FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2014 1. Penyakit apa yang diderita Tuan X? Pasien AIDS yang khas mengalami demam, penurunan berat badan, diare, limfadenopati menyeluruh, infeksi oportunistik multipel, penyakit neurologis dan (dalam banyak kasus) neoplasma sekunder. Infeksi oportunistik dan neoplasma yang ditemukan pada pasien terinfeksi HIV dan terbatas pada AIDS Infeksi a. Infeksi protozoa dan cacing Kriptosporidiosis atau isosporidiosis (enteritis) Pneumosistosis (pneumonia ata infeksi diseminata) Toksoplasmosis (pneumonia atau infeksi SSP) b. Infeksi jamur Kandidiasis (oesophagus, tracheae, atau pulmo) Kriptokokosis (infeksi SSP) Koksidioidomikosis (diseminata) Histoplasmosis (diseminata) c. Infeksi bakteri Mikobakteriosis (atipik misalnya Mycobacterium avium intracellulare, diseminata atau ekstrapulmonal; M. tuberculosis, pulmonal atau ekstrapulmonal) Nokardiosis (pneumonia, meningitis, diseminata) Infeksi Salmonella, diseminata d. Infeksi virus Sitomegalovirus (pulmonal, usus, retinitis, atau infeksi SSP) Virus herpes simpleks (lokalisata atau diseminata) Leukoensefalopati multifokal progresif e. Neoplasma Sarkoma Kaposi Limfoma non-Hodgkin (Burkitt, imunoblastik) Limfoma primer otak Kanker serviks uteri invasive Sumber: Buku Ajar Patologi Robbins, Ed. 7, vol. 1. EGC, Jakarta.
2. Bagaimana penyebaran, penularan dan pencegahan HIV dan AIDS?
Penularan HIV/AIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkotika, transfusi komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan di beberapa negara dan amat dianjurkan oleh WHO untuk dilakukan secara sekaligus yaitu: a. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda b. Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai kelompok sasaran c. Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik d. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika termasuk program pengadaan jarum suntik steril e. Program pendidikan agama f. Program layanan pengobatan (IMS) g. Program promosi kondom di lokalisasi pelacuran dan panti pijat h. Pelatihan keterampilan hidup i. Program pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling j. Dukungan untuk anak jalanan dan pengetesan prostitusi anak k. Integrasi program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan dan dukungan untuk ODHA l. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat ARV Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3. Apa fungsi VCT tes? Voluntary Counseling Test (VCT): Proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV. Konseling HIV/AIDS Dialog yang terjaga kerahasiaan antara konselor dan klien ". a. Konseling membantu orang mengetahui statusnya lebih dini, menekankan kepada aspek perubahan perilaku, peningkatan kemampuan menghadapi stress, ketrampilan pemecahan masalah. b. Konseling HIV juga menekankan pada issue HIV terkait seperti bagaimana hidup dengan HIV, Pencegahan HIV ke pasangan, dan issue- issue HIV yang berkelanjutan. Sumber: kpa-provsu.org/vct.php 4. Apa saja stadium AIDS? Stadium AIDS menurut WHO: a. Stadium 1 Asimptomatik, limfadenopati generalisata b. Stadium 2 Berat badan turun <10% Manifestasi mukokutan minor (dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekuren, cheilits angularis) Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir Infeksi saluran nafas rekuren c. Stadium 3 Berat badan turun >10% Diare yang tidak diketahui penyebabnya >1 bulan Demam berkepanjangan (intermiten atau konstan) >1 bulan Kandidiasis oral Oral hairy leucoplakia Tuberkulosis paru Infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis) d. Stadium 4 HIV wasting syndrome Pneumonia pneumocystis carinii Toksoplasmosis serebral Kriptosporidiosis dengan diare >1 bulan Sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa, atau kelenjar getah bening (misalnya retinitis CMV) Infeksi herpes simpleks, mukokutan (>1 bulan) atau viseral Progressive multifocal leucoencephalopathy Mikosis endemic diseminata Kandidiasis esofagus, trakhea, bronkus Mikobakteriosis atipik, diseminata atau paru Septikemia salmonella non tifosa Tuberkulosis ekstrapulmoner Limfoma Sarkoma kaposi Ensefalopati HIV Sumber: Nashar, AH dkk 2013. The Disease: Panduan Diagnosis dan Terapi dalam Praktik Sehari-hari. Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta. 5. Apa saja penyakit autoimunitas? Penyakit autoimunitas a. LES (Lupus Eritematosus Sistemik) b. Skleroderma c. Polimiositis d. AR (Rheumatoid Artritis) e. Sindroma Sjogen f. Trombositopenia autoimun g. Miastenia gravis h. Tirotoksikosis Grave Sumber: Baratawidjaja, KG, Rengganis, I 2012. Imunologi Dasar Edisi Ke- 10. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
6. Bagaimana cara mendiagnosis HIV dan AIDS?
Seseorang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan laboratorium terbukti terinfeksi HIV baik dengan metode pemeriksaan antibodi atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Diagnosis AIDS untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila terdapat infeksi oportunistik. Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 7. Bagaimana respon imun terhadap antigen (fungi, bakteri, virus, parasit)?
8. Bagaimana patogenesis HIV?
Virus biasanya masuk tubuh dengan menginfeksi sel Langerhans di mukosa rektum atau mukosa vagina yang kemudian bergerak dan bereplikasi di KGB (kelenjar getah bening) setempat. Virus kemudian disebarkan melalui viremia yang disertai sindrom dini akut berupa panas, mialgia dan artralgia. Pejamu memberikan respons seperti terhadap infeksi virus umumnya. Virus menginfeksi sel CD4+, makrofag dan sel dendritik dalam darah dan organ limfoid. 9. Bagaimana aspek sosial dan komunitas HIV dan AIDS?
LO:
- kapan disebut AIDS
- klinis AIDS - berapa bulan bayi baru bisa di tes apakah positif HIV