Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI BERBICARA

MELALUI TELEPON DALAM MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA PADA SISWA KELAS III SEMESTER GENAP TAHUN
PELAJARAN 2012/2013 DI SD NEGERI 2 SUKADANA KECAMATAN
KUBU KABUPATEN KARANGASEM
Ni Kadek Wedawati Wahyuni1, I Dewa Kade Tastra2, I Kadek Suartama3
123
Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: 1wedatekpen@yahoo.com, 2kadetastraundiksha@yahoo.com,


3
tamat_tp@yahoo.com

Abstrak
Video pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri 2 Sukadana
adalah media yang belum ada dan perlu dikembangkan. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian
adalah untuk mendeskripsikan desain dan kualitas hasil pengembangan video pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Tahapannya
meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap uji coba, produk
divalidasi melalui tinjauan oleh para ahliu dan uji coba produk kepada peserta didik. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini
adalah deskripsi desain dan kualitas hasil pengembangan video pembelajaran pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III semester genap di SD Negeri 2 Sukadana. Desain video pembelajaran
terdiri dari 5 tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Kualitas hasil
pengembangan video pembelajaran diperoleh berdasarkan data dari angket yang kemudian dianalisis
secara deskriptif kuantitatif dan dikonversi ke dalam PAP tingkat ketercapaian skala 5. Tinjauan ahli
isi mata pelajaran mencapai 93,3% katagori sangat baik, tinjauan ahli desain pembelajaran mencapai
85,7% katagori baik, tinjauan ahli media pembelajaran mencapai 86,6% katagori sangat baik, uji coba
perorangan mencapai 97,83% katagori sangat baik, uji coba kelompok kecil mencapai 97,16%
katagori sangat baik, dan uji coba lapangan mencapai 96,6% katagori sangat baik.

Kata kunci: pengembangan, video pembelajaran, bahasa Indonesia

Abstract
Video learning materials for Indonesian Language subject for grade 3 in SD Negeri 2 Sukadana are
not yet existed and need to be developed. The goal of the research is to describe the design and
quality of the development of the learning video. This research is a development study that applied
the model of ADDIE. The steps involved analysis, design, development, implementation, and
evaluation. On the trial phase, the products used were qualitative descriptive analysis and quantitative
descriptive analysis. The results of the study are the description of design and the quality of the result
in developing the video for learning in Indonesian Language subject for grade 3 in SD Negeri 2
Sukadana. The design for video learning materials consists of 5 steps, which are : analysis, design,
development, implementation, and evaluation. The quality of the development of the video learning
material were gained from the questionaires which then analyzed in terms of qualitative descriptive
view and was converted into PAP in an achievement scale of 5. The expert observation in terms of
the contents of the subject reach 93.3% with category is very good, the expert observation in terms of
learning design reach 85.7% with category is good, the expert observation in terms of the learning
media reach 86.6% with category is very good, the individual trial test reach 97.83% with category is
very good, the small group trial test reach 97,16% with category is very good, and the in field trial
test reach 96.6% with category is very good.

Keyword: development, video learning materials, Indonesian Language


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu Usaha untuk meningkatkan mutu
bidang yang terus berkembang seiring pendidikan di Indonesia yang paling
dengan perkembangan ilmu pengetahuan utama adalah melalui proses belajar
dan teknologi (iptek). Oleh karena itu mengajar. Menurut Sadiman (1993:6)
pembaharuan pada bidang pendidikan proses mengajar pada hakikatnya adalah
sangat penting untuk dilakukan. Upaya proses komunikasi. Proses komunikasi
pembaharuan yang dapat dilakukan salah yaitu proses menyampaian pesan dari
satunya adalah penyelenggaraan sumber pesan melalui saluran atau media
pendidikan pada semua jenjang dan jenis tertentu kepada penerima pesan, pesan
pendidikan harus mampu mencapai tujuan pesan tersebut berupa isi ajaran dan
pendidikan yang diharapkan. Sehingga didikan yang ada di kurikulum dituangkan
sumber daya manusia yang dihasilkan oleh guru atau sumber lain kedalam
dapat menghadapi perkembangan yang simbolsimbol komunikasi visual maupun
terjadi karena sumber daya manusia verbal. Pada hakikatnya proses belajar
adalah salah satu aspek yang sangat mengajar merupakan sebuah sistem yang
besar peranannya dalam kemajuan suatu didalamnya memiliki berbagai komponen
bangsa. Semakin berkualitas sumber yang saling bekerja sama dan terpadu
daya manusia yang dimiliki, maka untuk mencapai tujuan pembelajaran.
semakin maju bangsa tersebut. Komponenkomponen tersebut adalah
Pada kehidupan di dunia ini, tujuan pengajaran, guru dan peserta didik,
pendidikan sangat diutamakan dalam bahan pelajaran, metode, strategi belajar
menjamin kelangsungan hidup negara mengajar, media, sumber pelajaran dan
dan bangsa, karena pendidikan evaluasi. Salah satu komponen dalam
merupakan bimbingan atau pertolongan proses pembelajaran yaitu media yang
yang diberikan oleh orang dewasa kepada merupakan segala sesuatu yang dapat
perkembangan anak untuk mencapai digunakan untuk menyalurkan pesan dari
kedewasaan dengan tujuan agar anak pengirim ke penerima sehingga dapat
cukup cakap dalam melaksanakan tugas merangsang pikiran, perasaan, perhatian
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan dan minat serta perhatian siswa
orang lain (dalam, Langeveld). Tujuan sedemikian rupa sehingga proses belajar
pendidikan adalah menciptakan terjadi.
seseorang yang berkwalitas dan Adanya suatu media dalam proses
berkarakter sehingga memiliki pandangan pembelajaran diharapkan mampu
yang luas kedepan untuk mencapai suatu membantu guru dalam meningkatkan hasil
cita- cita yang di harapkan dan mampu belajar siswa. Oleh karena itu, sebaiknya
beradaptasi secara cepat dan tepat di seorang guru dapat memanfaatkan media
dalam berbagai lingkungan. Karena dalam proses pembelajaran sehingga
pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita tujuan pembelajaran dapat tercapai.
untuk lebih baik dalam segala aspek Secara umum, media pembelajaran dapat
kehidupan Ilmu pengetahuan dan dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
teknologi merupakan hal yang sangat hambatan, antara lain: hambatan
berpengaruh dalam berbagai aspek komunikasi, keterbatasan ruang kelas,
kehidupan. Perkembangannya saat ini sikap siswa yang pasif, pengamatan siswa
yang begitu pesat membuat negara- yang kurang seragam, sifat objek belajar
negara berkembang dan maju bersaing yang kurang khusus sehingga tidak
untuk menjadikan negaranya sebagai memungkinkan dipelajari tanpa media.
negara yang hebat, termasuk Negara Materi pembelajaran yang setiap
Indonesia. Sumber daya manusia yang tahun mengalami perkembangan
berkualitas tergantung dari salah satu menuntut para guru untuk memanfaatkan
faktor yaitu pendidikan. Pendidikan yang media. Karena peserta didik biasanya
bermutu dapat meningkatkan sumber cepat merasa bosan dengan
daya manusia yang berkualitas. pembelajaran yang menggunakan metode
ceramah saja. Metode pembelajaran diketahui, bahwa salah satu kompetensi
seperti ini kurang memenuhi prinsip- dasar yang kurang diminati dan dipahami
prinsip pembelajaran yang efektif dan siswa adalah berbicara melalui telepon.
kurang memberdayakan potensi siswa. Dalam pembelajaran berbicara melaui
Kegiatan belajar mengajar seharusnya telepon banyak dijumpai siswa mengalami
mampu mengoptimalkan semua potensi kesulitan dalam melakukan percakapan
siswa untuk menguasai kompetensi yang melalui telepon dengan menggunakan
diharapkan. Mardika (2009:2) kalimat ringkas. Penyebab kesulitan
menyatakan, dalam melakukan percakapan salah
Proses belajar mengajar satunya disebabkan oleh guru, dalam
sebaiknya dilandasi dengan prinsip- mengajarkan yaitu dengan menggunakan
prinsip: (1) berpusat pada siswa, (2) metode ceramah dalam kelas sehingga
mengembangkan kreativitas siswa, (3) siswa akan merasakan jenuh dan bosan.
menciptakan kondisi menyenangkan dan Sehingga pembelajaran yang diharapkan
menantang, (4) mengembangkan tidak tercapai. Oleh sebab itu, guru
beragam kemampuan yang bermuatan dituntut untuk pandai-pandai dalam
nilai, (5) menyediakan pengalaman mencari metode atau teknik yang bisa
belajar yang beragam, dan (6) belajar membuat siswa mudah dalam memahami
melalui berbuat. materi berbicara melalui telepon. Selama
Pelajaran Bahasa Indonesia pada ini beliau hanya menggunakan LKS
umumnya tidak dianggap oleh siswa (Lembar Kerja Siswa) dan buku panduan.
sebagai pelajaran yang sukar. Para siswa Belum ada variasi dalam mengajar, selain
tidak pernah mengkategorikan sebagai itu siswa masih dinilai kurang memahami
mata pelajaran yang sukar seperti halnya materi pembelajaran yang telah diberikan
pada Mata Pelajaran Matematika, bahasa oleh guru. Hal ini disebabkan oleh
Inggris, Fisika, dan lain-lain. Tetapi pada beberapa faktor yaitu: (1) rendahnya
hakekatnya nilai hasil belajar siswa pada minat siswa untuk mengikuti pelajaran;
mata pelajaran bahasa Indonesia tidak dan (2) terbatasnya media yang mampu
lebih baik dari mata pelajaran yang memvalidasi pembelajaran.
dianggap sukar bagi siswa. Permasalahan Menurut Iskandar (2011) ada
ini muncul bukan hanya karena beberapa model penelitian
kemampuan dan motivasi belajar siswa pengembangan diantaranya adalah DICK
yang kurang, tetapi juga faktor lingkungan & CARRY, ADDIE, ASSURE. Pada
belajar yang kurang mendukung. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian
hal ini kreativitas guru bahasa Indonesia pengembangan dengan model ADDIE,
dalam mengelola pembelajaran menurut Tegeh dan Kirna (2010) salah
mempunyai pengaruh yang sangat besar satu model desain pembelajaran yang
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. memperlihatkan tahapan-tahapan desain
Berdasarkan permasalahan- yang sederhana dan mudah dipelajari
permasalahan di atas, guru sebagai adalah model ADDIE (Analysis-Desaign-
pengelola pembelajaran harus mengemas Develop-Implement-Evaluate). Model
pembelajaran yang efektif dan bermakna ADDIE bertujuan untuk membangun
bagi siswa. Pembelajaran akan memiliki perangkat dan infrastruktur program
makna, jika pembelajaran yang dikemas pelatihan yang efektif, dinamis dan
guru dapat dinikmati oleh siswa dan dapat mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
memotivasi siswa. Sudikan (2004:4) Model ini sangat sesuai dengan penelitian
menegaskan mengajar adalah menata dimana dalam tahapan-tahapannya
lingkungan agar pembelajaran termotivasi memaparkan bagaimana alur dan
dalam menggali makna serta menghargai sistematik kinerja penelitian
ketidak seragaman. pengembangan serta antar tahapan saling
Berdasarkan hasil wawancara berkaitan.
dengan guru bidang studi Bahasa Sehubungan dengan pemaparan
Indonesia yaitu Ibu Ni Nyoman Sukreni, di atas, penulis tertarik untuk
S.Pd., pada tanggal 24 November 2012 mengembangkan media pembelajaran
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk melakukan proses pembelajaran.
khususnya pada materi berbicara melalui Dengan adanya media pembelajaran ini
telepon bagi siswa kelas III di SD Negeri 2 frekuensi waktu dalam pembelajaran
Sukadana. Penelitian pengembangan ini menjadi lebih efisien. Selain itu, juga
dilakukan dalam upaya mengatasi diharapkan untuk dapat meningkatkan
frekuensi dalam pembelajaran dan kualitas pembelajaran secara optimal.
memberi kemudahan guru beserta siswa

METODE
Metode yang digunakan dalam laptop atau komputer untuk mengolah dan
penelitian pengembangan ini disesuaikan mengedit video hasil perekaman, memory
dengan tahap-tahap model ADDIE yang card sebagai media transfer video dari
terdiri sebagai berikut. kamera ke komputer. Ketiga yaitu
Tahap pertama yaitu tahap analisis melakukan pengambilan gambar
(Analyze). Langkah atau tahap pertama menggunakan video camera. Pada
yang harus dilakukan sebelum langkah ini, pengambilan gambar dapat
mengembangkan video pembelajaran mengunakan teknik-teknik sederhana
adalah menetapkan mata pelajaran dan dalam shooting. Langkah keempat,
mengidentifikasi standar kompetensi, menghidupkan kamera pada mode play,
kompetensi dasar serta indikator kemudian hubungkan memory card ke
pencapaian. Salah satu cara untuk komputer menggunakan kabel USB.
menentukan adalah dengan melakukan Pastikan komputer telah mendeteksi
wawancara. Wawancara dapat dilakukan kamera yang disambungkan. Langkah
terhadap pihak sekolah yang akan kelima atau terakhir yaitu untuk
dijadikan tempat penelitian. Subyek yang pengeditan (pengolahan) gambar yang
dapat diwawancarai yaitu kepala sekolah, sudah terkumpul menggunakan aplikasi
guru, dan juga siswa. Hasil wawancara video editing seperti Corel Video Studio 4,
tersebut selanjutnya digunakan sebagai Macromedia Flash, Audacity.
pedoman untuk mencarikan solusi Tahap keempat yaitu tahap
tehadap permasalahan yang yang dialami implementasi (implementation). Pada
di sekolah tersebut. tahap ini dilakukan implementasi produk
Tahap kedua yaitu tahap yang telah dikembangkan, hasil
perancangan/design. Tahap kedua yaitu pengembangan media ini diterapkan
mendesain produk yang telah ditentukan. dalam pembelajaran guna mengetahui
Desain produk ini dilakukan melalui dua kelayakan media berbasis multimedia
tahap. Pertama, memilih dan menetapkan interaktif.
software yang akan digunakan. Software Tahap kelima yaitu tahap evaluasi
yang akan digunakan untuk membuat (evaluation). Tahap ini merupakan tahap
video pembelajaran ini antara lain Corel yang dilakukan untuk mengevaluasi
Video Studdie 4, Photoshop, Audacity, proses pengembangan produk sesuai
Macromedia Flash. Kedua, merancang dengan model yang digunakan. Pada
dan mengembangkan naskah dalam tahap ini digunakan evaluasi formatif yang
bentuk flow chart dan storyboard serta bertujuan untuk mengetahui tingkat
RPP penggunaan media. validitas media yang dikembangkan. Ada
Tahap ketiga yaitu tahap beberapa tahapan yang harus dilalui
pengembangan (development). Pada dalam pengembangan media ini meliputi
tahap ini dilakukan pembuatan video tinjauan ahli baik itu ahli media yang
pembelajaran. Pertama, membuat seorang bersertifikasi S2 Teknologi
skenario untuk menggambarkan alur Pendidikan, ahli desain yang seorang
cerita dan gambar yang nantinya tampil bersertifikasi S2 Teknologi Pendidikan,
dalam video pembelajaran. Langkah dan ahli isi merupakan guru mata
kedua, menyiapkan perangkat keras pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD
berupa video camera (Camcorder) Negeri 2 Sukadana yang kemudian
lengkap dengan media penyimpanannya, dilanjutkan dengan uji perorangan dengan
6 siswa kelas III di SD Negeri 2 Dalam penelitian pengembangan
Sukadana, uji kelompok kecil dengan 12 ini digunakan dua teknik analisis data,
siswa kelas III di SD Negeri 2 Sukadana yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif
uji coba lapangan dengan 29 siswa kelas dan analisis statistik deskriptif.
III di SD Negeri 2 Sukadana. Analisis deskriptif kualitatif yaitu
Produk pengembangan berupa suatu cara analisis/pengolahan data
video pembelajaran yang dikemas dalam dengan jalan menyusun secara sistematis
CD ini harus diuji tingkat validitasnya dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-
untuk mengetahui kualitas hasil kategori mengenai suatu objek (benda,
pengembangan video pembelajaran. gejala, variabel tertentu), sehingga
Tingkat validitas video pembelajaran akhirnya diperoleh simpulan umum
diketahui melalui hasil review dari para (Agung, 2012:67). Analisis deskriptif
ahli baik itu ahli isi bidang studi, ahli kualitatif ini digunakan untuk mengolah
desain pembelajaran, dan ahli media data hasil review ahli isi mata pelajaran,
pembelajaran, serta hasil uji coba ahli desain pembelajaran, ahli media
perorangan,uji coba kelompok kecil, dan pembelajaran, uji coba perorangan, uji
uji coba lapangan. Data yang diperoleh coba kelompok kecil, uji coba lapangan.
selanjutnya dianalisis dan digunakan Teknik analisis data ini dilakukan dengan
untuk memperbaiki atau merevisi media mengelompokkan informasi-informasi dari
yang sudah dikembangkan. Pada hasil data kualitatif yang berupa masukan,
akhirnya diharapkan produk yang tanggapan, kritik, dan saran perbaikan
dikembangkan menjadi lebih baik. yang terdapat pada angket/kuesioner.
Metode pengumpulan data yang Hasil analisis ini kemudian digunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah untuk merevisi produk yang
metode wawancara dan angket/kuesioner. dikembangkan.
Metode wawancara adalah suatu metode Selain melakukan analisis
pengumpulan data dengan cara deskriptif secara kualitatif analisis juga
melakukan tanya jawab yang sistematis, perlu dilaksanakan secara kuantitatif.
dan hasil tanya jawab ini dicatat/direkam Agung (2012:67) menyatakan bahwa
secara cermat (Agung, 2012:62). Melalui analisis deskriptif kuantitatif ialah suatu
wawancara dapat diketahui kebutuhan cara pengolahan data yang dilakukan
sekolah terhadap media pembelajaran dengan jalan menyusun secara sistematis
yang dikembangkan. Metode dalam bentuk angka-angka dan atau
angket/kuesioner merupakan cara untuk persentase, mengenai suatu objek yang di
memperoleh atau mengumpulkan data teliti, sehingga diperoleh kesimpulan
dengan mengirimkan suatu daftar umum. Teknik analisis ini digunakan
pertanyaan/pernyataan-pernyataan untuk mengolah data yang diperoleh
kepada responden/subyek penelitian melalui angket dalam bentuk deskriptif
(Agung, 2012:64). Pada penelitian ini, persentase.
kuesioner yang digunakan untuk Untuk dapat memberikan makna
mengumpulkan data hasil review dari ahli dan pengambilan keputusan digunakan
isi bidang studi, ahli desain pembelajaran, ketetapan terhadap hasil review dan uji
ahli media pembelajaran, uji coba coba produk sebagai berikut.
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
uji coba lapangan.
Tabel 1. Konversi PAP Tingkat Pencapaian dengan skala 5

Tingkat
Kualifikasi
Pencapaian (%)
90 100 Sangat baik
80 89 Baik
65 79 Cukup
55 - 64 Kurang
0 - 54 Sangat kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian pengembangan ini akan dikembangkan. Rancangan
menghasilkan produk Video produk tersebut masih bersifat
Pembelajaran berupa CD (Comapct konseptual. Rancangan produk
Disk) pada Bahasa Indonesia Kelas dalam tahap desain berupa flow
III SD Negeri 2 Sukadana chart dan story board. Flow chart
Kabupaten Karangasem yang berupa gambaran singkat alur media
dikembangkan dengan yang akan dibuat, sedangkan
menggunakan model storyboard merupakan gambaran
pengembangan ADDIE (Analysis, singkat tampilan media yang akan
Design, Development, dibuat. Kedua rancangan produk
Implementation and Evaluations). tersebut akan mendasari proses
Adapun fase-fase pada model pengembangan produk pada tahap
ADDIE yaitu fase analisis, fase berikutnya. Flow chart dan
desain, fase pengembangan, fase storyboard dikonsultasikan kepada
implementasi, dan fase evaluasi. dosen pembimbing, sehingga
Pada fase analisis dilakukan analisis mendapatkan izin untuk mulai
terhadap harapan dan kenyataan membuat media. Proses
yang sesungguhnya terhadap suatu penilaian/validasi dilakukan pada
proses pembelajaran. Hal ini fase ini melalui uji coba lapangan,
dilakukan untuk mengetahui dengan jumlah subyek berjumlah 29
kemungkinan adanya permasalahan orang siswa/i, uji coba kelompok
yang muncul dalam proses kecil, dengan subjek berjumlah 12
pembelajaran di SD Negeri 2 orang siswa/i kelas III SD Negeri 2
Sukadana khususnya pada mata Sukadana dan uji coba perorangan,
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III dengan jumlah subjek berjumlah 6
semester genap. Selain itu, beliau orang siswa/I kelas III SD Negeri 2
juga menyatakan bahwa SD Negeri Sukadana yang terakhir yaitu fase
2 Sukadana telah memiilki peralatan evaluasi. Fase evaluasi dilakukan
yang dibutuhkan untuk untuk mengukur kualitas produk
mengoperasikan media yang dikembangkan. Evaluasi
pembelajaran berupa laptop, LCD dilakukan pada hasil
dan proyektor. penilaian/validasi dari beberapa uji
Pada tahap Desain dilakukan coba produk yang telah dilakukan
perancangan terhadap produk yang yaitu uji ahli isi/materi bidang studi,
uji ahli materi pembelajaran, uji ahli peserta didik dalam aktivitas belajar,
desain pembelajaran, uji kelompok ketepatan penyajian pengulangan
kecil dan uji perorangan. Hasil atau kesimpulan, dan ketepatan
evaluasi kemudian digunakan untuk penyampaian latihan/evaluasi. Atas
memberi umpan balik bagi peneliti dasar penilaian dari ahli isi, maka
untuk dapat melakukan revisi dapat dikatakan bahwa media
terhadap produk yang pembelajaran yang dikembangkan
dikembangkan. Berikut akan layak dipergunakan untuk siswa
dipaparkan hasil pengembangan dalam membantu pemahaman
Video Pembelajaran pada fase materi.
analisis, fase desain, fase Dikaji dari aspek Desain
pengembangan dan fase Pembelajaran, bahwa sebagian
implementasi. besar penilaian tersebar pada skor 4
Kualitas Video Pembelajaran (baik) dan skor 5 (sangat baik).
yang dikembangkan dikategorikan Kualitas Video Pembelajaran setelah
baik . Berikut akan dipaparkan hasil dikonversikan dengan tabel
validasi berdasarkan ahli isi/materi konversi, persentase tingkat
bidang studi Bahasa Indonesia, ahli pencapaian 85,7% berada pada
desain pembelajaran, ahli video kualifikasi baik karena, dilihat dari:
pembelajaran, uji coba lapangn, uji ketepatan penggunaan
cioba kelompok kecil dan uji coba desain/rancangan penyajian materi,
lapangan. kesesuaian durasi waktu dengan
Dikaji dari aspek Isi/materi karakteristik sasaran, kesesuaian
Pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa materi dengan tujuan pembelajaran,
sebagian besar penilaian tersebar kedalaman materi, kemudahan
pada skor 4 (baik) dan skor 5 untuk dipahami, istematis, runut, alur
(sangat baik). Persentase tingkat logika jelas, kejelasan uaraian
pencapaian 93,3% berada pada materi, pembahasan, dan contoh,
kualifikasi sangat baik karena, konsistensi evaluasi dengan tujuan
dilihat dari: kebenaran materi yang pembelajaran, ketepatan dan
disampaikan, keakuratan materi, ketetapan alat evaluasi, pemberian
kesesuaian Standar Kompetensi motivasi belajar, kemenarikan,
dengan Kompetensi Dasar, kontekstualitas dan aktualitas,
kedalaman dan keluasan materi, penggunaan bahasa yang
kesesuaian judul, kesesuaian komunikatif, dan dapat digunakan
contoh, kebaruan (kemutakhiran), dengan mudah. Video ini menurut
waktu penyajian materi, ketepatan ahli desain pembelajaran memiliki
apersepsi, ketepatan penyampaian kekurangan atau kelemahan,
tujuan pembelajaran, Urutan sehingga harus perlu untuk direvisi.
penyajian materi, kejelasan Revisi atau perbaikan bertujuan
penyajian materi, kesesuaian visual untuk meningkatkan kualitas dan
(tayangan) dan audio (suara) kevalidan media dari aspek tampilan
dengan materi, ketercernaan materi pembelajarannya.
dan pemaparan yang logis, Dikaji dari aspek Media
kemudahan pemahaman bahasa, Pembelajaran, bahwa sebagian
daya terik keterlibatan dan peran besar penilaian tersebar pada skor 4
(baik) dan skor 5 (sangat baik). memotivasi untuk belajar, kejelasan
Persentase tingkat pencapaian penyajian materi pelajaran,
86,6% berada pada kualifikasi baik kemudahan memahami materi/isi
karena, dilihat dari: ketepatan yang disajikan, kejelasan contoh
pemilihan standar kompetensi yang diberikan, kemenarikan media
dengan jenis media, ketepatan video, kualitas gambar, kualitas
pemilihan indicator dengan jenis video, kualitas animasi, ketepatan
media, ketepatan visualisasi dengan penggunaan warna, kualitas teks
materi, kemenarikan, ketepatan yang digunakan, teks dapat dibaca
penyajian, keidealan durasi dengan dengan jelas, penampilan dan
sasaran, ketepatan kemenarikan presenter/tokoh,
ilustrasi/animasi/adegan dengan kualitas suara presenter/tokoh,
materi, ketepatan pemilihan dan kejelasan bahasa yang digunakan,
penempatan music dan sound effect, kesesuaian musik latar yang
kualitas musik yang digunakan, digunakan, kualitas musik latar yang
ketepatan penggunaan presenter, digunakan, soal-soal sesuai dengan
kualitas suara presenter, kualitas tujuan, kecukupan soal-soal/latihan,
gambar, komposisi gambar, kualitas kejelasan umpan balik/kunci
video, ketepatan jenis dan ukuran jawaban, dan mendukung
huruf. Video ini menurut ahli media pembelajaran mandiri.
pembelajaran memiliki kekurangan Berdasarkan uraian di atas
atau kelemahan, sehingga harus dapat disimpulkan bahwa Video
perlu untuk direvisi. Revisi atau Pembelajaran setelah dikaji oleh ahli
isi/materi bidang studi, ahli desain
perbaikan bertujuan untuk
pembelajaran, dan ahli media
meningkatkan kualitas dan kevalidan pembelajaran, memiliki kualitas yang
media dari aspek tampilan baik dan layak untuk dimanfaatkan
pembelajarannya. sebagai media pembelajaran dalam
Dikaji dari aspek uji coba proses pembelajaran Bahasa
siswa, uji coba perorangan kualitas Indonesia kelas III semester genap.
Video Pembelajaran berada pada Sedangkan dilihat dari hasil uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil
kualifiksi sangat baik dengan tingkat
dan uji coba lapangan termasuk
persentase sebesar 97,83%, uji dalam kriteria sangat baik. Penilaian
coba kelompok kecil termasuk dalam dalam bentuk kualitatif berupa saran
kriteria sangat baik dengan dan komentar oleh para ahli media
persentase tingkat pencapaian dan siswa juga dijadikan dasar
sebesar 97,16%, dan uji coba dalam penyempurnaan Video
lapangan termasuk dalam kriteria Pembelajaran ini sehingga media
yang dikembangkan akan mendekati
sangat baik dengan presentase
sempurna dan layak dipergunakan
tingakt pencapaian sebesar 96,6% untuk siswa dalam membantu
karena, dilihat dari: dapat proses pembelajaran.

PENUTUP
Desain Video Pembelajaran, video. Untuk menampilkan video
pada tahap desain yang dilakukan pembelajaran dibutuhkan perangkat
adalah pembuatan flow chart dan keras (hardware) yang digunakan
story board yang menjadi langkah antara lain : (1) satu buah laptop
dasar dalam proses pembuatan atau Personal Computer (PC)
lengkap dengan Compact Disk sangat baik, dan uji coba lapangan
Room (CD Room) pemutar Compact memperoleh pencapaian tingkat
Disk (CD), (2) satu buah LCD (Liquid persentase sebesar 96,6% berada
Crystal Display) yang berfungsi pada kualifikasi sangat baik. Kelima
untuk menampilkan media dengan penilaian tersebut disertai dengan
ukuran yang lebih besar, (3) satu komentar dan saran oleh para ahli
buah layar proyektor sebagai alat yang dapat dipakai sebagai tuntunan
bantu untuk menampilkan tampilan dalam merevisi Video
yang di pantulkan dari LCD, (4) satu Pembelajaran.
atau dua buah speakers yang Berdasarkan perolehan
berfungsi untuk menampilkan audio persentase nilai hasil uji coba Video
atau suara. Sedangkan perangkat Pembelajaran yang dikembangkan,
lunak (software) yang digunakan dapat disimpulkan bahwa Video
adalah Corel Video Studio 4, Pembelajaran pada mata pelajaran
Audacity, Macromedia Flash, dan Bahasa Indonesia kelas III semester
Adobe Photo Shop. Penelitian genap di SD Negeri 2 Sukadana
pengembangan ini telah Kabupaten Karangasem tahun
menghasilkan produk pelajaran 2012/2013 dengan
pengembangan berupa Video menggunakan model
Pembelajaran berbentuk keping CD pengembangan ADDIE berada
untuk mata pelajaran Bahasa pada kualifikasi baik untuk
Indonesia kelas III di SD Negeri 2 digunakan pada siswa kelas III SD
Sukadana. Negeri 2 Sukadana Kabupaten
Kualitas Video Pembelajaran Karangasem, khususnya pada mata
setelah divalidasi oleh ahli isi/materi pelajaran Bahasa Indonesia pada
pelajaraan Bahasa Indonesia dan materi pembelajaran Berbicara
dikonversikan dengan tabel Melalui Telepon. Video
konversi, persentase tingkat Pembelajaran tersebut tidak perlu
pencapaian 93,3% berada pada direvisi kembali dan layak digunakan
kualifikasi sangat baik. Sedangkan sebagai media pembelajaran saat
dari aspek desain pembelajaran proses belajar mengajar di dalam
kualitas Video Pembelajaran setelah kelas.
divalidasi oleh ahli desain dan Saran yang disampaikan
dikonversikan dengan tabel berkenaan dengan pengembangan
konversi, persentase tingkat Video Pembelajaran ini dibagi
pencapaian 85,7% berada pada menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
kualifikasi baik. Dari aspek media Kepada siswa agar Video
pembelajaran kualitas Video Pembelajaran mata pelajaran
Pembelajaran setelah divalidasi oleh Bahasa Indonesia dapat dijadikan
ahli media dan dikonversikan sebagai sumber belajar yang efektif,
dengan tabel konversi, persentase efesien, menyenangkan, serta dapat
tingkat pencapaian 86,6% berada memberikan pembelajaran yang
pada kualifikasi baik. Sedangkan, lebih bervariasi dari sebelumnya,
pada tahap uji coba terhadap siswa sehingga mampu membangun
Video Pembelajaran berada pada motivasi siswa untuk belajar Bahasa
kualifikasi sangat baik dengan Indonesia. Kepada guru agar
rincian, uji coba perorangan menggunakan sumber belajar lain
memperoleh pencapaian tingkat dan menerapkan multi metode selain
persentase sebesar 97,83% berada memanfaatkan media pembelajaran
pada kualifikasi sangat baik, uji coba ini dalam proses pembelajaran,
kelompok kecil dengan tingkat sehingga aspek kognitif, afektif, dan
pencapaian persentase sebesar psikomotorik siswa dapat
97,16% berada pada kualifikasi berkembang secara seimbang dan
untuk mengajarkan siswa agar dapat rekan-rekan mahasiswa Teknologi
belajar mandiri secara klasikal Pendidikan yang telah ikut
maupun individual. Kepada sekolah membantu dalam penenlitian ini.
agar Video Pembelajaran yang
sudah dikembangan dapat DAFTAR RUJUKAN
digunakan sebagai sumber belajar
dalam proses pembelajaran oleg Agung, A. A. Gede. 2012.
guru dan siswa serta masyarakat Metodologi Penelitian
sekolah pada umumnya. Kepada Pendidikan. Singaraja:
peneliti lain agar penelitian ini Fakultas Ilmu Pendidikan
kedepannya diharapkan pada Undiksha.
pengembangan Video Pembelajaran
dilakukan uji keefektifan media, Arsyad, Azhar. 2005. Media
Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini peneliti Mahadewi, Luh Putu Putrini., dkk.
mengucapkan terima kasih yang 2006. Media Video
setulus-tulusnya kepada: Prof. Dr. I Pembelajaran. Jurusan
Nyoman Sudiana, M.Pd. selaku Teknologi Pendidikan
Rektor Universitas Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Ganesha (UNDIKSHA) yang telah Universitas Pendidikan
memberikan kesempatan kepada Ganesha.
penulis untuk mengikuti pendidikan
pada Jurusan Teknologi Pendidikan Tegeh, I Made. 2010. Penelitian
Fakultas Ilmu Pendidikan. Drs. Ketut Pengembangan (Research
Pudjawan, M.Pd., selaku Dekan and Development). Makalah
Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah disajikan dalam Seminar
banyak memberikan arahan, Jurusan Teknologi
petunjuk, dan saran dalam Pendidikan, Fakultas Ilmu
pelaksanaan penelitian. Drs. I Dewa Pendidikan, Universitas
Kade Tastra, M.Pd., selaku Ketua Pendidikan Ganesha.
Jurusan Teknologi Pendidikan dan Gedung Fakultas Ilmu
pembimbing I yang telah motivasi Pendidikan Universitas
petunjuk dalam pelaksanaan Pendidikan Ganesha.
penelitian, I Kadek Suartama, S.Pd., Singaraja 7 September 2010.
M.Pd., selaku pembimbing II yang
telah banyak memberikan arahan, Tegeh, I M. & Kirna, I M. 2010.
petunjuk, dan saran dalam Metode Penelitian
pelaksanaan penelitian, para Dosen Pengembangan Pendidikan.
di Jurusan Teknologi Pendidikan Singaraja: Universitas
Universitas Pendidikan Ganesha Pendidikan Ganesha.
yang telah banyak motivasi dan

Anda mungkin juga menyukai

  • Akhsjdn
    Akhsjdn
    Dokumen6 halaman
    Akhsjdn
    Muhammad Angga
    Belum ada peringkat
  • Bahasa
    Bahasa
    Dokumen1 halaman
    Bahasa
    Akhmad Maulidi
    Belum ada peringkat
  • Pengumuman Pelaksanaan Wisuda Ke 99 Dan 100
    Pengumuman Pelaksanaan Wisuda Ke 99 Dan 100
    Dokumen1 halaman
    Pengumuman Pelaksanaan Wisuda Ke 99 Dan 100
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Akhsjdn
    Akhsjdn
    Dokumen6 halaman
    Akhsjdn
    Muhammad Angga
    Belum ada peringkat
  • Mke Aji
    Mke Aji
    Dokumen6 halaman
    Mke Aji
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Etika Kimia
    Makalah Etika Kimia
    Dokumen18 halaman
    Makalah Etika Kimia
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Mengarang Lagi
    Mengarang Lagi
    Dokumen1 halaman
    Mengarang Lagi
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS KEKASARAN DAN KEBULATAN DRILL MAGNESIUM
    ANALISIS KEKASARAN DAN KEBULATAN DRILL MAGNESIUM
    Dokumen74 halaman
    ANALISIS KEKASARAN DAN KEBULATAN DRILL MAGNESIUM
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • TI074441
    TI074441
    Dokumen4 halaman
    TI074441
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Formasi Lowker JMF Uptpk Pasuruan TGL 25 Oktober 2017.
    Formasi Lowker JMF Uptpk Pasuruan TGL 25 Oktober 2017.
    Dokumen38 halaman
    Formasi Lowker JMF Uptpk Pasuruan TGL 25 Oktober 2017.
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Udin Syamsudin
    Udin Syamsudin
    Dokumen2 halaman
    Udin Syamsudin
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Benyamintangaran, 2
    Benyamintangaran, 2
    Dokumen22 halaman
    Benyamintangaran, 2
    micky kololu
    Belum ada peringkat
  • Arti Metakognisi
    Arti Metakognisi
    Dokumen11 halaman
    Arti Metakognisi
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Judul Buku
    Judul Buku
    Dokumen2 halaman
    Judul Buku
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Disjatim
    Disjatim
    Dokumen2 halaman
    Disjatim
    Rizky Muharram
    Belum ada peringkat
  • Pengurus Ormawa MIPA UM
    Pengurus Ormawa MIPA UM
    Dokumen3 halaman
    Pengurus Ormawa MIPA UM
    rifki_luthfidyanto1407
    Belum ada peringkat
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Dokumen1 halaman
    Ring Kasan
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Keppppppppppppp
    Keppppppppppppp
    Dokumen7 halaman
    Keppppppppppppp
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • 2011-2-00002-SK Pustaka001
    2011-2-00002-SK Pustaka001
    Dokumen2 halaman
    2011-2-00002-SK Pustaka001
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Nano Bottom
    Nano Bottom
    Dokumen2 halaman
    Nano Bottom
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • SG 31 Juli - 2 Agustus 2017
    SG 31 Juli - 2 Agustus 2017
    Dokumen1 halaman
    SG 31 Juli - 2 Agustus 2017
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Sistem Kontrol
    Bab 1 Sistem Kontrol
    Dokumen11 halaman
    Bab 1 Sistem Kontrol
    krishy19
    Belum ada peringkat
  • Ns
    Ns
    Dokumen1 halaman
    Ns
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Ns
    Ns
    Dokumen1 halaman
    Ns
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Sensor
    Sensor
    Dokumen5 halaman
    Sensor
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Sensor
    Sensor
    Dokumen5 halaman
    Sensor
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Sensor
    Sensor
    Dokumen5 halaman
    Sensor
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen4 halaman
    Artikel
    Kevin Valiant Cahya
    100% (1)
  • Sensor Kecepatan 2
    Sensor Kecepatan 2
    Dokumen14 halaman
    Sensor Kecepatan 2
    Kevin Valiant Cahya
    Belum ada peringkat