Anda di halaman 1dari 2

Struktur dikatakan bersifat kantilever jika struktur tersebut memiliki satu

tempuan. Struktur kantilever yang hanya menggunakan satu tumpuan sering


digunakan digunakan untuk dapat memaksimalkan tapak pada lantai di
atasnya tanpa mengurangi tapak yang di atasnya tanpa mengurangi tapak
yang berada dibawahnya jika dibandingkan dengan struktur biasanya yang
menggunakan dua tumpuan/kolom.

Biasa ditemukan pada konstruksi bangunan gedung (balkon) dan juga


konstruksi jembatan

Karena balok kantilever menahan beban gavitasi dan menerima


momen negatif pada keseluruhan panjang balok tersebut. Maka, tulangan
balok kantilever ditempatkan pada bagian atas atau sisi tariknya seperti yang
diperlihatkan pada gambar A.

Untuk batang seperti pada gambar, momen maksimum terjadi pada


penampang di bagian peletakan. Akibatnya sejumlah besar tulangan
diperlukan pada titik ini. Tulangan tidak tidak dapat hanya sampai pada
tumpuan, harus dipanjangkan atau diangkur pada beton di sebelah luar
tumpuan. Perpanjangan ini disebut sebagai panjang penyaluran (development
length). Panjang penyaluran
ini tidak harus lurus seperti yang diperlihatkan pada gambar, karena tulangan
akat dikaitkan pada 90 derajat atau 180 derajat.
Tebal (tinggi) minimum balok kantilever bila lendungan tidak dihitun adalah
l/8. Dimana l adalah bentang balok.
Bentang kantilever yang dianggap aman adalah 2/3 bentang balok induk,

Panjang balok kantilever dalam system dilatasi dipengaruhi oleh jarak


antar pondasi, peralatan pekerjaan pondasi, dimensi pondasi, dan jenis
pondasi.

Anda mungkin juga menyukai