Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI VETERINER 1

Mengukur Tekanan Darah Secara Tak Langsung

Di susun oleh :

Serly Nur Indah Permatasari 1609511108

Ni Wayan Intan Martinez 1609511109

I Putu Sandika Arta Guna 1609511110

Ni Luh Risna Cahyani 1609511111

Derisna Sawitri Ungsyani 1609511112

Kelas :B

LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKETERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Denpasar, 30 November 2016


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Maksud dan Tujuan ................................................................................. 1
1.2 Dasar Teori .............................................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2
III. MATERI, METODE, DAN TATA KERJA ............................................... 4
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 4
3.2 Metode .................................................................................................. 4
3.3 Tata Kerja .............................................................................................. 4
IV. HASIL PENGAMATAN ............................................................................ 5
V. PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
VI. KESIMPULAN ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
LAMPIRAN ....................................................................................................... 12

ii
I. PENDAHULUAN

I.1 Maksud dan Tujuan


Mempelajari cara mengukur dan mengetahui tekanan darah secara tak
langsung pada manusia melalui arteri brachialis dengan berbagai sikap dan
kerja.

I.2 Dasar Teori


Takanan darah dalam pembuluh darah dipengaruhi oleh antara lain
tekanan sistole, diastole, dan tahanan dari pembluh darah yang bersangkutan.
Pada saat sistole, darah menekan dinding arteri ke segala arah, oleh karena
pembuluh darah elastis, mengakibatkan pembuluh mengembang. Sedangkan
pada saat sistole pembuluh akan kembali kekeadaan normal kembali, sehingga
menyebabkan darah terdorong kedepan. Dengan demikian selama terjadi
kontraksi jantung baik sistole maupun diastole, akan terjadi pula aliran darah.
Jika suatu arteri mis. ar. Brachilais ditekan dengan spigmomanometer
melebihi tekanan arteri itu sendiri, maka arteri akan terbendung, akibatnya
aliran darah akan berhenti. Bila tekanan spigmomanometer dikurangi sedikit-
demi sedikit sampai dibawah tekanan arteri, maka akan terjadi aliran daran
yang menghentak (terdengan dep pada stetoskope. Jika tekanan manset
dikurangi terus maka halangan aliran darah semakin menghilang dan disaat
inilah bunyi dep pada stetoskope menghilang juga.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.


Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).

Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam


pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam
proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan
darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).

Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator


dalam menilai fungsi kardiovaskuler. tekanan maksimum pada dinding arteria
yang terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang
terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz,2009)

Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri.


Tekanan puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan
sistol.Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung
beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 140/90
mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg ( smeltzer dan
bare, 2001 )
Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ
jantung dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan
yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam
satuan milimeter ari raksa (mmHg). ( hayens 2003 ). Tekanan darah adalah daya

2
dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang terutup pada dinding bagian
dalam jantung dan pemubuluh darah ( ethel 2003,238).

Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap


setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah maksimal (sistole)
adalah tekanan pada dinding arteri saat ventrikel memompa darah melalui katub
aorta. Pada saat ventrikel rileks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan
tekanan minimum ( Diastolik ). Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang
mendesak dinding arteri setiap waktu. Untuk mengukur tekanan darah maka perlu
dilakukan pengukuran tekanan darah secara rutin. Pengukuran tekanan darah
dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

3
III. MATERI, METODE, DAN TATA KERJA
3.1 Alat dan bahan :
1. Aneroid
2. Stetoskop
3.2 Metode
1. secara tak langsung dengan tensimeter
3.3 Tata Kerja
Tekanan darah brachialis berbagai macam sikap
A. Berbaring terlentang
1. Suruhlah orang percobaan terlentang selama 10 menit, dan
pasanglah manset dilengannya dan pasang stetoskope pada
pihak pengukur. Pompa sampai jarum menunjukkan skala 170
mmHg, lalu buka kran pembuka pelan-pelan. Perhatikan jarum
tensimeter dan dengarkan bunyi dep pada stetoskope. Buka terus
sedit-demi sedikit sampai bunyi dep hilang. Catat tensinya (S/D)
nya
2. Tentukan fase-fase Korotkow 3 kali berturut pada pengukur
yang berbeda. Rata-ratakan
B. Duduk
1. Suruhlah orang percobaan yang sama duduk dengan tenang
selama 3 menit
2. Kerjakan seperti a.1 dan 2
C. Berdiri
1. Suruhlah orang percobaan yang sama berdiri tenang selama 3
menit
2. Kerjakan seperti a.1 dan 2

4
IV. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Percobaan Mengukur Tekanan Darah

Pria

No Keadaan Sistol Diastol

1 Sebelum lari 1. 120 1. 80

2. 120 2. 80

3. 120 3. 100

Rata : 120 Rata : 86,6

2 Sesudah lari 1. 130 1. 80

2. 140 2. 80

3. 120 3. 80

Rata : 130 Rata : 80

5
V. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bertujuan mengukur tekanan darah sistole dan
diastole. Cara kerja yang praktikan lakukan adalah sebagai berikut : melilitkan
sabuk tekan yang telah dilengkapi dengan pompa dan sphygmomanometer
(tensimeter) pada lengan atas tepatnya diatas sendi siku, meletakkan kepala
stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya
dengarkan suara denyut jantung. Pompa sampai menekan lengan dan suara
jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa
sedemikan rupa sehingga udara keluar pantau suara jantung dnegan seksama,
meletakkan kepala stetoskop pada. Pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah
melakukan aktivitas. Bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya
dengarkan suara denyut jantung. Pompa sampai menekan lengan dan suara
jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa
sedemikan rupa sehingga udara keluar pantau suara jantung dnegan seksama, dan
melakukan pengukuran ini beberapa kali dengan posisis yang berbeda.

Tekanan darah dapat diukur secara langsung dengan menempatkan alat


pengukur pada pembuluh arteri. Pada manusia pengukuran tekanan darah sistole
dan diastole dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan sabuk tekan
dan sphygmomanometer. Akibat kontraksi jantung yang terus-menerus dan secara
ritmis dalam rangka mensuplai kebutuhan zat-zat yang diperlukanoleh jaringan
tubuh, maka timbul tekanan dorongan ke seluruh pembuluh darah terutama arteri
(Green, 1973:17). Selain itu, pengaliran darah ke jaringan melalui kapiler diatur
oleh otot polos (spincter) yang terdapat pada arteriolae. Apabila jumlah darah
yang dipompa oleh jantung dan yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh lewat
arteriole seimbang, maka tekanan darah diarteri stabil. Akan tetapi jika jumlah
darah yang dipompa jantung lebih banyak daripada yang keluar lewat arteriole,
maka timbul masalah peningkatan tekanan darah (hipertensi).

Untuk usia dewasa umur 20-24 tahun, tekanan darah normal untuk
perempuan adalah sistole 123 dan diastole adalah 76. Sedangkan untuk laki-laki
adalah sistole 116 dan diastole 72. Berdasarkan hasil penghitungan tekanan darah

6
sistole dan diastole pada naracoba, baik dalam keadaan sebelum lari dan sesudah
lari. Hasilnya sebagai berikut :

Pada kegiatan sebelum lari, tekanan sistole dan diastole adalah. Sedangkan
nilai sistole dan diastole setelah lari adalah 120/86,6. Pada naracoba ini tekanan
darahnya meningkat. Tekanan darah orang dewasa untuk sistole dan diastole
adalah 130/80. Jika dibandingkan dengan tekanan tekanan darah normal, tekanan
darah naracoba normal.

Jantung diinervasi (disarafi) oleh saraf otonom yang terdiri atas saraf
simpatis dan parasimpatis. Simpatis berperan dalam meningkatkan frekuensi
denyut jantung dan 6 kontraksi jantung, sedangkan parasimpatis berperan
sebaliknya. Dengan demikian rasangan saraf simpatik akan berakibat
meningkatkan tekanan darah, dan sebaliknya rangsangan saraf parasimpatik akan
menurunkan tekanan darah.

Vaskuler (pembuluh darah) dapat dikategorikan berdasarkan ukurannya


sebagai berikut: aorta, arteri, arteriola, kapiler,venula, vena, dan vena cava.
Struktur arteri (vena) tersusun atas lapisan endothel, otot polos, dan jaringan ikat.
Struktur arteriola (venula) tersusun atas lapisan endothel dan otot polos. Struktur
kapiler tersusun atas lapisan endotel. Hubungan antara arteriola dan venula
disebut anastomose arteriovenula ( pembuluh darah shut). Arteriola sebagai
pembuluh darah resistan berfungsi mengatur aliran darah dari arteri ke kapiler.
Pertukaran zat-zat yang terlarut dalam cairan darah ke jaringan tubuh dan
sebaliknya terjadi melalui kapiler. Keistimewaan pembuluh vena adalah adanya
katup-katup terutama pada vena di daerah ekstremitas (anggota badan) yang
terdiri atas 2 lapisan seminilunaris yang menonjol ke dalam lumen.

Periode dari akhir kontraksi jantung sampai akhir kontraksi berikutnya


dinamakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi
secara spontan pada simpul SA. Potensial aksi berjalan dengan cepat melalui
berkas A-V ke dalam ventrikel. Akan tetapi, karena susunan khusus sistem
penghantar dari atrium ke dalam ventrikel, terdapat perlambatan yang lebih dari
1/10 detik antara jalan impuls jantung dan atrium ke dalam ventrikel. Hal ini

7
memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel, karena itu memompa
darah ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang sangat kuat.

Fungsi atrium sebagai pompa

Darah dalam keadaan normal mengalir terus dari vena-vena besar ke


dalam atrium, kira-kira 70% aliran ini langsung mengalir dari atrium ke ventrikel,
walaupun atrium belum berkontraksi. Akan tetapi, kemudia, kontraksi atrium
menyebabkan pengisian tambahan 30 persen. Oleh karena itu, atrium hanya
berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas venrikel sebagai
pompa kiraa-kira 30%. Jantung dapat terus bekerja dengan sangat memuaskan
dalam keadaan istirahat normal walaupun tanpa 30% tambahan efektvitas karena
dalam keadaan normal jantung mempunyai kemampuan lebih dari 300-500%
darah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dalam kurva tekanan atrium, tiga peningkatan tekanan ya ng dinamakan


gelombang tekanan atrium a,c dan v, selama masing-masing peningkatan tersebut,
tekanan atrium akan naik 3-8 mmHg.

Gelombang a disebabkan oleh kontraksi atrium gelombang c terjadi bila


ventrikel mulai berkontraksi, dan gelombang ini terutama disebabkan oleh
penonjolan katup-katup A-V ke arah atrium karena peningkatan tekanan dalam
ventrikel dan tarikan otot atrium oleh ventrikel yang berkontraksi. Gelombang v
terjadi menjelang akhir kontraksi ventrikel, gelombang ini akibat dari
penambahan darah pada atrium yang lambat waktu katup-katup A-V tertutup
selama kontraksi ventrikel.

Fungsi ventrikel sebagai pompa

Selama sistole ventrikel, sejumlah besar darah tertimbun dalam atrium


karena katup A-V yang tertutup. Oleh karena itu, tepat setelah sistolik berakhir
dan tekanan ventrikel turun kembali sampai ke tekanan diastoliknya yang rendah,
tekan pada atrium yang tinggi dengan segera mendorong katup A-V membuka
dan memungkinkan darah mengalir dengan cepa ke dalam ventrikel, seperti

8
diperlihatkan oleh kurva volume seperti gambar disebut periode pengisian cepat
ventrikel.

Periode pengisian cepat berlangsung kira-kira seperiga pertama diastolik.


Selama sepertiga tengah diastolik dalam keadaan normal hanya sedikit darah yang
mengalir ke dalam ventrikel, ini adalah darah yang terus masuk ke dalam atrium
dari vena-vena dan berjalan melalui atrium langsung ke ventrikel.

Selama sepertiga diastole selanjutnya, atrium berkontraksi dan menambah


daya mengalir masuknya darah dalam ventrikel, ini merupakan kira-kira 30%
pengisian ventrikel selama setiap kali siklus jantung.

9
VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa


tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang
mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Tekanan darah normal manusia
adalah 120/80. Secara fisiologis tekanan darah dipengaruhi oleh kerja otot, usia,
istirahat, perubahan sikap, pengaruh berfikir, inspirasi dan ekspirasi yang
kuat.Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut nadi antara aktivitas
normal, aktivitas ringan, dan aktivitas berat. Dimana semakin berat aktivitas yang
dilakukan maka semakin besar pula tekanan jantung yang akan dihasilkan dan
denyut nadi yang dihasilkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : EGC.

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.

Nurcahyo, Heru. 2008. Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta : FMIPA UNY

Nyanyu Syamsiar Nangsan. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta :


Depdikbud.

Potter,Patricia A. 2005. Buku ajar pundamental keperawatan.Jakarta: EGC.

Siswanto, dkk. 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Veteriner I.


Denpasar:Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Situasi Pengukuran Gambar 2. Stetoskop dan


menggunakan tensi meter tensimeter

Gambar 3. Proses penghitungan

12

Anda mungkin juga menyukai