a. Mendeteksi kecurangan
Tanggungjawab untuk mendeteksi kecurangan ataupun kesalahan-kesalahan yang tidak
disengaja, diwujudkan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit untuk mendapatkan keyakinan
yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan
oleh kesalahan ataupun kecurangan.
1. Tanggungjawab untuk melaporkan kecurangan jika terdapat bukti adanya kecurangan. Laporan
ini dilaporkan oleh auditor kepada pihak manajemen, komite audit, dewan direksi
2. Tanggungjawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum. Apabila suatu tindakan melanggar
hukum berpengaruh material terhadap laporan keuangan, auditor harus mendesak manajemen
untuk melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut.
Akuntan publik bertanggung jawab atas setiap aspek tugasnya, termasuk audit, pajak, konsultasi
manajemen, dan pelayanan akuntansi, sehingga jika benar-benar terjadi kesalahan yang
diakibatkan oleh pihak akuntan publik dapat diminta pertanggung jawabannya secara hukum.
Beberapa faktor utama yang menimbulkan kewajiban hukum bagi profesi audit diantaranya
adalah (Loebbecke dan Arens,1999,h.786):
1. meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan publik
2. meningkatnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal sehubungan dengan
tanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor
3. bertambahnya kompleksitas audit yang disebabkan adanya perubahan lingkungan yang begitu
pesat diberbagai sektor bisnis, sistem informasi, dsb
4. kesediaan kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum diluar pengadilan,
untuk menghindari biaya yang tinggi.
Penggugat
Setiap orang yang membeli atau mengakuisisi sekuritas seperti yang diuraikan dalam laporan
pendaftaran, tanpa memandang apakah ia merupakan klien auditor atau tidak.
Harus mendasarkan gugatannya pada dugaan pemalsuan yang material atau laporan keuangan
yang menyesatkan yang ada dalam laporan pendaftaran.
Apabila pembelian sekuritas dilakukan sebelum penerbitan laporan laba-rugi yang meliputi
periode setidaknya 12 bulan setelah tanggal efektif laporan pendaftaran, penggugat tidak harus
membuktikan adanya ketergantungan pada keandalan laporan yang tidak benar atau yang
menyesatkan atau bahwa kerugian yang diderita diperkirakan sebagai akibat laporan keuangan
tersebut.
Tidak harus membuktikan bahwa auditor telah melakukan kelalaian atau kecurangan dalam
mengesahkan laporan keuangan terkait.
Tergugat
Memiliki beban untuk menegakkan kebebasan dari kelalaian dengan cara membuktikan bahwa
ia telah melakukan investigasi yang memadai dan sesuai dengan itu memiliki dasar yang
memadai untuk percaya, dan memang percaya bahwa laporan keuangna yang disahkan adalah
benar pada tanggal laporan tersebut serta pada saat laporan pendaftaran menjadi efektif, atau
Melalui pembelaan harus menunjukkan bahwa kerugian penggugat secara keseluruhan atau
sebagian disebabkan oleh hal lain di luar laporan yang dianggap tidak benar atau menyesatkan
tersebut.
1. Undang-Undang Sekuritas tahun 1934 (Securities Exchange Act)
Mewajibkan perusahaan publik dengan nilai aktiva di atas $5 juta dan memiliki lebih dari 500
pemegang saham untuk mengarsipkan laporan tahunannya berikut laporan keuangan yang telah
diaudit pada SEC.
Terdapat kesamaan dan perbedaan dalam pengaruh dari pasal 10 dan 18 pada pihak-pihak yang
terlibat. Menurut kedua pasal tersebut, penggugat :
1. Dapat terdiri dari setiap orang yang membeli atau menjual sekuritas,
2. Harus membuktikan adanya pernyataan yang secara material tidak benar atau menyesatkan,
3. Harus membuktikan ketergantungan untuk mengandalkan laporan terebut serta kerugian yang
timbul karena mengandalkan laporan tgersebut.
Namun tanggung jawab penggugat berbeda menurut kedua pasal tersebut dalam hal
membuktikan kecurangan auditor. Menurut pasal 18, penggugat tidak harus membuktikan bahwa
auditor telah berlaku curang, namun dalam pasal 10, Peraturan 10b-5, menyatakan bahwa bukti
tersebut diperlukan. Tergugat dalam gugatan pasal 18 harus membuktikan bahwa ia :
1. Telah bertindak dengan jujur.
2. Tidak mengetahui tentang pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan.
Hal ini berarti bahwa dasar minimum untuk kewajiban kelalaian kotor. Sesuai dengan itu, posisi
auditor menurut pasal 18 sama seperti pada doktrin Ultramares menurut common law, dimana ia
dianggap bertanggung jawab kepada pihak ketiga atas kelalaian kotor. Menurut pasal 18, seorang
tergugat yang menderita kerugian, diperkenankan untuk menerima ganti rugi out-of-pocket,
yang nilainya ditetapkan sebesar selisih antara harga kontrak dengan nilai riil pada tanggal
transaksi. Apabila terdapat salah saji atau pengabaian, maka pada umumnya nilai riil pada
tanggal transaksi akan digantikan dengan harga pasar.
Kewajiban Proporsional
Reform Act ini memperkenalkan dan memulai suatu sistem kewajiban proporsional dimana
seorang tergugat yang tidak mengetahui tindak pelanggaran atas hukum sekuritas tetap
bertanggung jawab berdasarkan suatu persentase tanggung jawab. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi tekanan paksa bagi para pihak yang tidak bersalah untuk menyelesaikan gugatan
yang tidak terlampau berat di luar pengadilan daripada memepertaruhkan risiko bagi diri sendiri
dengan kewajiban yang tidak proporsional atas kerugian dalam kasus tersebut. Tergugat yang
mengetahui tindak pelanggran tetap betanggung jawab secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama untuk semua kerugian yang dapat dinilai.
Menutup Kerugian Aktual
Reform Act juga menutup kerugian aktual yang timbul menurut Undang-undang sekuritas
berdasarkan harga pembelian investor atas sebuah sekuritas dan harga perdagangan rata-rata
selama periode 90 hari setelah tanggal informasi diterbitkan yang mengoreksi adanya salah saji
dan pengabaian dalam laporan keuangan.
Tanggung Jawab untuk Melaporkan Tindakan Melanggar Hukum
Reform Act menetapkan persyaratan pelaporan baru kepada auditor yang mendeteksi atau
menyadari adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh pihak yang menerbitka
sekuritas.
Perubahan Lain yang Diberikan oleh Reform Act
Reform Act juga memberikan kelonggaran lain bagi profesi akuntan. Undang-undang ini :
Mewajibkan penggugat membayar imbalan dan pengeluaran yang layak bagi penasehat hukum
yang digunakan oleh tergugat yang secara langsung terkait dengan litigasi yang diputuskan oleh
pengadilan sebagai ceroboh dan tidak benar.
Memberikan tenggang waktu untuk berusaha menyelesaikan masalah yang ada, sehingga dapat
mengurangi biaya yang seringkali mendorong pihak yang tidak bersalah untuk mengajukan
gugatan class action.
Membatasi kerugian akibat tindakan hukum dengan cara menghapus kecurangan sekuritas
sebagai dasar mengambil tindakan menurut Racketeer Influenced and Corrupt Organization
Act, yang menjatuhkan hukuman tiga kali lipat.
Membatasi hak pihak ketiga untuk menggugat dengan cara membatasi umlah berapa kali
seseorang dapat menjadi wakil penggugat sebnayak tidak lebih dari lima class action selam
aperiode 3 tahun dan dengan mewajibkan adanya alasan standar yang lebih ketat yang harus
dipenuhi oleh penggugat.
Perubahan tata cara bagaimana pengadilan menunjuk wakil penggugat dalam suatuclass
action untuk kepentingan para investor institusional yang pada umumnya memiliki kepetingan
keuangan terbesar dalam ganti rugi tersebut serta untuk mengurangi adanya perlombaan menuju
ruang pengadilan oleh para penggugat profesional yang pada umumnya hnaya memiliki
kepentingan yang paling sedikit.