PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Propylene merupakan bahan baku indutstri petrokimia yang digunakan
luas untuk memproduksi produk-produk petrokimia seperti polypropylene,
acrylonitrile, cumene, oxo-alcohols, propylene oxide, acrylic acid, isopropyl
alcohol, and polygas chemical. Hampir sebagian besar konsumsi propilena
digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi polypropylene.
Polypropylene ini merupakan bahan dasar pembuatan plastic jenis PP yang
banyak digunakan dimasyakat.
Produksi global propylene saat ini sekitar 54 juta ton/tahun dengan nilai
sekitar $17 milyar. Produksi dan konsumsi propylene dunia terbesar terpusat
di Amerika utara, Eropa barat, dan Jepang. Ketergantungan propylene ini
diperkirakan semakin meningkat hingga dua kali di pada 10 tahun kedepan
(Encyclopedia of Chemical Processing, 2006).
Indonesia pada 2009 mampu memproduksi propylene hingga
sebanyak 437 ribu ton, sementara konsumsi propylene sebanyak 706 ribu ton
(Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2011). Analisa produksi dan konsumsi
industri propylen di Indonesia menunjukan terjadi defisit produksi yaitu total
produksi lebih sedikit dibandingkan total konsumsi. Hal ini mendorong
peningkatan peranan produk impor dalam rangka memenuhi kebutuhan
konsumsi domestic (Kementerian Perindustrian, 2010).
Tabel 1.1. Profil Industri Propylen di Indonesia (000 ton)
Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009
Produksi 490 440 470 461 437
Konsumsi 576 530 642 643 706
Ekspor 71
Impor 86 90 172 252 269
Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2011
kapasitas propylen
600
Produksi
(000 ton)
400 y = -8.5x + 17519 Konsumsi
200 Impor
y = 52.8x - 10579
0
2004 2006 2008 2010
Tahun
Gambar 1.1. Gambar Perbandingan Produksi, Konsumsi Dan Impor
Propylene Indonesia,
C. Manfaat
Propana (C3H8)
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam
keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan
dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum
lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan
sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
Dijual sebagai bahan bakar, propana dikenal juga sebagai LPG (liquified
petroleum gas - gas petroleum cair) yang dapat berupa campuran dengan sejumlah
kecil propena, butana, dan butena. Kadang ditambahkan juga etanetiol sebagai
bahan pemberi bau agar dapat digunakan sebagai deteksi jika terjadi kebocoran.
a.Sifat Fisis Propana
Parameter Nilai
Berat Molekul 44,1 gr/mol
Kemurnian 95%
Densitas 1,83 kg/m3
Viskositas 8.34 Pas at 16.7 C
Melting point -187.7 C
Boiling point -42.1 C
Latent heat of vaporization 425.31 kJ/kg
Vapor pressure (at 21 C) 8.7 bar
Critical temperature 96.6 C
Critical pressure 42.5 bar
Compressibility Factor (Z) at1.013 bar 0.9821
Thermal conductivity at 1.013 bar 15.198 mW/(m.K)
Heat capacity at constant pressure 0.075 kJ/(mol.K)
Phase Gaseous
Sifat kimia
a. Reaksi monoklorinasi propana (pengantian satu atom H oleh satu atom Cl)
Reaksi :
C3H8 + Cl2 C3H7Cl + HCl
b. Reaksi dibrominasi propana (penggantian dua atom H oleh dua atom Br)
Reaksi :
C3H8 + 2Br2 C3H6Br2 + 2HBr
2. Kromium Oksida
Kromium (III) oksida adalah senyawa anorganik dari rumus Cr 2 O 3. Ini
adalah salah satu oksida utama kromium dan digunakan sebagai pigmen. Di
alam, hal itu terjadi sebagai eskolaite mineral langka.
a. Sifat fisis kromium oksida
Parameter Nilai
Rumus molekul Cr2O3
Densitas 5.22 g/cm3
Melting point 2435 C
Boiling point 4000 C
Enthalpy of formation 1128 kJmol1
Standard molar 81 Jmol1K1
Heat of vaporization 339.5 kJmol1
Molar heat capacity 23.35 Jmol1K1
Thermal conductivity at 1.013 bar 93.9 Wm1K1
Phase Solid
Sumber :en.wikipedia.org/wiki/Chromium
Cr 2 O 3 + 2 Al 2 Cr + Al 2 O 3
Phase Gaseous
http://cameochemicals.noaa.gov/chris/PPL.pdf
a. Sifat Kimia
Sifat-sifat kimia Propilen
a. Alkilasi
Reaksi alkilasi terhadap benzene oleh propilen dengan adanya katalis
AlCl3 akan menghasilkan suatu alkil benzene
Reaksi :
C6H6 + C3H6 C6H6CH(CH3)2
b. Khlorinasi
Alkil klorida dapat dibuat dengan cara khlorinasi dan non katalitik
terhadap propilen fase gas pada suhu 5000C dalam reaktor adiabatic.
Prinsip reaksi ini terdiri dari substitusi sebuah atom khlorinasi terhadap
atom hydrogen pada propilen.
Reaksi :
Cl2 + CH2CHCH3 CH2CHCH2Cl + HCl
2. Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta.
Keberadaanhidrogen di alam semesta mencapai 75%. Hidrogen terdapat di alam
semesta sebagai salahsatu unsur yang menyusun bintang. Hidrogen banyak
ditemukan dalam bentuk atom, danjarang ditemukan dalam bentuk unsur. Di
bumi, gas hidrogen jarang ditemukan, hal tersebutdisebabkan karena beratnya
yang ringan sehingga lepas dari gravitasi bumi.
a. Sifat Fisis Hidrogen
Parameter Nilai
Wujud Gas,tidak berwarna dan tidak berbau
Viskositas 0.0000865 Poise
Densitas 0.08988 g/L
Melting point 14.01 K
Boiling point 20.28 K
Heat of vaporization 0.904 kJmol1
Critical temperature 32.97 K
Critical pressure 1.293 MPa
Thermal conductivity at 1.013 bar 0.1805 Wm1K1
Latent heat of vaporization 454.3 kJ/kg
Compressibility Factor (Z) 1.001
Specific gravity 0.0696
C. JENIS PROSES
Komponen utama FCC terdiri dari sistem injeksi bahan baku, reactor,
stripper, fraksionator, dan regenerator. Sistem Fluidize katalis digunakan
sebagai fasilitas katalis dan transfer panas antara reactor dan regenerator.
Reaksi cracking yang terjadi bersifat endotherm. keseimbangan panas
diperoleh oleh pembakaran katalis-kokas disimpan di regenerator. Secara
umum, semua reaksi cracking dicirikan oleh produksi jumlah yang cukup
banyak akan olefin. Hasil propylene dari unit FCC adalah fungsi dari
parameter berikut: kapasitas proses unit FCC, jenis bahan baku, suhu keluar
riser reactor, dan jenis katalis cair dan zat aditif.
3. Dehydrogenasi Propane
4. Methatesis
Recycle Ethylene
Propylene
Ethylene Product
Guard Bed Matathesis Ethylene Propylane
C4 and Heater Reactor Column Column
Recycle C4
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROSES PEMBUATAN
PROPYLENE
4. STAR
STAR merupakan singkatan Steam Active Reforming adalah teknologi
komersial yang digunakan untuk dehidrogenasi parafin ringan, seperti propane
dan butane. Bagian reaksi terdiri dari reaktor eksternal yang dipanaskan dan
dihubungkan secara seri dengan reaktor adiabatis (oxyreactor).
5. PDH
Linde telah mengembangkan proses PDH dalam proses reformasi uap, tetapi
menggunakan katalis yang berbasis kromium. Sementara itu, Statoil telah
mengembangkan katalis generasi kedua, menggunakan platinum dan timah.
Linde menggabungkan "hidrotalsit" katalis dengan teknologi proses, dan
mengubah 50% propana pada uji coba pertama (sebagai lawan 32% dengan
katalis sebelumnya), dan batas pembentukan kokas sampai kurang dari 0,1%
berat . Langkah-langkah proses nya adalah debutanization, dehidrogenasi
katalis, pendinginan gas biaya, kompresi, maka penghapusan fraksi ringan dan
daur ulang dari fraksi berat ke debutanizer. Proses dehidrogenasi berjalan
dengan 50% cairan uap pada 600 C tekanan lebih besar dari atomospheric
(yang mencegah infiltrasi udara yang akan mengguncang proses). Katalis
diregenerasi tanpa menggunakan bahan kimia klorin.
Paten yang kami pilih adalah dehidrogenasi catofin dengan keuntungan
dan keadaan operasi sebagai berikut:
PROPANE DEHYDROGENATION
CATOFIN BY LUMMUS OLEFLEX
Reactor system 8 horizontal fixed bed 4 vertical moving beds
reactors in parallel reactors in series
Catalyst; catalyst life; Chromium oxide over 3 years Pt catalysts;over 5 years
spent catalyst spent catalysts dump-out and spent catalyst dump out
land filling and Pt recovery
Catalyst regeneration; In situ, cyclic regeneration ; Continous catalyst
catalyst regeneration 10-20 min regeneration 7 days
cycle;cycle time
Operation conditions; 600oC, 0.3-1 bar 630oC-650oC, 1.2-2 bar
temperature and
pressure
Conversion 45-50% 35-40%
Selection 80-90% 80-90%
Advantages No separate facility for Safe and realiability in
catalyst regeneration operation
No H2 recycle gas Longer catalyst life
High conversion High on-stream operation
Lower C3 consumption
Lower catalyst cost
Disadvantages Frequent changes of reactor Complicated reactor design
operation conditions 12 min Separate facility for
Use of chromium for catalyst catalyst regeneration
Commercial plants 7 plants 9 plants
BAB III
METODOLOGI
1. Distribute of Chemical
Feed yang komponen terbesar berupa propane terjadi reaksi
dehidrogenasi sehingga terbentuk propene dan hydrogen. Berdasarkan
hukum neraca bahan Total mass flow input sama dengan total mass
flow output. Secara stoikiometri, perbandingan reaktan (propane) dan
produk (propena) adalah 1 : 1, sehingga untuk memproduksi 110.000
ton propena dibutuhkan propane sebanyak 115.238 ton dan dihasilkan
hiddrogen sebagai produk samping sebesar 5.238 ton.
Dehdrogenasi propane dengan prosess catofine memiliki
konversi sekitar 53% dan selectivity 86 % dengan kondisi operasi 900
K dan tekanan 40 Kpa. Katalis yang digunakan pada porses catofin
adalah Cr2O3 (18-20%)dan alkali metal (1-2%) dengan support
alumina.
Umpan tunggal propane mengalami proses dehidrogenasi
menghasillan propene, hydrogen dan propane sisa. Propene dan
hydrogen diambil sebagai produk, sedangkan propane sisa di recycle
untuk didehidrogenasi lagi. Propane sisa di mix dengan fresh propane
sebelum masuk unit dehidrogensi dengan tujuan homogenisasi
komposisi, tekanan dan suhu serta fase.
C3H6
C3H6 110.000 ton/th
DEHYDROGENATION
C3H8 H2
(Catofin prosess)
115.238 ton/th C3H6
900 K, 40 Kpa
H2
C3H8 C3H6 + H2 5.238 ton/th
C3H6
Dehydrogenation H2
C3H8 (Catofin prosess) C3H6
900 K, 40 Kpa
C3H8 C3H6 + H2
High temp section
Flash drum
Propylen
propane
Propane
Deetanizer kolom C3 Spliter
Temp Change
Pressure Temp
Change Change
E-5 E-13
P-15 P-24
E-6 Propylen
propane P-14 P-23
18 -
furnace
fuel
-
Pemanas udara kompresor
propylen
P
40 C, 12 atm
E ethane
E-19 E-18
628 C, 40 kpa
Propane
P-4
cooler -
30 0C, 12 atm
reaktor
Heat exchanger
P-22
Flash tank
Deethanizer
528 C, 40 kpa 1 atm, -45 C
1 atm, -60 C
-
P
-
cooler 1 mat
Propane Recycle
--
-
4 atm - P-27
20 C, 40 kpa P- - - P-
P-28
- -
cooler
udara
ekspander
I
18 -
furnace
fuel
-
Pemanas udara kompresor
propylen
P
40 C, 12 atm
E ethane
E-19 E-18
628 C, 40 kpa
Propane
P-4
cooler -
30 0C, 12 atm
reaktor
Heat exchanger
P-22
Flash tank
Deethanizer
528 C, 40 kpa 1 atm, -45 C
1 atm, -60 C
-
P
-
cooler 1 mat
Propane Recycle
--
-
4 atm - P-27
20 C, 40 kpa P- - - P-
P-28
- -
cooler
PEMBAHASAN
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
en.wikipedia.org/wiki/Chromium
http://cameochemicals.noaa.gov/chris/PPL.pdf
Lee, Sungyu. 2006. Encyclopedia of Chemical Processing. Vol 1. Department of
Chemical Engineering University of Missouri Columbia Columbia,
Missouri U.S.A.