Anda di halaman 1dari 6

Confidentia

DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT


RSPAD GATOT SOEBROTO

KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD


NOMOR : SK/IPSG/05/VI/2013

TENTANG

KEBIJAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG PERLU


KEWASPADAAN TINGGI DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad, maka diperlukan landasan kebijakan penerapan
sasaran keselamatn pasien yang menjadi prioritas utama;
2. Bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai landasan bagi
peneraparan pengelolaan obat-obat yang perlu kewaspadaan tinggi di
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad ;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1
dan 2, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Confidentia
2. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun
2008 tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan
tindakan kedokteran.
3. Peraturan Menteri kesehatan No 269 / Menkes / Per / III / 2008
tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
5. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
6. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
7. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
8. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
9. Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII /
2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD
Gatot Soebroto Ditkesad.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD TENTANG KEBIJAKAN PENERAPAN
PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG PERLU KEWASPADAAN
TINGGI DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Kedua : Kebijakan pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot


Soebroto Ditkesad sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Confidentia
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di J a k a r t a
Pada tanggal 10September 2013

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Douglas S. Umboh MARS


Brigadir Jenderal TNI
Confidentia
Lampiran Keputusan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PENERAPAN SIKP 3 : MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT -


OBATAN YANG HARUS DIWASPADAI DI RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Kebijakan Umum
1. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun 2008
tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan tindakan
kedokteran.
2. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
3. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
4. Permenkes Nomor.269 tahun 2008 tentang Standar keselamatan dan
kesehatan kerja di Rumah Sakit
5. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit
6. KepMenKes RI No.772/MENKES/SK/VI//2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
7. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, edisi 2, 2008.
8. Meningkatkan keamanan obat - obatan yang harus diwaspadai dengan cara
pemberian label pada obat high allert dengan warna merah, obat LASA
Confidentia
warna hijau, serta penyimpanan Elektrolit pekat hanya di Farmasi, ICU, dan
IGD.
9. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, dan etika profesi serta menghormati hak
pasien.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan pelayanan keselamatan
pasien.
Kebijakan Khusus
SKP 3 : Meningkatkan keamanan obat - obatan yang harus diwaspadai (High
Allert)
1. Setiap depo farmasi, ruang rawat inap, rawat jalan (poliklinik), harus memiliki
daftar obat High Allert
2. Obat-obat High Allert ( elektrolit pekat: Natrium Bicarbonat, KCL 7,46 %, Nacl
3 %, MgSO4 ) disimpan di unit kerja khusus seperti : Instalasi Gawat Darurat,
Intensif Care Unit, Ruang Operasi, Depo Farmasi.
3. Obat High Allert dan LASA disimpan di strict area, label khusus, label merah
untuk obat Hight Allert, label hijau untuk obat LASA
4. Obat - obat jenis Narkotik, psikotropik dan sitostatika disimpan di farmasi
serta terpisah dari obat Higt Alert lainnya.
5. Apoteker/asisten apoteker memverifikasi Resep obat Higt Allert sesuai
ketentuan.
6. Sebelum diserahkan kepada perawat harus diperiksa ulang oleh petugas
farmasi yang berbeda, disertai informasi yang memadai.
7. Pemberian obat Higt Allert tetap dengan mengingat prinsip 7 benar
pemberian obat.
8. Setiap kali pasien pindah rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada
perawat penerima pasien bahwa pasien mendapat obat Higt Allert dan harus
terdokumentasi di lembar serah terima pasien.
9. Instruksi lisan terkait obat High Allert hanya diperbolehkan dalam keadaan
emergency dan tetap harus diverifikasi read-back.
Confidentia
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Douglas S. Umboh MARS


Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai