Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat. Pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500
4000 gram, nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra
uteri. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital
neonatus yaitu manturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh
penting dalam morbiditas dan mortalitas bayi.
B. Tanda tanda bayi lahir nomal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara
lain :
Appearenca color (warna kulit) seluruh tubuh kemerah merahan
Pluse (heart rate) atau denyut jantung > 100 / menit
Grimace (reaksi terhadap rangsangan) : menangis, batuk / atau bersin
Activity (tonus otot) : gerak aktif
Respiration (usaha nafas) : bayi menangis kuat

NILAI APGAR

Skor 0 1 2
Appearence color Pucat Badan merah, ekstremitas biru Seluru tubuh kemerah
(warna kulit) merahan

Pulse (heart rate) atau Tidak ada 100 X / menit 100 X / menit
frekuensi jantung

Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan mimik Menangis , batuk / bersin
terhadap rangsangan )

Activity ( tonus otot ) Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit Gerakan aktif

Respiration (usaha Tidak ada Lemah tidak teratur Menangis kuat


bernafas )
C. IMD ( Inisasi Menyusu Dini )
Tatalaksana inisasi menyusui dini yaitu antaranya:
1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi saat melahirkan
2. Hindari penggunaan obat kimia dalam proses persalinan
3. Segera keringkan bayi tanpa menghilangkan lapisan lemak putih
(serviks)
4. Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi
didada atau diperut ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi dan
kemudian selimuti kedua agar tidak kedinginan.
5. Anjurkan ibu agar memberi sentuhan kepada bayi mendekati puting
6. Biarkan bayi bergerak sendiri mencari puting susu ibunya
7. Biarkan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu selama
minimal satu jam walaupun proses menyusui telah terjadi. Bila didada
ibu sampai menyusui pertama selesai.
8. Tunda tindakan lain seperti menimbang, mengukur, dan memberi
suntikan vitsmin K1 sampai proses menyusui pertama selesai.
9. Proses menyusui dini dan kontak kulit ibu dan bayi harus diupayakan
meskiput ibu melahirkan dengan cara operasi atau tindakan lain
10. Berikan ASI sja tanpa minum atau cairan lain, kecuali ada indikasi
medis yang jelas
D. Mekanisme kehilangan panas
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui :
1. Evaporasi : yaitu penguapan cairan ketubuh pada permukaan tubuh
bayi karena setelah lahir tidak dikeringkan dan diselimuti
2. Konduksi : yaitu melalui kontak langsung antara permukaan yang
dingin dengan tubuh bayi
3. Konveksi : yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin
4. Radiasi : yaitu ketika bayi ditempatkan didekat benda benda yang
mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi

E. Mencegah kehilangan panas


1. Keringkan bayi segera setelah bayi lahir utntuk mencegah terjadinya
evaporasi dengan menggunakan handuk atau kain (menyeka tubuh
bayi juga termaksud rangsangan taktil untuk membantu memulai
pernapasan).
2. Selimuti tubuh bayi dengan kain bersih dan hangat segera setelah
mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat. Sebelumnya ganti
handuk atau kain yang telah digunakan untuk mengeringkan tubuh
bayi. Kain basah didekat bayi dapat menyerap panas tubuh bayi
melalui radiasi
3. Selimuti bagian kepala karena kepala merupakan permukaan tubuh
yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika
tidak ditutup
4. Anjurkan ibu agar memeluk dan menyusui bayinya. Sebaliknya
pemberian ASI harus dalam satu jam pertama kelahiran.
5. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat, yang paling ideal adalah
bersama dengan ibunya agar menjaga kehangatan tubuh bayi,
mendorong ibu agar menyusui bayinya, dan mencegah paparan infeksi
pada ibu
6. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir sebelum
melakukan penimbangan, terlebih dahuu selimuti bayi dengan kain
yang kering dan bersih. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisi berat
bayi dikurangi dengan kain selimut bayi yang digunakan. Bayi
sebaiknya dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum
dimandikan periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu aksila antara
36,50c 37,50c)

Referensi

Rukiyah Yeyeh Ai,dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta : Trans Info Media .
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. N
DI RSUD UNDATA
No. Register : 523378

Tanggal masuk : senin ,11/02/2013

Tanggal pengkajian : rabu, 13/02/2013

BIODATA Ibu Suami

Nama : Ny. N Tn. A

Umur : 25 tahun 30 tahun

Agama : Islam Islam

Suku / bangsa : Kaili / Indonesia Kaili / Indonesia

Pendidikan : D1 SD

Pekerjaan : URT Petani

Alamat : Desa rogu Desa rogu

DATA SUBJEKTIF

1. Riwayat Antenatal
G1p0A0 umur kehamilan 38 39 minggu
Riwayat ANC : teratur, 6 kali,di puskesmas rogu, oleh bidan
Imunisasi TT : 2 kali
Keluhan saat hamil : mual, muntah , pusing ( trimester I )
Penyakit saat hamil : tidak ada
Kebiasaan makan : teratur
: frekuensi : 3 x sehari
: minum : 6 7 gelas
Obat / jamu : tidak ada
Merokok : tidak
Komplikasi ibu : tidak ada

2. Riwayat intranatal
Lahir tanggal 11 /02 /2013 pukul 18.05 WITA
Jenis persalinan : Spontan LBK
Penolong : Bidan di RSUD UNDATA
Lama persalinan : 5 jam
Komplikasi : Ibu : tidak ada
Janin : tidak ada
3. Keadaan bayi baru lahir
BB / PB lahir : 2700 gram / 48 cm
Nilai apgar : 1 menit / 5 menit /10 menit : 7/8
No. Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit
1. Denyut jantung 1 1

2. Usaha nifas 2 2

3. Tonus otot 1 2

4. Refleks 1 1

5. Warna kulit 2 2

Total 7 8

Caput succedaneum : tidak ada


Cepal hematoma : tidak ada
Cacat bawaan : tidak ada
Resusitasi : Rangsangan : ya
Pengisapan lendir : tidak
ambu bag : tidak
massase janyung : tidak
intubasi endotrakel : tidak
O2 : tidak

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Pernapsan : normal, 43 x/menit
b. Warna kulit : kemerahan merahan
c. Denyut jantung : normal , 136 x / menit
d. Suhu aksiler : normal , 36,8 0c
e. Postur dan gerakan : normal , aktif
f. Tonus otot / kesaran : coposmentis
g. Ektremitas : atas : normal

Bawah : narmal

h. Kulit : terdapat verniks kaseosa dan lanugo


i. Tali pusat : normal
j. BB skarang : 3000 garam
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : fontanel anterior datar, sutura sagitalis tepat
b. Mata : simetris, bersih tidak ada sekresi dan ikterus
c. Telinga : simestris, tidak ada pengeluaran
d. Hidung : simetri , bersih
e. Mulut : simetri , platum normal
f. Leher : simetris, tidak ada pembengkakan vena / kelenjar
tiroid
g. Dada : simetris , puting susu sudah terbentuk , tidak ada
retraksi tarikan dada
h. Abdomen : tali pusat : basah, tidak ada perdarahn dan
nanah
i. Genitalia : perempuan normal, labia mayora menutupi
labiaminora
j. Ekstremitas : normal
k. Anus : berlubang
3. Refleks : moro : positif
Rooting : positif
Walking : positif
Graps : positif
Sucking : positif
Tonicneck : positif
4. Antropometri : PB : 48 cm
LK : 33 cm
LD : 31 cm
LILA : 10 cm
5. Eliminasi : miksi : positif
Mekonium : positif
6. Pemeriksaa panjang : tidak dilakukan

ASSEMENT

1. Diagnosa kebinan
By. Ny . N aterm spt lbk hari kedua
2. Diagnosa / masalah potensial
Terjasidinya hipotemi
3. Tindakan segera
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Membungkus bayi dengan kain bersih dan kering

PLANNING

Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Untuk mencegah infeksi dari


petugas dengan bayi. 14.20 mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
14.22 sudah selesai mencuci tangan
Observasi keadaan umum dan tanda tanda vital bayi dan mengetahui
keadaan umum secara keselurahan agar jika terdapat ketidak normalan
dapat segera dilakukan tindakan. 14. 30 mengobservasi keadaan umum
dan tanda tanda vital bayi. 14.45. hasil pemeriksaan KU : sedang, denyut
jantung : 148 x/m , pernapasan : 48 x/m , suhu : 36,80c , masih dalam batas
normal.
Mandikan dan bersihkan badan bayi untukk mencegah terjadi infeksi
15.00 memandikan dan membersihkan badan bayi menggunakan air
hangat dan sabun. 15.10. bayi sudah selesai.
Keringkan badan bayi dengan handuk bersih dan kering, untuk mencegah
hipotermi,rawat tali pusat dengan kassa steril dan kering untuk mencegah
kehangatan tubuh. 15.10 mengeringkan badan bayi dengan handuk bersih
dan kering, merawat tali pusat deengan kassa steril dan kering,
membungkus tubuh bayi dengan kain bersih dan kering 15.20. bayi telah
terbengkus dengan rapi dan terlihat nyaman.
Anjurkan pada orang tua agar selalu menjaga kehangatan bayi untuk
mencegah terjadi hipotermi 15.20 menganjurkan pada orang tua agar
selalu menjaga kehangatan bayi untuk mencegah terjadinya hipotermi.
15.40 orang tua mengerti dan bersedia melaksanakan.
Berikan HE tentang tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir agar jika
terdapat tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir orang tua dapat segera
mambawa bayinya ke tempat palayanan kesehat yang terdekat. 15.45
memberikan HE tentang tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir. 16.00
orang tua mengerti dan berjanji akan segera membawa bayinya ketempat
pelayanan kesehatan terdekat jika terdapat tanda tanda bahaya.
Berikan HE tentang perawatan tali pusat untuk mencegah terjadinya
infeksi. 16.05 memeberikan HE tentang perawatan tali pusat untuk
mencegah terjadinya infeksi 16.20 orang tua mengerti cara perawatan tali
pusat dapat melakukanya dengan mandiri.
Berikan HE tentang ASI ekslusif dan cara / tehknik menyusui yang baik
dan benar agar ibu mengetahui pentingnya ASI bagi bayi baru lahir dan
dapat menyusui bayinya dengan tehknik yang baik dan benar untuk
mencegah lecet pada puting susu 16.25 memberikan HE tentang ASI
ekslusif dan cara / tehknik menyusui yang baik dan benar. 16.55 ibu
mengerti pentingnya ASI bagi bayi baru lahir dan berjanji akan
memberikan ASI saja selama 6 bulan serta ibu dapat menyusui bayinya
dengan tehknik yang baik dan benar.
Cuci tangan setelah melakukan tindakan untuk mencegah infeksi. 17.00
mencuci tangan sesudah melakukan tidakan. 17.05 tangan sudah selesai
dicuci.

Anda mungkin juga menyukai