Abstrak
Video pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri 2 Sukadana
adalah media yang belum ada dan perlu dikembangkan. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian
adalah untuk mendeskripsikan desain dan kualitas hasil pengembangan video pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Tahapannya
meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap uji coba, produk
divalidasi melalui tinjauan oleh para ahliu dan uji coba produk kepada peserta didik. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini
adalah deskripsi desain dan kualitas hasil pengembangan video pembelajaran pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III semester genap di SD Negeri 2 Sukadana. Desain video pembelajaran
terdiri dari 5 tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Kualitas hasil
pengembangan video pembelajaran diperoleh berdasarkan data dari angket yang kemudian dianalisis
secara deskriptif kuantitatif dan dikonversi ke dalam PAP tingkat ketercapaian skala 5. Tinjauan ahli
isi mata pelajaran mencapai 93,3% katagori sangat baik, tinjauan ahli desain pembelajaran mencapai
85,7% katagori baik, tinjauan ahli media pembelajaran mencapai 86,6% katagori sangat baik, uji coba
perorangan mencapai 97,83% katagori sangat baik, uji coba kelompok kecil mencapai 97,16%
katagori sangat baik, dan uji coba lapangan mencapai 96,6% katagori sangat baik.
Abstract
Video learning materials for Indonesian Language subject for grade 3 in SD Negeri 2 Sukadana are
not yet existed and need to be developed. The goal of the research is to describe the design and
quality of the development of the learning video. This research is a development study that applied
the model of ADDIE. The steps involved analysis, design, development, implementation, and
evaluation. On the trial phase, the products used were qualitative descriptive analysis and quantitative
descriptive analysis. The results of the study are the description of design and the quality of the result
in developing the video for learning in Indonesian Language subject for grade 3 in SD Negeri 2
Sukadana. The design for video learning materials consists of 5 steps, which are : analysis, design,
development, implementation, and evaluation. The quality of the development of the video learning
material were gained from the questionaires which then analyzed in terms of qualitative descriptive
view and was converted into PAP in an achievement scale of 5. The expert observation in terms of
the contents of the subject reach 93.3% with category is very good, the expert observation in terms of
learning design reach 85.7% with category is good, the expert observation in terms of the learning
media reach 86.6% with category is very good, the individual trial test reach 97.83% with category is
very good, the small group trial test reach 97,16% with category is very good, and the in field trial
test reach 96.6% with category is very good.
METODE
Metode yang digunakan dalam laptop atau komputer untuk mengolah dan
penelitian pengembangan ini disesuaikan mengedit video hasil perekaman, memory
dengan tahap-tahap model ADDIE yang card sebagai media transfer video dari
terdiri sebagai berikut. kamera ke komputer. Ketiga yaitu
Tahap pertama yaitu tahap analisis melakukan pengambilan gambar
(Analyze). Langkah atau tahap pertama menggunakan video camera. Pada
yang harus dilakukan sebelum langkah ini, pengambilan gambar dapat
mengembangkan video pembelajaran mengunakan teknik-teknik sederhana
adalah menetapkan mata pelajaran dan dalam shooting. Langkah keempat,
mengidentifikasi standar kompetensi, menghidupkan kamera pada mode play,
kompetensi dasar serta indikator kemudian hubungkan memory card ke
pencapaian. Salah satu cara untuk komputer menggunakan kabel USB.
menentukan adalah dengan melakukan Pastikan komputer telah mendeteksi
wawancara. Wawancara dapat dilakukan kamera yang disambungkan. Langkah
terhadap pihak sekolah yang akan kelima atau terakhir yaitu untuk
dijadikan tempat penelitian. Subyek yang pengeditan (pengolahan) gambar yang
dapat diwawancarai yaitu kepala sekolah, sudah terkumpul menggunakan aplikasi
guru, dan juga siswa. Hasil wawancara video editing seperti Corel Video Studio 4,
tersebut selanjutnya digunakan sebagai Macromedia Flash, Audacity.
pedoman untuk mencarikan solusi Tahap keempat yaitu tahap
tehadap permasalahan yang yang dialami implementasi (implementation). Pada
di sekolah tersebut. tahap ini dilakukan implementasi produk
Tahap kedua yaitu tahap yang telah dikembangkan, hasil
perancangan/design. Tahap kedua yaitu pengembangan media ini diterapkan
mendesain produk yang telah ditentukan. dalam pembelajaran guna mengetahui
Desain produk ini dilakukan melalui dua kelayakan media berbasis multimedia
tahap. Pertama, memilih dan menetapkan interaktif.
software yang akan digunakan. Software Tahap kelima yaitu tahap evaluasi
yang akan digunakan untuk membuat (evaluation). Tahap ini merupakan tahap
video pembelajaran ini antara lain Corel yang dilakukan untuk mengevaluasi
Video Studdie 4, Photoshop, Audacity, proses pengembangan produk sesuai
Macromedia Flash. Kedua, merancang dengan model yang digunakan. Pada
dan mengembangkan naskah dalam tahap ini digunakan evaluasi formatif yang
bentuk flow chart dan storyboard serta bertujuan untuk mengetahui tingkat
RPP penggunaan media. validitas media yang dikembangkan. Ada
Tahap ketiga yaitu tahap beberapa tahapan yang harus dilalui
pengembangan (development). Pada dalam pengembangan media ini meliputi
tahap ini dilakukan pembuatan video tinjauan ahli baik itu ahli media yang
pembelajaran. Pertama, membuat seorang bersertifikasi S2 Teknologi
skenario untuk menggambarkan alur Pendidikan, ahli desain yang seorang
cerita dan gambar yang nantinya tampil bersertifikasi S2 Teknologi Pendidikan,
dalam video pembelajaran. Langkah dan ahli isi merupakan guru mata
kedua, menyiapkan perangkat keras pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD
berupa video camera (Camcorder) Negeri 2 Sukadana yang kemudian
lengkap dengan media penyimpanannya, dilanjutkan dengan uji perorangan dengan
6 siswa kelas III di SD Negeri 2 Dalam penelitian pengembangan
Sukadana, uji kelompok kecil dengan 12 ini digunakan dua teknik analisis data,
siswa kelas III di SD Negeri 2 Sukadana yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif
uji coba lapangan dengan 29 siswa kelas dan analisis statistik deskriptif.
III di SD Negeri 2 Sukadana. Analisis deskriptif kualitatif yaitu
Produk pengembangan berupa suatu cara analisis/pengolahan data
video pembelajaran yang dikemas dalam dengan jalan menyusun secara sistematis
CD ini harus diuji tingkat validitasnya dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-
untuk mengetahui kualitas hasil kategori mengenai suatu objek (benda,
pengembangan video pembelajaran. gejala, variabel tertentu), sehingga
Tingkat validitas video pembelajaran akhirnya diperoleh simpulan umum
diketahui melalui hasil review dari para (Agung, 2012:67). Analisis deskriptif
ahli baik itu ahli isi bidang studi, ahli kualitatif ini digunakan untuk mengolah
desain pembelajaran, dan ahli media data hasil review ahli isi mata pelajaran,
pembelajaran, serta hasil uji coba ahli desain pembelajaran, ahli media
perorangan,uji coba kelompok kecil, dan pembelajaran, uji coba perorangan, uji
uji coba lapangan. Data yang diperoleh coba kelompok kecil, uji coba lapangan.
selanjutnya dianalisis dan digunakan Teknik analisis data ini dilakukan dengan
untuk memperbaiki atau merevisi media mengelompokkan informasi-informasi dari
yang sudah dikembangkan. Pada hasil data kualitatif yang berupa masukan,
akhirnya diharapkan produk yang tanggapan, kritik, dan saran perbaikan
dikembangkan menjadi lebih baik. yang terdapat pada angket/kuesioner.
Metode pengumpulan data yang Hasil analisis ini kemudian digunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah untuk merevisi produk yang
metode wawancara dan angket/kuesioner. dikembangkan.
Metode wawancara adalah suatu metode Selain melakukan analisis
pengumpulan data dengan cara deskriptif secara kualitatif analisis juga
melakukan tanya jawab yang sistematis, perlu dilaksanakan secara kuantitatif.
dan hasil tanya jawab ini dicatat/direkam Agung (2012:67) menyatakan bahwa
secara cermat (Agung, 2012:62). Melalui analisis deskriptif kuantitatif ialah suatu
wawancara dapat diketahui kebutuhan cara pengolahan data yang dilakukan
sekolah terhadap media pembelajaran dengan jalan menyusun secara sistematis
yang dikembangkan. Metode dalam bentuk angka-angka dan atau
angket/kuesioner merupakan cara untuk persentase, mengenai suatu objek yang di
memperoleh atau mengumpulkan data teliti, sehingga diperoleh kesimpulan
dengan mengirimkan suatu daftar umum. Teknik analisis ini digunakan
pertanyaan/pernyataan-pernyataan untuk mengolah data yang diperoleh
kepada responden/subyek penelitian melalui angket dalam bentuk deskriptif
(Agung, 2012:64). Pada penelitian ini, persentase.
kuesioner yang digunakan untuk Untuk dapat memberikan makna
mengumpulkan data hasil review dari ahli dan pengambilan keputusan digunakan
isi bidang studi, ahli desain pembelajaran, ketetapan terhadap hasil review dan uji
ahli media pembelajaran, uji coba coba produk sebagai berikut.
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
uji coba lapangan.
Tabel 1. Konversi PAP Tingkat Pencapaian dengan skala 5
Tingkat
Kualifikasi
Pencapaian (%)
90 100 Sangat baik
80 89 Baik
65 79 Cukup
55 - 64 Kurang
0 - 54 Sangat kurang
PENUTUP
Desain Video Pembelajaran, video. Untuk menampilkan video
pada tahap desain yang dilakukan pembelajaran dibutuhkan perangkat
adalah pembuatan flow chart dan keras (hardware) yang digunakan
story board yang menjadi langkah antara lain : (1) satu buah laptop
dasar dalam proses pembuatan atau Personal Computer (PC)
lengkap dengan Compact Disk sangat baik, dan uji coba lapangan
Room (CD Room) pemutar Compact memperoleh pencapaian tingkat
Disk (CD), (2) satu buah LCD (Liquid persentase sebesar 96,6% berada
Crystal Display) yang berfungsi pada kualifikasi sangat baik. Kelima
untuk menampilkan media dengan penilaian tersebut disertai dengan
ukuran yang lebih besar, (3) satu komentar dan saran oleh para ahli
buah layar proyektor sebagai alat yang dapat dipakai sebagai tuntunan
bantu untuk menampilkan tampilan dalam merevisi Video
yang di pantulkan dari LCD, (4) satu Pembelajaran.
atau dua buah speakers yang Berdasarkan perolehan
berfungsi untuk menampilkan audio persentase nilai hasil uji coba Video
atau suara. Sedangkan perangkat Pembelajaran yang dikembangkan,
lunak (software) yang digunakan dapat disimpulkan bahwa Video
adalah Corel Video Studio 4, Pembelajaran pada mata pelajaran
Audacity, Macromedia Flash, dan Bahasa Indonesia kelas III semester
Adobe Photo Shop. Penelitian genap di SD Negeri 2 Sukadana
pengembangan ini telah Kabupaten Karangasem tahun
menghasilkan produk pelajaran 2012/2013 dengan
pengembangan berupa Video menggunakan model
Pembelajaran berbentuk keping CD pengembangan ADDIE berada
untuk mata pelajaran Bahasa pada kualifikasi baik untuk
Indonesia kelas III di SD Negeri 2 digunakan pada siswa kelas III SD
Sukadana. Negeri 2 Sukadana Kabupaten
Kualitas Video Pembelajaran Karangasem, khususnya pada mata
setelah divalidasi oleh ahli isi/materi pelajaran Bahasa Indonesia pada
pelajaraan Bahasa Indonesia dan materi pembelajaran Berbicara
dikonversikan dengan tabel Melalui Telepon. Video
konversi, persentase tingkat Pembelajaran tersebut tidak perlu
pencapaian 93,3% berada pada direvisi kembali dan layak digunakan
kualifikasi sangat baik. Sedangkan sebagai media pembelajaran saat
dari aspek desain pembelajaran proses belajar mengajar di dalam
kualitas Video Pembelajaran setelah kelas.
divalidasi oleh ahli desain dan Saran yang disampaikan
dikonversikan dengan tabel berkenaan dengan pengembangan
konversi, persentase tingkat Video Pembelajaran ini dibagi
pencapaian 85,7% berada pada menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
kualifikasi baik. Dari aspek media Kepada siswa agar Video
pembelajaran kualitas Video Pembelajaran mata pelajaran
Pembelajaran setelah divalidasi oleh Bahasa Indonesia dapat dijadikan
ahli media dan dikonversikan sebagai sumber belajar yang efektif,
dengan tabel konversi, persentase efesien, menyenangkan, serta dapat
tingkat pencapaian 86,6% berada memberikan pembelajaran yang
pada kualifikasi baik. Sedangkan, lebih bervariasi dari sebelumnya,
pada tahap uji coba terhadap siswa sehingga mampu membangun
Video Pembelajaran berada pada motivasi siswa untuk belajar Bahasa
kualifikasi sangat baik dengan Indonesia. Kepada guru agar
rincian, uji coba perorangan menggunakan sumber belajar lain
memperoleh pencapaian tingkat dan menerapkan multi metode selain
persentase sebesar 97,83% berada memanfaatkan media pembelajaran
pada kualifikasi sangat baik, uji coba ini dalam proses pembelajaran,
kelompok kecil dengan tingkat sehingga aspek kognitif, afektif, dan
pencapaian persentase sebesar psikomotorik siswa dapat
97,16% berada pada kualifikasi berkembang secara seimbang dan
untuk mengajarkan siswa agar dapat rekan-rekan mahasiswa Teknologi
belajar mandiri secara klasikal Pendidikan yang telah ikut
maupun individual. Kepada sekolah membantu dalam penenlitian ini.
agar Video Pembelajaran yang
sudah dikembangan dapat DAFTAR RUJUKAN
digunakan sebagai sumber belajar
dalam proses pembelajaran oleg Agung, A. A. Gede. 2012.
guru dan siswa serta masyarakat Metodologi Penelitian
sekolah pada umumnya. Kepada Pendidikan. Singaraja:
peneliti lain agar penelitian ini Fakultas Ilmu Pendidikan
kedepannya diharapkan pada Undiksha.
pengembangan Video Pembelajaran
dilakukan uji keefektifan media, Arsyad, Azhar. 2005. Media
Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini peneliti Mahadewi, Luh Putu Putrini., dkk.
mengucapkan terima kasih yang 2006. Media Video
setulus-tulusnya kepada: Prof. Dr. I Pembelajaran. Jurusan
Nyoman Sudiana, M.Pd. selaku Teknologi Pendidikan
Rektor Universitas Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Ganesha (UNDIKSHA) yang telah Universitas Pendidikan
memberikan kesempatan kepada Ganesha.
penulis untuk mengikuti pendidikan
pada Jurusan Teknologi Pendidikan Tegeh, I Made. 2010. Penelitian
Fakultas Ilmu Pendidikan. Drs. Ketut Pengembangan (Research
Pudjawan, M.Pd., selaku Dekan and Development). Makalah
Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah disajikan dalam Seminar
banyak memberikan arahan, Jurusan Teknologi
petunjuk, dan saran dalam Pendidikan, Fakultas Ilmu
pelaksanaan penelitian. Drs. I Dewa Pendidikan, Universitas
Kade Tastra, M.Pd., selaku Ketua Pendidikan Ganesha.
Jurusan Teknologi Pendidikan dan Gedung Fakultas Ilmu
pembimbing I yang telah motivasi Pendidikan Universitas
petunjuk dalam pelaksanaan Pendidikan Ganesha.
penelitian, I Kadek Suartama, S.Pd., Singaraja 7 September 2010.
M.Pd., selaku pembimbing II yang
telah banyak memberikan arahan, Tegeh, I M. & Kirna, I M. 2010.
petunjuk, dan saran dalam Metode Penelitian
pelaksanaan penelitian, para Dosen Pengembangan Pendidikan.
di Jurusan Teknologi Pendidikan Singaraja: Universitas
Universitas Pendidikan Ganesha Pendidikan Ganesha.
yang telah banyak motivasi dan