tentang
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
ANGGOTA :
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke
dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat
manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas perencanaan
pembangunan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah ekonomi
pembangunan. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini
kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski
begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada
tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami
dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan....................................................... 3
B. Sasaran pendekatan dalam pembangunan............................. 6
C. Tujuan perencanaan............................................................. 9
D. Manfaat perencanaan........................................................... 9
E. Langkah-langkah dan syarat perencanaan............................. 9
F. Ruang lingkup perencanaan.................................................. 10
G. Klasifikasi perencanaan........................................................ 11
H. Tahapan perencanaan........................................................... 13
I. Unsur unsur pokok perencanaan pembangunan.................. 15
J. Proses dan siklus perencanaan pembangunan........................ 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ v
B. Saran...................................................................................... v
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah memerlukan
perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator
yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan
indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
Struktur perencanaan pembangunan diIndonesia berdasarkan hirarki dimensi
waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tahunan),sehingga dengan Undang-Undang ini
kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut
sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJM-D) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan RencanaKerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada bab pembahasan yaitu :
1. Apakah yang dimaksud denganPerencanaan?
2. Apa sajakah sasaran pendekatan dalam pembangunan?
3. Apa sajakan tujuan perencanaan?
4. Apa sajakah manfaat perencanaan ?
5. Bagaimanakah langkah-langkah dan syarat perencanaan ?
6. Apakah yang dimaksud ruang lingkup perencanaan ?
7. Apa sajakah klasifikasi perencanaan ?
8. Bagaimanakah tahapan perencanaan ?
9. Apa sajakah unsur unsur pokok perencanaan pembangunan ?
10. Bagaimanakah proses dan siklus perencanaan pembangunan ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi perencanaan.
2. Mengetahui sasaran pendekatan dalam pembangunan.
3. Mengetahui tujuan perencanaan.
4. Mengetahui manfaat perencanaan
5. Mengetahui langkah-langkah dan syarat perencanaan
6. Mengetahui ruang lingkup perencanaan
7. Mengetahui klasifikasi perencanaan
8. Mengetahui tahapan perencanaan
9. Mengetahui unsur unsur pokok perencanaan pembangunan
10. Mengetahui proses dan siklus perencanaan pembangunan
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian perencanaan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pendekatan dalam pembangunan.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan perencanaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat perencanaan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dan syarat perencanaan.
6. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup perencanaan.
7. Mahasiswa mampu menyebutkan klasifikasi perencanaan ?
8. Mahasiswa mampu menyebutkan tahapan perencanaan ?
9. Mahasiswa dapat mengetahui unsur unsur pokok perencanaan pembangunan ?
10. Mahasiswa dapat mengetahui proses dan siklus perencanaan pembangunan ? .
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
3
Berdasarkan pelakunya, pengawasan dapat dibedakan ke dalam empat macam
jenis pengawasan, yakni pengawasan melekat, pengawasan fungsional, pengawasan
masyarakat, dan pengawasan legislatif. Pengawasan melekat adalah pengawasan
terhadap program yang dilakukan secara langsung oleh atasan terhadap bawahannya
yang bersifat preventif dan represif serta kontinue. Sementara pengawasan fungsional
dilaksanakan oleh aparat baik secara internal maupun eksternal yang ditunjuk khusus
(exclusively assigned) untuk melakukan audit secara independen. Lain halnya dengan
pengawasan masyarakat yang merupakan bentuk kontrol sosial baik secara langsung
maupun dalam bentuk pemberitaan melalui media massa. Sedangkan pengawasan
legislatif yaitu pengawasan yang dilakukan oleh lembaga legislatif yang memang
memiliki fungsi pengawasan, selain fungsi legislasi dan anggaran.
4
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut perencanaan
adalah kegiatan yang dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan.
Dari definisi perencanaan mengandung unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4)
menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Perencanaan tidak terlepas dari unsur
pelaksanaan termasuk pematauan , penilaian, dan pelaporan. Pengawasan diperlukan
dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpanagan-penyimpangan pengawasan
dalam perencanaan dapat dilakukan secara preventif dan respresif.
5
B. Pendekatan Dalam Pembangunan
1. Teori Modernisasi
Modernisasi dapat dipahami sebagai sebuah upaya tindakan menuju perbaikan
dari kondisi sebelumnya. Selain upaya, modernisasi juga berarti proses yang memiliki
tahapan dan waktu tertentu dan terukur. Modernisasi memiliki asumsi dasar yang
menjadi pangkal hipotesisnya dalam menawarkan rekayasa pembangunan.
Pertama, kemiskinan dipandang oleh Modernisasi sebagai masalah internal
dalam sebuah negara (Arief Budiman, 2000:18). Kemiskinan dan problem
pembangunan yang ada lebih merupakan akibat dari keterbelakangan dan kebodohan
internal yang berada dalam sebuah negara, bukan merupakan problem yang dibawa
oleh faktor dari luar negara. Jika ada seorang warga yang miskin sehingga ia tidak
mampu mencukupi kebutuhan gizinya, maka penyebab utama dari fakta tersebut
adalah orang itu sendiri dan negara dimana orang tersebut berada, bukan disebabkan
orang atau negara lain. Artinya, yang paling pantas dan layak melakukan penyelesaian
masalah atas kasus tersebut adalah orang dan negara dimana orang itu berada, bukan
negara lain.
Kedua, muara segala problem adalah kemiskinan, pembangunan berarti perang
terhadap kemiskinan.Jika pembangunan ingin berhasil, maka yang kali pertama harus
dilakukan adalah menghilangkan kemiskinan dari sebuah negara.
Cara paling tepat menurut Modernisasi untuk menghilangkan kemiskinan
adalah dengan ketersediaan modal untuk melakukan investasi.Semakin tinggi tingkat
investasi di sebuah negara, maka secara otomatis, pembangunan telah berhasil,
(Mansour Fakih, 2002:44-47). Teori Modernisasi adalah teori pembangunan yang
menyatakan bahwa pembangunan dapat dicapai melalui mengikuti proses
pengembangan yang digunakan oleh negara- negara berkembang saat ini. Teori
tindakan Talcott Parsons 'mendefinisikan kualitas yang membedakan "modern" dan
"tradisional" masyarakat.Pendidikan dilihat sebagai kunci untuk menciptakan individu
modern.
6
2. Teori Dependensi (Ketergantungan).
Teori Dependensi lahir atas respon ilmiah terhadap pendapat kaum Marxis
Klasik tentang pembangunan yang dijalankan di negara maju dan berkembang. Aliran
neo- marxisme yang kemudian menopang keberadaan teori Dependensi ini. Tokoh
utama dari teori Dependensi adalah Theotonio Dos Santos dan Andre Gunder Frank.
3. Teori Artikulasi
Teori ini menyikapi kegagalan kapitalisme yang dilakukan di negara satelit,
karena kapitalisme dapat berhasil dilakukan di negara maju. Minimal adadua alasan
utama yang menyebabkan kapitalisme gagal membawa negara berkembang untuk
mencapai kemajuan dalam pembangunan yang dilakukannya. Dua hal itu adalah
kegagalan cara dan proses produksi di negara satelit.
1. Kegagalan proses produksi di negara satelit
Teori ini berpendapat bahwa negara satelit telah gagal memahami proses
industrialisasi yang dicontohkan oleh negara maju. Pemahaman yang salah atas
kapitalisme ini kemudian menbawa kegagalan dalammewujudkan kapitalisme
dengan melakukan industrialisasi dalam negeri.Disinilah yang dimaksud dengan
kegagalan dalam pembangunan menurut teori Artikulasi. Negara Dunia Ketiga
gagal mengartikulasikan profil kemajuan dan kemandirian ekonomi yang telah
tercapai di negara maju dengan kapitalisasi ekonominya, sehingga kegagalan
inimembawa negara satelit tetap menjadi negara miskin.
C. Tujuan Perencanaan
1. Standar pengawasan yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (stuktur organisasinya) baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya tenaga
dan waktu.
5. Meminimalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerja.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada percapaian tujuan.
D. Manfaat perencanaan
1. Standar pelaksaanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran mauopun kegiatan,
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengn pihak terkait
6. Alat untuk meminimalkan pekerjaan tidak pasti.
9
Syarat-syarat perencanaan antara lain sebagai berikut:
a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.
c. Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
d. Memiliki fleksibilitas sehinggga disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan
situasi sewaktu-waktu.
e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap
dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
f. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
10
G. KLASIFIKASI PERENCANAAN
Perencanaan pembangunan dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa dimensi,
diantaranya: dimensi pendekatan dan koordinasi, dimensi waktu, dan dimensi arus
penyunan. Ketiga klasifikasi ini akan diuraikan pada pembahasan berikut ini.
11
Keempat, perencanaan mikro adalah perencanaan skala rinci dalam perencanaan
tahunan, yang merupakan penjabaran rencana-rencana baik makro, sektoral, maupun
regional ke dalam susunan proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan dengan berbagai dokumen
perencanaan dan penganggarannya. Secara operasional perencanaan mikro ini antara lain
tergambar dalam Daftar Isian Proyek (DIP), Petunjuk Operasional (PO), dan rancangan
kegiatan. Perencanaan ini merupakan unsur yang sangat penting, karena pada dasarnya
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan.Efektivitas dan efisiensi yang menjadi
masalah nasional sehari-hari dapat ditelusuri penanganannya dalam perencanaan dan
pelaksanaan rencana di tingkat mikro.
H. Tahapan Perencanaan
Tiga Model Dasar
1. Model Pertumbuhan Agregat:
Memproyeksikan Variabel-variabel Makro Model perencanaan pertama dan pemula
yang digunakan hampir semua oleh negara berkembang adalah model pertumbuhan
agregat. (aggregate growth model). Model ini mengulas perekonomian secara
keseluruhan dengan menggunakan variabel-veriabel makroekonomi yang dinilai
paling mempengaruh tingkatan dan laju pertumbuhan output nasional, yaitu tabungan,
investasi, cadangan modal, nilai ekspor, impor, bantuan luar negeri, dan sebagainya.
Model pertumbuhan egregat ini merupakan model yang cocok untuk meramalkan
pertumbuhan output (dan mungkin juga ketenagakerjaan) dalam kurun waktu antara
tiga sampai dengan lima tahun. Hampir semua model yang tergolong model
pertumbuhan agregat ini memiliki kemiripan gagasan dengan model dasar Harrod-
Domar.
13
2 Model Input-Output dan Proyeksi Sektoral:
Gagasan Dasar Pendekatan lain yang jauh lebih canggih terhadap perencanaan
pembangunan menggunaka beberapa varian model-antar industri (inter-industry model)
atau model input- output (input-output model). Pendekatan ini memperhitungkan
kenyataan bahwa kegiatan ekonomi dalam sektor-sektor industri yang utama senantiasa
saling berhubungan satu sama lain dalam suatu bentuk himpunan persamaan aljabar
yang simultan yang pada akhirnya akan menunjukan proses produksi atau teknologi
yang digunakan dalam masing-masing sektor industri. Semua industri selain dianggap
selain sebagai produsen output tertentu juga sebagai konsumen atau pihak yang
menggunakan output dari industri yang lain sebagai input- inputnya. Sebagai contoh
adalah sektor pertanian. Selain sebagai produsen output tertentu (misalnya gandum)
sektor ini juga menggunakan input-input yang merupakan output-output , katakalah
sektor industri mesin dan sektor industri pupuk.
Model pertumbuhan makro menyusun strategi yang luas, yang bila disertai dengan
analisis output-input, akan pelaksanaan upaya pemenuhan target sektoral domestik
secara konsisten, sedangkan penilaian proyek khusus dirancang untuk mennjamin
terciptanya perencanaan proyek yang efisien unutk masing-masing sektor.
Hubungan timbal balik antara ketiga tahap perencanaan tersebut akan sangat
banyak menentukan keberhasilan pelaksanaan perencanaan pembangunan tersebut.
Jenis perencanaan pembangunan dapat dilihat dari berbagai sisi yaitu :
1. Menurut Jangka Waktunya Perencanaan Jangka Panjang Perencanaan Jangka
Menengah Perencanaan Jangka Pendek
2. Menurut Sifat. Perencanaan dengan Komando Perencanaan dengan Rangsangan
3. Menurut Sumber Daya. Perencanaan Keuangan Perencanaan Fisik
4. Menurut Tingkat Keleluasaan Perencanaan Indikatif Perencanaan Imperatif
5. Menurut Sistem Ekonomi Perencanaan pembangunan dalam sistem kapitalis
Perencanaan pembangunan dalam sistem komunis Perencanaan pembangunan
dalam sistem campuran
6. Menurut Cara Pelaksanaan Perencanaan Sentralistik Perencanaan Desentralistik
14
Ciri-ciri perencanaan yang dipersiapkan dengan baik yaitu sebagai berikut:
a. Tersusun secara lengkap termasuk sektor swasta
b. Memasukkan evaluasi perekonomian masa lalu
c. Merinci tujuan dan prioritas pebangunan
d. Menterjemahkan tujuan kedalam target pembangunan
e. Strategi dan kebijakan bersifat spesifik Berisikan perencanaan kebutuhan
investasi
f. Memuat perkiraan atau proyeksi selama periode perencanaan
g. Mempunyai kaitan yang jelas dengan perencanaan pembangunan lainnya.
15
c. Penetapan tujuan rencana (Plan Objectives) Dalam hal ini seringkali nilai-nilai
politik, sosial masyarakat,memainkan peranan yang cukup penting. Secara teknis hal
ini didasarkan kepada tinjauan keadaan dan perkiraan tentang masa yang akan dilalui
rencana.
d. Identifikasi kebijakan Suatu kebijakan atau policy, mungkin perlu didukung
oleh program-program pembangunan. Untuk bisa lebih operasionalnya rencana
kegiatan-kegiatan usaha ini perlu dilakukan berdasar pemilihan alternatif yang
terbaik. Hal ini dilakukan berdasar opportunity cost dan skala prioritas. Bagi proyek-
proyek pembangunan identifikasinya didukung oleh feasibility studies dan survei-
survei pendahuluan.
e. Tahap persetujuan rencana Proses pengambilan keputusan disini mungkin
bertingkat-tingkat, dari putusan bidang teknis kemudian memasuki wilayah proses
politik. Disini diusahakan pula penyelarasan dengan perencanaan pembiayaan secara
umum dari pada program-program perencanaan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan rencana
Dalam hal ini seringkali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap konstruksi
dan tahap operasi. Hal ini perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan usahanya
berbeda. Dalam tahap pelaksanaan operasi perlu dipertimbangkan kegiatan-kegiatan
pemeliharaan.
5.Evaluasi
Evaluasi ini membantu kegiatan pengawasan. Dalam hal ini dilakukan suatu evaluasi
atau tinjaun yang berjalan secara terus menerus, seringkali disebut sebagai concurrent
review. Evaluasi juga dilakukan sebagai pendukung tahap penyusunan rencana, yaitu
tentang situasi sebelum rencana dimulai dan evaluasi tentang pelaksanaan rencana
sebelumnya. Dari hasil hasil evaluasi ini dapat dilakukan perbaikan terhadap
perencanaan selanjutnya atau penyesuaian yang diperlukan dalam pelaksanaan
perencanaan itu sendiri.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat dari Perencanaan adalah Diharapkan terdapat suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan. Dapat dilakukan suatu perkiraan
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan
dilakukan mengenai potensi dan prospek pengembangan, juga mengenai
hambatan dan resiko yang mungkin dihadapi. Memberi kesempatan untuk
memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk
memilih kombinasi cara yang baik. Dapat dilakukan penyusunan skala
prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun
kegiatan usahanya .Akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu
pengawasan dan evaluasi.Perkembangan ekonomi yang mantap atau
pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.Dapat dicapai
stabilitas ekonomi.
B. Saran
Kritik dan saran yang membangun, kami harapkan dapat menjadi
perkembangan kelompok kami dalam menulis makalah ini.
17
Daftar pustaka
J. Timbergen, Rencana Pembangunan, Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia, 1987