Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
REFIANTO WIDYA SAPUTRA
0910912049
Di dunia industri banyak dijumpai sistem otomasi pada mesin mesin yang
berfungsi untuk meminimalkan keterlibatan operator (manusia). Penerapan
teknologi otomasi dalam industri ini diharapkan dapat mempercepat proses
dalam menghasilkan sebuah produk yang diinginkan serta mengurangi kesalahan
dalam proses yang banyak terjadi pada industri manufaktur. Salah satu contoh
sederhana dari sistem otomasi ini adalah pada sistem pengisian minyak goreng
pada industri rumahan untuk menggantikan proses pengisian manual. Penelitian
ini dilakukan untuk mendapatkan alat pengisian minyak goreng secara otomatis
dalam skala laboratorium. Adanya alat ini diharapkan dapat mempermudah
pekerjaan manusia untuk mendapat minyak goreng dengan variasi berat yang
berbeda.
Pembuatan sistem otomasi ini dimulai dengan perencanaan sistem untuk
mengetahui komponen-komponen yang dibutuhkan serta cara kerjanya.
Selanjutnya, sistem otomasi diterapkan pada sistem mekanik. Setelah itu
dilakukan pemrograman terhadap mikrokontroler ATmega8535 yang bertindak
sebagai pengontrol dalam sistem tersebut. Setelah sistem terbentuk maka
dilakukan pengujian terhadap sistem tersebut.
Dari pengujian yang dilakukan diketahui telah berhasil dibuat sistem
pengisian minyak goreng dengan menggunakan mikrokontroler ATmega8535
dengan berat yang didapatkan tidak berbeda jauh dengan alat ukur timbangan,
meskipun tidak seakurat alat ukur.
Kata kunci : Sistem Otomasi, otomatis , Mikrokontroler ATmega8535 , solenoid
valve, sensor berat , potensio linier
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, hidayah serta nikmatnya kepada kita semua serta shalawat kepada
nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua
kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini, sehingga penulis bisa
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Otomatisasi Sistem Pengisian Minyak
Goreng Skala Industri Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler ATmega8535
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah syarat untuk menyelesaikan
pendidikan tingkat sarjana Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Andalas.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang membatu dalam pelaksanaan dan pembuatan
tugas akhir ini yaitu:
1. Kedua orang tua, kakak dan adik saya, beserta keluarga yang telah banyak
memberikan dukungan moril, do`a, serta semangat sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. H. Is Prima Nanda, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Andalas.
3. Bapak Zulkifli Amin, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan semangat dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
4. Bapak Dr. Hendri Yanda, M.Sc dan Bapak Dr.Eng Meifal Rusli, selaku
Dosen Penguji Seminar Tugas Akhir ini.
5. Keluarga besar Laboratorium Mekatronika dan Otomasi Produksi untuk
semua kebersamaan dan motivasinya.
6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang telah banyak
memberikan bantuan selama proses pendidikan di Jurusan Teknik Mesin
Universitas Andalas
iv
7. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu,
atas bantuannya baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
iv
2.5.4. LDR (Light Dependent Resistor) ........................................ 15
2.5.5. Transistor ............................................................................ 16
2.5.6. Relay.................................................................................... 16
2.5.7. Kontak Skalar Tekan........................................................... 17
2.5.8. Saklar Toggle ...................................................................... 17
2.5.9. LCD 16x2............................................................................ 18
2.5.10. Solenoid Valve................................................................... 18
2.5.11. Catu Daya (Power Supply)................................................ 20
BAB III METODOLOGI
3.1. Diagram Alir Pembuatan Tugas Akhir.......................................... 23
3.2. Pengumpulan Data dan Studi Literatur ......................................... 24
3.3. Perancangan Sistem....................................................................... 24
3.4. Perancangan Alat........................................................................... 25
3.4.1. Perancangan Sistem Kontrol ............................................... 26
3.4.2. Perancangan Sistem Mekanik ............................................. 27
3.4.3. Perancangan Perangkat Elektronik...................................... 27
3.4.4. Perancangan Program.......................................................... 29
3.5. Pengintegrasian Sistem ................................................................. 30
3.6. Tahap Pembuatan Alat .................................................................. 30
3.6.1. Pembuatan Sistem Mekanik dan Kerangka Alat................. 30
3.6.2. Pembuatan Rangkaian Elektronik ....................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Rancangan Alat Pengisian Minyak Goreng......................... 32
4.2. Komponen-komponen Alat Pengisian Minyak Goreng ................ 34
4.3. Pengujian Alat ............................................................................... 36
4.4. Contoh Perhitungan....................................................................... 37
4.5. Grafik Hasil Pengujian .................................................................. 38
4.6. Analisa dan Pembahasan ............................................................... 39
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 40
5.2. Saran.............................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.2. Blok Diagram Sistem......................................................................24
Gambar 3.3. Desain Alat Pengisian Minyak Goreng .........................................25
Gambar 3.4. Diagram Alir Prinsip Kerja Alat Pengisian Minyak goreng...........26
Gambar 3.5. Sistem Kontrol Perancangan Sistem Pengisian Minyak Goreng....26
Gambar 3.6. Sistem Kontrol dari Tegangan untuk Mendapatkan Berat .............27
Gambar 3.7. Rangkaian Potensio Linier..............................................................27
Gambar 3.8. Skema Rangkaian Minimum ATmega8535 ...................................28
Gambar 3.9. Rangkaian Catu Daya .....................................................................28
Gambar 3.10. Rangkaian LCD 16*2 ...................................................................29
Gambar 3.11. Rangkaian Driver Aktuator ..........................................................29
Gambar 3.12. Penulisan Program Di Bascom AVR............................................30
Gambar 3.13. Wiring Atmega8535 Pada Pengintergrasian Seluruh Sistem........30
Gambar 3.14. Pembuatan Penutup Rangkaian Eletronik dari Acrylic.................31
Gambar 3.15. Pembuatan Rangkaian Elektronika...............................................31
Gambar 4.1. Fhoto Hasil Pembuatan Alat Pengisian .........................................32
Gambar 4.2. Fhoto Alat Dari Beberapa Posisi ....................................................33
Gambar 4.3. Mikrokontroler ATmega8535.........................................................34
Gambar 4.4. Solenoid Valve ................................................................................34
Gambar 4.5. Display LCD dan Push Button .......................................................35
Gambar 4.6. Potensio Linier................................................................................35
Gambar 4.7. Grafik Hasil Pengujian ...................................................................38
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia industri banyak dijumpai sistem otomasi pada mesin mesin yang
berfungsi untuk meminimalkan keterlibatan operator (manusia). Penerapan
teknologi otomasi dalam industri ini diharapkan dapat mempercepat proses dalam
menghasilkan sebuah produk yang diinginkan serta mengurangi kesalahan dalam
proses yang banyak terjadi pada industri manufaktur.
Peralatan kontrol otomatis yang banyak digunakan salah satunya
mikrokontroler. Mikrokontroler dapat diprogram sedemikian rupa sehingga dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Mikrokontroler ini dapat dimanfatkan
untuk pengukuran, pengontrolan, pengendalian sistem, komunikasi data jarak
jauh dan lain-lain.
Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan adalah mikrokontroler
ATmega8535. Mikrokontroler ini dipilih sebagai alat kontrol otomatis pada
penelitian ini karena mikrokontroler ini harganya murah, mudah didapatkan dan
mudah untuk di programkan. Salah satu contoh sederhana dari penggunaan
mikrokontroler ATmega8535 ini adalah pengisian minyak goreng kedalam
kemasan dalam skala industri rumah tangga.
Pada tugas akhir ini dibuat sebuah sistem otomasi berbasis mikrokontroler
ATmega8535 yang menggambarkan salah satu bagian dari Sistem pengisian.
Sistem pengisian yang dikembangkan pada penelitian ini ditujukan untuk industri
rumah tangga, yang mana dalam penelitian ini alat pengisian minyak goreng dapat
mengisi dengan beberapa variasi berat yang diinginkan. Pada penelitian
sebelumnya telah di buat alat yang hampir serupa, namun penelitian tersebut
menghasilkan alat yang masih dalam tahap pengisian saja, tidak sampai pada
dilakukannya variasi berat dalam pengisian minyak tersebut. Bisa dilihat pada
industri rumah tangga pengisian minyak goreng masih dilakukan secara manual
oleh penjual. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat mempermudah dan
mempercepat kerja penjual pada industri rumah tangga.
BAB I PENDAHULUAN
1.2.Tujuan
Tujuan dari penelitian dan pembuatan tugas akhir ini adalah merancang,
membuat dan menguji alat pengisian minyak goreng otomatis berskala industri
rumah tangga menggunakan mikrokontroler sebagai alat kontrol pengendali kerja,
solenoid valve sebagai katub pengatur keluaran dan sensor berat untuk
menentukan variasi berat yang diinginkan.
1.3.Manfaat
1.4.Batasan Masalah
2.5.3. Resistor
Untuk menghitung nilai tahanan resistor dapat dilihat dari warna yang
tertera pada fisiknya. Gambar 2.13 berikut merupakan contoh penentuan nilai
tahanan resistor berdasarkan gelang warna pada fisiknya.
2.5.5. Transistor
2.5.6. Relay
Relay adalah suatu alat yang dioperasikan dengan listrik yang berfungsi
sebagai pengontrol hubungan rangkaian listrik .Relay menempati posisi penting
dalam banyak sistem kontrol karena dapat digunakan untuk kontrol jarak jauh
serta pengendalian arus dan tegangan tinggi dengan sinyal kendali bertegangan
dan berarus rendah. Salah satu bentuk relay dapat dilihat pada gambar 2.16.
semua kontak pada sebuah relay secara listrik terisolasi dari rangkaian kumparan.
Susunan ini terdiri atas kontak normally open dan kontak normally closed. Pada
kontak normal terbuka (normally open), kontak-kontak akan tertutup bila relay
diberi tegangan sedangkan pada kontak normal tertutup (normally closed),
kontak-kontak akan terbuka bila diberi tegangan.
Saklar tombol tekan adalah suatu jenis peralatan kontrol yang digunakan
untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Saklar tombol tekan
dioperasikan secara manual dengan cara menekan tombolnya. Menurut kedudukan
kontak-kontaknya tombol tekan dapat dibagi menjadi dua yaitu Normally Open
(NO) dan Normally Closed (NC). Kontak NO kedudukan kontaknya dalam
keadaan terbuka sebelum tombol dioperasikan atau ditekan. Apabila kontak NO
tersebut ditekan maka kedudukan kontaknya akan berubah menjadi NC (tertutup),
begitu juga sebaliknya untuk kontak NC. Salah satu bentuk fisik dari saklar ini
dapat dilihat pada gambar 2.17.
terminal / tempat udara masuk atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A
dan B, berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke
beban, sedangkan lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk
mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika
Solenoid valve ditenagai atau bekerja. Bisa dilihat pada gambar 2.20.
Kontruksi dari Solenoid valve secara umum terbagi atas beberapa bagian yaitu :
1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Koil / koil solenoid
5. Kumparan gulungan
6. Kabel suplai tegangan
7. Plunger
8. Spring
9. Lubang / exhaust
b. Penyearah
Penyearah (rectifier) merupakan bagian dari catu daya yang berfungsi
untuk mengubah tegangan bolak-balik atau AC menjadi tegangan searah atau DC
gambar 2.23. Komponen elektronik yang digunakan sebagai penyearah adalah
dioda.
Gambar 2.23. Penyearahan Arus AC menjadi DC oleh sebuah Dioda Bridge [17]
Salah satu bentuk dioda yang umum dipakai sebagai penyearah arus dapat
dilihat pada gambar 2.24.
c. Kapasitor Filter
Tegangan DC bergelombang yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah
bukanlah tegangan DC murni, sehingga dibutuhkan sebuah rangkaian penyaring.
Rangkaian penyaring ini menggunakan kapasitor yang diletakkan sebelum
terminal keluaran. Kapasitor ini meratakan tegangan DC bergelombang tersebut
dan menghasilkan suatu tegangan yang hampir DC murni. Dalam pemakaiannya,
penyaring adalah sebuah kapasitor elektrolit dengan ukuran yang cukup besar.
Bisa dilihat pada gambar 2.25.
d. Regulator
Dalam rangkaian catu daya biasanya tegangan keluaran dari rangkaian
tidak sesuai atau mendekati tegangan nominal yang diperlukan. Untuk mengatasi
masalah tersebut biasanya dipasang IC catu daya (regulator). IC ini digunakan
untuk lebih mengakuratkan nilai tegangan keluaran, misalnya IC regulator
LM7805 (merupakan regulator tegangan positif dengan nilai tegangan keluaran
5 volt). Secara sederhana rangkaian regulator arus DC diperlihatkan pada gambar
2.26.
Gambar 2.27. Penguatan Arus menggunakan Transistor Power TIP 3055 [20]
Hasil perancangan dan desain awal alat pengisian minyak goreng otomatis
berbasis Mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Diagram alir cara kerja dari alat pengisian minyak goreng ditunjukkan pada
Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Diagram Alir Cara Kerja Alat Pengisian Minyak Goreng
Pada gambar 3.5 bisa dilihat perancangan sistem kontrol yang akan dibuat
pada alat tugas akhir ini yang mana dimulai dari set input dan didapatkan output
yang diinginkan dan dibaca oleh sensor berat sebagai feedback dalam sistem
kontrol ini.
Pada Gambar 3.6 bisa dilihat bagaimana perancangan dari tegangan bisa
kita dapatkan menjadi berat yang kita inginkan.
U3 U4 30
7809 7805
12V D3
1 3 1 3
VI VO VI VO
GND
GND
1N4002
C5 C6 C7 R7 C8
100u 10u 100n 390 100n
2
D4
LED-RED
K
Program yang dirancang pada tugas akhir ini menggunakan bahasa Basic
dengan program Basic Compiler AVR (BASCOM AVR). Contoh intruksi intruksi
pada pada software BASCOM AVR dapat dilihat pada gambar
Pembuatan sistem mekanik dan kerangka alat ini terdiri dari pembuatan
bak penampung, serta pembuatan komponen dan bagian-bagian pendukung
lainnya.
Gambar 4.1. Foto Hasil Rancangan dan Pembuatan Alat Pengisian Minyak
Goreng Berbasis Mikrokontroler Atmega8535
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
(a) (b)
(c) (d)
(a) Tampak Depan, (b) Tampak Samping Kanan, (c) Tampak Samping Kiri,
(d) Tampak Belakang
a. Mikrokontroler ATmega8535
(a) (b)
b. Katup Pengisian
(a) (b)
Gambar 4.4. Solenoid Valve (a) Tampak Belakang dan (b) Tampak Depan
LCD disini digunakan sebagai tampilan atau display berat yang diinginkan
nantinya, dan push button digunakan sebagai untuk menentukan berat minyak
goreng yang dinginkan. LCD dan push button dapat terlihat pada Gambar 4.4.
(a) (b)
Dilihat dari tabel 4.1 diatas pada awal pengujian harga berat yang
diinginkan 100 sedangkan rata rata pengujian harga berat yang didapatkan dari
hasil pengujian alat pengontrol yang telah dibuat didapatkan 106,67 gram. Dari
nilai yang didapatkan diatas dapat dilihat keakuratan dan ketelitian pada alat
pengontrol yang telah dibuat bisa dikatakan cukup baik. Dari tabel 4.1 bisa dilihat
data yang didapatkan mendekati harga berat yang diinginkan, walaupun ada
beberapa data yang kurang mendekati data berat yang diinginkan.
Bisa kita lihat tabel 4.1 bahwa standar deviasi yang terkecil yang
didapatkan yaitu 1,15 pada berat 300 gram , artinya bahwa harga berat yang
didapatkan dengan 3 kali pengujian hampir sama atau tidak terlalu bervariasi
pengujiannya. Standar deviasi terbesar didapatkan pada berat 1000 gram yaitu
9,02 hal ini bisa dikatakan data pengujian yang didapatkan bervariasi atau
didapatkan perbedaan yang terlalu jauh pada pengujian.
( )
S=
Dimana : y = B1 + B2 + B3
y2 = B12 + B22 + B32
n = Jumlah data
maka : y = 113 + 102+ 105 = 320
y2 = (113)2 + (102) 2 + (105) 2 = 34198
( 320)
34198
S = = 5,69
Untuk nilai standar deviasi untuk berat yang lainnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
1200
Berat Yang DIhasilkan
1000
800
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Berat Yang Diinginkan
Ket : range batas atas dan batas bawah pada grafik nilainya sudah di x10 untuk memperjelas range
batas atas dan batas bawah
Pada grafik 4.7 dapat dilihat perbedaan pengujian dari range error
maksimum dan minimum dan rata rata pada pengujian yang telah dilakukan. Pada
grafik hasil pengujian, range error ini sudah di x10 agar dapat terlihat jelas pada
grafik 4.7 dengan range kesalahan yang terjadi pada pengujian.
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Dari penelitian dan pembuatan tugas akhir ini perlu dilakukan kembali
beberapa pengembangan, baik itu dari segi perancangan dan desain maupun
pemilihan komponen utama dan pendukung lainnya diantaranya:
1. Perancangan keseluruhan perlu dikaji ulang untuk menghasilkan
alat yang lebih baik.
2. Pemilihan sensor yang lebih akurat dapat memperbaiki nilai deteksi
berat yang membuat pengontrolan lebih baik dan dapat mendeteksi
dengan ukuran berat yang lebih kecil lagi.
3. Kalibrasi terhadap sensor berat perlu dilakukan sehingga didapat
konstanta pemograman yang lebih baik.
4. Menggunakan bahasa pemograman lainnya seperti bahasa C untuk
pemograman mikrokontroler
DAFTAR PUSTAKA
$crystal = 11059200
untuk menentukan frequenty atau speed di mikrokontroler
$baud = 9600
'baud rate utk pengiriman data serial
Config Lcdbus = 4
pin LCD yang tidak digunakan 4 buah
Config Lcd = 16 * 2
type matrix LCD yang digunakan
Cursor Off
Cls
'untuk membersihkan LCD pada kondisi awal
Start Adc
memulai ADC
Do
pengulangan
Berat_adc = Getadc(0)
Berat = Berat_adc * 1.466
'rumus kalibrasi yang digunakan untuk mendapatkan nilai berat yang
diinginkan
Locate 1 , 1
Lcd "M. Goreng RWS_1"
Locate 2 , 1
Lcd "Berat= "
Locate 2 , 8
Lcd Berat_ref
Locate 2 , 13
Lcd "Gram"
'konfigurasi posisi awal pada LCD
If Pinb.0 = 0 Then
Berat_ref = 100
End If
untuk pengisian minyak goreng 100 gram
If Pinb.1 = 0 Then
Berat_ref = Berat_ref + 100
End If
untuk pengisian minyak goreng 200-1500 gram
If Pinb.2 = 0 Then
Berat_ref = Berat_ref - 100
End If
untuk pengisian minyak goreng 200-1500 gram
If Pinb.3 = 0 Then
Portd = &B01111111
End If
untuk membuka katub keluaran minyak goreng
If Berat_ref = 100 And Berat = 1 Then
Portd = &B11111111
End If
untuk menutup katub pada pengisian 100 gram
Loop
'end program