Pengertian Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana
bayi ditempatkan berserta ibunya dalam satu ruangan
Tujuan 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
bayi 2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada di samping ibu setiap saat 3. Menstimulasi supaya bayi memperoleh kolostrum dan ASI. 4. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
Prosedur A. Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari :
1. Kondisi bayi Semua bayi, kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak memungkinkan untuk menyusu pada ibu. 2. Ibu Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. 3. Ruang rawat gabung a. Untuk bayi o Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dengan tempat tidur ibu. o Bila tidak terdapat tempat tidur, bayi diletakkan ditempat tidur disamping ibu. o Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi penghalang o Tersedianya pakaian bayi b. Untuk ibu o Tempat tidur diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik/turun. o Tersedianya perlengkapan perawatan nifas. c. Ruangan o Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup. Suhu minimal 28oC. o Ruangan unit/bayi yang masih memerlukan pengamatan khusus harus dekat dengan ruang petugas (di RS/RB). d. Sarana o Lemari pakaian ibu dan bayi. o Tempat mandi bayi dan perlengkapannya. o Tempat cuci tangan ibu (air mengalir). o Kamar mandi tersendiri untuk ibu. o Tersedianya poster, brosur, leaflet, buku- buku dan model tentang manajemen laktasi. B. Pelaksanaan rawat gabung ibu dan anak 1. Bayi dipindahkan dari ruang perinatologi ke ruang perawatan melati (Ruang Nifas). 2. Awali dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada kamar bersalin jika tidak memungkinkan dilakukan di rung melati. 3. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat dan meninjau bayi. Bayi dapat diletakkan di tempat tidur bersama ibunya (bedding in) atau di dalam box disamping tempat tidur ibu. 4. Berikan asuhan pada bayi, meliputi : a. Pencegahan hypotermi. b. Pemeriksaan klinis bayi. c. Perawatan umum (merawawt tali pusat, mengganti popok, memandikan bayi dan personal hygiene bayi). d. Deteksi dini bayi baru lahir. 5. Ajarkan pada ibu tanda-tanda bayi ingin menyusui. 6. Berikan asuhan pada ibu nifas, meliputi : a. Breast Care. Termasuk memeras dan menyimpan ASI. b. Pendampingan menyusui. Termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar. Mengenali tanda bayi ingin menyusui dan tanda bayi telah puas dalam menyusui. c. Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement dll). 7. Berikan komunikasi informasi edukasi (KIE). Informasi yang diberikan sebaga berikut : a. Nutrisi untuk ibu menyusui. b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif. c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI. d. Manajemen laktasi yang benar termasuk kendala-kendala dalam menyusui bayi. e. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi. f. Perawatan payudara. g. Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan sendok. 8. Berikan imunisasi Hepatitis B pada bayi. 9. Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan bayi keruang khusus. 10.Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung. 11.Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan ulang. C. Monitoring dan evaluasi Indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian program atau kegiatan berhasil atau antara lain : 1. Semua ibu dan bayi mendapatkan perawatan gabung. 2. Tidak ada susu formula dirawat gabung. 3. Menyususi secara eksklusif.