Anda di halaman 1dari 6
MEMO INTERN Kepada 2+ Direktur Utama ~ Korwil IV ~ Direktur Consumer & MSME -Korwil V - Kadiv, Network & Sales Management - Korwil VI ~ Kadiv. Corsee = Korwil Vil - Korwil 1 ~ Korwil Vill Korwil I ~Korwil 1X = Korwil It ~ Seluruh Staf Hukum Dari Biro Hukum Nomor Mi/ 031/BHK-1/VI/2015 Tanggal 08 Juni 2015 Perihal : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 30 TAHUN 2002 tentang KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI jo PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU RI NO. 1 TAHUN 2015 TGL. 18-02-2015 tentang PERUBAHAN ATAS UU NO. 30 TAHUN 2002 tentang KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Bersama ini Kami sampaikan ringkasan Undang-Undang Republik indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 1 ‘Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan garis besar, antara lain : 1. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, Penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, 2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan apapun dan bertujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Peraturan lebih lengkap selanjutnya dapat dibaca dalam UU Republik Indonesia No.30 Tahun 2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2015 tanggal 18 Februari 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Demikian kami sampaikan, terima kasih. Salam, BIRO HUKUM Mengetahui, IAP NITYA ELIZAWATIE SIMON cc ~ Komisaris, Bpk. Andry Siantar = Komisaris, Bok. Edijanto - File RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NO. 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 1 TAHUN 2015 TANGGAL 18 FEBRUARI 2015 ‘TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2002 ‘TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI NO BAB,PASAL PENJELASAN BABI Pasal 3 KETENTUAN UMUM Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas. dan wewenangnya _bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun Pasal4 KPK dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan ahsil | guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi BABI | Pasal é TUGAS, WEWENANG & | Tugas KPK KEWAIIBAN a. Melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang b. Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang c. Melakuakn penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korup: d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi fe. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara | Pasal 7 Kewenangan KPK : 2. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi b. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi © Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana koripsi pada instansi terkait 4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang + |e Meminta taporan dari instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidane korupsi Pasal 12: Dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, KPK berwenang : a. Melakukan penyadapan dan merekan pembicaraan b. Memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang bepergian ke luar negeri © Meminta Keterangan kepada Bank atau lembaga Keuangan lainnya tentang keadaan keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa dd. Memerintahkan kepada Bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tesangka, terdakwa, atau pihak lain yang terkait ,_Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan sementara tersangka dari jabatannya f. Meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada instansi yang terkai g. Menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perdagangan, dan perjanjian lainnya atau pencabutan sementara perizinan, lisensi serta konsesi yang dilakukan atau dimiliki oleh tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal yang cukup ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang diperiksa h, Meminta bantuan interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara Iain untuk melacak pencarian, penangkapan dan penyitaan barang bukti diluar negeri i, Meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk mefakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani Pasal 15 Kewajiban KPK a. _Memberikan perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang ‘menyampaikan laporan atau _memberikan keterangan ‘mengenai terjadinya tindak pidana korus b. Memberikan informasi kepada masyarakat yang memerlukan ‘atau memberikan bantuan untuk memperoleh data lain yang berkaitan dengan hasil penuntutan tindak pidana korupsi yang ditanganinya ‘¢. Menyusun laporan tahunan dan menyempaikannya kepada Presiden Ri, DPR Ri dan BPK TEMPAT _KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB DAN SUSUNAN ORGANISASI | | | Jd. Menegakican sumpah jabatan | Je. Menjalankan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya | berdasarkan asas-asas Kepastian hukum, keterbukaan, | akuntabilitas, kepentingan umum dan proporsionalitas. BAB Pasalié TATA CARA PELAPORAN | Setiap Pegawal Negeri atau Penyelenggara Negara yang DAN PENENTUAN | menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada KPK STATUS GRATIFIKASI ‘BABIV. Pasal 19 (1) KPK berkedudukan di bukota Negara RI dan wilayah kerjanya meliputi seluruh Wilayah RI (2) KPK dapat mebentuk perwakilan di daerah provinsi Pasal 21: (1) KPK terdiri atas : a. Pimpinan KPK, terdiri dari S (lima) Anggote KPK b. Tim Penasihat, terdiri dari 4 (empat) anggota, dan . Pegawai KPK sebagai pelaksana tugas (2)Susunan Pimpinan KPK a. Ketua KPK merangkap Anggota, dan . Wakil Ketua KPK, terdiri atas 4 (empat) orang, masing- rmasing merangkap Anggota (3) Pimpinan KPK adalah Pejabat Negara (4) Pimpinan KPK adalah penyidik dan penuntut umum (5) Pimpinan KPK bekerja secara kolektif (6) Pimpinan KPK adalah penanggung jawab tertinggi KPK BABV PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI Pasal 30 (2) Pimpinan KPK dipilih oleh DPR RI berdasarkan calon anggota yang diusulkan oleh Presiden Ri Pasal 32 (1) Pimpinan kPK berhenti atau diberhentikan karena : a. Meninggal dunia b, Berakhir asa jabatannya c. Menjadi terdakwa karena melakuakn tindak pidana kejahatan d. Berhalangan tetap atau secara terus menerus selama lebih dari 3 (tiga) bulan tidak dapat melaksanakan ‘tugasnya fe, Mengundurkan diri, atau f. Dekenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang ini (2)Dalam hal Pimpinan KPK menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatannya (3) Pemberhentian ditetapkan oleh Presiden Pasal 33 A: (2) Dalam hal terjadi kekosongan keanggotaan Pimpinan KPK yang menyebabkan Pimpinan KPK berjumlah kurang dari 3 (tiga) orang, Presiden mengangkat anggota sementara Pimpinan KPK sejumlah jabatan yang kosong (2)Anggota Sementara Pimpinan KPK mempunya tugas, wewenang, kewajiban dan hak yang sama dengan Pimpinan KPK (3)Calon anggota sementara Pimpinan KPK harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 kecuali huruf e yang berkaitan dengan syarat usia setinggi-tingginya 65 (enam puluh lima) tahun (4)Pegangkatan dan pemberhentian anggota_ sementara Pimpinan KPK ditetapkan oleh Presiden, (5)Dalam _hal_kekosongan _keanggotaan__Pimpinan__KPK menyangkut Ketua, Ketua dipilih dan ditetapkan oleh Presiden (6)Sebelum memangku jabatan, Ketua sementara dan Wakil ketua Sementara KPK wajib mengucapkan sumpab/janji Pasal 33 B: Masa jabatan Anggota Sementara Pimpinan KPK berakhir pada saat 2. Anggota Pimpinan KPK yang digantikan karena diberhentikan | ssementara diaktifkan kembali b. Pengucapan sumpah/janji anggota Pimpinan KPK yang baru setelah dipilih melalui proses sebegaimana dimaksud dalam | Pasal 33 (2) | Pasal 34: Pimpinan KPK memegang jabatan selam (empat) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali amsa jabatan Pasal 36 inan KPK ditarang a. Mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangke atau pihak lain yang ada hubungan dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK dengan alsan apapun b._Menangani tindak pidana korupsi yang pelakunya mempunya hubungan keluarga sedarah atau semenda atau garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga dengan anggota KPK yang bersangkutan © Menjabat komisaris atau direksi suatu perseroan, organ yayasan, pengawas atau pengurus koperasi, dan jabatan profesi lain atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Jabatan tersebut Bas vi Pasal 38 PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN (1) Segal kewenangan yang berkaitan dengan penyelidikan, DAN PENUNTUTAN penyidikan dan penuntutan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana berlaku juga bagi penyelidik, penyidik dan penuntut umum pada KPK (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (2) UU No. 8 Tahun 1981 tidak berlaku bagi penyidik tindak pidana korupsi sebagaimana ditentukan dalam UU ini Pasal 39 (1) Penyelidikan, penyidikan dan penuntukan tindak pidana korupsi dilakukan berdasarkan Hukum Acara Pidana yang | berlaku dan berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 ttg | Pemberantasan TindakPidana Korupsi sebagaimana telah | diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi, kecuali ditentukan lain dalam UU ini (2) Penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dilaksanakan berdasarkan perintah dan bertindak untuk dan atas nama KPK (3) Penyelidik, penyidik dan penuntut umum yang menjadi pegawai pada KPK, diberhentikan sementara dari instansi kepolisian dan kejaksaan selama menjadi pegawai KPK BAB VII PEMERIKSAAN DISIDANG PENGADILAN Pasal 53 Dengan UU ini dibentuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus tindek pidana korupsi yang penuntutannya diajukan oleh KPK

Anda mungkin juga menyukai