Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2017
A. MATERI
Membuat Basisdata Geospasial (Geodatabase).
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami konsep penyusunan basisdata geospasial didalam
perangkat lunak ArcGIS (geodatabase, feature dataset, dan feature class).
2. Mahasiswa dapat melakukan input data sebagai feature class ke dalam feature dataset
dan geodatabase.
3. Mahasiswa dapat membuat basisdata spasial.
E. DASAR TEORI
Data dapat di klasifikasikan dalam populasi data tertentu, tanpa harus membuat folder
dan file yang dibuat tidak terlalu banyak jadi sangat mudah untuk mengorganisasi dan
mengaturnya
Geodatase dapat di gunakan untuk keperluan akses data baik secara intranet maupun
internet karena bisa menggunakan beberapa software database seperti Oracle, SQL-
Server, DB2 dan lain-lain
Untuk beberapa analisa tertentu di dalam ArcGIS hanya bisa di lakukan
dengan geodatabase, tidak dapat dilakukan dengan shapefile seperti topology,
cartographic representation, linear referencing dan lain-lain.
Geodatabase mewadahi :
Tabel > menyimpan obyek non-spasial (informasi tabular), seperti tabel pemilik lahan,
tabel jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dsb.
Feature Class > kumpulan dari obyek spasial:titik,garis,area (poligon).Bisa juga untuk
menyimpan feature anotasi, dimensi, rute.
Feature Dataset > tempat/wadah untuk feature class yang memiliki referensi spasial
sama. Dataset ini perlu apabila kita ingin membuat network dan topologi.
Relationship classes > mengatur hubungan tematik antara tabel, feature classes, atau
kedua-duanya. Mendukung integrasi antara origin data dan destination class.
Geometrik Netwrok > hubungan topologi khusus antara titik dan garis yang digunakan
untuk analisa pada alur sistem jaringan langsung.
Topologi > hubungan spasial antara feature classes yang digunakan untuk menentukan
dan memperbaiki kesalahan(error) spasial, seperti parcel yang overlap satu sama lain
atau yang tidak berada dalam batas wilayah.
Raster Dataset > data grid yang diturunkan dari berbagai sumber format (IMG, JPEG,
dll)
Raster Catalog > tabel dari kumpulan data raster
Survey Dataset > menyimpan informasi survey dan menggabungkan data survey dalam
proyek dan banyak proyek ke dalam folder proyek.
Toolboxes > berisi tool-tool geoprocessing.
Behaviour Rules > dapat dibuat untuk mendefinisikan atribut legal,relation, topologi,
koneksi.
F. LANGKAH KERJA
1. Membuat Geodatabase
a. Membuka perangkat lunak ArcGIS.
b. Membuka jendela ArcCatalog yang dapat dilakukan dengan cara menekan icon
ArcCatalog window ( ) pada toolbar.
c. Memilih direktori penyimpanan geodatabase, kemudian mengklik kanan > New >
File Geodatabase, lalu mengetikkan nama geodatabase.
b. Pada kotak dialog New Feature Dataset, menuliskan nama Feature Dataset yang
diinginkan, lalu menekan Next.
c. Pada langkah selanjutnya, memasukkan sistem proyeksi yang digunakan dengan
cara memilih Projected Coordinate System > UTM > Indonesia > DGN 1995 UTM
Zone 49S, kemudian menekan Next.
d. Pada Vertical Coordinate System, menekan Next jika tidak mendefinisikan peta
dalam 3 dimensi. Untuk mendefinisikan peta dalam 3 dimensi, dapat dilakukan
dengan memilih Vertical Coordinate System, lalu memilih acuan yang digunakan.
e. Memasukkan besar nilai toleransi koordinat XY atau dapat mengisi sesuai default,
kemudian menekan Finish.
c. Memilih default, lalu menekan Next. Pada langkah terakhir, menekan Finish.
4. Memasukkan data spasial (Feature Class) kedalam Feature Dataset
a. Untuk memasukkan data spasial, dapat menggunakan Import dan Export. Jika
menggunakan Import, dapat dilakukan dengan cara mengklik kanan pada Feature
Dataset > Import > Feature Class Single (jika data yang ingin dimasukkkan hanya
satu) atau Feature Class Multiple (juka data yang ingin dimasukkan lebih dari
satu).
b. Pada kotak dialog Feature Class to Feature Class, memasukkan data yang ingin di-
import, direktori penyimpanan dan nama file penyimpanan, kemudian menekan
OK.
e. Pada kotak dialog Export Data, memilih All feature pada kolom Export, kemudian
memilih Feature Dataset sebagai penyimpanan hasil.
G. PEMBAHASAN
Geodatabase adalah kumpulan berbagai macam jenis data geografis yang terdapat
dalam sistem berkas folder biasa. Penggunaan Geodatabase lebih efektif jika dibandingkan
dengan Shapefile. Hal ini dikarenakan data dalam Geodatabase akan lebih mudah untuk
diorganisiasi dan diatur. Selain itu, Geodatabase juga daat digunakan untuk keperluan
akses data menggunakan internet maupun software lain.
Didalam Geodatabase, terdapat Feature Dataset yang merupakan wadah untuk
Feature Class. Feature Class merupakan komponen data spasial yang menggambarkan
objek tertentu. Objek tersebut dapat didefinisikan dalam berbaga macam fitur yaitu titik,
polyline, dan polygon.
Untuk membuat dan menyimpan data dalam Geodatabase, hal yang pertama
dilakukan adalah membuat Geodatabase, membuat Feature Dataset, dan dilanjutkan
dengan membuat Feature Class. Pembuatan Geodatabase dapat dilakukan pada jendela
ArcCatalog yaitu dengan mengklik kanan direktori penyimpanan Geodatabase, memilih
New kemudian memilih Geodatabase. Pembuatan Feature Dataset sama dengan
pembuatan Geodatabase. Namun, dalam pembuatan Feature Dataset harus dilakukan
pendefinisian sistem proyeksi yang akan digunakan serta sistem koordinat vertikal (jika
perlu).
Sedangkan, untuk membuat Feature Class dapat dibuat secara langsung atau dibuat
dari file SHP yang sudah ada. Pembuatan Faeture Class secara langsung mempunyai tahap
yang hampir sama dengan pembuatan Geodatabase dan Feature Dataset. Tetapi dalam
pembuatan Feature Class tidak memasukkan sistem proyeksi yang digunakan, melainkan
memasukkan jenis fitur data tersebut. Feature Class yang telah dibaut tersebut masih
ksong, sehingga harus dilakukan digitasi data spasial dari peta sumbernya menggunakan
ArcMap.
Untuk pembuatan Feature Class dari file SHP yang sudah ada, dapat dilakukan
dengan menggunakan menu Import dan menu Export. Penggunaan menu Import yaitu
ketika memasukkan data / file SHP dengan ArcCatalog. Sedangkan penggunaan menu
Export yaitu dilakukan dengan cara embuka SHP yang akan dimasukkan, kemdian
mengklik kanan layer, memilih Data > Export.
H. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam
penyimpanan data spasial dapat menggunakan Geodatabase. Didalam Geodatabase
terdapat Feature Dataset yang merupakan wadah untuk Feature Class. Dalam pembuatan
Feature Class harus mendefiniskan sistem proyeksi yang akan digunakan. Sedangkan
pembuatan Feature Class dapat dilakukan secara langsung (file hasil masih kosong)
maupun dari file SHP yang telah dibuat. Dalam memasukkan data spasial kedalam Feature
Dataset, dapat menggunakan menu Import maupun Export.
I. REFERENSI
1. http://www.diklatgeospasial.net/2012/02/pengantar-geodatabase.html (diakses pada
tanggal 9 Maret pukul 14.27 WIB)
2. http://mapindonesia.blogspot.co.id/2013/07/question-to-be-answered.html (diakses
pada tanggal 9 Maret pukul 14.50 WIB)