ANAMNESIS (Autoanamsesis)
Anannesis Terpimpin :
Muntah-muntah dirasakan sejak 1 hari yang lalu, frekuensi >3x/hari isi cairan dan
Nyeri ulu hati tidak ada penurunan nafsu makan ada, berat badan berkurang tidak ada.
Demam tidak ada, riwayat demam tidak ada, sakit kepala ada, dirasakan seperti tertusuk-
tusuk, menjalar ke semua kepala, nyeri tidak berkurang jika berubah posisi dan minum obat
Batuk ada sejak 2 minggu terakhir, lendir tidak ada, darah tidak ada, riwayat batuk darah
tidak ada, riwayat batuk sebelumnya tidak ada, sesak tidak ada, nyeri dada tidak ada.
Lemas ada dirasakan sejak 2 hari terakhir, lemas bertambah jika aktivitas dan berkurang
Pasien juga mengeluhkan lemah pada anggota gerak kanan sejak 2 tahun terakhir dan
selama ini menjalani fisioterapi dan kontrol di poli saraf RSI Faisal namun tidak rutin.
1
karena diadiagnosa sebagai stroke dan dirawat di RS Faisal selama 2 minggu, selama ini
pasien mengkonsumsi obat citicolin 500 mg 1x1 dan neorodex tablet 2x1 namun berhenti
BAB biasa, warna coklat, konsistensi lunak, BAB darah tidak ada, lendir tidak ada.
BAK lancar, volume cukup, warna kuning, riwayat BAK berpasir dan darah tidak ada,
Riwayat maag ada sejak umur 20 tahun dan konsumsi obat ranitin tablet
Riwayat Keluarga :
Riwayat Psikososial :
2
Pemeriksaan Fisis
Tanda vital
Pernapasan : 20 x/menit BB : 55 Kg
Deskripsi Umum
Pemeriksaan Fisis
Mata : Pupil isokor, diameter 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya ada kesan normal, mata
Mulut : Lidah kotor tidak ada, tidak hiperemis, bibir kering, Stomatitis tidak ada.
Leher : DVS R+1 cmH20, pembesaran kelenjar limfe tidak ada, pembesaran kelenjar
3
Thoraks : I: Simetris kiri sama dengan kanan saat dinamis ataupun statis, retraksi otot
pernapasan
P: Nyeri tekan tidak ada, vokal fremitus kanan dan kiri sama
Abdomen: I : Datar, ikut gerak napas, vena kolateral tidak tampak, tidak ada sikatriks
Ekstremitas :
Atas : Edema tidak ada, CRT<2 detik, Eritema Palmaris tidak ada
Bawah : Edema tidak ada, CRT<2 detik, Eritema Palmaris tidak ada
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
4
PEMERIKSAAN PENUNJANG RSUD SINJAI
MCV 90 80-100 fL
MCH 31 27-34 pg
Neutrofil 86 50-70%
Limfosit 10 20-40%
Monosit 4 2-8%
Eosinofil 2-3 %
Basofil 0-1 %
5
Kalium 3.6 3.5-5.5 mmol/L
EKG : Sinus Ritmik, HR 80x/m, P wave 0,08 sec, P-R 0,14 sec, QRS complex 0,18 sec,
Kesimpulan :
6
DAFTAR MASALAH
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan keluhan pasien berupa batuk sejak 2 minggu terakhir,
lendir tidak ada, darah tidak ada, sesak tidak ada, riwayat batuk sebelumnya tidak ada, riwayat
OAT tidak ada. Dari pemeriksaan lab (22/7/17) ditemukan WBC : 11.400
Plan Diagnostik :
Thorax PA
Plan Terapi :
Ceftriaxone 2 gram/24jam/intravena
Plan Edukasi
prognosis penyakit.
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan berdasarkan lemah pada anggota gerak kanan sejak 2
tahun terakhir karena diadiagnosa sebagai stroke dan dirawat di RS Faisal selama 2 minggu,
selama ini menjalani fisioterapi dan kontrol di poli saraf RSI Faisal namun tidak rutin, selama ini
pasien mengkonsumsi obat citicolin 500 mg 1x1 dan neorodex tablet 2x1 namun berhenti sejak 1
7
Plan Diagnostik :
Plan Terapi :
Konsul Ke TS Neuro
Plan Monitoring :
Plan Edukasi
prognosis penyakit.
3. Hipertensi Grade 2
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan keluhan sakit kepala ada, dirasakan seperti tertusuk-
tusuk, menjalar ke semua kepala, nyeri tidak berkurang jika berubah posisi dan minum obat bodrex
(pacetamol 500 mg) 3x1, riwayat hipertensi ada sejak ada sejak 5 tahun terakhir berobat dengan
amilodipin 10 mg,namun tidak teratur, Tekanan darah pernah 220 mmHg/-. Daripemeriksaan fisis
Plan Diagnostik :
Plan Terapi :
Amilodipin 5 mg/24jam/oral
Plan Monitoring :
8
RESUME
Pasien Ny N, 52 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan muntah-muntah dirasakan sejak
1 hari yang lalu, frekuensi >3x/hari isi cairan dan makanan, mual ada, penurunan nafsu makan ada,
sakit kepala ada, dirasakan seperti tertusuk-tusuk, menjalar ke semua kepala, nyeri tidak berkurang
jika berubah posisi dan minum obat bodrex (pacetamol 500 mg) 3x1. Batuk ada sejak 2 minggu
terakhir, lemas ada dirasakan sejak 2 hari terakhir, lemas bertambah jika aktivitas dan berkurang
jika istirahat, pasien juga mengeluhkan lemah pada anggota gerak kanan sejak 2 tahun terakhir dan
dirawat di RS Faisal selama 2 minggu, selama ini menjalani fisioterapi dan kontrol di poli saraf
RSI Faisal namun tidak rutin karena diadiagnosa sebagai stroke. Selama ini pasien mengkonsumsi
obat citicolin 500 mg 1x1 dan neorodex tablet 2x1 namun berhenti sejak 1 tahun terakhir karena
pasien merasa sudah sembuh. Riwayat hipertensi ada sejak 5 tahun terakhir berobat dengan
amilodipin 10 mg,namun tidak teratur, Tekanan darah pernah 220 mmHg/-, riwayat maag ada
sejak umur 20 tahun dan konsumsi obat ranitin tablet. Dari pemeriksaan fisis ditemukan tensi
4+ N
P N K RF N RP Pos Neg
4+ N
Dari pemeriksaan lab ditemukan WBC : 11.400, SGOT 60 U/I dan SGPT 93 I/U. EKG :
Sinus Ritmik, HR 80x/m, P wave 0,08 sec, P-R 0,14 sec, QRS complex 0,18 sec, normoaxis, T
Selama di perawatan pasien didagnosa dengan CAP CURB 65 score 1, Hemiparese tipica
dextra ectausa hemorrhagic stroke, hipertensi grade 2, dan imbalance elektrolit . Pasien
mendapatkan perawatan di RS Islam fasisal selama 10 hari, pada hari ke 8 kondisi pasien semakin
memberat sehingga direncanakan dirawat di ICU namun pada saat itu ICU penuh. Pasien
PH-2 S : Demam ada, batuk ada, lendir dan darah tidak Connecta
23-7-2017 ada, sesak napas tidak ada. Nyeri ulu hati berkurang Diet rendah Natrium <2400 gr
Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Sistenol 500 gr/8 jam/Oral
Thorax PA (23/7/2017)
10
- Infiltrat pada parahillar kanan
- Tulang-tulang intak
Kesan :
- Bronchepneumonia
Urinalisa (22/7/17)
pH : 6.5
Bj : <=1.005
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
Bilirubine : Negatif
Urobilirubinogen : 1
Keton : Negatif
Nitrit : Negatif
Blood : Negatif
Leukosit : Negatif
Vit C :0
Sedimen Leukosit : 0
11
Sedimen Eritrosit : 0
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
Cek elektrolit
Perawatan 5/505/3 Tensi : 160/100 Pernapasan : 20x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 15 (E4V5M6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
12
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
A:
PH-3 S : Demam ada, sulit tidur ada, batu ada sesekali Connecta
Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Ondansetron 4mg/12 jam/IV (S.O.S)
Laboratorium (24/7/17)
13
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
PH-3 Neurologi S : Lemah separuh badan kanan, demam ada, sulit Connecta
Perawatan 5/505/3 Tensi : 150/80 Pernapasan : 20x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 15 (E4V5M6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
14
Otonom : BAB biasa lancar
BAK lancar
A:
- Hipokalemia
PH-4 S : Demam ada, sulit tidur ada, sulit berbicara ada, Connecta
25-7-2017 nafsu makan menurun ada, gelisah ada Diet rendah Natrium <2400 gr
Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Sistenol 500 gr/8 jam/IV
A:
15
hemorrhagic stroke DD/ hemorragic stroke
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
PH-4 Neurologi S : Lemah separuh badan kanan, demam ada, sulit Connecta
Perawatan 5/505/3 Tensi : 150/80 Pernapasan : 20x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 15 (E4V5M6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
16
Otonom : BAB belum hari ini
BAK lancar
A:
- Hipokalemia
P:
PH-5 S : Demam ada, sulit tidur ada, sulit berbicara ada, Connecta
26-7-2017 nafsu makan menurun ada, gelisah ada, belum BAB Diet rendah Natrium <2400 gr
17
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
Perawatan 5/505/3 Tensi : 150/80 Pernapasan : 20x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 15 (E4V5M6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
18
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
A:
- Hipokalemia
PH-5 Psikiatri S : Pasien tidak mau makan, tidak mau bicara, Halloperidol 0,5mg/8jam/oral
26-7-2017 gelisah ada, sulit tidur, matanya melihat dengan Diazepam 2mg/8jam/oral
08.00 pandangan penuh curiga, BAB belum hari 2 hari Asam folat 1000mcg/24jam/Oral
27-7-2017 demam ada, pola demam tidak menentu, nafsu Diet rendah Natrium <2400 gr
06.00 makan menurun ada, BAB belum 3 hari IVFD Asering 28 tetes/menit/IV
Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Sistenol 500 gr/8 jam/IV
19
Bunyi jantung I/II, murni reguler Potassium cloride 600mg/12jam/oral
Laboratorium (27-07-2017)
SGOT : 63 SGPT : 84
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
6. Intake inadekuat
P:
PH-6 Neurologi S : Lemah separuh badan kanan ada, tidak bisa Connecta
Perawatan 5/505/3 Tensi : 170/100 Pernapasan : 20x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
20
GCS 10 (E4VxM6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
A:
- Hipokalemia
Perawatan 5/505/3
21
PH-6 Gizi Klinik S : Asupan via NGT, tidak muntah, demam ada, Diet direncanakan hari ini 80% (1200
27-7-2017 BAB biasa, BAK : Kesan lancar Kkal), via NGT berupa :
Status gastrointestinal
- Fungsional
27%.
22
PH-7 S : Gelisah ada, pasien cenderung tidur, demam Connecta
Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Sistenol 500 gr/8 jam/IV
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
23
PH-7 Neuro S : Lemah separuh badan kanan ada, pasien Connecta
Perawatan 5/505/3 Tensi : 140/70 Pernapasan : 22x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 10 (E4VxM6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
A:
- Hipokalemia
24
PH-7 Psikiatri S : Gelisah berkurang, pasien cenderung tidur Halloperidol l 0,5mg/8jam/oral
Perawatan 5/505/3
PH-7 Gizi Klinik S : Asupan via NGT, tidak muntah, demam ada, Diet direncanakan hari ini 80% (1200
28-7-2017 BAB belum 3 hari, BAK : Kesan lancar Kkal), via NGT berupa :
Status gastrointestinal
- Fungsional
25
Protein 1,2 gram/KBB, karbohodrat 60%, Lemak
27%.
29-7-2017 demam ada, sakit kepala ada, muntah ada 1x isi Diet rendah Natrium <2400 gr
750cc, warna Nadi : 90x/m Suhu : 390C Ondansetron 4mg/12 jam/IV (S.O.S)
Input : 2100 cc Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Amlodipin 10mg/24jam/Oral
Balance : +150 cc Rhonci tidak ada wheezing tidak ada Potassium cloride 600mg/12jam/IV
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
26
5. Gangguan mental organic (Psikiatri)
P:
Perawatan 5/505/3 Tensi : 180/90 Pernapasan : 22x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 10 (E4VxM6)
sentral.
Motorik :
4+ N
P N K 4+ N
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
27
A:
- Hipokalemia
P:
PH-8 Gizi Klinik S : Asupan via NGT, tidak muntah, demam ada Diet direncanakan hari ini 80% (1200
Status gastrointestinal
- Fungsional
28
P : KET 1500 Kkal
27%.
Perawatan 5/505/3
30-7-2017 cenderung gelisah, muntah ada 2x tadi subuh, isi Diet rendah Natrium <2400 gr
Urin : 550 cc Nadi : 92x/m Suhu : 400C Ondansetron 4mg/12 jam/IV (S.O.S)
Input : 1900 cc Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Amlodipin 10mg/24jam/Oral
29
CT Scan Kepala (29/7/17) :
Kesimpulan :
Kesan :
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
30
5. Gangguan mental organik (Psikiatri)
P:
30-7-2017 cenderung tidur, demam ada, gelisah ada IVFD Asering 28 tetes/menit/IV
Perawatan 5/505/3 Tensi : 140/100 Pernapasan : 22x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 10 (E4VxM6)
sentral.
Motorik :
3 N
P N K 3 N
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
31
CT Scan Kepala (29/7/17) :
Kesan :
stroke
PH-9 Gizi Klinik S : Asupan via NGT, tidak muntah, demam ada Diet direncanakan hari ini 80% (1200
- Fungsional counseling
32
Protein 1,2 gram/KBB, karbohodrat 60%, Lemak
27%.
31-7-2017 O : Sakit Berat/Gizi Cukup/ GCS 9 (E3V2M4) Diet rendah Natrium <2400 gr
kuning jernih Conjungtiva anemis tidak ada, sklera tidak ikterik Omeprazole 40mg/12 jam/IV
Rhonci tidak ada wheezing tidak ada Sistenol 500 gr/8 jam/IV
Laboraotorium (31/8/17)
Lymph % : 11 %
Mon % :2%
33
Neut % : 87 %
HB : 11.4 g/dl
HCT : 35.3 %
MCV : 91.0 fl
MCH : 29.4 Pg
MCHC : 32.3
PLT : 112.000
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
31-7-2017 cenderung tidur, demam ada, gelisah ada IVFD Asering 28 tetes/menit/IV
Perawatan 5/505/3 Tensi : 130/80 Pernapasan : 26x/m Mecobalamine 500 mg/24 jam/IV
GCS 9 (E3M4V2)
34
Nn. Cranialis : Pupil bundar 2.0 (OD) 2.0
sentral.
Motorik :
2 N
P N K 2 N
RF N RP Pos Neg
BAK lancar
A:
ec Perdarahan intracerebri
2. Imbalance elektolit
PH-10 Gizi Klinik S : Kesadaran menurun Diet direncanakan hari ini 80% (1200
31-7-2017 O : Sakit Berat/Gizi Cukup/ GCS 8 (E3M4V2) Kkal), via NGT berupa :
35
Protein 43,2 gr Kebutuhan cairan 1500 ml/24 jam
27%.
11.00 O: Sakit berat/Gizi cukup/ GCS 3 (E1V1M1) Oksigen 10 L/M via NRM
36
Hepar hepar dan lien tidak teraba
A:
3. Hipertensi On treatment
4. Hipokalemia
P:
pasien
37
Conceptual Framework
Hemiparese Dextra ec
Hipertensi
Non Hemorragic Stroke
Demam
Hemorragic Stroke
Sakit Kepala
Herniasi Batang Otak
Mual
Muntah
Kematian
Aritmia Hipokalemia
38
DISKUSI
Pasien Ny N, 52 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan muntah-muntah dirasakan sejak
1 hari yang lalu, frekuensi >3x/hari isi cairan dan makanan, mual ada, penurunan nafsu makan ada,
sakit kepala ada, dirasakan seperti tertusuk-tusuk, menjalar ke semua kepala, nyeri tidak berkurang
jika berubah posisi dan minum obat bodrex (pacetamol 500 mg) 3x1. Selama di perawatan pasien
mengeluhkan sakit kepala dan lemah separuh badan kanan, keluhan ini dirasakan sejak 2 tahun
terakhir dan selama ini menjalani fisioterapi dan kontrol di poli saraf RSI Faisal namun tidak rutin
karena diadiagnosa sebagai stroke. Selama ini pasien mengkonsumsi obat citicolin 500 mg 1x1
dan neorodex tablet 2x1 namun berhenti sejak 1 tahun terakhir karena pasien merasa sudah
sembuh. Riwayat hipertensi ada sejak 5 tahun terakhir berobat dengan amilodipin 10 mg,namun
Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang
timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal pada otak yang
terganggu.Klasifikasi Stroke :
Stroke diklasifikasikan ke dalam dua sub pokok utama, meliputi stroke ishkemik dan stroke
hemoragik.
a. Stroke iskemik
Merupakan stroke yang disebabkan oleh adanya oklusi pada arteri cerbral sebagai akibat adanya
trombus maupun embolus. Stroke yang disebabkan trombus dinamakan trombotic stroke, yang
dikaitkan dengan perkembangan Atherosclerosis pada dinding pembuluh darah. Sedangkan stroke
yang disebabkan oleh embolus dinamakan embolitic stroke, yang muncul sebagai akibat
terlepasnya sekelompok emboli dan pecahan itu berjalan menuju arteri cerebral melalui arteri
39
b. Stroke Hemoragic
Merupakan stroke yang disebabkan oleh terganggunya integritas pembuluh darah, yang
menyebabkan munculnya perdarahan pada lapisan otak maupun perdarahan pada rongga otak
seperti ventricular, subdural maupun subarchnoid. Perdarahan ini biasanya terjadi sebagai hasil
dari hipertensi yang kronis, rupture arteriovenous maupun ruptured aneurysm (retaknya
abnormalitas balon yang tebentuk karena adanya kelemahan dan distorsi dinding artery).
1) TIA (transient ischemik attack) merupakan serangan stroke sementara yang berlangsung kurang
dari 24 jam
2) RIND (reversible ischemic neurologic deficit) merupakan gejala neurologis yang akan
3) progressing stroke atau stroke in evolution merupakan kelainan atau defisit neurologis yang
4) complete stroke atau stroke komplit merupakan kelainan neurologis yang sudah menetap dan
Pasien juga mengeluhkan batuk ada sejak 2 minggu terakhir, lemas ada dirasakan sejak 2 hari
terakhir, lendir dan darah tidak ada, sesak tidak ada,riwayat OAT sebelumnya tidak ada. Dari
Pneumonia adalah peradangan yang menegenai parenkim paru, distal dari bronkious
terminalis yang mencakup broncioulus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai
macam mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Dari beberapa kepustakaan
pneumonia kommuniti banyak disebabkan oleh gram positif, sedangkan pneumonia di rumah sakit
40
banyak disebabkan bakteri gram negative. Skor CURB 65 merupakan suatu panel pemeriksaan
yang menetukan prognosis pada pasien CAP, pemeriksaan ini terdiri atas : C (Confusion), U
(Urea), R (respiratory rate), B (Blood pressure, systolic BP<90 mmHg atau Diastolic BP 60
mgHg), dan usia (65). Penatalaksanaan CAP pada pasien ini dengan terapi yaitu memberikan terapi
Pasien memiliki riwayat hipertensi ada sejak ada sejak 5 tahun terakhir berobat dengan
220 mmHg/-. Berdasarkan pemeriksaan fisis ditemukan Tensi 150/100, berdasarkan kriteria
Hipertenis primer adalah tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, pada usia 18 tahun
keatas dengan penyebab atau tidak diketahui. Pengukuran dilakukan 2 kali atau lebih dengan posisi
duduk, kemudian diambil reratanya, pada 2 kali atau lebih kunjungan. Berdasarkan pada JNC 7,
1. Tekanan darah normal : Tekanan sistolik < 120 mmHg dengan diastolic < 80 mmHg
3. Hipertensi derajat 1 : Tekanan sistolik 140-159 mmHg dan diastolic 90-99 mmHg.
4. Hipertensi derajat 2 : Tekanan sistolik lebih atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih
Menurut PPDGJ IV gangguan mental organik adalah gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit atau gangguan sistemik atau otak yang dapat di diagnosis sendiri. Gangguan mental
organik adalah gangguan mental yang disebabkan karena keadaan tidak normal baik secara fisik
maupun biologis karena adanya kerusakan fungsi otak. Selama di perawatan pasien tiba-tiba
menagalami perubahan kesadaran, seperti mengamuk dan sulit untuk bermunikasi yang kami duga
41
disebabkan oleh gangguan mental organik, diagnosa ini kami tegakkan berdasarkan adanya
riwayat stroke dan tidak adanya riwayat trauma sebelumnya, kami kemudian mengkonsul ke
Hipokalemia pada pasien ini selain karena intake yang tidak adekuat juga disebabkan karena
Hipokalemia adalah kadar kalium dalam plasma kurang dari 3,5 meq/L. Kelemahan otot, perasaan
lelah, nyeri otot, merupakan gejala yang timbul pada kadar kalium kurang dari 3 meq/L. Aritmia
berupa timbulnya fibrillasi atrium, tahicardia, ventricular merupakan efek hypokalemia pada
jantung. Pemberian kalium dapat diberikan secara oral maupun intravena, untuk intravena
disarankan diberikan melalui vena yang besar dengan kecepatan 10-20 meq/jam.7
Selama di perawatan, telah di lakukan konsultasi bagian neorologi dan gizi klinik namun ke
kondisi pasien tiba-tiba memburuk dengan gejala klinis kesadaran menurun, kelemahan anggota
gerak dan adanya tanda-tanda lateralisasi, adanya riwayat stroke sebelumnya juga memperberat
gejala pasien. Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala (29-07-17) ditemukan hasil
perdarahan cerebri meluas ke ventrikel dan infark cerebri lama kiri dan kanan. Pasein dirawat
selama 9 hari perawatan, pada saat hari ke 5 keadaan pasien memburuk, kami duga diakibatkan
oleh gangguan mental organik sehingga kami mengkonsul ke TS Psikiatri, pada hari ke 8, kesaran
pasien semakin menurun, terapi dari bagian psikiatri kami tunda semntara, namun pada akhir
perawatan konsdisi pasien semakin memburuk, demam seakin tinggi, sesak ada, sehingga kami
hypokalemia dan gangguan mental organik. Dilakukan penatalaksanaan syok sepsis sesuai protap
dan untuk perrdahaan intracerebri diterapi oleh teman sejawat neurologi, terjadinya peningkatan
tekanan intravascular yang meluas sehingga menekan pusat pernapasan di daerah pons sehingga
42
terjadi gagal napas akut dan diperberat dengan konsisi sepsis yang diduga sebagai penyebab
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Smith W.S., Johnston, S.C., Easton J.D., Cerebrovascular Disease. : Kasper, D.L et all,
ed. 16th Edition Harriosns Principles Of Internal Medicine. New York : McGraw-Hiill,
2372-2392.
2. Dahlan Z : Pneumonia. In Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. 6th edition. Interna Publishing :
Jakarta 2014. 1608 280.
3. Amin M.Akagaff, dan Saleh, T. Pnemonia. In Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University
Press : Surabaya 2007.
4. McEvoy GK, editor. AHFS 2006 Drug Information. Bethesda, Maryland: America Society
Of Health-System Pharmacist, Inc. p. 1046-1052.
5. Irwandi Chandra. Hipertensi Primer. In Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. 6th edition. Interna
Publishing : Jakarta 2014. 2284-2293.
6. Maslim Rusdi. Gangguan Mental Organik. In PPDGJ-IV Diagnosis Gangguan Jiwa.
Indonesia Unversity Press. : Jakarta 2003. Hal 40-45.
7. Siregar Parlindungan : Gangguan Keseimbangan Air Dan Elektrolit. In Buku Ajar Ilmu
Penyakit dalam. 6th edition. Interna Publishing : Jakarta 2014. 2241 2255.
44