Penyuluhan Ulkus Mole
Penyuluhan Ulkus Mole
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Demonstrasi
a) PPT
b) Leaflet
c) Pamlet
MATERI PENYULUHAN
Ulkus mole adalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut, ulseratif, dan biasanya
terlokalisasi di genitalia atau anus dan sering disertai pembesaran kelenjar di daerah inguinal
(bubo) disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophilus ducrey). Ulkus mole diketahui
menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Sinonim ulkus mole adalah
Ulkus mole merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh basil gram negatif
Haemophilus ducreyi. Bassereau memisahkan ulkus mole dan sifilis tahun 1852. Mix chancre
dimana ulkus mole dan sifilis terjadi bersamaan dijelaskan pertama kali oleh Rollet tahun 1859.
Ducreyi mengidentifikasi bakteri H. ducreyi tahun 1889. H. ducreyi merupakan bakteri gram
negatif, fakultatif, berbentuk batang pendek dengan ujung bulat, tidak bergerak, memerlukan
hemin untuk pertumbuhannya, tidak memiliki motil, dan tidak membentuk spora.
Lesi pertama berupa makula atau papula yang segera berubah menjadi pustula yang pecah
- multipel
- lunak
Pembesaran kelenjar limfa inguinal tidak multipel, terjadi pada 30% kasus yang disertai
radang akut. Kelanjar kemudian melunak dan pecah dengan membentuk sinus yang nyeri disertai
badan panas.
Setelah masa inkubasi satu hingga dua minggu, chancroid atau ulkus mole menimbulkan
benjolan kecil yang kemudian menjadi borok/lesi dalam satu hari dan benjolan berwarna abu-abu
kekuningan serta jika dilukai atau dikikis misal dengan kuku maka akan keluar darah, terasa nyeri
IV. Patofisiologi
Penyakit ditularkan secara langsung melalui hungungan seksual. Predileksi pada genital, jari,
mulut dan dada. Pada tempat masuknya mikroorganisme terbentuk ulkus yang khas.
V. Komplikasi
1. Mixed chancre
Awalnya lesinya khas ulkus molle, setelah 15 20 hari bermanifestasi sebagai lesi campuran.
Kelenjar getah bening membesar, warna kulit di atasnya kemerahan dan berfluktuasi. Bila abses
kelenjar inguinal tidak diobati secara adekuat, abses akan pecah dan menimbulkan sinus yang
meluas menjadi ulkus dan disebut ulserasi chancroid. Ulkus ini kemudian akan membesar yang
Merupakan komplikasi yang serius. Terutama terjadi pada individu yang tidak disirkumsisi.
4. Fistula uretra
Kelainan ini terjadi akibat ulkus molle yang berlokasi pada glans penis dan bersifat destruktif.
Kelainan ini menimbulkan rasa nyeri pada buang air kecil dan pada keadaan lanjut dapat terjadi
striktura uretra.
5. Fuso spirokhetosis
Kelainan ini terjadi akibat infeksi mikroorganisme lain, sehingga mengakibatkan ulkus cepat
menjadi parah & bersifat destruktif. Ini disebut phagedena. Di samping itu, lesi terjadi bersama
VI. Pencegahan
Gunakan kondom dengan cara yang benar dan jika ada kulit yang menutupi kepala penis
maka sebaiknya dihilangkan (disunat/khitan) untuk mengurangi resiko terjangkit. Lebih baik lagi
untuk pencegahan jangan berganti-ganti pasangan seks karena penyakit ini banyak terjadi pada
praktek-praktek prostitusi.
VII. Penanganan
1. Terapi Sitemik
Pasien dengan ulkus genitalia sebaiknya diterapi dengan pengobatan sifilis dan ulkus mole.
Terapi pada granuloma inguinale diberikan pada area endemik dan terapi limfogranuloma
venerum sebaiknya diberikan jika ada pembesaran kelenjar getah bening inguinal (bubo) . Berikut
2. Terapi Topikal
Terapi lokal dilakukan dengan membersihkan dan mengkompres bubo untuk mengurangi
edema. Pemberian antiseptik seperti povidon yodium. Limfadenitis tidak boleh diinsisi. Bila perlu
diaspirasi untuk mencegah rupture spontan. Pasien dengan bubo yang tidak berfluktuasi dan
berespon baik terhadap antibiotik tidak perlu dilakukan drainase pada lesinya.
Daftar Pustaka
Judanarso, Jubianto. 2002. Ulkus Mole. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi
ketiga hal. 396-400. FK UI, Jakarta.
Martodiharjo, Sunarko. dkk. 2004. Ulkus Mole (chancroid). Dalam: Pedoman Diagnosis
dan Terapi Lab/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. RSU dr.Soetomo hal. 203-207.
Surabaya.
Muhrini Sofyan, Aisyah. 2013.