Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan
biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai
aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan
ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79%
dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka
dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari
penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah
disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa
besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang
dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan
minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda
akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei
sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan
teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan administrasi
statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena
sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak
tercakup dalam cakupan ini.
Beberapa metode penelitian kuantitatif yang cukup sering digunakan adalah survei dan
eksperimen.
Metode Survei
Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk
mengumpulkan data. Metode ini adalah yang paling sering dipakai di kalangan mahasiswa. Desainnya
sederhana, prosesnya cepat. Tetapi bila dilakukan dengan sembrono, temuan survei ini cenderung superficial
(dangkal) meskipun dalam analisisnya peneliti menggunakan statistik yang rumit.
Penelitian survei dengan kuesioner ini memerlukan responden dalam jumlah yang cukup agar validitas temuan
bisa dicapai dengan baik. Hal ini wajar, sebab apa yang digali dari kuesioner itu cenderung informasi umum
tentang fakta atau opini yang diberikan oleh responden. Karena informasi bersifat umum dan (cenderung)
dangkal maka diperlukan responden dalam jumlah cukup agar pola yang menggambarkan objek yang diteliti
dapat dijelaskan dengan baik.
Sebagai ilustrasi, lima orang saja kemungkinan tidak mampu memberikan gambaran yang utuh tentang sesuatu
(misalnya tentang profil kesejahteraan pegawai). Tetapi 250 orang mungkin akan lebih mampu memberi
gambaran yang lebih baik tentang profil kesejahteraan pegawai itu. Perlu dicatat, jumlah responden saja belum
cukup memenuhi syarat keterwakilan. Teknik memilih responden (teknik sampling) juga harus ditentukan
dengan hati-hati.
Karena validitas data sangat tergantung pada kejujuran responden maka peneliti sebaiknya juga menggunakan
cara lain (selain kuesioner) untuk meningkatkan keabsahan data itu. Misalnya, peneliti mungkin bertanya kepada
responden tentang pendapatan per bulannya (dalam rupiah). Dalam hal ini, peneliti juga mempunyai sumber
data lain untuk meyakinkan kebenaran data yang diberikan responden (misalnya dengan melihat daftar gaji si
responden di kantornya). Jika hal ini sulit ditemukan maka peneliti terpaksa harus berasumsi bahwa semua data
yang diberikan responden adalah benar. Kita tahu, asumsi semacam ini sering kali menyesatkan.
Kesalahan yang sering dibuat oleh peneliti dalam penelitian survei ini adalah terletak pada analisis data. Peneliti
sering kali lupa bahwa apa yang dikumpulkan melalui kuesioner ini adalah sekedar persepsi tentang sesuatu,
bukan substansi dari sesuatu. Karena itu, kalaupun peneliti menggunakan analisis statistik yang cukup
kompleks (misalnya korelasi atau regresi) maka peneliti harus ingat apa yang dianalisisnya itu tetaplah
sekumpulan persepsi, bukan substansi.
Beberapa tema penelitian dengan menggunakan metode survei adalah sebagai berikut.
1. Survei tentang alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai di semua perguruan tinggi negeri.
2. Survei tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di Bank XY.
3. Analisis terhadap potensi penerimaan calon konsumen terhadap produk baru yang akan diluncurkan.
4. Jajak pendapat masyarakat terhadap metode baru dalam hal penetapan Pajak Pembangunan I.
Dari contoh-contoh di atas, kita sadar bahwa tidak mudah menggolongkan suatu penelitian ke jenis penelitian
tertentu dengan hanya melihat judul atau tema penelitian itu. Jika hanya judul yang kita baca maka kita
sebenarnya bisa memasukkan suatu penelitian ke jenis penelitian mana pun. Karena itu, kita harus bisa
membaca seluruh desain penelitian untuk mengetahui jenis penelitian atau metode yang digunakan seorang
peneliti.
Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat
(kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan variabel Y). Untuk menjelaskan hubungan
kausalitas ini, peneliti harus melakukan kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel
penelitiannya.
Tetapi metode eksperimen tidak hanya digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu dan
lain variabel, tetapi juga untuk menjelaskan dan memprediksi gerak atau arah kecenderungan suatu variabel di
masa depan. Ini adalah eksperimen yang bertujuan untuk memprediksi.
Perlu diingat, dua variabel yang berkorelasi (misalnya tingkat pendidikan berkorelasi dengan tingkat
penghasilan) tidak berarti dua variabel tersebut mempunyai hubungan sebab-akibat. Sebaliknya, dua variabel
yang tidak berkorelasi (zero correlation) bukan berarti sudah tertutup kemungkinan berhubungan sebab-akibat
(Hopkins, et al, 1987). Untuk mengukur korelasi, metode survei mungkin sudah cukup memadai. Tetapi untuk
menjawab Apakah tingkat pendidikan menyebabkan naiknya pendapatan? Diperlukan suatu studi eksperimen
yang sangat ketat aturannya.
Pengertian Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif Beserta
ContohnyaKuantitatif
Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Kali ini kita akan membahas
apa itu penelitian kualitatif dan kuantitatif lengkap beserta contohnya. Karena
mungkin beberapa orang diantara kita masih belum mengetahui akan
pengertian kualitatif dan kuantitatif.
Pengertian dari penelitian kualitatif dan kuantitatif itu memiliki perbedaan yang
mencolok. Tidak usah panjang lebar mari bersama-sama kita simak
pengertian, perbedaan dan contoh penelitian kulitatif dan kuantitatif berikut ini:
Karena dalam metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu
berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi kualitatif ini
bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman yang secara mendalam terhadap
suatu masalah.
Navigasi Tulisan
Cerita Horor Jogja Ini Nyata dan Masih Ada Sampai Saat Ini!
Credits: https://www.satujam.com/penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/
Kali ini ayoksinau.com akan membahas mengenai apa itu penelitian kualitatif dan kuantitatif
lengkap beserta contohnya. Karena mungkin beberapa orang diantara kita masih banyak belum
mengetahui akan pengertian kualitatif dan kuantitatif.
Pengertian dari penelitian kualitatif dan kuantitatif itu mempunyai perbedaan yang mencolok.
Tidak usah panjang lebar mari bersama-sama kita simak pengertian, perbedaan dan contoh
penelitian kulitatif dan juga kuantitatif berikut ini
1.Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Dalam penelitian pada ilmu kependidikan, juga dikenal suatu metode penelitin yang digunakan
dalam pembelajaran, ialah metode peneltian kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif ialah suatu metode penelitian secara definisi dan pelaksanaannya saling bertolak
belakang. Pengertian dari ke dua metode penelitian tersebut adalah:
Metode peneliitian kualitatif lebih suka menggunakan teknik anaalisis yang mendalam ( in-depth
analysis ). Yaitu mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus perkasus.
Karena dalam metodologi kuliitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu berbeda dengan sifat
masalah lainnya. Tujuan dari metodologi kualitatif ini bukan suatu generalisasi akan tetapi
pemahaman yang secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif sendiri berfungsi untuk memberikan kategori substantif dan juga hipotesis
penelitian kualitatif.
Setiap variable yang ditentukan dan diukur dengan memberikan symbol-symbol dan angka yang
berbeda beda sesuai dengan kategori di informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan symbol-symbol atau pun angka tersebut, teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang
belaku umum di dalam suaatu parameter.
Penelitian Kuantitatif ialah metode penelitan yang bersifat deskriptif dan lebih banyak
menggunakan analisis. Penelitan kuantitatif berrtujuan mencari hubungan yang menjelaskan
sebab-sebab dalam fakta-fakta sosial yang terukur, menunjukan hubungan variabel juga
menganalisa.
Tujuan dari metode ini adalah Pemahaman secara luas dan mendalam terhadap
suatu permasalahan secara mendalam pada suatu permasalahan yang sedang dikaji
atau akan di kaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak huruf, kata ataupun
gambar dari pada angka. wikipdia>>
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
from: al-balad.news
Adapun ciri pokok yang terdapat dalam metode penelitian kualitatif ada lima ciri,
antara lain :
Sumber data yang dipakai dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah.
Kajian utama dalam penelitian kualitatif adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam kondisi dan situasi sosial.
Hasil yang didapat segera disusun saat itu juga. Apa yang sudah diamati pada
umumnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana kejadian itu berlangsung.
Hasil analisis data tersebut berupa pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang
sedang diteliti dan disajikan dalam bentuk uraian narasi. Pemaparan data tersebut
biasanya adalah menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah yang sudah
ditetapkan.
Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif bersangkut paut
dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan bukan dari hasil dari suatu
kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan yang sebenarnya tentang
kegiatan, prosedur, tahap-tahap, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dimana
serta pada saat dimana proses itu sedang berlangsung.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris, Peneliti terjun
langsung ke TKP/lapangan, mempelajari suatu proses penemuan yang sedang
terjadi secara alami dengan mencatat, menganalisis, melaporkan dan menarik
kesimpulan dari proses berlangsungnya penelitian tersebut.
Hasil penemuan penelitian dari lapangan dalam bentuk konsep, prinsip, teori
dikembangkan lagi, bukan dari teori yang telah ada. Penelitian kualitatif
menggunakan proses induktif maksudnya dari data yang terpisah-pisah namun
saling berkaitan erat satu sama lain.
5. Mengutamakan makna
Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang Dengan suatu peristiwa
yang akan diteliti tersebut. Contoh: penelitian yang dilakukan tentang peran kepala
sekolah di dalam pembinaan guru. Peneliti memfokuskan perhatiannya pada
pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya.
Selain mencari informasi kepada kepala sekolah, peneliti juga harus mencari
informasi dari guru sebagai bahan perbandingan supaya dapat diperoleh pandangan
mengenai mutu pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Ketepatan
informasi dari partisipan diungkap oleh peneliti supaya dapat menginterpretasikan
hasil penelitian secara tepat dan benar.
From: eMeReR.com
1. Penelitian Fenomenologi
penelitian grounded yaitu tekhnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali
dicetuskan oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian
grounded ini bermaslahat dalam menemukan problem-problem yang muncul dalam
situasi kebidanan serta aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.
3. Penelitian Etnograf
Penelitian tipe ini berusaha untuk memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-
orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya tersebut, mereka
menjadi bagian integral lainnya.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif.
Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori prilaku
kultural.
Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian dari
setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan
holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-perbedaan budaya tersebut dapat
dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai dampak budaya
pada perilaku atau kesehatan manusia.
4. Penelitian Historis
Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau
laporan-laporan verbal. Ada beberapa ciri yang dominan dalam penelitian historis
antara lain:
5. Penelitian Kasus
Subjek yang diteliti sendiri relatif terbatas, namun variabel-variabel serta fokus
yang diteliti sangat luas sekali dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas
serta mendalam mengenai kegiatan yang paling banyak dilaksanakan oleh tenaga
pekerja sosial selama menjalankan tugasnya di camp pengungsi.
6. Inquiry Filosofi
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan proses berpikir
tentang penilaian dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh anggota
disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis yaitu menguji makna serta mengembangkan teori yang
didapat melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan
analisa intelektual atas masalah etik berkaitan dengan andil, hak,tugas,benar dan
salah, kesadaran dan tanggungjawab.
Teori kritik sosial yaitu filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang
unik.Dipandu dengan filsafat dari teori kritik sosial,peneliti mendapatkan
pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi serta bagaimana ia
mengembangkan makna-makna simbolis dalam masyarakat.
Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta kemasyarakatan
pasti di terima apa adanya,tidak didiskusikan terlebih dahulu atau diposisikan
secara dogmatik.
Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak patut
dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat
dibawah pemerintahan yang otoriter.
Artike Terkait: 16+ Contoh Kata Pengantar Makalah, Laporan, Skripsi Yang
Baik dan Benar
jenis-jenis Metode Penelitian Kualitatif
From: blogdoniumarsono.blogspot.com
Menurut para ahli, Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico,
Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From
Theory to Practice, disebutkan kalau etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos
dan graphos.
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau
satu peristiwa tertentu.
Metode Studi kritis yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang
berkembang dari teori kritis, feminis, ras serta pasca modern yang bertolak dari
asumsi kalau pengetahuan itu bersifat subjektif.
Peneliti yang kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas,
status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain sebagainya. Peneliti feminis
umumnya memusatkan perhatiannya terhadap masalah gender, ras, sedangkan
peneliti pasca modern memusatkan perhatian pada institusi sosial dan
kemasyarakatan.
Menurut Peter Salim di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis
yaitu penyelidikan terhadap suatu problem/peristiwa (perbuatan, karangan dan
sebagainya) guna mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab,
sebenarnya, dan lain sebagainya).
Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf yaitu suatu ide atau gagasan yang
relatif sempurna serta bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk
subjektif yang bermula dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-
objek atau benda-benda lewat pengalamannya (setelah melakukan persepsi pada
objek/benda).
Dari dua definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa definisi metode analisis
konsep yakni penelitian yang memfokuskan pada suatu konsep yang sudah ada
sebelumnya, supaya dapat difahami, digambarkan, dijelaskan serta
implementasinya di lapangan.
7. Metode Analisis Sejarah
Penelitian ini mencoba untuk merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang
lampau selengkap dan seakurat mungkin, dan pada umumnya menjelaskan
mengapa hal itu bisa terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis
supaya mampu menggambarkan, menjelaskan, serta memahami kegiatan/peristiwa
yang terjadi beberapa waktu lalu.
Fom: rahasiapenulis.com
Metode Penelitian
Bagikan ini:
1Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di
yang baru)
Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela
yang baru)
Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela
yang baru)
Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela
yang baru)
Terkait
15 Contoh Rumusan Masalah Makalah, Penelitian, Skripsi, Proposal
dalam "Inspirasi"
Cara Mudah Membuat Daftar Isi Agar Otomatis dan Lurus, Gampang
Banget !
dalam "Inspirasi"
Navigasi Tulisan
Innalillahi ! KH Hasyim Muzadi Meninggal Dunia,
Indonesia Kembali Berduka
Sponsored Content
Say Goodbye to Botox. Grandma's Rp495 ribu Trick
Ben Carson Snaps up D.C.-Area Home for a
DiscountMansion Global
Kendall Jenner Buys Emily Blunt and John Krasinskis
Don't Turn Off Your Computer Without Doing This...Web
Life Daily
Chinas Youngest Female Billionaire Selling Sydney Pad
Phinisi yachts say goodbye to hi-tech gadgets and hello to
laidback luxuryTravel Food
Recommended by
2017 GeneratePress