Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH UMUM


KEWIRAUSAHAAN
KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEMAJUAN SUATU USAHA
Dosen pengampu mata kuliah : Dr. Mahrinasari MS, S.E., M.Sc

Oleh :

Azrie Izzatul Jannah

1318011030

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah usaha.
Dalam sebuah kelompok manusia, harus ada satu pemimpin yang dapat
mempengaruhi dan mengarahkan rekannya dalam melakukan pekerjaan yang telah
ditugaskan kepada mereka. Pemimpin yang baik akan membuat rekannya merasa
senang dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Pekerjaan yang
dilakukan dengan baik tentu akan meningkatkan perkembangan perusahaan. Di
perusahaan, pemimpin tersebut merupakan seorang dengan jabatan yang lebih
tinggi. Namun nyatanya banyak atasan yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan
yang baik. Mereka tidak mengetahui apa saja peran yang harus mereka penuhi
sehingga pegawai yang bekerja bersamanya tidak senang bekerja sehingga
kepuasan kerjanya akan berkurang yang akan berdampak pada performa kerja yang
tidak efisien atau keluar dari perusahaan. Kinerja pegawai akan berpengaruh pada
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam hal ini tampak jelas peran
kepemimpinan terhadap tercapainya misi dan visi perusahaan tersebut. Oleh sebab
itu dalam makalah ini saya ingin membahas pentingnya kepemimpinan dan
pengaruhnya terhadap kemajuan suatu usaha.

1.2. Masalah dan rumusan masalah


Masalah yang dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana kepemimpinan dapat berpengaruh dala memajukan suatu
usaha?
2. Apa peran yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin dalam suatu usaha?
3. Bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik?

1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dalam kemajuan usaha
2. Untuk mengetahui apa saja peran pemimpin dalam suatu perusahaan
3. Untuk mengetahui cara menjadi pemimpin yang baik
BAB II

LANDASAN TEORI

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota


dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Kepemimpinan dapat dibagi
menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses,
kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu
proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas
tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya
produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah
kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena
itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga
orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak
memimpin mereka (Griffin, 2000).

Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam


keberhasilan atau kegagalan organisasi. Demikian juga keberhasilan atau kegagalan
suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya
dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin (Bass,1990). Schein
(1992), Nahavandi dan Malekzadeh (1993), dan Kouzes & Posner (1993) menyatakan
pemimpin mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi.
Pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi organisasi.

Kepuasan kerja adalah suatu teori atau konsep praktis yang sangat penting karena
merupakan dampak atau hasil dari efektivitas performa dan kesuksesan dalam bekerja.
Kepuasan kerja yang rendah pada suatu organisasi adalah rangkaian dari menurunnya
pelaksanaan tugas, meningkatnya absensi, dan penurunan moral organisasi. Sedangkan
pada tingkat individu, ketidak puasan kerja , berkaitan dengan keinginan yang besar untuk
keluar dari kerja, meningkatnya stress kerja, dan munculnya berbagai masalah psikologis
dan fisik (Mathieu & Hamel, 1889).

Studi yang dilakukan Redmond (1993) melaporkan bahwa kreativitas pekerja meningkat
jika pemimpin menerima dan menunjukkan penghargaan terhadap perbedaan kognitif dan
ketidaksesuaian. Demikian juga apabila para pemimpin memiliki dorongan motivasi yang
kuat terhadap tugas-tugas kreatif karyawan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja
pekerja itu sendiri.
BAB III

PEMBAHASAN

Kepemimpinan yang baik akan membuat kinerja pegawai yang dipimpin menjadi
lebih baik. Jadi apabila seseorang diberi kepercayaan sebagai pemimpin hendaknya
dia mengetahui apa saja peran dan kewajibannya. Peran pemimpin dalam sebuah
usaha antara lain sebagai berikut :
1. Menentukan dan kemudian secara konstan meneguhkan visi yang
mereka miliki untuk perusahaan
Pemimpin yang efektif mempunyai visi yang jelas dan terarah bagi
perusahaan dan mampu mengomunikasikannya kepada orang lain
disekitarnya. Sayangnya ini merupakan suatu wilayah yang menurut para
karyawan perlu diperbaiki dari para pemimpin mereka. Kejelasan tujuan
adalah hal yang penting untuk membuat perusahaan berhasil karena orang
ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada mereka sendiri.

2. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk


mencapai tujuan mereka
Pemimpin yang efektif mengetahui bahwa karyawan tidak dapat melakukan
pekerjaan mereka dengan baik kecuali jika memiliki alat yang dibutuhkan.
Pemimpin tidak hanya menyediakan sumber daya fisik yang dibutuhkan
untuk menjadi unggul tetapi juga sumber daya yang abstrak seperti
pendidikan, pelatihan, dan mentoring.

3. Berkomunikasi dengan karyawan


Pemimpin menyadari bahwa membantu pekerja melihat tujuan
perusahaannya baru merupakan satu bagian dari sebuah komunikasi yang
efektif. Selain itu penting juga untuk mendorong karyawannya memberikan
umpan balik, kemudian mendengarkannya, dan mendiskusikannya. Dengan
kata lain komunikasi yang dibangun haruslah komunikasi dua arah.
Komunikasi terbuka menjadi lebih penting manakala perusahaan
mengalami masa yang sulit atau tak menentu.

4. Bersedia mengambil risiko


Para wirausahawan tahu lebih banyak daripada orang lain bahwa
meluncurkan suatu usaha mengharuskan pemiliknya untuk mengambil
risiko. Mereka juga memahami bahwa untuk dapat tetap memiliki daya
saing mereka harus secara konstan mendorong keberanian untuk mengambil
risiko di perusahaan mereka. Ketika para pegawai mencoba sesuatu yang
inovatif dan gagal, mereka tidak langsung diberi hukuman karena dengan
begitu hanya akan mengerdilkan kretivitas.
5. Mendorong kreativitas para pekerja
Alih-alih menghukum pekerja yang berani mengambil risiko dan gagal,
seorang pemimpin yang efektif akan bersedia menerima kegagalan tersebut
sebagai bagian alamiah dari sebuah inovasi dan kreativitas. Mereka
menyadari bahwa perilaku yang memunculkan inovasi akan menjadi kunci
keberhasilan di masa depan dan akan melakukan segala cara yang bisa
dilakukan untuk mengembangkannya.

6. Merayakan keberhasilan pekerja


Pemimpin yang efektif menyadari bahwa setiap pekerja ingin menjadi
pemenang dan karenanya akan melakukan segala yang mungkin untuk
mendorong kriteria terbaik diantara mereka. Penghargaan yang diberikan
tidak harus selalu berbentuk uang. Bisa saja penghargaan yang diberikan
sangat sederhana seperti titel ataupun tulisan selamat yang ditulis tangan.

7. Menghargai keragaman pekerja


Pemimpin perusahaan yang cerdas memberikan penghargaan terhadap
berbagai keterampilan, kemampuan, latar belakang, dan minat pekerja
mereka. Jika diarahkan ke arah yang benar maka keragaman semacam itu
dapat menjadi senjata dalam inovasi dan mempertahankan keunggulan
kompetitif perusahaan. Pemimpin yang baik berusaha mengenal para
pekerja mereka dan memahami keragaman kekuatan mereka.

8. Menciptakan lingkungan dimana orang memiliki motivasi,


keterampilan, dan kebebasan untuk meraih tujuan yang telah mereka
tetapkan
Pemimpin yang hebat mengetahui bahwa keberhasilan mereka ditentukan
oleh keberhasilan pengikut mereka. Karena itu mereka akan mengupayakan
lingkungan yang dapat menjadi penunjang bagi perkembangan karywan
untuk meraih visi dan misi perusahaan.

9. Menjadi katalis bagi perubahan


Dengan iklim pasar dan persaingan yang sangat cepat berubah, pemimpin
perusahaan, terutama perusahaan kecil, harus memastikan bahwa mereka
berubah seiring dengan iklim perubahan tersebut. Walau tetap harus
berpegang teguh pada prinsip dan nilai dasar perusahaan, pemimpin harus
bersedia mengubah kebijakan, prosedur, dan proses dalam cara bisnis
mereka. Jika perusahaan bergerak ke arah yang tidak seharusnya maka
pemimpin harus mengetahui hal itu dan mengembalikan arah perusahaan
kembali ke jalannya.

10. Menatap ke masa depan yang membentang luas


Pemimpin yang efektif tidak pernah berpuas diri dengan pekerjaan yang
telah berhasil mereka dan karyawan mereka selesaikan sebelumnya. Mereka
tahu bahwa keberhasilan kemarin saja tidak akan cukup untuk menopang
perusahaan mereka dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Mereka
menyadari pentingnya membangkitkan dan mempertahankan semangat
untuk mengantarkan perusahaan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.

11. Mempertahankan selera humor


Salah satu alat penting yang semestinya dimiliki oleh seorang pemimpin
adalah selera humor. Tanpanya pekerjaan bisa menjadi sangat
membosankan dan tidak menyenangkan bagi semua orang.

12. Mengembangkan kredibilitas dengan para karyawan


Agar efektif, para pemimpin harus memiliki kredibilitas di mata
karyawannya, suatu pekerjaan yang sering kali tidak mudah bagi para
wirausahawan. Untuk mengatasi persoalan terputusnya hubungan dengan
berbagai masalah yang dihadapi para karyawan ketika mereka melakukan
pekerjaan mereka, banyak manajer yang secara periodik kembali ke garda
depan untuk melayani para pelanggan. Contohnya seperti CEO sebuah
jaringan hotel besar yang mewajibkan eksekutifnya untuk melakukan
pekerjaan staf garda depan paling tidak satu kali dalam setahun. Idenya
adalah bahwa manajer puncak itu akan mampu membuat keputusan yang
lebih baik terkait kebijakan serta prosedur yang perlu jika mereka melihat
secara langsung berbagai dampak dari keputusan-keputusan mereka atas
pelanggan dan para karyawan garda depan.

13. Memfokuskan upaya karyawan pada tujuan yang menantang dan


terus mengarahkan mereka pada tujuan tersebut
Ketika diminta oleh seorang mahasiswa magang untuk mendefinisikan
kepemimpinan, seorang wirausahawan mengatakan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk mengikuti jalur
yang belum pernah mereka ambil sebelumnya menuju ke tempat yang
belum pernah mereka kunjungi, dan setelah berhasil, melakukannya lagi
berulang kali.

14. Memberikan contoh pada karyawan


Perkataan seorang pemimpin akan dianggap angin lalu saja jika tidak
dijalankan. Jika seorang pemimpin menyampaikan serangkaian nilai dan
prinsip tertentu kepada karyawannya tetapi pemimpin tersebut tidak
melaksanakannya, maka karyawannya akan merasa kecewa dan
mengurangi respek terhadap pemimpinnya.

15. Menghargai dan mendukung karyawan


Agar bisa dihargai oleh karyawannya, pemimpn haruslah menghargai
mereka terlebih dahulu. Pemimpin yang baik memberi prioritas tinggi untuk
pegawainya. Mereka sepenuhnya menyadari bahwa karyawan yang loyal
dan juga berdedikasi tinggi merupakan sumber daya perusahaan yang sangat
berharga dan karenanya mereka memerlakukan karyawannya secara
demikian.

16. Menciptakan iklim kepercayaan dalam organisasi


Pemimpin yang memperlihatkan integritas akan segera memenangkan
kepercayaan karyawan mereka, unsur penting dalam keberhasilan
organisasi manapun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya
membangun kepercayaan di antara para karyawan adalah suatu pekerjaan
pemimpin yang terpenting. Salah satu penelitian yang dilakukan di 62
negara menemukan bahwa para pemimpin yang dapat dipercaya akan sangat
dihargai oleh karyawannya.
Beberapa perilaku pemimpin yang dapat mengembangkan kepercayaan
antara lain berkomunikasi secara terbuka dan jujur tanpa mendistorsi
informasi, menunjukkan rasa percaya terhadap kemampuan staf,
mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, memenuhi janji dan
komitmen yang telah dibuat, dan mempraktikkan apa yang diajarkan kepada
orang lain. Sebaliknya, dalam rangka membangun kepercayaan itu
pemimpin harus menghindari perbuatan yang akan menghancurkan
kepercayaan seperti menyampaikan pesan yang tidak jelas, mementingkan
diri sendiri, tidak bertanggung jawab, dan berbohong.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, peran pemimpin sangatlah krusial karena
setiap perilakunya dapat menyebabkan efek domino. Untuk memenuhi peran
menjadi pemimpin di sebuah perusahaan tidaklah mudah. Hal-hal tersebut dapat
dipelajari baik secara formal dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan ataupun
secara informal lewat membaca dan berdiskusi dengan orang yang diangap sebagai
pemimpin yang ideal. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan jika
bersungguh-sungguh maka lambat laun pasti akan mendarah daging dan
menjadikan kita sebagai pemimpin yang baik, yang dapat meningkatkan gairah
bekerja bagi sesama rekan sehingga dapat memajukan usaha.
BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1. Peranan pemimpin sangat penting bagi sebuah usaha


2. Pemimpin memberi mengaruh tidak langsung terhadap kemajuan suatu
usaha, yaitu dengan menjadi figur yang dianggap ideal bagi pegawai yang
akan meningkatkan kinerja sehingga akan meningkatkan pula performa
usaha tersebut
3. Pemimpin yang baik harus memenuhi perannya dalam perusahaan dan
membangun kepercayaan dengan pegawai

4.2. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat saya berikan antara lain sebagai berikut :

1. Sebaiknya setiap orang sadar bahwa dirinya dapat menjadi pemimpin dan
untuk itu lebih memantaskan diri
2. Sebaiknya setiap pemimpin dalam perusahaan diberi pelatihan dan
menerapkan perannya dalam kehidupan sehari-hari
3. Sebaiknya hal ini ditelaan lebih dalam lagi karena peranan pemimpin
sangatlah penting
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Bass, B.M., 1997, Does The Transactional -Transformational Leadership Paradigm


Transcend Organizational and National Boundaries?, Journal American Psychologist,
52: 130-139

Griffin, Ricky W, 1980, Relationships Among Individual, Task Design, and Leader
Behavior Variables, Academy of Management Journal, Vol. 23, No. 4, 665-683.

Mc Nees-Smith, Dona, 1996, Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and


Organizational Commitment, Hospital and Health Services Administration, Vol.41,
No.2, pp.160-175

Zimmer, Thomas W, et.al. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai