Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Kayu adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai
batang berupa kayu.
Ada beragai jenis kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat
dibedakan atas dua golongan besar, yaitu :
1. Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.

2. Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :

Kayu daun lebar Kayu daun jarum


- struktur kayu lebih lengkap - struktur kayu lebih
- memiliki pori-pori (sel-sel sederhana
pembuluh) dengan kombinasi - tidak memiliki pori-pori
bentuk jaringannya lebih kompleks. melainkan sel trakeida, yaitu sel yang
- Contoh jenis pohon daun lebar, berbentuk panjang dengan ujung-
diantaranya : Jati, Meranti dsbnya. ujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dan
kombinasi bentuk-bentuk jaringannya
lebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum di
Indonesia lebih sedikit, seperti : Pinus
atau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju

1.2 Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan


a. Keutungan
Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannya
dengan menanam kembali (Reboisasi).
Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannya
serta harga yang relatif murah.
Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)
cukup tinggi/baik.
Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyai
nilai dekoratif yang indah/baik.
Kedap suara.

b. Kerugian/kekurangan
Sifatnya kurang homogen
Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata
kayu dan pecah-pecah
Agak mudah terbakar.
BAB II
JENIS-JENIS KAYU

1.3 Memilih Jenis Kayu


Agar cocok untuk penggunaan dan pemakaian kayu sebagai bahan bangunan, maka
pedoman dibawah ini dapat dijadikan pegangan, diantaranya :
a. Berdasarkan sifat-sifat jenis kayu :
Sifat keawetan kayu
Sifat kekuatan kayu
Sifat-sifat lainnya.

b. Berdasarkan keadaan permukaan kayu :


Warna dan pola kayu
Ukuran serat dan pori-pori.

c. Berdasarkan kelas pemkaian kayu :


Banyak sedikitnya penggunaan suatu jenis kayu oleh konsumen kayu.
Dilihat dari kelas keawetan dan kelas kekuatanjenis kayu yang
bersangkutan.

BAB III
KERUSAKAN DAN CACAT PADA KAYU

Yang dimaksud kerusakan kayu adalah menurunnya kekuatan kayu akibat


adanya/terjadinya reta-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan
serangga atau jamur; juga menurunnya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna,
berubahnya nilai dekoratif. Hal ini dapat diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang
cermat dalam mengelola kayu, misalnya :
pememliharaan hutan yang kurang baik
cara penebangan pohon yang salah,
pembagian kayu yang keliru,
cara menggergaji yang keliru, dan
pengeringan kayu yang tidak sesuai.

3.1 Cacat mata kayu


Mata kayu merupakan lembaga atau bagian cabang yang berada di dalam kayu.
Mata kayu dapat dibedakan :
a. Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh
kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengan
kayu sekitarnya.
b. Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada
proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.
c. Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan
bagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu
sekitarnya
Pengaruh mata kayu :
a. Mengurangi sifat keteguhan kayu
b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayu
sehat).
c. Mengurangi keindahan permukaan kayu
d. Menyebabkan lubangnya lembara-lembaran finir.
3.2 Pecah dan belah

Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang;
Berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka :
jika lebar terpisahnya serat 2 mm, dinamakan retak.
Lebar terpisahnya serat 6 mm, dinamakan pecah
Lebar terpisahnya serat 6 mm, dinamakan belah

Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah, diantaranya :


Ketidakseimbangan arah penyusutan pada waktu kayu menjadi kering.
Tekanan di dala tubuh kayu yang kemudian terlepas padawaktu kayu
ditebang.
Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras.

Pengaruh cacat pecah atau belah :


Mengurangi keteguhan tarik
Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beba jadi tidak merata.
Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan beban
berkurang.

3.3 Pecah busur dan pecah gelang


Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya
kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah klanjutan dari pecah
busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih dari
setngah lingkaran.

Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang, diantaranya :


Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering.
Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan.

Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.

3.4 Hati rapuh


Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Cacat hati rapuh merupakan tanda
khas yang umum dimiliki kayu daun lebar yang umum tumbuh didaerah tropis,
seperti : meranti. Bagian kayu yang rapuh ummnya menunjukkan tanda-tanda
berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak
menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata.
Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan menyulitkan
proses pembuatan finir secara rotary (pengupasan) karena tidak adanya kekuatan dari
sumbu mesin untuk mencengkram dolok tersebut.

3.5 Arah serat

Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga
kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan,
namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi.
Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu
batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.

3.6 Cacat akibat jamur penyerang kayu


Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi :
a. jamur pembusuk kayu
b. jamur pelapuk kayu
c. jamur penyebab noda kayu

Pada tahap permuaan serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan


kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi
beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidakberserpih. Untuk
jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap
kekauatan kayu dan biasanya tidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh
terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor
(nda-noda).

3.7 Cacat akibat Serangga perusak kayu


Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk
kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas
bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan didalam
kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.

3.8 Lubang gerek dan lubang cacing laut


Lubang gerek adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga
penggerek dan leubang cacing laut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh
cacing laut.
Lubang gerek yang kecil hanya akan menurangi keindahan kayu saja, tetapi jika
banyak akan mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu, bahkan kayu tidak bisa
dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing.

BAB IV
KARAKTERISTIK KAYU
Sifat fisik : berat jenis, kadarvair, penyusutan volume metris, keawetan
Sifat mekanis : kuat tekan, kuat geser

Anda mungkin juga menyukai