemerintah Orde Baru berdampak pada munculnya konglomerasi di seluruh sektor usaha di Indonesia. Pemerintahan Orde Baru pada awalnya memperkirakan bahwa konglomerasi ini akan menjadi penggerak ekonomi nasional, namun pada kenyataannya pada konglomerat lebih mementingkan bisnisnya daripada negara.