Anda di halaman 1dari 4

MODEL PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan)

A. Pengertian Pakem
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan
bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar
dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang
pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu
menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga
waktu curah perhatiannya tinggi.
Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut:

Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan
penekanan pada belajar melalui berbuat.
Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
siswa.
Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan
pojok baca Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

B. Konsep Pakem
PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

1. Aktif: Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan
lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang
sudah dilakukan.

2. Kreatif: Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun kreativitas siswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-
tugas pembelajarannya.
3. Efektif: Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif .Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
4. Menyenangkan: Menyenangkan dengan maksud pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan.Menyenangkan berarti tidak membelenggu, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh
pada pembelajaran, dengan demikian waktu untuk mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi tinggi.
C. Alasan penerapan PAKEM
PAKEM diterapkan dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran model konvensional dinilai menjemukan,
kurang menarik bagi para peserta didik sehingga berakibat kurang optimalnya penguasaan
materi bagi peserta didik.
D. Ciri-ciri PAKEM
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
E. Prinsip PAKEM
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan

F. Jenis dan proses pembelajaran PAKEM


1. Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik yang merupakan proses
pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa
tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
2. Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (a) Menilai Kemampuan Individual melalui tugas tertentu; (b)
Menentukan kebutuhan pembelajaran; (c) Membantu dan mendorong siswa; (d) Membantu dan mendorong guru untuk
mengajar yang lebih baik; (e) Menentukan strategi pembelajaran; (f) Akuntabilitas lembaga; dan (g) Meningkatkan
kualitas pendidikan.
3. Bentuk penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan. Sementara itu, bentuk penilaian non tes
dilakukan dengan menggunakan skala sikap, cek lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
4. Dalam pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini seyogiayanya dilakukan oleh seorang guru.
Hal ini disebabkan setiap jenis atau bentuk penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.

G. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Pakem


1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

H. Pelaksanaan PAKEM
Kemampuan Guru Pembelajaran
Guru menggunakan alat bantu dan sumber Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal:
belajar yang beragam. Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
Gambar,Studi kasus,Narasumber, Lingkungan, LCD
Dll
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk Siswa:
mengembangkan keterampilan. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara
Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri
Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk Melalui:
mengungkapkan gagasannya sendiri secara Diskusi
lisan atau tulisan. Lebih banyak pertanyaan terbuka
Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri
I.Tujuan penilaian pembelajaran model PAKEM
Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
Menentukan kebutuhan pembelajaran
Membantu dan mendorong siswa
Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
Menentukan strategi pembelajaran
Akuntabilitas lembaga
Meningkatkan kualitas pendidikan

J.Merancang dan melaksakan penilaian pembelajaran model PAKEM


A. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan
dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalampembelajaran.
B. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian
otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian
dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

MODEL T.A.I (Team Assisted Instruction)


A. Uraian Model Pembelajaran Cooperative learning
Pada dasarnya Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama
dalam bekerja atau membantu diantara bersama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang
terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap
anggota kelompok itu sendiri. (solihatin, 2008 : 4)
B. Pembelajaran cooperative tipe Team Assisted Individualization (TAI)
Model Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif
yang dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin.Tipe ini mengkombinasikan
keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual.Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa secara individual. ciri khas Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah setiap siswa secara
individual belajar materi pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.Hasil belajar individual dibawa ke
kelompok-kelompok yang sudah dibentuk untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan
semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki persamaan dengan STAD dan TGT dalam penggunaan tim-
tim pembelajaran yang terdiri dari dua orang atau lebih berkemampuan heterogen dalam suatu
kelompok.Perbedaan Pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan STAD dan TGT adalah menggunakan sebuah
tatanan pengajaran tunggal untuk kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran
individual.Disamping itu, bila STAD dan TGT diterapkan pada hampir semua kelas 3 4.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
2. Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru
mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
3. Curriculum materials yaitu materi yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang ada.
4. Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan
bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. Para siswa mengerjakan unit unit mereka dalam
kelompok mereka atau dengan kata lain siswa diberikan untuk mengerjakan soal secara individu terlebih
dahulu kemudian setelah itu mendiskusikan hasilnya dengan kelompok masing masing.
5. Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan
kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang
berhasil dalam menyelesaikan tugas.
6. Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi
pemecahan masalah. (Slavin, 1995).

D. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Accelarated


Instruction)

Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut.

1) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah;

2) Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok;

3) Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketarmpilannya;

4) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah.


C. Langkah-langkah pmbelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut.

1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah
dipersiapkan oleh guru.

2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.

3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 5 siswa dengan kemampuan yang
berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras,budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota
kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.

5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi
pembelajaran yang telah dipelajari.

6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari
skor dasar ke skor kuis berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai