MANAJEMEN PEMBESARAN
IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Disusun oleh :
Kelompok 1 P1
Ainul Izzati Rachmawati J3H115002
Navi Sintia Putri J3H115005
Deva Revit Ariska J3H115013
Arif Susanto J3H215068
Libri Awa Putra J3H215070
Oleh
Trofi Fish Farm
1.2. Tujuan
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan ikan air tawar yang memiliki
banyak keunggulan, di antaranya memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dan
tingkat kelangsungan hidup tinggi (Purwaningsih 2013). Ikan mas biasa hidup di
perairan air tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan deras. Di Indonesia,
terdapat beberapa ras local ikan mas di antaranya Sinyonya, Punten, Majalaya,
dan Taiwan. Menurut Khairuman (2008), klasifikasi ikan mas adalah sebagai
berikut:
Filum : Cordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
Trofi Fish Farm didirikan pada tanggal 6 September 2017 yang bergerak di
kegiatan pembesaran ikan mas. Nama Trofi sebagai nama usaha ini berdasarkan
bahasa Yunani yang artinya rezeki atau keberuntungan. Usaha ini dibangun di Jl.
Komplek Peternakan, Bak Perikanan Diploma Institut Pertanian Bogor, Kota
Bogor. Usaha ini dibentuk oleh Ainul Izzati Ainul Izzati Rachmawati, Navi Sintia
Putri, Deva Revit Ariska, Arif Susanto, dan Libri Awa Putra. Usaha ini didirikan
untuk mengasah kemampuan budidaya perikanan pada bidang pembesaran ikan
mas. Selain itu, usaha ini didirikan untuk memenuhi permintaan ikan mas ukuran
di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan sekitarnya..
3.3. Organisasi
4. METODE PEMBESARAN
4.3.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan mas meliputi pemberian pakan, samping dan grading
atau sortasi. Pakan yang diberikan sebanyak 3 kali sehari dengan menggunakan
metode add restricted atau dengan melakukan perhitungan konversi pakan.
Sampling dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan mengukur panjang dan bobot
ikan. Sampling bertujuan untuk mengetahui konversi pakan selanjutnya. Sortasi
dan grading dilakukan untuk meyeragamkan ukuran dan kualitas setiap ikan.
Pemeliharaan.
4.3.4 Pemanenan
Pemanenan ikan mas dilakukan setelah ikan sudah dipelihara selama 2
bulan dengan bobot akhir ikan mas 250 gr/e. Proses pemanenan ikan dilakukan
dengan memuasakan ikan terlebih dahulu dan air disurutkan kemudian ikan
diambil menggunakan seser, kemudian ikan mas yang telah dipanen dihitung dan
dikemas sesuai permintaan konsumen dengan plastik packing untuk dijual.
4.4. Jadwal Kegiatan
5 PEMBIAYAAN
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat terjadi kegiatan
produksi dan tidak berproduksi. Komponen biaya tetap disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 1 Biaya Tetap
Harga Harga per Harga per
No Komponen Kebutuhan Satuan
satuan bulan tahun
1 Tempat 10 Unit Rp 50 000 Rp 500 000 Rp 6 000 000
2 Peralatan 1 set - - Rp 500 000
3 Listrik 311.76 kWh Rp 1 467 Rp 457 439 Rp 5 489 271
Total Rp 11 989 271
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya saat ada kegiatan
produksi. Komponen biaya variabel disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2 Biaya Variabel
Harga Harga per Harga per
No Komponen Kebutuhan Satuan
satuan siklus tahun
1 Benih 168 ekor Rp 1 500 Rp 252 000 Rp 13 356 000
2 Pakan 64 kg Rp 7 000 Rp 449 820 Rp 23 840 460
Total Rp 37 196 460
5.3.1 Keuntungan
Berdasarkan hasil BEP (Rp) Usaha ini tidak untung atau tidak rugi apabila
penerimaan akhir tahun sebesar Rp 34 781 160
Biaya tetap
BEP (Unit) = Harga jual Biaya variabel
Jumlah produksi
Rp 11 989 271
BEP (Unit) = Rp 37 196 460
Rp 30 000
1892
BEP (Unit) = 1159 unit
Berdasarkan hasil BEP (unit) Usaha ini tidak untung atau tidak rugi apabila
jumlah total penjualan sebesar 1159 unit
5.3.4 Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan (HPP) adalah suatu keadaan dimana harga penjualan
berada di titik minimum. Harga dari penjualan minimum didapatkan sebesar Rp
25 995 dengan perhitungan sebagai berikut:
Biaya total
HPP = Total produksi
Rp 49 185 731
HPP =
1892
HPP = Rp 25 995