Anda di halaman 1dari 3

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN

NEFROPATI DIABETIK DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

PERIODE 2014-1017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan karena kerusakan sel beta

langerhans pada pankreas yang menyebabkan berkurangnya respon sekresi

insulin sehingga menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah atau

hiperglikemia yang merupakan gejala khas dari DM. Diabetes melitus (DM)

menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang kompleks di Indonesia.

Terdapat 2 tipe DM yaitu DM tipe 1 (dependent diabetes melitus) dan DM

tipe 2 (non-dependent diabetes melitus). Angka kejadian DM tipe 2 lebih

sering dibandingkan dengan DM tipe 1.

Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan beberapa komplikasi

yang membahayakan hidup manusia. Komplikasi Diabetes Melitus (DM)

dapat terbagi menjadi dua yaitu makrovaskular dan mikrovaskular. Intoleransi

glukosa akibat perubahan metabolisme glukosa karena resistensi insulin dapat

menyebabkan lesi saraf perifer Onset kerusakan saraf dapat mulai terjadi pada

1
2

fase inisial abnormalitas metabolik selama periode intoleransi glukosa

(Quintanilha et al., 2011).

Nefropati Diabetika (ND) adalah komplikasi DM mikrovaskular

yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal terminal. Keadaan ini dijumpai pada

35-45% penderita DM. Penelitian tahunan yang dilakukan oleh Bethesda dari

National Institutes Of Health, angka prevalensi ND mendekati 40% penyebab

gagal ginjal terminal. Saat ini 25% penderita gagal ginjal yang menjalani

dialisis disebabkan oleh karena DM terutama DM tipe 2 karena DM tipe ini

lebih sering dijumpai. DM tipe 1 lebih mempunyai efek yang lebih berat

dibandingkan tipe 1. Studi Prevalensi mikroalbuminuria (MAPS) melaporkan,

hampir 60% dari penderita hipertensi dan DM di Asia menderita ND yang

terdiri atas 18,8% dengan makroalbuminuria dan 39,8% dengan

mikroalbuminuria.

Melalui deteksi dini serta penanganan klinis yang baik, angka

terjadinya komplikasi nefropati diabetik pada pasien DM dikatakan dapat

menurun meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhi (Gross et al.,

2005).

Berdasar keterangan diatas, dirasa perlu untuk mengetahui rerata

durasi penderita DM yang dapat terkena komplikasi berupa nefropati diabetik

sejak penderita terdiagnosis DM sehingga sedini mungkin dapat mencegah

komplikasi ND. Diharapkan dengan mengetahui hal tersebut, dapat

memperlambat perkembangan penyakit yang lebih buruk hingga komplikasi

dan meminimalisir terjadinya kemunduran pada pasien DM.


3

1.2 Masalah Penelitian

1.2.1 Berapa lama angka kejadian DM menjadi kompilkasi ND?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara lama

kejadian DM dan kejadian ND pada pasien DM Rumah Sakit Islam Sultan

Agung Semarang periode 2014-2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Menghitung angka kejadian ND pada pasien DM pada semua tahap di

Rumah Sakit Islam Sultan Agung semarang periode 2014-2017

2) Menganalisis kekuatan hubungan antara lama kejadian DM dan ND.

3) Menganalisis faktor yang paling berhubungan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan tentang angka kejadian ND pada pasien DM.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

tenaga medis dan paramedis tentang kejadian ND pada pasien DM,

sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat dilakukan

untuk mengurangi kejadian tersebut. Terhindarnya dari komplikasi

makrovaskuler dan mikrovaskuler dapat tercapai pula.

Anda mungkin juga menyukai