Anda di halaman 1dari 18

PEMBAHASAN

A. Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan


setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III).

Menurut varney ,1997 . pengertian kunjungan antenatal yang dilakukan


setelah kunjungan antenatalpertama sampai memasuki persalinan.

Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,


mempersiapkan kelahiran dan kegawat daruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
Sampai dengan 28 minggu usia kehamilan, setiap 4 minggu.
Antara 28-36 minggu usia kehamilan, setiap 2 minggu.
Antara 36 minggu sampai kelahiran, setiap minggu.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kunjungan ulang :

1. Pihak ibu

Riwayat kehamilan sekarang

Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya : perdarahan vagina, sakit


kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-tiba, nyeri abdomen yang
hebat, bengkak pada muka atau tangan, gerak janin berkurang.
Keluhan-keluhan lazim kehamilan : pegel-pegel, kram pada kaki, sering
kencing, pigmentasi kulit, sembelit.
Kekhawatiran-kekhawatiran lain : apakah bayi yang dikandungnya sehat,
melahirkan itu sakit.
Perasaan ibu pada kunjungan sekarang.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan :


tekanan darah
berat badan
tinggi fundus uteri (tafsiran berat janin)

1
auskultasi (mengetahui denyut jantung janin)
palpasi abdominal untuk mendeteksi kehamilan ganda (setelah UK 28
minggu); manuver Leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal
(setelah 36 minggu).

Pemeriksaan keadaan umum

Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan :

sikap tubuh
emosi ibu

2. Pihak bayi

Pada bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin:

denyut jantung janin (DJJ), dilakukan setelah UK 12 minggu; tafsiran berat


janin (TBJ); letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala ke
panggul); kehamilan kembar/ tunggal.

3. Pemeriksaan laboratorium atau penunjang

Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan pada


kunjungan ulang antenatal adalah :
Hemoglobin (Hb).
hematokrit (Hmt).
STS (Serologic test for syphilis) pada trimester III diulang, Kultur untuk
gonokokus, Protein urin Gula dalam darah, VDRL.

.
o Pemeriksaan pada kunjungan ulang

Riwayat kehamilan sekarang riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk


mendeteksi tiap gejala atauindikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin
dialami ibu hamil sejak kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal berikut :
a. Gerakan janin
b. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
1. Pendarahan
2. Nyeri kepala
3. Gangguan penglihatan
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Gerakan janin yang berkurang
6. Nyeri perut yang sangat hebat
c. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan:
1. Mual dan muntah
2
2. Sakit punggung
3. Kram kaki
4. Konstipasi
5. Sering kencing
6. Mengidam
7. Pingsan dan mudah lelah
8. Nausea (enek) : gangguan system
9. Anoreksia (tidak nafsu makan)
10. Mamae menjadi tegang dan besar
11. Obtipasi : terjadi karena tonus otot menurun
12. Epulsi
13. varises

d. Kekhawatiran-kekhawatiran lainnya,yakni:
1. Cemas menghadapi kehamilan
2. Rasa khawatir akan kondisi kandungan atau janinnyaD.

o Pemeriksaan fisik Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan


fisik berikut dilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan
ibu dan evaluasi keadaan janin:

a. Janin

1. Denyut jantung janin. Normal DJJ 120-160 kali permenit. Apabila


kurang dari 120x/menit disebut bradikardi, sedang lebih dari
160x/menit disebut tathicardi. Waspadai adanya gawat janin.

2. Ukuran janin.
Dengan menggunakan cara Mc Donald dan JHONSON TAUSAK untuk
mengetahui TFU dengan pitaukur kemudian dilakukan penghitungan
tafsiran berat janin dengan rumus:
Mc. Donald
TBJ = (TFU-N) X 155
Normal : 11, apabila kepala sudah masuk pintu atas panggul.
12, apabila kepala belum masuk pintu atas panggul.
JHONSON TAUSAK
TBJ : (TFU-N) X 155
Normal : 11, kepala di bawah spina isciadika
12, kepala di atas spina isciadika
13, bila kepala sudah masuk pap
3. Palpasi abdomen

Leopold 1 : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang


beradapada bagian fundus.

Leopold 2 : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang


danbagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.

Leopold 3 : untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah


(presentasi).

3
Leopold 4 : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah
masuk panggul atau belum.

o Aktivitas/gerakan janin dikenal adanya gerakan 10, yang artinya


dalam waktu 12 jam normal gerakan janin minimal 10 kali.

b. IBU

Tekanan darah.
Berat badan.
Tanda-tanda bahaya.
TFU.
Umur kehamilan.
Pemeriksaan vagina.

c. Pemeriksaan laboraturium.

DarahHB
UrineProtein dan glukosa

B. Pekerjaan

Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah sangat
tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan mengancam
kehamilan atau tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan
dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja sebagai radiografer dianjurkan
untuk meninggalkan pekerjaannyabeberapa bulan sebelum hamil.

Ada beberapa pekerjaan rumah yang tidak aman dilakukan oleh ibu hamil :

1. Memindahkan perabotan atau perlengkapan rumah tangga. Ibu hamil


masih boleh memindahkan perabotan yang ringan pada trimester pertama,
tapi setelah itu sangat tidak dianjurkan untuk memindahkan perabotan
rumah tangga yang berat-berat. Ibu hamil sudah memerlukan usaha yang
cukup banyak untuk membawa janin dalam kehamilannya. Jika
mengerahkan diri untuk mengangkat sesuatu yang berat, itu akan
meningkatkan tekanan pada punggung yang bisa menyebabkan risiko
cedera punggung.

4
2. Menghindari penggunaan obat semprot pembasmi serangga. Karena
insektisida yang masuk ke tubuh akan dimetabolisme dan dibawa ke aliran
darah menuju janin, sehingga berbahaya untuk perkembangan janin. Zat
yang terkandung di dalamnya bersifat racun dan dalam jumlah yang besar
akan berbahaya. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa zat-
zat yang terkandung dalam pestisida tersebut berbahaya bagi kesehatan
anak termasuk janin. Sebaiknya gunakan produk-produk yang tidak
disemprot di udara, seperti meletakkan tanaman yang berfungsi untuk
mengusir serangga karena tidak akan mungkin terhirup.

3. Mengecat atau mempolitur perabotan. Mintalah bantuan orang lain ketika


ingin mengecat atau mempolitur perabotan rumah. Tetapi jika tetap ingin
mengerjakannya, gunakan produk yang tidak mengandung pelarut
berbahaya seperti toluen, hindari makan atau minum saat bekerja dengan
produk tersebut, pergunakan sarung tangan dan masker serta berilah
ventilasi udara yang baik.

4. Membersihkan kandang pemeliharaan.Sebaiknya hindari membersihkan


kandang binatang peliharaan selama hamil, karena berbahaya terkena
toksoplasmosis yang ditularkan dari kotoran ataupun bulu binatang.
Toksoplasmosis bisa menimbulkan gejala seperti flu pada orang dewasa,
namun kadang tidak menimbulkan gejala apapun.

Infeksi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil terutama di awal-awal kehamilan,
karena bisa menyebabkan masalah serius pada janin seperti kerusakan otak dan
saraf. Untuk menghindari terinfeksi, jagalah kebersihan dari binatang dan
kandangnya serta gunakan selalu sarung tangan, masker dan mencuci tangan
setelah memegangnya.

Beberapa pekerjaan rumah yang aman bagi ibu hamil :

1. Mengasuh Anak
Sang ibu yang sedang hamil sudah cukup keberatan dengan bayi yang
ada dalam kandungannya. Meminta orang lain untuk membantu
mengasuh anak adalah tindakan yang cukup bijak. Dan untuk anak yang

5
ingin digendong, berikan pengertian padanya bahwa sang ibu sedang
tidak bisa menggendongnya, atau jika memang terpaksa, lakukanlah
dengan hati-hati dan tidak dalam waktu yang lama.
2. Bekerja
Sebaiknya ibu hamil sudah tidak bekerja lagi ketika memasuki
trisemester kedua dan ketiga. Dari sekian banyak jenis pekerjaan, ada
pekerjaan yang sebaiknya dihindari ketika sedang hamil. Misalnya para
wanita yang bekerja sebagai petani, ahli di laboratorium, kru maskapai
penerbangan, Polisi lalu lintas, tentara, juru masak, bahkan pekerjaan
sebagai sekertaris seringkali memiliki resiko apabila yang bersangkutan
harus duduk selama berjam-jam di depan komputer. Selain itu stress juga
berbahaya bagi kehamilan, karena bisa melemahkan kondisi fisik dan
mengganggu perkembangan janin.
Hal lain yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan pekerjaan dan
kehamilan adalah, jarak antara rumah dan tempat kerja, serta jenis
transportasi yang digunakan. Perjalanan jauh membutuhkan energi ekstra,
sehingga dilarang bagi mereka yang sedang masa kehamilan trisemester
pertama karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan keguguran. Demi
menjaga kehamilan sebaiknya memilih kendaraan yang tenang dan tidak
banyak bergetar.
3. Kegiatan diluar rumah ( berpergian )
Sama seperti olahraga, bepergian selama hamil juga bisa membantu
mengatasi rasa bosan karena kecenderungan untuk selalu tinggal di
rumah. Meski demikian, selama masa kehamilan perlu selalu diingat
bahwa selalu ada kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak bisa
diperkirakan sebelumnya. Ini penting terutama bila hendak bepergian ke
tempat yang jauh dan asing. Untuk itu bila memang akan pergi sebaiknya
mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Misalnya
membawa handuk, pembalut secukupnya dan buku catatan kehamilan
guna menghadapi kalau mengalami pendarahan, ketuban pecah dan
sebagainya. Sebaiknya sebelum memutuskan bepergian konsultasi dulu
dengan petugas kesehatan.

6
Tentu saja perlu dibuat jadwal perjalanan sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu melelahkan. Hindari memaksakan diri membuat jadwal yang
padat sehingga kurang memiliki waktu istirahat selama perjalanan.

C. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak


segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasusini menjadi
penyebab utama kematian ibu, janin serta bayi baru lahir.

Empat penyebab utama kematian ibu ialah:

perdarahan
infeksi dan sepsis
hipertensi dan preeklamsi/eklamsia
persalinan macet (distosia)

Persalinan macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung,sedangkan


ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan, dan dalam masa
nifas. Berikut ini hanya akan dibahas mengenai tanda-tandabahaya atau
kegawatdaruratan yang terjadi dalam kehamilan.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antaralain:

Perdarahan pervaginam
Hipertensi Gravidarum
Nyeri perut bagian bawah

Mengingat manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-bedadalam


rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah dilakukan,
tergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta
pengalaman tenaga penolong.Kesalahan atau pun keterlambatan dalam

7
menentukan kasus dapatberakibat fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus,
haruslah dianggap
sebagai kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawatdarurat,
sampai hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus tersebut bukangawat darurat.

Perdarahan Pervaginam

Perdarahan yang terjadi pada hamil muda dapat disebabkan olehberbagai


kemungkinan. Oleh karena itu, diperlukan analisis danpemeriksaan yang cermat
untuk menentukan penyebabnya.

Berikut ini tanda/gejala yang menyertai perdarahan pervaginam serta kemungkinan


diagnosa

Pendarahan serviks Uterus Gejala atau diagnosis


tanda
Bercak tertutup Sesuai Kram perut Abortus
hingga dengan usia uterus lunak imminens
sedang gestasi
Sedikit lebih Limbung/pingsan Kehamilan
Nyeri perut ektopik
besar dari
bawah terganggu
normal Nyeri goyang
porsio
Massa adneksa
Cairan bebas
intra
abdomen
Tertutup/ Lebih kecil Sedikit/tanpa Abortus
terbuka dari usia nyeri Komplit
gestasi perut bawah
Riwayat ekspulsi
hasil
konsepsi

Terbuka Terbuka
Abortus
Sedang Sesuai Kram atau nyeri
insipiens
usia perut

8
hingga massif kehamilan bawah
Belum terjadi
atau banyak
ekspulsi
hasil konsepsi

Kram atau nyeri Abortus


perut inkomplit
bawah
Ekspulsi
sebagian

Terbuka Lunak dan Mual/muntah Abortus


lebih besar Kram perut mola
dari usia bawah
gestasi Sindroma mirip
pre
eklampsi
Tak ada janin,
keluar
jaringan seperti
anggur

1. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk membasahi


pembalut atau kain bersih.
2. Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk membasahi
pembalut atau kain bersih.

Abortus Imminens

Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus


pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih di dalam uterus,
dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan
bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum,
disertai mules-mules sedikit atau tidak sama sekali, besarnya uterus sesuai
dengan usia kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif.
Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit seperti pada
saat haid. Hal ini disebabkan oleh penembusan villi koriales ke dalam

9
desidua, pada saat implantasi. Perdarahan implantasi biasanya sedikit,
warnanya merah dan cepat berhenti, tidak disertai mules-mules.

Kehamilan ektopik terganggu

Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar kavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu.
Pada ruptur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan 22
intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok. Perdarahan pervaginam merupakan tanda
penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan yang berasal dari
uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Pada kehamilan ektopik
terganggu ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan
rasa nyeri, demikian pula kavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan.
Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala
perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut
sampai gejala samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.

Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasil konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus
sudah mulai mengecil.Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang
telah keluar dapat diperiksa apakah sudah keluar semua dengan lengkap.
Penderita dengan abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan secara
khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu diberi sulfas ferrosus (tablet
Fe) atau transfusi.

Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules lebih sering dan kuat,
perdarahan bertambah.

10
Abortus inkomplit

Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada


kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus.
Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan jaringan 23dapat
diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri
eksternum. Perdarahan yang terjadi pada abortus inkompletus dapat banyak
sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti
sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkompletus disertai
syok karena perdarahan, segera atasi syok segera, setelah keadaan membaik
baru dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.

Abortus mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan
ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik, mola hidatidosa
mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1
atau 2 sentimeter.

Hipertensi Gravidarum

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan meliputi:

1. Hipertensi (tanpa proteinuria dan edema)


2. Preeklampsia ringan
3. Preeklampsia berat
4. Eklampsia

Hipertensi dalam kehamilan

Gejala dan tanda yang selalu Gejala dan tanda yang Diagnosis
ada kadang-kadang ada kemungkinan

Tekanan diastolik 90 Hipertensi Kronik


mmHg
pada kehamilan < 20 minggu

- Tekanan diastolic 90 110 Hipertensi Kronik


mmHg pada kehamilan < 20 dengan
minggu Superimposed
- Proteinuria < ++ preeklampsia
ringan
- Tekanan diastolic 90 110 Hipertensi dalam
mmHg (2 pengukuran kehamilan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
- Proteinuria

11
- Tekanan diastolic 90 110 Preeklampsia
mmHg (2 pengukuran ringan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
- Proteinuria ++
- Tekanan diastolic 110 - Nyeri kepala (tidak Preeklampsia
mmHg pada kehamilan > hilang dengan berat
20 analgetika biasa)
minggu - Penglihatan kabur
- Proteinuria +++ - Oliguria (< 400ml/24 jam)
- Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
- Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
-oedema paru
-kejang -koma Eklampsia
- Tekanan diastolic 90 -sama seperti preeklapmsia
mmHg pada kehamilan > 20
minggu
- Proteinuria ++

Tanda-Tanda Dini Bahaya atau Komplikasi Pada Kehamilan Lanjut


1. - Perdarahan pervaginam

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai


sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada
kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.

- Keluar cairan pervaginam

Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut


merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila
pengeluaran berupa mucus bercampur darah (blood show) dan
mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai
lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai
terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan
diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar
tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan

12
menggunakan speculum untuk melihat dari mana asal cairan,
kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.

Bila menjumpai klien dengan perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu


(perdarahan antepartum), jangan melakukan periksa dalam vagina (PD)

Gejala dan tanda Faktor Penyulit lain Diagnosis


utama predisposisi

- Perdarahan Grande multipara -syok Plasenta


tanpa -pendarahan koitus previa
nyeri, usia gestasi - Tidak ada
>22 minggu kontraksi uterus
- Darah segar - Bagian terendah
atau kehitaman janin tidak masuk
dengan bekuan pintu atas panggul
- Perdarahan - Kondisi janin
dapat terjadi normal atau
setelah miksi atau terjadi gawat
defekasi, aktivitas janin
fisik, kontraksi
Braxton Hicks
atau koitus

- Perdarahan - hipertensi - Syok yang tidak Solusio plasenta


dengan nyeri - versi luar sesuai dengan
intermiten atau - rauma abdomen jumlah darah yang
menetap - Polihidramnion keluar (tipe
- Warna darah - gameli tersembunyi)
kehitaman dan - defisiansi gizi - Anemia berat
cair,tetapi - Melemah atau
mungkin ada hilangnya gerakan
bekuan jika janin
solusio relatif baru - Gawat janin atau
- Jika ostium hilangnya denyut
terbuka, jantung janin
terjadi perdarahan - Uterus tegang
berwarna merah dan nyeri
segar.

13
2. SOLUSIO PLASENTA

Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang


letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir.
Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula
terjadi setiap saat dalam kehamilan. Plasenta dapat lepas
sebagian atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas
seluruhnya disebut solusio plasenta totalis, bila hanya sebagian
disebut solusio plasenta parsialis, atau bisa juga hanya
sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas sering disebut
rupture sinus marginalis.

Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini


dapat mengalir ke luar yaitu pada solusio plasenta dengan
perdarahan keluar. Sedangkan pada solusio plasenta dengan
perdarahan tersembunyi, perdarahan tersembunyi di belakang
plasenta. Dapat pula terjadi kedua-duanya atau perdarahannya
menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban.

3. PLASENTA PREVIA

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu


pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada
bagian atas uterus. Plasenta dapat menutupi seluruh pembukaan jalan
lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila hanya sebagian jalan
lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta previa
parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada
pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis. Penyebab
utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan
plasenta previa. Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan
pada kehamilan lanjut dapat juga disebabkan oleh hal lain. Misalnya
ruptur uteri atau gangguan pembekuan darah.

14
Gejala dan Faktor Penyulit lain Diagnosis
tanda predisposisi
utama
- Perdarahan - Riwayat seksio - Syok atau
intra sesarea takhikardia
abdominal dan - Partus lama - Adanya cairan
atau atau kasep Bebas
vaginal - Disproporsi intraabdominal
- Nyeri hebat kepala/fetopelvik - Hilangnya
sebelum - Kelainan letak gerak
perdarahan atau presentasi dan denyut
dan - Persalianan jantung janin
syok, yang traumatik - Bentuk uterus
kemudian abnormal atau
hilang konturnya tidak
setelah terjadi jelas
regangan hebat - Nyeri
pada perut raba/tekan
bawah dinding perut
(kondisi ini dan bagian-
tidak bagian janin
khas) mudah dipalpasi

- Perdarahan -Solusio plasenta - Perdarahan Gangguan


berwarna - Janin mati gusi pembekuan
merah dalam rahim Gambaran darah
segar -Eklampsia memar bawah
- Uji -Emboli air kulit
pembekuan ketuban -Perdarahan
darah tidak dari
menunjukkan tempat suntikan
adanya bekuan dan jarum infus
darah setelah 7
menit
- Rendahnya
factor
pembekuan
darah,
fibrinogen,
trombosit,
fragmentasi sel
darah merah

15
Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang


kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau
abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain.Nyeri perut bagian
bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium,
Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut,
nyeri perut mungkin disertai dengan berbagai gejala dan tanda, seperti
di bawah ini.

1. Kista ovarium
Nyeri perut
Tumor adneksa pada periksa dalam
Massa tumor di perut bawah
Perdarahan vaginal ringan

2. Apendisitis
Nyeri perut bawah
Demam
Nyeri lepas
Perut membengkak
Anoreksi
Mual/muntah
Ileus paralitik
Lekositosis

3. Sistitis
Disuria
Sering berkemih
Nyeri perut
Nyeri retro/suprapubik

4. Pielonefritis akut
Disuria
Demam tinggi/menggigil
Sering berkemih
Nyeri perut
Nyeri retro/suprapubik
Nyeri pinggang
Sakit di dada
Anoreksia
Mual/muntah

16
5. Peritonitis
Demam
Nyeri perut bawah
Bising usus (-)
Nyeri lepas
perut kembung
Anoreksia
Mual/muntah
Syok

17
Daftar pustaka

http://askep-askeb.cz.cc/

Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.

Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Bekerja disaat Hamil | Kehamilanhttp://keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/bekerja-


disaat-hamil.html#ixzz1vTpxr8sO

18

Anda mungkin juga menyukai