Anda di halaman 1dari 11

Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi serta media penting yang digunakan oleh

para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Laporan keuangan
perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan
bisa harian. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir
1995:2). Menurut pendapat para ahli lainnya diantaranya:

Menurut Hanafi (2003:69), laporan keuangan adalah informasi yang dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen
perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas,
risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang
berkepentingan.

Menurut Munawir (1995: 5), laporan keuangan adalah laporan yang terdiri dari neraca dan
perhitungan laba-rugi serta laporan keuangan dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, sedangkan pehitungan laporan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama tertentu, dan laporan perubahan modal
menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyeb abkan perubahan modal
perusahaan.

Ridwan dan Inge (2003:68) mendefinisikan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang
mengambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data
keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data
atau aktivitas tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah:

1. Hasil dari proses akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-
keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
2. Potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja
manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak.
3. Ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang
bersangkutan.

Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan
pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva,
dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatancatatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya (Silvi dan Siti, 2012:2)

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002:4), tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship),
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi keputusan
ini mungkin mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Manfaat Laporan Keuangan

Pemakai laporan keuangan menjadi sasaran manfaat laporan keuangan yang meliputi investor
sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberian pinjaman, pemasok dan kreditur usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga - lembaganya, dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa
manfaat laporan keuangan bagi pihak-pihak tersebut diuraikan berikut ini.

1. Investor

Penanaman modal resiko dan penagihan mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok - kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memeberi jasa, manfaat pensiun,
dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman tersebut serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Manfaat laporan keuangan bagi pemasok dan kreditor usaha lainnya yang tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang
waktu yang lebih pendek dari pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,


terutama kalo mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di kekuasaan berkepentingan dengan alokasi
sumber daya dan kerena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan
sebagai dasar menyusun statistik pendaptan nasional dan pendapatan lainya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat
memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan danperlindungan terhadap penanaman modal domestic. Manfaat laporan keuangan
dalam hal ini dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitas.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan umumnya terdapat lima jenis yaitu :

1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal dari suatu perusahaan
pada suatu saat tertentu. Tujuannya adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan di tentukan
sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance
Aset. Neraca merupakan laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha pada
tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis (asset), kewajiban ekonomis (utang),
modal saham, dan hubungan antar item tersebut. Dengan demikian neraca dapat meringkaskan
posisi keuangan suatu perusaahaan pada tanggal tertentu.

Neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas perusahaan,


fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional, dan kemampuan menghasilkan pendapatan
selama periode tertentu (Hanafi: 2003: 50).

2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

laporan laba-rugi merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Kegiatan perusahaan selama periode
tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, dan aktivitas-aktivitas ini perlu dilaporkan
dengan semestinya agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan.

Menurut Hanafi (2003:57), ada beberapa elemen pokok dalam laporan laba-rugi antara lain:
pendapatan operasional, beban operasional, dan untung atau rugi (Gain or Loss). Pendapatan
didefinisikan sebagai asset masuk selama periode dimana perusahaan mempoduksi dan
menyerahkan barang yang merupakan operasi pokok perusahaan. Beban operasional didefinisikan
sebagai asset keluar selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang.
Untung (gain) didefinisaikan sebagai kenaikan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental.
Rugi (loss) didefinisikan sebagai penurunan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental.

3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Menurut Hanafi (2003: 59), laporan arus kas digunakan untuk menganalisis dan memberikan
informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan
aliran kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi,
pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Tujuan utama dari analisis laporan
kas adalah untuk menaksir kemapuan perusahaan menghasilkan kas.

Ketiga jenis laporan keuangan di atas (neraca, rugi-laba, dan laporan arus kas) adalah laporan
keuangan utama. Sedangkan yang lainnya adalah jenis-jenis laporan keuangan pelengkap. Yakni:
4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of change in Equity)
5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)
Demikian uraian pengertian laporan keuangan, manfaat laporan keuangan dan tujuan disusunnya
laporan keuangan serta jenis laporan keuangan. Semoga bermanfaat.

http://etalasepustaka.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-jenis-tujuan-manfaat-laporan-
keuangan.html

Komponen Laporan Keuangan


Berikut komponen komponen yang terdapt di laporan keuangan berdasarkan gambar yang saya
serta kan:

1. NERACA

Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan
persamaan akuntansi berikut:

Aset (Harta) = Liabilitas (Kewajiban) + Ekuitas (Modal)

A. Aset atau Harta

adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Harta
dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.

1. Piutang Usaha Akun ini merupakan piutang yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.
Piutang usaha disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah
memperhitungkan penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

2. Persediaan Persediaan adalah Aset perusahaan yang: tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal; dalam proses produksi; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa; atau dalam perjalanan. Persediaan disajikan
sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or
net realizable value).

3. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya
baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, pada saat manfaat diterima, misal: premi
asuransi dibayar di muka dan sewa dibayar di muka. Biaya dibayar dimuka disajikan sebesar nilai
yang belum terealisasi.

4. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, baik
melalui pembelian maupun dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan usaha
perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

5. Aset Tidak Berwujud Akun ini merupakan Aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan
tidak memiliki wujud fisik, serta dimiliki untuk: digunakan dalam menghasilkan dan/atau
menyerahkan barang/jasa, untuk disewakan kepada pihak lainnya, untuk tujuan administratif.
Akun ini antara lain terdiri dari hak paten, merek dagang, goodwill, dan biaya pengembangan.
Aset Tidak Berwujud disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi dengan
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai Aset tidak berwujud setelah revaluasi.

B. Liabilities
1. Hutang Usaha Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dalam rangka kegiatan normal
operasi Perusahaan, baik liabilitas kepada pihak ketiga maupun pihak yang memiliki hubungan
istimewa.

2. Hutang Pajak Akun ini merupakan jumlah PPh terutang untuk periode mendatang sebagai
akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Liabilitas Pajak Tangguhan harus dikompensasi
(offset) dengan Aset Pajak Tangguhan dan nilai bersihnya disajikan pada Laporan Posisi
Keuangan.

C. Ekuitas (Modal)

1. Modal Disetor, yakni jumlah dari bagian dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor
penuh untuk tiap jenis saham.

Komponen utama Laporan Laba Rugi terdiri dari:

1. Pendapatan Usaha Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan produk utama
perusahaan. Pendapatan usaha disajikan bersih setelah dikurangi potongan penjualan, retur
penjualan dan lain-lain.

2. Beban Pokok Penjualan Akun ini merupakan nilai tercatat dari persediaan yang dijual.

3. Laba/Rugi Kotor Akun ini merupakan selisih antara Pendapatan Usaha dengan Beban Pokok
Penjualan.

4. Beban Usaha Akun ini merupakan beban kegiatan utama perusahaan yang dilaporkan dalam
dua kategori yaitu: (a) Beban penjualan; dan (b) Beban umum dan administrasi.

5. Laba/Rugi Usaha Akun ini merupakan selisih antara Pendapatan Usaha dengan Beban Usaha.

3. LAPORAN ARUS KAS

Komponen dalam Laporan Arus Kas :


1. Aktifitas Operasi :

Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang
tergolong ke dalam aktifitas opersional adalah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan
Laba/Rugi , mulai dari Pendapatan, Harga Pokok Penjualan, sampai dengan Biaya
operasional.

2. Aktifitas Investasi :

Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari
piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat,
termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka
biaya.
3. Aktifitas Pendanaan :

Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk
pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans). Penerimaan
atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

https://zahiraccounting.com/id/blog/komponen-laporan-keuangan-yang-wajib-anda-ketahui/

D. Pengertian Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Pengertian karakterisik kualitatif laporan keuangan pada SAK berbeda dengan SAP. Pada
SAK dinyatakan: Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai (KDP-LK, paragraf 24). Sementara pada KKAP:
karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan
dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya (KKAP, paragraf 32). Kembali
KSAP menterjemahkan sebuah poin penting dengan kalimat himbauan atau adaptasi. Dalam SAK,
karakteristik kualitatif didefinisikan secara tegas sebagai ciri khas. Sementara dalam SAP
dinyatakan sebagai ukuran yang perlu diwujudkan.

E. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) No 01 Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan, Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya atau
menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) Nomor 2 Tahun 1980 tentang Qualitative Characteristics of Accounting Information
mengisyaratkan bahwa informasi akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut, yang mana
suatu informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas jika para pengguna laporan keuangan
berdasarkan pemahaman dan pengetahuan mereka masing-masing dapat mengerti dan
menggunakan informasi akuntansi yang disajikan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.
Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyaratan normatif yang diperlukan agar laporan
keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
a. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya
dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), Informasi memungkinkan pengguna untuk
menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value), Informasi dapat membantu pengguna untuk
memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu, Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.
4. Lengkap, Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup
semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan
memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama
yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam
penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
Agar informasi yang disajikan dapat relevan maka informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada kebutuhan informasi para pengguna laporan
keuangan pemerintah.

b. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi
mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan
informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan dan merugikan pengguna laporan
keuangan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
1. Penyajian Jujur, Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
2. Dapat Diverifikasi (verifiability), Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,
dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
3. Netralitas, Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak
tertentu.
Agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya (andal) maka penyajian informasi dalam
laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan disajikan secara menyeluruh.

c. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta membandingkan laporan
keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahannya secara
relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain yang serupa dilakukan secara konsisten. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan
lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan
akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan
tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. Agar informasi yang disajikan dapat
dibandingkan maka penyajian laporan keuangan pemerintah minimal harus disajikan dalam 2
(dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran.

d. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah dikatakan dapat dipahami
jika pengguna mengerti dengan informasi-informasi yang disajikan dan mampu
menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari manfaat informasi yang disajikan tersebut
terhadap pengambilan keputusan. Untuk itu, penyajian informasi dalam laporan keuangan
pemerintah harus menggunakan format/bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Pengguna harus diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta memiliki kemauan untuk
mempelajari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Dalam kenyataannya,
pemerintah masih menghadapi beberapa kendala kendala dalam menyajikan informasi yang
relevan dan andal tersebut. Kendala tersebut merupakan suatu keadaan yang tidak memungkinkan
terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan laporan keuangan pemerintah yang relevan
dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan kepraktisan. Tiga hal yang
menimbulkan kendala dalam penyajian laporan keuangan pemerintah tersebut, yaitu:
a. Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan pemerintah hanya
diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang
material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan
keuangan. Selama seluruh informasi yang material telah disajikan dalam laporan keuangan maka
laporan keuangan pemerintah tersebut dapat dikatakan wajar. Hal inilah yang mengakibatkan
mungkin saja ada suatu informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
b. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi akuntansi seharusnya melebihi biaya penyusunannya.
Dampak dari pertimbangan biaya dan manfaat tersebut, laporan keuangan pemerintah
diperbolehkan untuk tidak menyajikan segala informasi, apalagi jika informasi tersebut
manfaatnya lebih kecil daripada biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi atas biaya dan
manfaat membutuhkan proses pertimbangan yang matang. Biaya penyajian informasi tidak harus
dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati manfaat, karena manfaat dari penyajian
informasi tersebut mungkin saja dinikmati oleh pengguna lain di luar mereka yang menjadi tujuan
informasi.
c. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif yang diperlukan untuk mencapai suatu
keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang diharapka dipenuhi oleh
laporan keuangan pemerintah. Bisa saja untuk mementingkan dipenuhinya keandalan suatu
informasi, menyebabkan informasi tersebut kurang relevan, begitupula sebaliknya jika
relevansinya dipentingkan, mengakibatkan informasi tersebut kurang andal. Kepentingan relatif
antar karakteristik dalam berbagai kasus mungkin akan berbeda, terutama antara relevansi
dan keandalan, adakalanya pengguna lebih membutuhkan informasi yang andal dibandingkan
informasi yang relevan, namun bisa saja pengguna lebih mementingkan kerelavansian dari pada
keandalannya. Untuk itu, dibutuhkan suatu pertimbangan profesional dalam penentuan tingkat
kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut agar dapat menyediakan informasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
http://rezwan-rizki.blogspot.co.id/2014/01/karakteristik-kualitatif-laporan.html

Anda mungkin juga menyukai