Anda di halaman 1dari 22

Tujuan Mempelajari Konduktor

Mengetahui pengertian konduktor


Mengetahui karakteristik dan sifat konduktor
Mengetahui fungsi konduktor dan aplikasi konduktor

Pokok pembahasan

Pengertian konduktor
Fungsi konduktor
Jenis-jenis konduktor
Karakteristik bahan
Gambar
Aplikasi

Pengertian Konduktor
Bahan yang memiliki :
Daya hantar listrik (electrical conductivity) yang besar dan tahanan
listrik yang kecil (electrical resistance)
Konduktivitas merupakan kemampuan dalam menghantarkan listrik
oleh suatu benda. Dalam suatu larutan konduktivitas ini sering
dihubungkan dengan kemampuan suatu suatu larutan dalam
menghantarkan listrik yang tentunya sangat tergantung pada
banyaknya ion di dalam larutan larutan tersebut.
Resistansi listrik adalah kemampuan suatu benda untuk menahan/
menghambat aliran arus listrik. Setiap kawat penghantar atau
konduktor pasti mempunyai hambatan tertentu. Satuan hambatan
atau resistansi dinyatakan dengan ohm .

Konduktor
Konduktivitas / Electrical conductivity ( )
Ukuran kemampuan bahan untuk menyalurkan arus listrik.
Jika pada sebuah konduktor terdapat beda potensial maka muatan
listrik akan mengalir dan menimbulkan arus listrik.
Konduktivitas didefinisikan sebagai perbandingan rapat arus /
current density (J) dengan kuat medan listrik / electric field strength
(E).
Satuan konduktvitas adalah S.m-1.

J=E
Beda potensial listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam rangkaian liatrik. Beda potensial listrik merupakan
ukuran beda potensial yang mampu membangkitkan medan listrik
sehingga menyebebkan timbulnya arus listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Beda potensial listrik memiliki satuan volt, simbol
untuk neda potensial listrik adalah V, alat uuntuk mengukur beda
potensial disebut voltmeter. Bda potensial listrik dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

V = W/q
V = tegangan
W = Usaha yang diperlukan
q = jumlah muatan listrik
Muatan listrik adalah atom yang memiliki elektron yang bergerak.
Pada muata listrik dapat dibagi menjadi dua, yaitu muatan positif
dan muatan negatif. Muatan positif adalah muatan atom ynag
kekurngan elektron, sedangkan muatan negatif adalahmuatan atom
yang kelebihan elektron. Muatan listrik disimbolkan dengan Q
(dengan satuan coloumb).

Muatan listrik dari suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan
elektron yang dikandung benda tersebut.

Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan proton


(elektron>proton), maka benda tersebut bermuatan negatif
Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton
(elektron<proton), maka benda tersebut bermuatan positif
Jika jumlah elektron = jumlah proton = elektron maka benda
tersebut tidak bermuatan (muatan netral)
Secara matematis rumus gaya tarik menarik muatan :

F = k q 1 q2
r2
Dengan

F =gaya tarik menarik/tolak menolak (newton)

q = muatan listrik (coloumb)

r = jarak antara kedua muatan

k = konstanta = 1/4o = 9 x 109 N.m2/C2

o = permitivtas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12


C2/Nm2

Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm3 luas


penampang kawat.

J = I/A
Dimana :

A = luas penampang kawat (m2)

I = kuat arus (Amp)

J = Rapat arus (A/m2)

Medan listrik adalah ruang disekitar benda bermuatan listrik


dimana benda benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini
akan merasakan atau mengalami gaya listrik sedangkan kuat
medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per
satuan muatan di suatu titik.

E = F/q
Keterangan

E = kuat medan listrik (N/C)

F = gaya coloumb (F)

q = muatan uji (c)

Berikut ilustrasi lengkapnya :

E Q = bermuatan positif

r F q = bermuatan negative

E Q = bermuatan positif

F q = bermuatan positif
r

E Q = bermuatan negatif

r F q = bermuatan positif

E Q = bermuatan negatif

F q = bermuatan negatif
r
Rumus medan listrik sebagai berikut :

E = F =kQ.q = kQ
q r2 r2
q

E = k Q
r2
Keterangan

E = kuat medan listrik (N/C)

Q = muatan sumber (C)

r = jarak muatan uji dengan muatan sumber (m)

Menurut Teori Jalur Energi


bahan konduktor mempunyai jalur konduksi dan jalur valensi yang
bertindih (overlapping). Sehingga bahan konduktor mempunyai
banyak elektron dalam jalur konduksi untuk mengalirkan elektrik.

Energi

Jalur Konduksi

Jalur Valensi
Sifat bahan baik konduktor,isolator, maupun semikoduktor
terletak pada struktur atau pita energi atom-atomnya. Pita energi
adalah kelompok tingkat energi elektron dalam kristal.sifat-sifat
kelistrikan sebuah kristalk tergantung pada struktur pita energi
dan cara elektron menempati pita energi tersebut.
Elektron pada suatu atom tersusun dalam orbit-orbit. Diantara
orbit datu dengan orbit lainnya ada suatu ruang yang tidak
ditempati elektron yang disebut daerah terlarang.elektron yang
terdapat pada setiap lingkaran orbit memiliki energi potensial
terhadap inti atomnya, sehingga masiing-masing lingkaran orbit
memiliki tingkat energi yang berbeda-beda. Senakin jauh jarak
orbit elektron dari inti atom, maka semakin besar tingkat
energinya. Namun, gaya tariknya semakin kecil.

Meurut para ahli fisika , secara garis besar jalur energi (pita energi)
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Jalur valensi (valensi band)

Penyebab terbentuknya jalur valensi ini adalah adanya ikatann


atom-atom yang membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat
lepas dari ikatan atomnya jika mendapat energi. Sedangkan orbit
elektron yang membentuk jalur elektron di bawah jalur valensi
tidak diperhatikan karena telah stabil terkait dengan inti atom.

2. Jalur konduksi (conduction band)

Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergarak


bebas karena pengaruh gaya tarik inti atom diperhatikan lagi.

3. Jalur larangan (forbidden-band)

Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan


jalur konduksi. Pada jalur larangan tidak terdapat elektron, tetapi
dilewati elektron apabila ada perpindahan dari jalur valensi ke
jalur induksi.
Fungsi Konduktor

Secara Umum

Berfungsi untuk menghantarkan listrik

Secara Khusus

Konduktor dipakai untuk menghantarkan sinyal-sinyal elektrik, dan


data-data informasi, dan media transmisi

Fungsi Konduktor

1. Material listrik yang mudah dialiri listrik


2. Salah satu material utama yang di pergunakan pada instalasi
listrik
3. Berfungsi sebagai penghantar yang mengalirkan arus listrik
Sifat-Sifat Konduktor

Sifat Mekanis

1. Kekuatan tarik

2. Kekuatan mulur

3. Perpanjangan

4. Reduksi penampang

5. Modulus elastis

6. Resilin

7. Keuletan logam

Tambahan

Modulus Elastisitas (E)

Elastisitas adalah kemampuan suatu material untuk kembali ke


keadaan atau dimensi aslinya setelah beban, atau stres
dihilangkan

Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan ukuran


kekakuan suatu material. Semakin besar harga modulus ini maka
semakin kecil regangan elastis yang terjadi pada suatu tingkat
pembebanan tertentu, atau dapat dikatakan material tersebut
semakin kaku (stiff). Pada grafik tegangan-regangan diatas,
modulus kekakuan tersebut dapat dihitung dari slope kemiringan
garis elastis yang linier, diberikan oleh :

E = /
Tadi disebutkan ada tegangan dan regangan. Yang dimaksud dengan
Tegangan adalah Perbandingan antara gaya tarik yang bekerja
terhadap luas penampang benda. Tegangan dinotasikan dengan
(tau), satuannya Nm-2. Sedangkan Regangan adalah Perbandingan
antara pertambahan panjang L terhadap panjang mula-mula (Lo).

Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai satuan.

E stress = = F / A0 = F L0
Strain L / L0 A0 L

Dimana :

F = gaya tarik (N)

A = Luas penampang (m2)

L = pertambahan panjang (m)

Lo = panjang mula-mula (m)


Sifat Mekanis :

E =

E = modulus elastis (kg/cm2)

= tegangan (kg/cm2)

= regangan (kg)

Sifat Elektris :

Kekuatan tahanan

Kekuatan hantaran

Ketahanan terhadap suhu

R = l A-1
R = tahanan kawat [/ohm]

I = panjang kawat [meter/m]

= tahanan jenis kawat [ohm meter]

A = penampang kawat [m2]


Resistansi Terhadap Suhu

R2 = R1 { 1 + ( t2 t1 ) }

R2 = besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu

R1 = besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu

t2 = temperatur suhu akhir, dalam oC

t1 = temperatur suhu awal, dalam oC

= koefisien temperatur tahanan

Empat faktor yang mempengaruhi hambatan dari bahan konduktor :

Panjang konduktor (length)

Luas penampang (Cross Section Area)

Bahan konduktor

Temperatur konduktor
Tambahan

Panjang Konduktor

Semakin panjang konduktor semakin besar tahanan listriknya.

R = x I/A
Dimana :

R = tahanan kawat [/ohm]

I = panjang kawat [meter/m]

= tahanan jenis kawat [/meter]

A = penampang kawat [m2]

Luas Penampang Konduktor

Hambatan kawat makin kecil, apabila luas penampang kawat


besar. Hambatan kawat makin besar jika luas penampang makin
kecil.

Perumusan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

R = / A-1
Dengan :

R = hambatan kawat satuan ohm ()

= hambatan jenis kawat satuan ohm meter (.m)

I = panjang kawat satuan meter (m)

A = luas penampang kawat satuan meter kuadrat (m2)


Bahan Konduktor

Bahan konduktor yang jenisnya berbeda, hambatannya juga


berbeda. Hal itu dikarenakan konduktor yang hambatan jenisnya
besar akan menyebabkan hambatan konduktor penghantar juga
besar.

Temperature

Umumnya tahanan listrik suatu konduktor akan bertambah bila


temperatur konduktor naik. Konduktor yang pendek, tebal, dan
dingin tahan listriknya lebih kecil dari pada konduktor yang
panjang, tipis, dan panas.

R = R1 { 1 + (t2 t1)}
R2 = besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu

R1 = besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu

t2 = temperatur suhu akhir, dalam oC

t1 = temperatur suhu awal, dalam oC

= koefisien temperatur tahanan


Jenis Jenis Konduktor

I. Berdasarkan Wujudnya :
A. Padat
B. Cair
C. Gas
II. Berdasarkan Kelogamannya :
A. Ferro
B. Non-ferro

I. Berdasarkan Wujudnya :

A. Konduktor Padat :
o Konduktor padat memiliki daya hantar listrik yang paling baik
karena susunan molekulnya rapat.
o Contoh :
- besi - alumunium
- tembaga - dll
Contoh konduktor padat :

Besi :

o Sifat magnetik : feromagnetik

o Resistivitas listrik (20C) : 96,1 n.m

o Konduktivitas termal (300K) : 80,4 W/(m.K)

o Ekspansi termal (25C) : 11,8 m/ (m.K)

o Modulus young : 211 Gpa

o Struktur kristal : kubus pusat badan

o Energi ionisasi :

ke-1 : 762,5 kJ/mol

ke-2 : 1561,9 kJ/mol

ke-3 : 2957 kJ/mol


Tembaga :

o Warna : coklat kemerah-merahan

o Sifat : dapat ditempa, penghantar baik bagi panas maupun listrik

o Tembaga (Cu) massa atom 29, nomor massa 63,55

o Terletak pada golongan I B dan periode 4

o Elektron valensi 1

Gambar : timah dan tembaga

B. Konduktor Cair :
o Konduktor cair daya hantar listriknya tidak sebaik konduktor
padat, sebab susunan molekulnya lebih renggang dibanding
konduktor padat

o Contoh :

- Air
- Raksa
Gambar : elektrolisis

C. Konduktor Gas :
o Konduktor gas daya hantar listriknya tidak sebaik konduktor
padat dan cair. Sebab susunan molekulnya sangat renggang.
o Contoh :
- Gas neon
- Gas argon

Gambar :

Titik lebur :
o Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu dimana benda
tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika
dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat)
disebut titik beku.

o Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya
sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari raksa adalah 234,32
kelvin (-38,83C atau -37,89F).

II. Berdasarkan Kelogamannya :

A. Logam Ferro :

o Logam ferro disebut logam besi

o Besi (Fe) massa atom 26 dan nomor massa 55,85

B. Logam Non-Ferro :
o Logam non-ferro adalah logam yang tidak mengandung unsur besi
(Fe)

o Digunakan untuk tujuan memperbaiki sifat-sifat logam


Ikatan Logam :
o Logam merupakan konduktor yang baik karena elektron
valensinya mudah mengalir.

o Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas karena EV


mengalami delokalisasi. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana
elektron tidak tetap pada posisinya, tapi senantiasa berpindah dari
satu atom ke atom yang lain.

Secara khusus konduktor dapat dipakai untuk menghantarkan sinyal-


sinyal elektrik, data-data informasi, media transmisi, dan lain-lain.
Kabel Koaksial :
Kabel Koaksial berfungsi untuk mengirim sinyal elektrik.

Keterangan gambar :

A. Pembungkus
plastik luar

B. Serabut tembaga

C. Isolator dielektrik

D. Inti dari tembaga

Tabel Jenis Bahan Dan Tingkat Konduktivitasnya :

No. Jenis Bahan Konduktivitas/ Temperatur


Electrical (C)
conduktivity
= S.m

1. Perak 63.01 x 10 20
2. Tembaga/copper 59.6 x 10 20

3. Tembaga/annealed 58.0 x 10 20
copper

4. Alumunium 37.8 x 10 20

5. Air laut/sea water 5

6. Air minum/drinking 0.0005 to 0.05


water

Ringkasan :
o Konduktor adalah piranti yang dapat menghantarkan listrik
karena ikatan molekulnya yang bersifat ionik

o Konduktor memiliki resistansi yang paling kecil, yang dirumuskan


sebagai berikut:

R = / A

o Konduktor memiliki peranan yang penting dalam bidang


elektronika karena kemampuannya menghantarkan listrik

o Contoh konduktor :

Besi, tembaga (padat), lelehan besi, timah (cair), gas neon, gas
argon (gas).
Pertanyaan :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konduktivitas (Electrical
Conduktivity) !
2. Apa yang mempengaruhi besar kecilnya nilai suatu konduktivitas
?
3. Apa yang dimaksud dengan rapat arus dan medan listrik ?
4. Jelaskan definisi kuat medan listrik !
5. Jelaskan perbedaan antara jalur konduksi, jalur valensi, dan jalur
terlarang !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elastisitas !
7. Tuliskan rumus persamaan modulus young !
8. Jelaskan secara sederhana pengertian dari modulus elastisitas
atau modulus young !
9. Jelaskan perbedaan antara regangan (strain) dengan tegangan
(stress) !
10. Apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya nilai hambatan
suatu konduktor ?
11. Jelaskan pengaruh panjang konduktor dan luas penampang
terhadap perubahan nilai hambatan suatu konduktor !
12. Sebutkan jenis-jenis konduktor
13. Apa saja yang termasuk contoh dari konduktor padat, cair, dan
gas ?
14. Sebutkan contoh-contoh konduktor yang berwujud padat, cair,
dan gas !
15. Sebutkan fungsi konduktor !
Daftar Index
B
L
Beda potensial .................................................. 2
Logam ferro ...................................................... 18
E Logam non-ferro ............................................. 18

Elastisitas ........................................................... 9 M
Elektron ........................................................ 6, 16
Medan listrik...................................................... 4
J Modulus elastisitas.......................................... 9
Modulus young ............................................... 15
Jalur konduksi ................................................. 7
Muatan listrik................................................ 2, 3
Jalur larangan .................................................. 7
Jalur valensi ...................................................... 6 R

K Rapat arus ...................................................... 3, 4


Resistansi ..................................................... 2, 12
Kabel Koaksial ................................................ 20
Konduktivitas .....................................1, 2, 15, 20 S
Konduktor ........... 1, 2, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 21
Sifat Elektris .................................................... 11
Konduktor cair ................................................ 16
Sifat Mekanis ............................................... 9, 11
Konduktor gas ................................................ 17
Konduktor padat ............................................ 15

Anda mungkin juga menyukai