Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
apa itu lembaga keuangan. Tetapi, jika mendengar mengenai bank, semua orang pasti
menjawab bahwa bank itu adalah tempat menabung atau menyimpan uang. Sebenarnya, bank
itu adalah salah satu jenis dari lembaga keuangan. Bank adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan jika kita mengetahui dan mengenal apa itu lembaga keuangan.
A. Pengertian Lembaga Keuangan Ada beberapa pengertian lembaga keuangan, di antaranya
: 1. Menurut UU No. 14 Tahun 1967 tentang pokok pokok perbankan, pada pasal 1.b, yaitu :
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang
keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya ke dalam masyarakat . 2.
Menurut Abdulkadir Muhammad, yaitu : Lembaga keuangan adalah badan usaha yang
mmpunyai kekayaan dalam bentuk asset keuangan ( financial assets ). Kekayaan berupa asset
keuangan ini digunakan untuk menjalankan usaha di bidang jasa keungan, baik penyediaan
dana untuk membiayai usaha produktif dan kebutuhan konsumtif, maupun jasa keuangan
bukan pembiayaan. 3. Menurut SK Menteri Keuangan No. Kep. 729/MK/12/1970 tanggal 7
Desember 1970 Pasal 1.a, yaitu : Lembaga keuangan ialah semua badan yang melalui
kegiatan-kegiatan di bidang keuangan seperti yang tersebut dalam Pasal 3 secara langsung
maupun tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat, terutama guna membiayai investasi-
investasi perusahaan . Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa lembaga
keuangan adalah perantara bagi orang orang yang mempunyai kelebihan uang dengan orang
orang yang sedang mengalami kekurangan uang.
B. Jenis Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan pun ternyata dapat dibedakan berdasarkan
Kemampuannya menghimpun atau mengumpulkan dana secara langsung dari masyarakat,
yaitu :
Resiko likuiditas adalah resiko yang dapat membuat lembaga keuangan melikuidasi asset
dalam waktu yang sangat singkat dan dengan harga yang relatif rendah yang diakibatkan karena
adanya kenaikan dari penarikan kewajiban yang tiba tiba.
Sumber : https://raycarddestion.wordpress.com/2013/01/25/lembaga-keuangan/
I. LEMBAGA KEUANGAN DAN BUKAN KEUANGAN
Intermediasi keuangan adalah proses/kegiatan pengalihan dana dari penabung (ultimate lenders)
kepada peminjam (ultimate borrowers). Proses intermediasi dilakukan oleh lembaga keuangan dengan
cara membeli sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dan dalam waktu yang sama lembaga
keuangan mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung atau unit surplus. Sekuritas primer
antara lain dapat berupa saham, obligasi, commercial paper, perjanjian kredit dan sebagainya.
Sementara yang termasuk sekuritas sekunder adalah giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat
deposito, polis asuransi, reksa dana dan sebagainya.
Fred C. Yeager, Dalam Bukunya Financial Institutions Management Lembaga keuangan sebagai
lembaga intermediasi memiliki peran yang sangat strategis dalam proses intermediasi keuangan
scbagai berikut:
Pengalihan aset (asset transmutation) Untuk memenuhi kebutuhan dananya, unit ekonomi
menerbitkan sekuritas primer yang jangka waktunya dapat disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhannya. Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh unit defisit kemungkinan jumlah, jangka
waktu dan bentuknya berbeda dengan kebutuhan unit surplus. Lembaga keuangan memecahkan
masalah tersebut dengan membeli sekuritas primer tersebut dengan menggunakan dana yang
diperoleh dari penerbitan sekuritas sekunder. Dengan menerbitkan sekuritas sekunder untuk
ditukarkan dengan dana unit surplus dan kemudian menukarkannya dengan sekuritas primer yang
dikeluarkan unit defisit. Lembaga keuangan mengubah sekuritas unit surplus menjadi kewajiban.
Proses pengalihan dari kewajiban menjadi kekayaan disebut Transmutasi aset.
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saatdibutuhkan.
Realokasi pendapatan. Untuk merealokasi penghasilan pada dasarnya dapat saja membeli dan
menyimpan barang misalnya rumah, tanah dan sebagainya, namun dengan memiliki sekuritas
sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan misalnya simpanan di bank, polis asuransi jiwa, reksa
dana, program pensiun dan sebagainya, akan jauh lebih baik dibandingkan dengan alternatif pertama.
Karena Rumah tangga umumnya digunakan untuk tujuan yang bersifat konsumtif dan bukan untuk
peningkatan pendapatan di masa yang akan datang. Sementara unit usaha, penerbitan sekuritas
primer untuk tujuan investasi yang diharapkan dapat meningkatkanpendapatan.
Transaksi. Sekuritas sekunder yang diterbitkan Iembaga intermediasi keuangan seperti rekening giro,
tabungan, deposito berjangka atau sertifikat deposito dan sebagainya, merupakan bagian dari sistem
pembayaran / transaksi.
1.4.2. Peran Lembaga Keuangan Dalam Perekonomian
Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi memiliki peran sebagai berikut:
Pengalihan aset (asset transmutation)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janji-janji membayar oleh debitur, janji-
janji ini pada dasarnya merupakan kredit yang diberikan kepada unit defisit dengan jangka
waktu tertentu sesuai dengan perjajian yang telah dibuat. Lembaga keuangan membiayai
kredit tersebut menggunakan dana dari simpanan oleh masyarakat. Dalam hal ini, lembaga
keuangan mengalihkan kewajibannya (financial liabilities) menjadi aset (financial assets)
dengan jangka waktu sesuai kesepakatan dengan penabung dan juga debitur. Proses
pengalihan kewajiban menjadi aset finansial ini yang disebut transmutasi kekayaan.
Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder (tabungan, giro, deposito) yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan,
merupakan bagian dari sistem pembayaran. Produk-produk yang ditawarkan oleh bank,
dimaksudkan untuk mempermudah penyelesaian transaksi barang dan jasa di samping untuk
memperbaiki posisi likuiditas bank. Di sini, dapat dikatakan bahwa lembaga keuangan
berperan sebagai lembaga intermediasi yaitu untuk memberikan jasa-jasa untuk
mempermudah transaksi moneter yang terjadi.
Bisa dikatakan, peran lembaga keuangan di tengah-tengah masyarakat sudah tidak dapat
dibantahkan lagi. Peran lembaga keuangan sudah sangat begitu besar dan bisa dikatakan
sudah membuat masyarakat tergantung dengan produk-produk yang ditawarkan bank, yang
dapat mempermudah segala transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarakat. Tapi yang
paling penting untuk diperhatikan di sini, bahwa kita harus teliti sebelum menggunakan jasa
sebuah lembaga keuangan. Kita harus memilih suatu lembaga keuangan yang kredibel dan
mempunyai reputasi yang baik dalam mengelola keuangan kita. Jangan sampai hanya karena
tergiur dengan iming-iming bunga dan revenue yang besar kita jadi tidak memperhatikan
reputasi sebuah bank.
1.4.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PENINGKATAN PERANAN
LEMBAGA KEUANGAN
Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga keuangan(Rose & Frasser, 1988
: 13), yaitu:
1) Besarnya peningkalan pendapatan masyarakat kelas menengah Keluarga dan individu dengan
pendapatan yang cukup terutarna dan kalangan menengah memiliki sejumlah bagian pendapatan
untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga keuangan menyedtakan saraiia atau sahiran yang
menguntungkan untuk tabungan mereka.
2) Pesatnya perkembangan industri dan teknologi : Lembaga keuangan telah memperlihatkan dan merniliki
kemampuan untuk memenuhi sernua kebutuhan modal alan dana sektor industri yang hiasanya dalain
jumlah besar yang bersumber dan para penabung.
3) Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses.
Ada beberapa jenis surat berharga yang menarik dan pinjaman di pasar uang tidak dapat dimasuki
atau diperoleh penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar. Namun demikian dengan
menghimpun dana dan banyak penabung, lenihaga keuangan dapat memberikan kesempatan bagi
penabung kecil untuk memperoleh instrumen keuangan yang menarik tersehut.
4) Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan Dengan
mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi herbagai jenis jasa-jasa keuangan dalam
jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin, yang memberikan lembaga
keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap pihak-pihak lain yang
menawarkan jasa keuangan.
5) Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi nasahahnya.
Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan individu-individu, akan membahayakan kondisi
mereka bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat dibutuhkan, sehingga dapat dikenakan denda
(penalty cost). Untuk inernenuhi kebutuhan tersebut lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas,
misalnya deposito.
6) Keuntungan jangka panjang Lembaga keuangan dapat memperoleh sumber dana atau meminjam uang
dan penabung dengan tingkat bunga yang relatif lebih rendah kernudian meminjamkannya dengan
tingkat hunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang Iebih panjang kepada nasahah debitur,
Keuntimgan atau spread antara biaya dana di satu pihak dan tingkat bunga kredit cenderung bergerak
bersamaan, naik atau turun.
7) Risko yang lebih kecil: Pengawasan dan pengattiran pemerintah dan adanya program asuransi
menyebabkan risiko atas simpanan pada lembaga keuangan menjadi lcbih kecil dan investasi lain.
Sumber : http://qoronizumalin.blogspot.co.id/2013/03/lembaga-keuangan-dan-bukan-
keuangan.html