Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
kepuasan kepada setiap pasien yang membutuhkan, maka untuk itu rumah sakit
bagi penderita. Sehubungan dengan itu dapatlah dinyatakan rumah sakit adalah
kulturnya, tanpa pandang bulu sebagai sisi yang mengharapkan akan menerima
Klasifikasi rumah sakit dibedakan menjadi dua, yakni organisasi bisnis dan
organisasi non bisnis, hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
1
2
sakit pemerintah lebih tepat sebagai klasifikasi non bisnis, namun rumah sakit
RSUD Cibabat merupakan suatu unit kerja dari Instansi Pemerintah Kota
Perubahan RSU Cibabat menjadi BLUD RSU Cibabat Cimahi pada Agustus 2009
Badan Layanan Umum Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
informasi yang mampu menangani setiap proses bisnis dan dapat mengelola data
kesalahan, serta didorong oleh proses yang tidak konsisten dan berdampak pada
hasil yang tidak konsisten. Teknologi informasi klinis diakui sebagai cara untuk
interoperabilitas yang tidak hanya memberikan solusi sistem rawat inap itu sendiri
tetapi juga membantu untuk menciptakan sebuah platform komunitas yang akan
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI 228 per 100.000
kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatus
ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 KH dan angka
kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 KH.
ibu yang 90% pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan
(278%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi pueperium (8%), partus macet
(5%), Emboli (3%), dan lain-lain (11%) SKRT 2001. Kematian ibu juga masih
terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Salah satu upaya
mencapai 55,4%. Keadaan seperti ini banyak terjadi disebabkan kendala biaya
atau bidang dalam rangka menurunkan AKI dan AKB, maka pada tahun 2011
Nasional.
dan pelayanan bayi baru lahir, namun sejak 1 Januari 2014 jaminan persalinan
Kesehatan.
hanya persalinan anak kesatu, kedua dan ketiga dan setinggi-tingginya sebesar
Rp.750.000 apabila melebihi maka selisih biaya yang terjadi menjadi beban
peserta. Tindakan operasi sesar (Caesarean Sectio) pada rumah sakit yang tidak
ditunjuk dan tidak emergensi, namun sesuai dengan indikasi medis, dapat diganti
pelayanan rekam medis pasien sama dengan kegiatan pelayanan rekam medis
pasien umum. Akan tetapi, untuk pelayanan rekam medis pasien Jaminan
Persalinan ada perbedaan pada kegiatan pengolahan data khususnya pada bagian
kodifikasi tidak diaplikasikan pada SIM RS untuk pasien umum akan tetapi
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi bagi pemerintah dalam
INA-CBGs. Sistem ini diterapkan selain bertujuan untuk kendali mutu juga
sistem pola pembayaran INA-CBGs (Indonesia Case Base Groups). Ketentuan ini
sesuai dengan Peraturan Presiden No.111 Tahun 2013 yang merupakan revisi dari
digunakan pada tahun 2010 versi 1.6 kemudian tahun 2012 versi 2.1 dan tahun
2013 versi 3.1 sedangkan saat ini INA-CBGs yang digunakan pada tahun 2014
pada program BPJS Kesehatan telah diperbarui adalah versi 4.0 sesuai dengan
regulasi, kendali mutu didalamnya yang terkait dengan profesi, akademisi, pakar,
mekanisme, yakni: kapitasi bagi fasilitas kesehatan primer, dan INA-CBGs untuk
kesehatan primer. Dalam hal ini dikecualikan jika tidak memungkinkan dengan
primer akan dibayar BPJS berdasarkan jumlah kapitasi kepala atau orang yang
menjadi peserta. Dalam pembayaran ini, jumlah uang yang diterima fasilitas
pelayanan kesehatan primer tak bergantung pada berapa orang yang berkunjung
melakukan kendali mutu, kendali biaya dan askes melalui perhitungan biaya
Clinical Pathway adalah alur suatu proses kegiatan pelayanan pasien yang
spesifik untuk suatu penyakit atau tindakan tertentu, mulai dari pasien masuk
sampai pasien pulang, yang merupakan integrasi dari pelayanan medis, pelayanan
Pathway antara lain mengurangi variasi dalam pelayanan, biaya lebih mudah
komunikasi antar disiplin ilmu teamwork, menyediakan standar yang jelas dan
Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi dengan Persetujuan Bersama DPR Daerah
Kota Cimahi.
RSUD Cibabat perlu ditetapkan Tim Pengelola. Penetapan Tim Pengelola JKN
Umum Daerah Cibabat Kota Cimahi. Dengan dibentuknya Tim Pengelola JKN
belum sesuai dengan biaya riil rumah sakit, Hal ini terungkap dari hasil
Perbedaan biaya real cost rumah sakit dan tarif INA-CBGs terdapat
selisih, sehingga pihak rumah sakit harus mengefisiensi biaya dan
mengoptimalkan pengelolaan keuangan tanpa mengesampingkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
9
TRIWULAN I TRIWULAN I
JENIS PELAYANAN
TAHUN 2013 TAHUN 2014
1. Persalinan Normal dan Komplikasi 570 472
2. Sectio Caesaria 292 177
TOTAL
Sumber : RSUD Cibabat Cimahi
persalinan Sectio Caesaria pada Triwulan I Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun
2014 memang lebih sedikit dibandingkan dengan kasus persalinan normal dan
Berikut adalah perbedaan total biaya hasil grouping INA-CBGs dan biaya
riil pasien Jaminan Persalinan kasus persalinan operasi sesar Triwulan I tahun
Tabel 1.2 Perbedaan Biaya Riil Dan Biaya INA-CBGs Pasien Jaminan
Persalinan Kasus Persalinan Operasi Sesar Triwulan I Tahun 2013 dan
Triwulan I Tahun 2014
Total Biaya Total Biaya
Jenis
Triwulan I Tahun 2013 Triwulan I Tahun 2014
Biaya Riil 569.170.350 387.614.785
Tarif INA-CBGs 450.998.040 378.477.996
Selisih (118.172.310) (9.136.789)
Sumber : RSUD Cibabat Cimahi
10
Berdasarkan Tabel 1.2 Perbedaan biaya riil dan tarif INA-CBGs terlihat
bahwa kasus persalinan operasi sesar pasien Jaminan Persalinan pada triwulan I
tahun 2013 biaya riil mencapai Rp.569.170.350 dan tarif INA-CBGs sebesar
perubahan yang cukup besar biaya riil mencapai Rp. 387.614.785 dan tarif INA-
ketidaksesuaian antara biaya riil dengan biaya INA-CBGs yang ditetapkan, maka
pihak rumah sakit harus lebih selektif dan meninjau ulang penetapan tarif
suatu analasis perbedaan antara biaya riil dan tarif INA-CBGs pada klaim pasien
Jaminan Persalinan ruang bersalin yang lebih spesifik pada kasus persalinan
operasi sesar pada program JAMPERSAL yang kini telah ditiadakan dan mulai
Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan
kelompok diagnosis dan tidak lagi bergantung pada jumlah dan jenis obat serta
metode intervensi klinis yang digunakan kepada pasien. Hal yang justru dicermati
adalah besaran tarif dan pembayaran yang diterima oleh fasilitas kesehatan
11
kekurangan yang cukup besar yang harus dikelola dengan baik rumah sakit untuk
yakni perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBGs pada klaim pasien Jaminan
Persalinan ruang bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat studi kasus
pasien persalinan operasi sesar Triwulan I Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun
2014.
a. Adakah perbedaan biaya riil dan tarif INA-CBGs pada klaim pasien Jaminan
b. Bagaimana biaya riil pada klaim pasien Jaminan Persalinan ruang bersalin di
Cibabat ?
a. Menganalisis perbedaan biaya riil rumah sakit dan tarif INA-CBGs pada
b. Mengetahui biaya riil rumah sakit pada klaim pasien Jaminan Persalinan ruang
RSUD Cibabat.
tentang menetapkan biaya riil pasien Jaminan Persalinan di ruang bersalin pada
diperoleh selama masa kuliah dan melakukan perbedaan dengan kondisi aktual
penelitian lanjutan.