Dosen Pembimbing :
Nama kelompok :
PENDAHULUAN
Apa saja standar baku mutu untuk mutu untuk air bersih dan air minum
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai air bersih dan air minum
b. Tujuan khusus
Mahasiswa dapat mengetahui standar baku mutu air bersih dan air minum dalam
kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis mengenai wacana nilai pendidikan khususnya
penyehatan air tentang standar baku mutu air bersih dan air minum
b. Bagi Peneliti Berikutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta
referensi terhadap penelitian yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa akibat antara lain menurunnya jumlah
oksigen terlarut dalam air, meningkatkan kecepatan reaksi kimia serta terganggunya
kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui,
ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati.
pH. Nilai pH air yang normal antara 6 8, sedangkan pH air terpolusi misalnya air
buangan, berbeda-beda tergantung dari jenis buangannya.
Warna, bau dan rasa. Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya
polusi. Warna air dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true colour) yang
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent colour), yang selain
disebabkan adanya bahan terlarut juga karena adanya bahan tersuspensi, termasuk di
antaranya yang bersifat koloid. Bau air tergantung dari sumber airnya. Timbulnya bau
pada air secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu indikator terjadinya tingkat
pencemaran air yang cukup tinggi. Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai
rasa. Apabila air mempunyai rasa (kecuali air laut), hal itu berarti telah terjadi
pelarutan garam.
Kesadahan. Standar kesadahan total adalah 500 mg/l, jika melebihi akan dapat
menimbulkan beberapa resiko seperti : a) mengurangi efektivitas sabun, b)
terbentuknya lapisan kerak pada alat dapur, c) kemungkinan terjadi ledakan pada
boiler, d) sumbatan pada pipa air.
Besi (Fe). Dalam jumlah kecil zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel-
sel darah merah. Kandungan zat besi di dalam air yang melebihi batas akan
menimbulkan gangguan. Standar kualitas ditetapkan 0,1 1.0 mg/l.
Mangaan (Mn). Tubuh manusia membutuhkan mangaan rata-rata 10 mg/l sehari yang
dapat dipenuhi dari makanan. Mangaan bersifat toksik terhadap organ pernafasan.
Standar kualitas ditetapkan 0,05 0,5 mg/l dalam air.
Nitrit (NO2) dan Nitrat (NO3). Jumlah nitrat yang besar dalam tubuh cenderung
berubah menjadi nitrit dan dapat membentuk methaemoglobine sehingga dapat
menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan penyakit
blue baby. Nitrit dalah zat yang bersifat racun sehingga kehadiran bahan ini dalam
air minum tidak diperbolehkan.
Cadmium (Cd). Cadmium merupakan zat beracun yang bersifat akumulasi dalam
jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan lambung,
kerapuhan tulang, mengurangi hemoglobin darah dan pigmentasi gigi. Selain itu
cadmium juga bersifat karsinogenik.
Timbal (Pb). Timbal sangat berbahaya bagi kesehatan karena cenderung terakumulasi
dalam tubuh, serta meracuni jaringan syaraf.
Kekeruhan. Kekeruhan dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena
adanya bahan yang tidak terlarut seperti debu, tanah liat, bahan organik atau
inorganik, dan mikroorganisme air. Akibatnya air menjadi kotor dan tidak jernih
sehingga bakteri pathogen dapat berlindung di dalam atau di sekitar bahan penyebab
kekeruhan.
Bakteri coli. Organisme pathogen di perairan merupakan indikasi adanya pencemaran
air. Oleh karena itu organisme pathogen di perairan harus diketahui. Mengingat tidak
mungkin mengindikasikan berbagai macam organisme pathogen, maka pengukuran
pengukurannya menggunakan bakteri-coli sebagai indikator organisme. Standar Coli
pada air bersih ditetapkan sebesar 10 coli/100 ml air.
BAB III
PEMBAHASAN
a. Air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun
persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segikualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak
menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes
No.416/Menkes/PER/IX/1990). Standar baku mutu air bersih diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 dengan
syarat-syarat sebagai berikut :
b. Air minum
Pengertian standar kualitas air minum adalah batas operasional dari kriteria
kualitas air dengan memasukkan pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial-
ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada, dan
teknologi yang tersedia. Pengertian air minum sendiri adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum.
Standar baku mutu air minum diatur dalam Permenkes Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 492/MENKES/PER/IV/2010 dengan syarat-
syarat sebagai berikut :
I. PARAMETER WAJIB
II. PARAMETER TAMBAHAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Air merupakan sumber daya alam yang dapat memenuhi hajat orang banyak
sehingga perlu dilindungi agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia
serta mahluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa dalam penggunaannya harus
dilakukan secara bijaksana. Untuk itu air perlu untuk dikelola agar tersedia dalam
jumlah yang aman, baik kualitas maupun kuantitasnya dan bermanfaat bagi
kehidupan baik di masa sekarang maupun masa yang akan mendatang.
b. Air dibagi menjadi air bersih dan air minum. Standart yang mengatur tentang air
bersih yaitu permenkes No 416/Menkes/PER/IX/1990 sedangan standart yang
mengatur tentang air minum yaitu permenkes No 492/Menkes/PER/IV/2010.
B. Saran
Sebaiknya penggunaan air harus dilaksanakan dengan bijaksana karena air
merupakan sumber daya alam yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh yang lain
sehingga diperlukan perlindungan dan pengelolaan yang baik dan kami juga
menghimbau agar para pembaca dapat menjadikan makalah ini sebagai media
pembelajaran pendamping mata kuliah penyehatan air atau yang berkaiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air
Peraturan Menteri Kesehatan No 492 Tahun 2010 Tentang : Persyaratan Kualitas Air Minum
Sutrisno,T.C. dan Suciati,E., 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta