PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi sistem imunologi.
2. Mengetahui jenis-jenis sistem imunologi.
3. Mengetahui cara kerja sistem imunologi dalam tubuh.
4. Mengetahui manfaat sistem imunologi bagi tubuh.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa definisa sistem imunologi?
2. Sebutkan jenis-jenis sistem imunologi?
3. Bagaimana kerja sistem imunologi dalam tubuh?
4. Apa manfaat sistem imunologi bagi tubuh?
BAB 2
PEMBAHASAN
Konsep Psikobiologi
2.1 Definisi
Psikobiologi adalah cabang ilmu pengetahuan dari ilmu syaraf yang berkaitan
dengan segi biologis dari Beberapa ahli menyebutnya dengan "perilaku biologis"
atau "Behavioral Neuroscience" karena menitik berat kan pada pendekatan biologi
dalam memahami psikologi.
Tujuan dari mempelajari Biopsikologi adalah untuk mengaitkan antara topik
biologi dan topik psikologi. Biopsikologi sendiri merupakan cabang ilmu yang
pembahasannya terpusat pada fungsi otak.
KONSEP IMUNOLOGI
2.1 Definisi Sistem Imunologi atau Imunitas
Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons imun.
Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Mikroba dapat hidup ekstraseluler, melepas enzim dan menggunakan
makanan yang banyak mengandung gizi yang diperlukannya. Mikroba lain
menginfeksi sel pejamu dan berkembang biak intraseluler dengan menggunakan
sumber energi sel pejamu. Baik mikroba ekstraseluler maupun intraseluler dapat
menginfeksi subyek lain, menimbulkan penyakit dan kematian, tetapi banyak juga
yang tidak berbahaya bahkan berguna untuk pejamu. Pertahanan imun terdiri atas
sistem imun alamiah atau nonspesifik (nature innate/ native) dan didapat atau
spesifik (adaptive/ acquired).
c. Pertahanan Humoral
1) Komplemen
Komplemen Mengaktifkan Fagosit Dan Membantu Destruksi
Bakteri Dan Parasit Dengan Jalan Opsonisasi (Gambar 3). Kejadian-
Kejadian Tersebut Di Atas Adalah Fungsi Sistem Imun Nonspesifik,
Tetapi Dapat Pula Terjadi Atas Pengaruh Respons Imun Spesifik.
2) Interferon
Interferon Adalah Suatu Glikoprotein Yang Dihasilkan Berbagai Sel
Manusia Yang Mengandung Nukleus Dan Dilepas Sebagai Respons
Terhadap Infeksi Virus. Interferon Mempunyai Sifat Antivirus
Dengan Jalan Menginduksi Sel-Sel Sekitar Sel Yang Telah
Terserang Virus Tersebut. Di Samping Itu, Interferon Dapat Pula
Mengaktifkan Natural Killer Cel-Sel Nk Untuk Membunuh Virus
(Gambar 4) Dan Sel Neoplasma.
3) C-Reactive'protein (Crp)
Crp Dibentuk Tubuh Pada Keadaan Infeksi. Perannya Ialah Sebagai
Opsonin Dan Dapat Mengaktifkan Komplemen.
d. Pertahanan Seluler
Fagosit / Makrofag Dan Set Nk Berperan Dalam Sistem Imun Non-
Spesifik Selular.
1) Fagosis
Meskipun Berbagai Set Dalam Tubuh Dapat Melakukan Fagositosis,
Set Utama Yang Berperan Pada Pertahanan Non-Spesifik Adalah Set
Mononuklear (Monosit Dan Makrofag) Serta Set Polimorfonuklear
Seperti Neutrofil. Kedua Golongan Set Tersebut Berasal Dari Set
Hemopoietik Yang Sama. Fagositosis Dini Yang Efektif Pada Invasi
Kuman Akan Dapat Mencegah Timbuinya Penyakit. Proses
Fagositosis Terjadi Dalam Beberapa Tingkat Sebagai Berikut:
Kemotaksis, Menangkap, Membunuh, Dan Mencerna.
2) Natural Killer Cell (sel NK)
Set NK adalah set limfosit tanpa ciri-ciri" set limfoid sistem imun
spesifik yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut
juga set non B non T atau set populasi ketiga atau null cell. Set NK
dapat menghancurkan set yang mengandung virus atau set
neopiasma. Interferon mempercepat pematangan dan meningkatkan
efek sitolitik set NK
2) Sel Ts (T supresor)
Sel Ts menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut
fungsinya, sel Ts dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen
tertentu dan sel Ts non-spesifik.
3) Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)
Sel Tdh adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan
sel inflamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam
fungsinya, memerlukan rangsangan dari sel Thl.
4) Sel Tc (cytotoxic)
Sel Tc mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel
alogpnik, sel sasaran yang mengandung virus dan sel kanker. Sel Th
dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel Tc disebut
sel efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan rangsangan dari sel
Th.
5) Sel K
Sel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah
sel yang tergolong dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam
kerjanya memerlukan bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem
imun spesifik).
INTERAKSI NEUROIMUN
3.1 KESIMPULAN
Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons imun.
Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Jenis-jenis Sistem Imun yaitu sel-sel imun non spesifik dan sistem imun
spesifik. Cara kerja sistem imun dalam tubuh,sistem imun adalah sistem
perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan
sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Manfaat Sistem Imun
Brunner, Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8. Jakarta:
EGC.
David S. Wilkes, William J. Burlingham. 2004. Immunobiology of organ
transplantation. Springer.
http://economyscience.blogspot.com/2012/01/sistem-imun-dalam-tubuh-kita.html
http://sistemimun.blogspot.com/2009/06/sistem-imun-pada-manusia.html