BAB I
PENDAHULUAN
kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik,
maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan
listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
VISI
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
MISI
B. PLN Pembangkitan
1. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
2. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
3. Pembangkitan Lontar
4. Pembangkitan Tanjung Jati B
5. Unit Pembangkitan Jawa Bali
C. PLN Transmisi
1. Transmisi Jawa Bagian Barat
2. Transmisi Jawa Bagian Tengah
3. Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali
PT. PLN
G GITET
(PERSERO) P3B
TELUK JAWA BALI
MUARAKA
TELUK GIS
M.TAWAR
CIBA
NAGA
LONT RANG
G
JAKARTA PRIOK
TJ.PRIO KDS TU
AR MUARAKA API
SEPA TIMUR PLUMP MARU
RANG U ANC
TAN CENGKA PRIOK ANG NDA
RENG
TANGERANG OL BARAT PLUMPANG
KEMAYO
MAX BARU ANG
RAN GAMBIR BARU P.KAR
TANGER KE KLPA
IM BUDI MANGGAB BARU ANG
ANG GADING
KEMULYAAN ESAR MANGG KOSA
GRO KETAP GEDUNG ARAI
JATA GITET KBON ANG PEGANG MBI
DURI GOL POLA PULO
KE KEMBAN SIRIH SAAN
KOSAMBI KARET CS MAS
BARUKARETL W GAMBIR PLO BEK
CIKU KEBON
KEMBAN LAMA TANAH GADUNG ASI
PA JERUK AMA TINGGI GIT
GAN TOS
MPANG AN ET
MAMP DUA
NEW ABADI ANG SETIAB
CIPIN
CILED SENAYAN GP DUREN UDI
ANG
PENGGILI BEK
UK TIGA DUKUH NGAN ASI JABAB
BALAR ATAS FAJA EKA
AJA SENA TAMAN RW
PETUKAN
YAN RASUNA CIKAR
GAN DANAY PONDOK JUI
LEG ANG
ASA KEMA KELAPA SHIN CIBA
OK
NG CAWANG TU
CIT LENGK
RA ONG BINTA BARU
RO CAWANG MINIA TAMB
SERP PONDOK GITET TUR
GAN LAMA UN
ONG BINTA INDAH CAWA
DULGITE GANDA
RO 2 RIA
T JATI
CIBIN RANGON
CILEG CIMANONG
ON GGIS GITET
DEP CIBIN
CILEN SAGUL
GIT OK GSI ING
ET SENT SEMEN
UL CIBINONG
GITET SUTET KEDUNG IT
SUTT BADAK P TAS
GI 150
500 kV 500 kV
150
SUTTkV IK
kV
GI 150
kV 70 kV BOGOR
BARU
PT PLN (Persero) P3B Region Jakarta dan Banten , UPT Jakarta Utara yang
dahulu adalah eks UPT Pulogadung dan UPT Pulogadung adalah eks unit
kerja PLN Pembangkit dan Penyaluran Jawa bagian Barat , Sektor
Pulogadung yang berlokasi di Jakarta Timur, berdiri pada tanggal 22
September 1974 berdasarkan surat keputusan Direksi nomor 024/DIR/1974 yang
pada awalnya mengelola 2 Unit PLTG dengan daya terpasang masing
masing 21,59 MW melalui GI Pulogadung. GI Pulogadung sendiri diresmikan
pengusahaannya oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Ir Sutami
pada tanggal 12 Januari 1974, sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan energi masyarakat secara bertahap PLTG Pulogadung bertambah
menjadi 8 Unit dengan daya terpasang 182,3 MW.
PT PLN ( Persero )UBS P3B Region Jakarta dan Banten dibentuk pada
tahun 2001 sesuai dengan SK nomor 003.K / 021 / GM-UBS-P3B / 2001
tanggal 16 April 2001, dan mempunyai unit kerja yang terdiri dari 13 Unit
Pelayanan Transmisi ( UPT ) dan 2 Unit Jasa Tehnik ( UJT ). 13 UPT, antara lain:
1. UPT Ancol
2. UPT Bekasi
3. UPT Bogor
4. UPT Cibinong
5. UPT Cikupa
6. UPT Cilegon
7. UPT Duri Kosambi
8. UPT Gandul
9. UPT Karet
10. UPT Pondok Kelapa
11. UPT Pulogadung
12. UPT Rangkas Bitun
13. UPT Suralaya
1. UJT Bogor
2. UJT Jakarta
1. GI Gedung Pola
2. GI Gambir Lama
11
3. GI Gambir Baru
4. GI Kandang Sapi
5. GI Marunda
6. GI Penggilingan
7. GI Pegangsaan
8. GI Plumpang
9. GI Pulogadung
10. GI Pangeran Karang
11. GI Tosan Prima
12. GI Wahana Garuda Lestari
1. UPT Banten
2. UPT Bekasi
3. UPT Bogor
4. UPT Jakarta Barat
5. UPT Jakarta Pusat
6. UPT Jakarta Selatan
12
1. UJT Banten
2. UJT Bogor
3. UJT Jakarta
Gardu Induk Pulogadung walaupun beralamat di jalan Raya Bekasi Km
21 Jakarta Timur, namun masuk dalam wilayah UPT Jakarta Utara. GI
Pulogadung, Pangeran Karang, Tosan Prima dan Wahana Garuda Lestari
adalah satu kesatuan yang dibawahi 1 orang Kepala Gardu Induk dan 9 orang
operator. Satu regu operator sebanyak 3 orang, bertugas 12 jam sehari. GI
Pangeran Karang, Wahana Garuda Lestari dan Tosan Primatidak di tunggu
oleh operator, maka 2 orang operator bertugas patroli, 1 orang operator
stand by di Base Camp. Berpatroli dengan menggunakan sepeda motor .
1. GI Ancol
2. GI Gambir Baru
3. GI Mangga Besar
13
4. GI Kandang Sapi
5. GI Kemayoran
6. GI Pegangsaan
7. GI Plumpang
8. GI Plumpang Baru
9. GI Priok Barat
10. GI Priok Timur
11. GI Priok Timur Baru
12. GI Pulogadung
13. GI Pangeran Karang
14. GI Tosan Prima
15. GI Wahana Garuda Lestari
16. GI Kelapa Gading
Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT. PLN (Pesero) TJBB APP Pulogadung
1.4 Tujuan
Tujuan yang diinginkan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Mengetahui tentang dunia kerja yang sebenarnya.
2. Mengenal dan memperluas wawasan kerja di bidang Energi dan Sistem
Tenaga Listrik.
3. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan pada dunia kerja.
4. Melatih kemampuan diri dalam bekerja sama, komunikasi, dan beberapa soft
skills lainnya pada dunia kerja.
5. Memenuhi syarat untuk mata kuliah Kerja Praktek.
15
Adapun ruang lingkup yang akan dibahas pada penulisan laporan kerja
praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sistem kerja dari neutral grounding resistor (NGR)
2. Mengetahui cara pemeliharaan dari neutral grounding resistor (NGR)
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung
dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi
konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini cocok pada
instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar
yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan
instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).
17
3. TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung
dengan pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim
TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan
memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .
Pada sistem TN-C, saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber
listrik) terhubung lansung dengan saluran netral konsumen dan frame dari
peralatan yang terpasang.
Dengan sistim ini konduktor netral digunakan sebagai konduktor pelindung dan
gabungan antara netral dengan pembumian sisi frame peralatan dikenal sebagai
konduktor PEN (Prtective Earthing and Neutral).
5. IT (Isolated Terre)
Penggunaan NGR dengan jenis rendah maupun tinggi tergantung dari desain
subsistem tenaga listrik, pada dasarnya semakin besar nilai NGRnya maka arus
gangguan phasa ke tanahnya semakin kecil.
Fungsi dari NGR adalah untuk menghambat atau membatasi arus hubung
singkat satu fasa ketanah, sehingga nilainya dibawah arus Nominal Trafo.
1. NGR Liquid
resistornya menggunakan larutan air murni yang ditampung di dalam
bejana dan ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi
yang diinginkan.
2. NGR Solid
NGR jenis solid terbuat dari Stainless Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper
Nickel atau Nichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
21
Keuntungan :
2. Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus gangguan tanah kecil.
Kerugian:
2. Arus terukur: arus maksimum yang akan mengalir melalui resistor saat dingin.
3. Peringkat tugas atau rating waktu: lama waktu NGR harus mentolerir arus
pengenal.
5. Peringkat kontinu: biasanya 10% arus beban penuh untuk resistor pembumian
netral sistem yang sehat dirancang untuk penilaian kontinyu 5% sampai 10% arus
beban penuh (jika diperlukan).
7. Kenaikan suhu: kenaikan suhu maksimum untuk elemen resistif adalah 760 C,
menurut IEEE32.
8. Tipe Elemen: resistor logam biasanya ditentukan dari cairan karena tidak
mengalami penguapan, pembekuan dll dan tidak memerlukan pasokan tambahan.
10. Penutupan: biasanya tersedia di stainless steel, baja ringan atau aluminium
tergantung spesifikasi atau aplikasinya.
11. Item tambahan: kontaktor vakum, transformator arus, relay proteksi dan
peralatan pemantau adalah tambahan opsional.
23
BAB III
PEMBAHASAAN
Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi secara online baik pada
saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan
personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan
berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance).
3.5 Neutral Grounding Resistor yang digunakan pada Trafo Gardu Induk
Pulogadung
Gardu Induk Pulogadung ini berada di Jalan Pulo Gadung RW.3, Rawa
Terate, RW.3, Rw. Terate, Jakarta Timur, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Di dalam gardu induk ini terdapat NGR yang dipasang pada trafo
150KV yang memproteksi trafo tersebut. Seperti pada peralatan listrik lainnya,
NGR pun juga perlu dilakukan pemeliharaan mengingat fungsi dari NGR sangat
penting dalam melakukan perlindungan pada trafo yang ada pada gardu induk ini
Adapun alasan NGR harus dipelihara karena NGR merupakan suatu alat
pelindung bagi trafo dari arus hubung singkat, selain melindungi peralatan dari
arus hubung singkat , NGR mengontrol besarnya arus gangguan yang mengalir
dari sisi neutral ke tanah sehingga nilainya dibawah arus nominal trafo.
3.5.1 Jenis NGR yang digunakan pada Trafo Gardu Induk Pulogadung
Jenis NGR yang digunakan pada trafo 150KV ini adalah jenis NGR solid.
Alasan dari pemilihan NGR solid ini yaitu pemeliharaannya yang mudah daripada
NGR liquid. NGR yang digunakan adalah merk M.S.Resistance yang di produksi
pada tahun 2011.
27
Merk : M.S.Resistance
Tipe : G-20-1000-10-S-LH-TT
Tegangan : 11,5 kV
Resistansi : 12 Ohm
Arus : 1000A
Serial : O NE 11 04 009-1/003
Berat : 600 kg
.
Gambar 3.1 NamePlate NGR GI Pulogadung
Pemeliharaan pada NGR trafo gardu induk Pulogadung ini mengikuti Periode
pemeliharaan 2 tahunan pada trafo yang meliputi pengukuran tahanan NGR,
Pengukuran tahanan pentanahan dan elemen NGR, Pemeriksaan dan pembersihan
isolator, dan pemeriksaan keadaan fisik NGR.
28
b. AVO Meter
AVO Meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik
tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan
listrik. AVO disini digunakan sebagai pengukur tahanan pada NGR.
29
d. Earth Tester
Earth tester adalah alat yang digunakan untuk mencari nilai tahanan dari
pentanahan NGR. Cara pengukurannya yaitu dengan menancapkan 2 buah
elektroda ke tanah dengan jarak 5 meter dan dihubungkan dengan earth tester
kemudian pentanahan yang akan diukur dihubungkan dengan earth tester.
3. NGR
Pemeriksaan pada NGR dilakukan pada bagian dalam NGR yaitu pemeriksaan
elemen-elemen pada NGR dari debu dan kotoran. Debu-debu yang menempel pada
elemen NGR akan dibersihkan menggunakan kain lap kering. Debu yang menempel pada
NGR dapat mempengaruhi kinerja NGR itu sendiri. Sehingga pembersihan element NGR
dari debu dijadwalkan setiap dua tahun sekali.
3. Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang
33
konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), dan ujung satunya
dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan NGR
yang akan di ukur
Setelah itu putar selektor pada alat ukur (Earth Tester) untuk kita arahkan pada
pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 ) terlebih dahulu, lalu tekan tombol
test.
Jika jarum ukur belum bergerak atau bergerak namun sangat kecil, putar selektor
untuk mengubah satuan skala yang lebih kecil (10 ).
Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka bisa kita coba lagi
dengan skala ukur yang lebih kecil (1 ), untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih akurat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Jika dalam pengukuran dan pengujian terdapat nilai yang melebihi atau
tidak memenuhi standar maka dilakukan pengujian ulang dan pengecekan pada
NGR untuk menganalisa penyebab kesalahan dan mengetahui apakah perlu
dilakukan perbaikan. Namun apabila nilai tetap tidak memenuhi standar maka
perlu dipertimbangkan untuk mengganti NGR baru dengan jenis isolasi yang lebih
baik lagi.