Anda di halaman 1dari 6

Learning Objective Maret 2014

SKENARIO I

APAKAH AKU BISA SEMBUH

Disusun Oleh:

Kelompok 9
Wirdayanti Gani
N 101 12 097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014
1. Penyakit apa yang diderita Tuan X?
Pasien AIDS yang khas mengalami demam, penurunan berat badan, diare,
limfadenopati menyeluruh, infeksi oportunistik multipel, penyakit neurologis
dan (dalam banyak kasus) neoplasma sekunder.
Infeksi oportunistik dan neoplasma yang ditemukan pada pasien terinfeksi
HIV dan terbatas pada AIDS
Infeksi
a. Infeksi protozoa dan cacing
Kriptosporidiosis atau isosporidiosis (enteritis)
Pneumosistosis (pneumonia ata infeksi diseminata)
Toksoplasmosis (pneumonia atau infeksi SSP)
b. Infeksi jamur
Kandidiasis (oesophagus, tracheae, atau pulmo)
Kriptokokosis (infeksi SSP)
Koksidioidomikosis (diseminata)
Histoplasmosis (diseminata)
c. Infeksi bakteri
Mikobakteriosis (atipik misalnya Mycobacterium avium intracellulare,
diseminata atau ekstrapulmonal; M. tuberculosis, pulmonal atau
ekstrapulmonal)
Nokardiosis (pneumonia, meningitis, diseminata)
Infeksi Salmonella, diseminata
d. Infeksi virus
Sitomegalovirus (pulmonal, usus, retinitis, atau infeksi SSP)
Virus herpes simpleks (lokalisata atau diseminata)
Leukoensefalopati multifokal progresif
e. Neoplasma
Sarkoma Kaposi
Limfoma non-Hodgkin (Burkitt, imunoblastik)
Limfoma primer otak
Kanker serviks uteri invasive
Sumber: Buku Ajar Patologi Robbins, Ed. 7, vol. 1. EGC, Jakarta.

2. Bagaimana penyebaran, penularan dan pencegahan HIV dan AIDS?


Penularan HIV/AIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung
virus HIV yaitu melalui hubungan seksual baik homoseksual maupun
heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkotika, transfusi komponen
darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya.
Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan di beberapa
negara dan amat dianjurkan oleh WHO untuk dilakukan secara sekaligus
yaitu:
a. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda
b. Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai
kelompok sasaran
c. Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik
d. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika termasuk
program pengadaan jarum suntik steril
e. Program pendidikan agama
f. Program layanan pengobatan (IMS)
g. Program promosi kondom di lokalisasi pelacuran dan panti pijat
h. Pelatihan keterampilan hidup
i. Program pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling
j. Dukungan untuk anak jalanan dan pengetesan prostitusi anak
k. Integrasi program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan
dan dukungan untuk ODHA
l. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian
obat ARV
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
3. Apa fungsi VCT tes?
Voluntary Counseling Test (VCT):
Proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara
sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang
mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan
tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan
perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing
membantu seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk
pada layanan dukungan.
Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk
pencegahan dan perawatan HIV.
Konseling HIV/AIDS Dialog yang terjaga kerahasiaan antara konselor dan
klien ".
a. Konseling membantu orang mengetahui statusnya lebih dini, menekankan
kepada aspek perubahan perilaku, peningkatan kemampuan menghadapi
stress, ketrampilan pemecahan masalah.
b. Konseling HIV juga menekankan pada issue HIV terkait seperti
bagaimana hidup dengan HIV, Pencegahan HIV ke pasangan, dan issue-
issue HIV yang berkelanjutan.
Sumber: kpa-provsu.org/vct.php
4. Apa saja stadium AIDS?
Stadium AIDS menurut WHO:
a. Stadium 1
Asimptomatik, limfadenopati generalisata
b. Stadium 2
Berat badan turun <10%
Manifestasi mukokutan minor (dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur
kuku, ulkus oral rekuren, cheilits angularis)
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
Infeksi saluran nafas rekuren
c. Stadium 3
Berat badan turun >10%
Diare yang tidak diketahui penyebabnya >1 bulan
Demam berkepanjangan (intermiten atau konstan) >1 bulan
Kandidiasis oral
Oral hairy leucoplakia
Tuberkulosis paru
Infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
d. Stadium 4
HIV wasting syndrome
Pneumonia pneumocystis carinii
Toksoplasmosis serebral
Kriptosporidiosis dengan diare >1 bulan
Sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa, atau kelenjar getah bening
(misalnya retinitis CMV)
Infeksi herpes simpleks, mukokutan (>1 bulan) atau viseral
Progressive multifocal leucoencephalopathy
Mikosis endemic diseminata
Kandidiasis esofagus, trakhea, bronkus
Mikobakteriosis atipik, diseminata atau paru
Septikemia salmonella non tifosa
Tuberkulosis ekstrapulmoner
Limfoma
Sarkoma kaposi
Ensefalopati HIV
Sumber: Nashar, AH dkk 2013. The Disease: Panduan Diagnosis dan
Terapi dalam Praktik Sehari-hari. Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta.
5. Apa saja penyakit autoimunitas?
Penyakit autoimunitas
a. LES (Lupus Eritematosus Sistemik)
b. Skleroderma
c. Polimiositis
d. AR (Rheumatoid Artritis)
e. Sindroma Sjogen
f. Trombositopenia autoimun
g. Miastenia gravis
h. Tirotoksikosis Grave
Sumber: Baratawidjaja, KG, Rengganis, I 2012. Imunologi Dasar Edisi Ke-
10. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

6. Bagaimana cara mendiagnosis HIV dan AIDS?


Seseorang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan
laboratorium terbukti terinfeksi HIV baik dengan metode pemeriksaan
antibodi atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh.
Diagnosis AIDS untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila terdapat
infeksi oportunistik.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
7. Bagaimana respon imun terhadap antigen (fungi, bakteri, virus, parasit)?

8. Bagaimana patogenesis HIV?


Virus biasanya masuk tubuh dengan menginfeksi sel Langerhans di mukosa
rektum atau mukosa vagina yang kemudian bergerak dan bereplikasi di KGB
(kelenjar getah bening) setempat. Virus kemudian disebarkan melalui viremia
yang disertai sindrom dini akut berupa panas, mialgia dan artralgia. Pejamu
memberikan respons seperti terhadap infeksi virus umumnya. Virus
menginfeksi sel CD4+, makrofag dan sel dendritik dalam darah dan organ
limfoid.
9. Bagaimana aspek sosial dan komunitas HIV dan AIDS?

LO:

- kapan disebut AIDS


- klinis AIDS
- berapa bulan bayi baru bisa di tes apakah positif HIV

Anda mungkin juga menyukai