Makalah Chikungunya
Makalah Chikungunya
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum: Untuk mendapatkan pengalaman yang nyata secara
langsung dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien penyakit
Chikungunya.
1.2.2 Tujuan Khusus :
a) Dapat melakukan pengkajian pada klien penyakit Chikungunya
b) Dapat membuat diagnosa berdasarkan prioritas masalah pada klien
penyakit chikungunya.
c) Dapat membuat rencana keperawatan sesuai rencana keperawatan
d) Dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan
e) Dapat mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan
f) Dapat mendokumentasikan Asuhan Keperawatan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Chikungunya berasal dari bahasa swahili yang berarti terikat, yang dalam
hal ini berkaitan dengan kejang urat yag merupakan suatu tanda atralgia.
Dan merupakan penyakit infeksi akut yang mirip seperti infeksi virus
dengue seperti demam med adak, atralgia, ruam makulopapular dan
leucopenia.
2.2 Etiologi
2.3 Patofisiologi
Demam Chikungunya mempunyai masa inkubasi (periode sejak digigit
nyamuk pembawa virus hingga menimbulkan gejala) sekitar 2 hingga 4
hari. Pada saat virusmasuk ke dalam sel secara endositosis virus tersebut
menuju sitoplasma dan reticulumendoplasma. Di dalam sitoplasma terjadi
proses sisntesis DNA dan sisntsesis RNA virussedangkan di dalam
reticulum endoplasma terjai proses sintesis protein virus. Setetahmasa
inkubasi tersebut virion matang di sel endothelial di limfonodi, sumsum
tulang,limfa dan sel kuffer, lalu virus tersebut di keluarkan melewati sel
membrane maka virus beredar dalam darah. Demam chikungunya salah
satunya dapat menginfekasi sel hatisehingga sel hati mengalami
degenerasi dan dapat menyebabkan nekrosis pada sel hatitersebut yang
akan mempengaruhi metabolisme pada sel hati yang
mempengaruhi peningkatan bilirubin sehingga seseorang yang mengalami
demam ini biasanya terdapatikterus. Gejala yang paling menonjol pada
3
kasus ini adalah nyeri pada setiap persendian(poliarthralgia) terutama pada
sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-senditulang
punggung. Radang sendi yang terjadi menyebabkan sendi susah untuk
digerakkan, bengkak dan berwarna kemerahan. Itulah sebabnya postur
tubuh penderita menjadiseperti membungkuk dengan jari-jari tangan dan
kaki menjadi tertekuk Gejala lainadalah munculnya bintik-bintik
kemerahan pada sebagian kecil anggota badan, serta bercak-bercak merah
gatal di daerah dada dan perut. Muka penderita bisa menjadikemerahan
dan disertai rasa nyeri pada bagian belakang bola mata. Meskipun
gejala penyakit itu bisa berlangsung 3-10 hari (kemudian sembuh dengan
sendirinya), tetapitidak dengan nyeri sendinya yang bisa berlangsung
berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan.
2.4 Pathway
4
Gigitan nyamuk Masuk ke tubuh menuju Setelah masa inkubasi,
(aedes aegypty) reticulum endoplasma dan virion matang di sel
mengalami inkubasi endotheli di limfonadi
Peningkatan bilirubin
5
Demam chikungunya memiliki gejal memiliki gejala dan keluhan yang mirip
dengan demam dengue namun lebih ringan dan jarang menimbulkan
pendarahan. Adapun tanda dan gejala demam chikungunya adalah :
6
1. Isolasi virus (paling akurat)
- 2-5 ml darah dalam minggu pertama perjalanan penyakit
- Virus CHIK (efek sitopatik) di konfirmasikan dengan anti serum
CHIK spesifik
- Hasil didapat 1-2 minggu
2. Pemeriksaan serologi
- 10-15 ml darah pada fase akut (segera setelah onset klinik terjadi)
dan pada fase penyembahan (10-14 hari) setelah sampel I di ambil
- Pemeriksaan IgM dilanjutkan MAC-ELISA, hasil dalam 2-3 hari
- Reaksi silang sering terjadi, konversi dengan uji neutralisasi dan
HIA
- Diagnosa (+)
- Peningkatan anti body empat kali pada fase akut dan fase
penyembuhan
- Antibody IgM spesifik CHIKV (+)
7
dengue, maka perlu kesiapsiagaan tatalaksana yang berbeda, penderita
perlu segera dirujuk apabila terdapat tanda-tanda bahaya.
Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup
karbohidrat dan terutama protein dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
serta minum air putih sebanyak mungkin untuk menghilangkan gejala
demam. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar (sebaiknya minum
jus buah segar). Vitamin peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat
untuk untuk menghadapi penyakit ini, karena daya tahan tubuh yang bagus
dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada persendian cepat hilang.
Belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif.
Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan
terhadap penyakit ini dalam jangka panjang.
Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau
meringankan gejala klinis yang ada saja (symptomatic therapy), seperti
pemberian obat panas, obat mual/muntah, maupun analgetik untuk
menghilangkan nyeri sendi.
Contoh: Penurunan panas atau penghilang nyeri adalah obat non steroid
anti inflamasi (NSAI), pilih salah satu contoh dibawah ini:
Arasetamol, antalgin
Natrium diklofenat
Piroxicam atau ibuprofen.
2.8 Pencegahan
8
Pencegahan ditujukan untuk mengendalikan nyamuk dan menghindari gigitan
nyamuk. Pada saat ini belum ada vaksin di pasaran untuk mencegah
Chikungunya. Tindakan pencegahan Chikungunya di daerah dimana terdapat
nyamuk Aedes aegypti adalah menghilangkan tempat dimana nyamuk dapat
meletakkan telurnya, terutama pada tempat penyimpanan air buatan, misalnya
bak mandi, kolam ikan, ban mobil atau kaleng kosong. Tempat penyimpanan
air hujan atau penyimpanan air (kontainer plastik, drum) hendaknya tertutup
rapat. Ban mobil bekas, kaleng kosong sebaiknya dimusnahkan. Tempat
minum hewan peliharaan/burung dan vas bunga hendaknya dikosongkan atau
diganti setidaknya seminggu sekali.
Semua upaya tersebut diharapkan dapat membasmi telur nyamuk dan
mengurangi jumlah nyamuk di daerah tersebut. Pada wisatawan atau juga
penduduk di daerah terjangkit Chikungunya, resiko digigit nyamuk akan
berkurang dengan pemasangan air conditioning atau memasang kasa pada
jendela atau pintu. Memakai repelen yang mengandung 20-30% DEET pada
kulit tubuh yang terbuka atau pakaian akan mengurangi kemungkinan tergigit
nyamuk. Pencegahan Chikungunya ditekankan pada usaha terus-menerus,
berkesinambungan, community based, integrated mosquito control, tidak
boleh terlalu mengandalkan insektisida baik untuk jentik nyamuk maupun
nyamuk dewasa (chemical larvicide atau adulticide).
Pencegahan wabah penyakit memerlukan peran serta masyarakat yang
terkoordinasi dalam usaha meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit
Chikungunya, serta bagaimana mengenali penyakit dan bagaimana
mengendalikan nyamuk yang dapat menularkan/menyebarkan penyakit.
Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya: Menguras bak
mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut berkembang
biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
Menutup tempat penyimpanan air
Mengubur sampah
Menaburkan larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik
9
Pengasapan
Pemakaian anti nyamuk
Pemasangan kawat kasa di rumah.
Jadi kita semua sebagai calon tenaga kesehatan harus bisa memberikan
penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya Perilaku Hidup bersih dan
Sehat (PHBS) untuk menghindari gigitan nyamuk penyebab Chikungunya.
Selain itu, nyamuk juga menyenangi tempat yang gelap, lembab, dan
pengap. Pintu dan jendela rumah dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga
sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi
pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.
Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari
golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-
jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan
menyemprotkan ke dinding. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes aegypti
tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang
menggantung.
2.9 Askep
A. Pengkajian
1.Biodata
o Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status, agama,
suku,kewarganegaraan, bahasa, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa
medis, no.Rekam medis.
Penanggung Jawab, meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, alamat, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, hubungan
dengan pasien.
10
2. Alasan masuk rumah sakit
o Alasan dirawat:Terjadi penurunan fungsi hati
Keluhan utama:Keluhan klien sehingga pasien membutuhkan
perawatan medik, jika klien tidak mempunyai keluhan utama,
lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebabsakitnya.
3 .Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Waktu timbulnya penyakit
Usaha yang dilakukan untuk mengurangikeluhan
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga yang menderita penyakit yang sama.
4. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : bentuk, distribusi rambut, kebersihan rambut dan
kulit kepala,nyeri tekan.
2. Mata : Posisi mata, konjungtiva pucat, penglihatan, sklera.
3 Telinga : bentuk telinga, pendengaran,keadaan telinga, dan tidak
adasekret.
4. Hidung : bentuk hidung, tidak atau terdapat sekret, ada atau tidak
terdapat pernapasan cuping hidung.
5. Mulut dan gigi : keadaan bibir, menggunakan gigi palsu atau
tidak, kebersihan mulut.
6. Leher : terdapat pembengkakan atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak.
7. Thorax : Bentuk thorax simetris, respirasi normal (16 -20
kali/menit)
8. Abdomen : terdapat pembesaran atau tidak, peristaltik usus
9. Ekstremitas :- Atas : keadaan baik atau lemah.- Bawah : keadaan baik
atau lemah.
11
B. Diagnosa Keperawatan
1.Hipetermia berdasarkan proses infeksi virus (penyakit), di tandai
dengan suhu tubuh meningkat (>37,50C), kulit tampak kemerahan,
kulit teraba panas
2. Nyeri akut berdasarkan agen cidera biologis di tandai dengan: klien
tampak meringis, klien tanpak melindungi area tubuh yang nyeri, klien
melaporkan nyeri secara verbal
3. Hambatan mobilitas fisik berdasarkan penurunan kendali otot di
tandai dengan keterbatasan pergerakan sendi
4. Ansietas berdasarkan perubahan dalam status kesehatan ditandai
dengan pasien gelisah, takut, khawatir
5. Resiko infeksi
C. Intervensi
Anastesia Monitor
12
Penurunan repirasi WBC,Hb, dan
Dehidrasi Hct
Pemajanan lingkungan yang Monitor intake
panas dan output
Penyakit Berikan anti
Pemakaian pakaian yang piretik
tidak sesuai dengan suhu Berikan
lingkungan pengobatan
Peningkatanlaju metabolisme untuk
Medikasi mengatasi
Trauma demam
Temperatur
13
regulation:
Monitor suhu
minimal tiap 2
jam
Rencanakan
monitoring
suhu secara
kontinyu
Monitor TD,
nadi, dan RR
Monitor warna
dan suhu kulit
Monitor tanda-
tanda
hipertermi dan
hipotermi
Tingkatkan
intake cairan
dan nutrisi.
Selimuti pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan
tubuh.
Ajarkan pada
pasien cara
mencegah
keletihan akibat
panas.
14
Diskusi tentang
pentingnya
pengaturan
suhu dan
kemungkinan
efek
negatifbdari
kedinginan
Beritahu
tentang indikasi
terjadinya
keletihan dan
penanganan
emergency
yang
diperlukan
Ajarkan
indikasi dari
hipotermi dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti
piretik jika
diperlukan
Vital sign
monitoring:
Monitor TD,
nadi, suhu dan
15
RR
Catat adanya
fluktuasi TD
Monitoring
vital sign saat
pasien
berbaring,
duduk atau
berdiri
Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan
Monitor TD,
nadi, RR
sebelum,
selama dan
setelah
aktiviyas.
Monitor
kualitas dari
nadi
Monitor
frekuensi dan
irama
pernapasan
Monitor suara
paru
Monitor pola
pernapasan
16
abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban
kulit
Monitor
sianosis perifer
Monitor adanya
cushing triad (
tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
2 Nyeri akut : NOC NIC
Definisi : Pengalaman sensori dan Pain Level, Pain Management
emosional yang tidak enyenangkan Pain control, - Lakukan pengkajian
yang muncul akibat kerusakan Comfort level nyeri secara
jaringan yang aktual atau potensial Kriteria Hasil : komprehensif
atau digambarkan dalam hal Mampu mengontrol termasuk lokasi,
kerusakan sedemikian rupa nyeri, ( tahu penyebab karakteristik, durasi,
(lnternational Association for the nyeri, mampu frekuensi, kualitas
study of Pain): awitan yang tiba-tiba menggunakan tehnik dan faktor presipitasi
atau lambat dari nonfarmakologi untuk - Observasi reaksi
intensitas ringan hingga berat mengurangi nyeri, nonverbal dari
dengan akhir yang dapat diantisipasi mencari bantuan) Ketidaknyarnanan
17
atau Melaporkan bahwa nyeri - Gunakan teknik
diprediksi dan berlangsung <6 berkurang dengan komunikasi
bulan. menggunakan terapeutik untuk
Batasan karakteristik : manajemen nyeri rnengetalrui
Perubahan selera makan Mampu mengenali nyeri pengalaman nyeri
Perubahan tekanan darah (skala, intensitas, pasien
Perubahan frekwensi jantung frekuensi dan tanda - Kaji kultur yang
18
lndikasi nyeri yang dapat diamati - Pilih dan lakukan
Perubahan posisi untuk penanganan nyeri
menghindari nyeri (farmakologi, non
Sikap tubuh melindungi farmakologi dan
19
nyeri sebelum
pemberian obat
- Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
- Pilih anlagesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
- Tentukan pilihan
analgesik tergantung
tipe dan beratnya
nyeri
20
pergerakan ( mis, meningkatkan kekuatan kebutuhan
meningkatkan perhatian pada dan kemampuan - Bantu klien untuk
aktivitas orang lain, berpindah menggunakan
mengendalikan perilaku, Memperagakan tongkat saat berjalan
focus pada ketunadayaan / penggunaan alat bantu dan cegah terhadap
aktivitas sebelum sakit) untuk mobilisasi ( walker) cidera
Dispnea setelah beraktivitas - Ajarkan pasien atau
Perubahan cara berjalan tenaga kesehatan lain
Gerakan bergetar tentang teknik
Keterbatasan kemampuan ambulasi
melakukan keterampilan - Kaji kemampuan
motorik halus pasien dalam
21
Gangguan kognitif
Konstraktur
Kepercayaan budaya tentang
aktivitas sesuai usia
Fisik tidak bugar
Penurunan ketahanan tubuh
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Malnutrisi
Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan neuromaskular,
nyeri
Agens obat
Penurunan kekuatan otot
Kurang pengetahuan tentang
aktifitas fisik
Keadaan mood defresif
Keterlambatan
perkembangan
Ketidaknyamanan
Disuse, kaku sendi
Kurang dukungan
lingkungan ( mis. Fisik atau
social)
Keterbatasan ketahanan
kardiovaskuler
Kerusakan integritas struktur
tulang
Program pembatasan gerak
Keenganan memulai
22
pergerakan
Gaya hidup monoton
Gangguan sensori perseptual
23
ix) Tampak waspada memberikan
rasa aman dan
Affektif mengurangi
i) Gelisah rasa takut
ii) Kesedihan yang Dorong
mendalam keluarga untuk
iii) Ketakutan menemani anak
iv) Perasaan tidak adekuat Lakukan
v) Berfokus pada diri back/neck rub
sendiri Dengarkan
vi) Peningkatan dengan penuh
kewaspadaan perhatian
vii) Iritabilitas Identifikasi
viii) Gugup senang tingkat
berlebih kecemasan
ix) Rasa nyeri Bantu pasien
x) Bingung untuk mengenal
xi) Ragu situasi yang
xii) Khawatir menimbulkan
kecemasan
Fisiologis Dorong pasien
i) Wajah tegang untuk
ii) Peningkatan keringat mengungkapka
iii) Peningkatan ketegangan n perasaanya
iv) Gemetar, tremor Instruksikan
v) Suara bergetar
pasien untuk
menggunakan
Simpatik teknik relaksasi
i) Anoreksia
Berikan obat
ii) Eksitasi kardiovaskuler
untuk
iii) Diare,mulutkering
24
iv) Wajah merah mengurangi
v) Jantung berdebar kecemasan
vi) Peningkataan tekanan
darah
25
- Perubahan sekresi pH Menunjukkan pasien
- Penurunan kerja perilaku hidup sehat - Gunakan sabun
siliaris antimikrobia
- Pecah ketuban dini untuk cuci
- Pecah ketuban lama tangan
- Merokok - Cuci tangan
- Statis cairan tubuh setiap sebelum
Trauma jaringan (mis, trauma dan sesudah
tindakan
keperawatan
- Gunakan
baju,sarung
tangan sebagai
alat pelindung
- Pertahankan
lingkungan
aseptic selama
pemasangan
alat
- Ganti letak IV
parifer dan line
central dan
dressing sesuai
dengan
petunjuk umum
- Gunakan
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
26
infeksi kandung
kencing
D. Implementasi
Dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncakan.
E. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan, apabila berhasil maka tindakan dihentikan, apabila tindakan
tidak berhasil maka dilakukan pengkajian kembali.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, pohon kelapa tentu bukan merupakan
tanaman yang asing. Dimana-mana kita bisa menemukan pohon kelapa,
baik di pedesaan maupun di perkotaan. Pohon kelapa umumnya hanya
dimanfaatkan sebagai bahan pangan (santan kelapa) atau sebagai minuman
(es kelapa muda). Khasiat air kelapa sebenarnya telah lama dikenali oleh
masyarakat, tetapi kegunaannya dalam pengobatan demam chikungunya
baru belakangan ini diketahui.
Di Indonesia, serangan demam chikungunya yang dikategorikan sebagai
kejadian luar biasa telah beberapa kali terjadi. Dan sampai saat ini belum
ada pengobatan serta vaksin yang spesifik untuk chikungunya. Sampai
beberapa waktu lalu dua dokter India mengklaim bahwa air kelapa
merupakan jawaban bagi penyakit demam chikungunya yang menakutkan
ini, dan berbagai penyakit lainnya.
Walaupun air kelapa tidak menyembuhkan penyakit, tetapi air kelapa
dapat membantu pasien sembuh lebih cepat, kata peneliti ini. Ahli sains
27
alam Dilip Kumar dan Jagdev Singh, presiden Malaysian Dietary
Supplement, mengatakan bahwa air kelapa baik untuk beberapa penyakit
seperti kolera, disentri dan tifoid.
Jadgev Singh mengatakan air kelapa sangat membantu bagi mereka yagn
mengalami demam chikungunya karena sangat baik dalam
mendetoksifikasi hati, sebuah organ yang membantu mengendalikan suhu
tubuh. Dia mengatakan virus penyebab penyakit ini berkembang dalam
hati selama periode waktu tertentu. Karena hati ini merupakan organ yang
dapat mengambil manfaat dari air kelapa, maka virus yang ada di
dalamnya akan tertekan dengan adanya air kelapa ini.
Sulit untuk menemukan obat penyakit ini. Ketika virus ini telah berada
dalam sistem, virus akan tetap berada disana. Virus ini akan beraksi pada
saat yang tepat. Air kelapa akan membantu dalam mengontrol atau
menekan virus tersebut,
28
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah menyadari akan keterbatasan kemampuan yang
kami miliki sehinga menyebabkan kekurang, kesempurnaan dalam menyusun
makalah ini, baik dari segi isi maupun materi, bahasa dan lain sebagainya. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan-perbaikan selanjutnya agar makalah selanjutnya dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
30
masdinsite.info/.../pengobatan-demam-chikungunya-dengan-air-kelapa.2010
31