Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu yang sulit dalam analisa kinerja organisasi adalah memilih

perangkat ukuran berdasarkan hasil yang seimbang untuk mengukur

kesuksesan dalam memenuhi tujuan dan sasaran organisasi, terutama yang

berhubungan dengan kinerja organisasi. Kesulitan dalam mengukur kinerja

organisasi pelayanan public sebagian muncul karena tujuan dan misi

organisasi public yang sering kali tidak jelas, tetapi juga bersifat

multidimensional.

Kinerja organisasi sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,

tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Sebagai salah tugas Mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara.

2. Untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan public.

3. Untuk dapat memberikan keputusan bagi pelanggan.

4. Untuk dapat menciptakan struktur organisasi yang lebih baik dimasa yang

akan datang.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang

didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu. Kriteria organisasi dilihat dari sifat kerja sama

yang dilakukan oleh orang-orang tersebut, sifat kerjasama dalam organisasi lebih

bercorak kerja sama assosiatif, dan bukannya kerja sama yang communal atau

kerja sama seperti dalam keluarga.

Tolak ukur kinerja organisasi public berkaitan dengan ukuran keberhasilan

yang dapat dicapai oleh organisasi tersebut. Satuan ukur yang relevan digunakan

adalah efisien pengolahan dana dan tingkat kualitas pelayanan yang dapat

diberikan kepada public.

Setiap organisasi biasanya cenderung tertarik pada pengukuran kinerja

dalam aspek berikut ini ;

1. Aspek financial, meliputi anggaran rutin dan pembangunan dari suatu instansi

pemerintah.

2. Kepuasan pelanggan, dimana dalam globalisasi perdagangan, peran dan posisi

pelanggan sangat krusial dalam penentuan strategi perusahaan. Dengan

demikian banyaknya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas,

maka instansi pemerintahan dituntut secara terus menerus memberikan

pelayanan yang berkualitas prima.

2
3. Operasi bisnis internal, dimana informasi operasi bisnis internal diperlakukan

untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan instansi pemerintah sudah seirama

untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

4. Kepuasan pegawai, dimana dalam dalam setiap organisasi, pegawai

merupakan asset yang yang harus dikelola dengan baik.

5. Kepuasan komunitas, dimana instansi pemerintah tidak beroperasi in vacuum,

artinya kegiatan instansi pemerintah berinteraksi dengan berbagai pihak yang

menaruh kepentingan terhadap keberadaannya.

6. Waktu, dimana ukuran waktu juga merupakan variable yang perlu

diperhatikan dalam desain pengukuran kinerja.

A. INDIKATOR KINERJA ORGANISASI

Kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi organisasi secara

menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang

berkenaan melalui usaha- usaha yang sistematik dan meningkatkan

kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhan

secara efektif, sedangkan indicator kinerja organisasi adalah ukuran kuantitatif

dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan

yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan elemen-elemen indikator

berikut ini:

1. Indikator masukan, yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar organisasi

mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa, yang meliputi

sumber daya manusia, informasi kebijakan, dan sebagainya.

3
2. Indikator keluaran, yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari

suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.

3. Indikator hasil, yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah.

4. Indikator manfaat, yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir

pelaksanaan kegiatan.

5. Indikator dampak, yaitu pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun

negative, pada setiap tingkatan indicator berdasarkan asumsi yang telah

ditetapkan.

Ukuran dari tingkat kinerja suatu organisasi publik secara lengkap sebagai

berikut:

1. Produktifitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisien, tetapi juga

efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio

antar input dan output. Konsep produktivitas kemudian dirasakan terlalu

sempit dan General accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan

suatu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukan seberapa

besar pelayanan public itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah

satu indikator kinerja yang penting.

2. Kualitas pelayanan

Cendrung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja organisasi publik.

Banyak pandangan negative yang terbentuk mengenai organisasi publik

4
muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang

diterima dari organisasi publik. Keuntungan utama menggunakan kepuasan

masyarakat sebagai indicator kinerja adalah informasi mengenai kepuasan

masyarakat seringkali tersedia mudah dan murah dapat diperoleh dari

media massa atau diskusi publik.

3. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat mengenai kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan

prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayan public

sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Resposivitas

dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas

secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi public dalam

menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

4. Akuntabilitas

Konsep akuntabilitas public digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan organisasi public itu konsisten dengan kehendak

masyarakat banyak. Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal

jugaseperti nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Suatu

kegiatan organisasi public memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau

5
kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang

berkembang dal;am masyarakat.

Ada lima dasar yang bisa dijadikan indikator kinerja sector publik antara lain:

1. Pelayanan, yang menunjukkan seberapa besar pelayanan yang diberikan.

2. Ekonomi, yang menunjukkan apakah biaya yang digunakan lebih murah

daripada yang direncanakan

3. Efisien, yang menunjukkan perbandingan hasil yang dicapai dengan

pengeluaran

4. Efektivitas, yang menunjukkan perbandingan hasil yang seharusnya dengan

hasil yang dicapai

5. Equity, yang menunjukkan tingkat keadilan potensial dari kebijakan yang

dihasilkan.

Dalam konteks kinerja birokrasi public di Indonesia, pemerintah melalui

Menteri Pemberdayaan aparatur Negara (Menpan) Nomor 81 Tahun 1995,

telah memberikan rujukan dalam pemberian pelayanan seperti kesederhanaan,

kejelasan, keamanan, keterbukaan, efisiensi, ekonomis, dan keadilan yang

merata.

6
B. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

ORGANISASI

Faktor-faktor yang dominant yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi

meliputi upaya manajemen dalam menerjemahkan dan menyelaraskan tujuan

organisasi, budaya organisasi, dan kepemimpinan yang efektif. Sedangkan

faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja

sebagai berikut:

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode yang digunakan untuk

menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi semakin

berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi tingkat

kinerja organisasi tersebut.

2. Kualitas input atau materil yang digunakan oleh organisasi

3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan

ruanganm dan kebersihan

4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja ada dalam

organisasi yang bersangkutan

5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi

agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.

Faktor-faktor tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal organisasi

maupun faktor eksternal organisasi. Ada yang mempersoalkan peralatan,

sarana, prasarana, atau teknologisebagai faktor dominant, ada yang

mempersoalkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki suatu organisasi,

7
dan ada yang mempersoalkan mekanisme kerja, budaya organisasi, serta

efektivitas kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi.

Kinerja suatu organisasi yang timpang dan tidak optimal, menurut para

pakar organisasi, disebabkan oleh tidak efektifnya pola dan gaya

kepemimpinan, yang pada akhirnya bermuara pada rendahnya kinerja

organisasi secara keseluruhan. Kepemimpinan dianggap sebagai faktor yang

mengisi kekosongan struktur yang ada, memperlancar mekanisme kerja, dan

mampu memberikan motivasi yang efektif bagi karyawan untuk berkarya dan

memberikan prestasi kerja yang tinggi.

B.1. Sumber Daya Manusia

Runtuhnya Orde Baru dan lahirnya Orde reformasi memberi peluang dan

harapan bagi proses perubahan yang mendasar, sehingga diharapkan dapat

membawa masyarakat dan negera ini kearah yang lebih baik. Namun, tidak mudah

mewujudkan kristalisasi menuju suatu kesepakatan atau consensus dari kekuatan-

kekuatan politik yang ada. Sampai sekarang belum tampak adanya komitmen

politik kearah mana masyarakat dan Negara ini akan dibawa.

Menurut Tjokrowinoto, figure atau sosok sumber daya manusia Indonesia

pada abad ke-21 adalah manusia-manusia yang memiliki kualifikasi sebagai

berikut :

1. Memiliki wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku yang

relevan dan mampu menunjang penyampaian sasaran dan bidang tugas dalam

suatu organisasi.

8
2. Memiliki disiplin kerja, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan

dan organisasi.

3. Memiliki rasa tanggung jawab dan pengertian atau pemahaman yang

mendalam terhadap tugas dan kewajiban sebagai karyawan dan unsure

management organisasi.

4. Memiliki jiwa dan kemauan atau hasrat yang kuat untuk berprestasi, produktif

dan bersikap professional.

5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi dan

kemampuan diri pribadi demi kelancaran pelaksanaan tugas organisasi.

6. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidang teknik maupun manajemen

dan kepemimpinan.

7. Memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi dalam bidang tugas dan

memiliki kemampuan ahli teknologi.

8. Memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan konsisten.

9. Memiliki pola piker dan pola tindak yang sesuai dengan visi, misi dan budaya

kerja organisasi.

Masyarakat adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu

organisasi.Aset organisasi yang penting dan harus diperhatikan oleh manajemen

adalah manusia, hal ini bermuara pada kenyataan bahwa manusia merupakan

elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi, manusia membuat tujuan-tujuan,

inovasi, dan mencapai tujuan organisasi.

Dalam mengatur para karyawan, pimpinan (manajer) tidak boleh berpikir

bahwa karyawan-karyawan tersebut hanya merupakan salah satu faktor biaya.

9
Seharusnya karyawan dipandang dari sudut kemanusiaan, yaitu manusia yang

ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya agar mendapat kepuasan materi

maupun non materi dari perusahaan dari tempat ia bekerja

B.2.Struktur organisasi

Suatu organisasi akan menunjukan kinerja yang tinggi jika aspek

kepemimpinan dan struktur memberikan fokus dan pengarahan dalam upaya

mendorong seluruh karyawan pada suatu tujuan yang sama yaitu tujuan

organisasi. Setiap anggota organisasi harus sependapat mengenai siapa pelaku,

apa dan setiap anggota harus menyumbang secara sama dalam berbagai beban

kerja. Disamping itu, anggota organisasi juga menetapkan jadwal, keterampilan

yang disyaratkan untuk dikembangkan, bagaimana mengambil dan memodifikasi

keputusan-keputusan, bagaimana kelompok akan memecahkan konflik, dan

bagaimana menyepakati suatu hal yang spesifik dalam pekerjaan, sehingga untuk

memadu keterampilan individu-individu tersebut diperlukan kepemimpinan dan

strutur yang tepat.

Selanjutnya struktur organisasi berkaitan dengan hubungan relative tetap

diantara tugas-tugas yang ada dalam organisasi.Elemen-elemen utam struktur

organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pembagian tugas

Pembagian tugas berkaitan dengan proses pembagi tugas kedalam suatu

unit-unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil. Semua tugas

dispesialisasikan kedalam derajat yang sama, karena tidak semua orang dapat

10
melakukan sesuatu padahal beberapa tugas sangat berbeda dengan tugas yang

lainnya.Salah satu manfaat utama dari mengorganisasikan tugas adalah bahwa

kelompok orang yang bekerja sama melalui pembagian kerja mampu

menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan bila bekerja sendiri.

2. Departementalisasi

Departementalisasi adalah proses mengkombinasikan tugas kedalam

kelompok-kelompok atau departemen-departemen. Manajer harus membuat

keputusan yang penting berkaitan dengan basis yang tepat untuk pembentukan

departement, dimana isu sentralnya adalah derajat kesamaan dari tugas yang

ada didalam suatu departemen.

3. Rentang kendali

Rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat

dikendalikan dengan efektif oleh seorang atasan. Keputusan rentang kendali

memiliki pengaruh besar terhadap bentuk dan struktur organisasi.Organisasi

yang menggunakan rentang kendali yang luas akan memiliki sedikit tingkata

hierarki karena banyak orang yang berada di bawah seorang supervise atau

atasan. Akibatnya, akan terbentuk struktur organisasi yang datar.Sedangkan

pada rentang kendali yang sempit , masing-masing manajer hanya

membawahi beberapa bawahan saja. Akibatnya, akan terbentuk struktur

organisasi yang tinggi.

11
Besarnya rentang kendali yang efektif dipengaruhi oleh beberapa factor :

a. sifat tugas

b. kemampuan bawahan

c. Kontak dan koordinasi

4. Delekasi wewenang

Faktor keempat dalam mendisain struktur organisasi adalah delegasi

wewenang, dan delegasi wewenang berkaitan dengan lokasi kewenangan

dalam proses pengambilan keputusan atau sejauh mana wewenang

pengambilan keputusan tersebar dalam hierarki organisasi. Kewenangan

pengambilan keputusan yang tersebar dalam hierarki organisasi disebut

desentralisasi. Sedangkan apabila kewenangan dalam proses pengambilan

keputusan hanya berada dalam tingkat atas dalam organisasi disebut

sentralisasi.

5. Mekanisme koordinasi

Organisasi perlu mengkoordinasikan berbagai aktifitas dari pada

anggotanya, serta organisasi menggunakan beraneka ragam organisme

integrasi untuk menghasilkan koordinasi.

Tiga metode untuk melakukan koordinasi :

a. Standarisasi proses kerja

b. Standarisasi hasil

c. Standarisasi keahlian

12
B.3.Kepemimpinan

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal, sebagian besar

ditentukan oleh kepemimpinan yang ada.kepemimpinan adalah kemampuan

pemimpin dalam mempengaruhi orang lain dalam melakukan kerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jadi kepemimpinan merupakan aspek

yang paling nyata dari kegiatan manajemen. Untuk mencapai tujuan ini,

kepemimpinan harus bias bekerja diluar kerja rutin untuk bias menghasilkan

sesuatu yang sifatnya kewirausahaan.

Ada 4 ciri sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan

kepemimpinan dalam organisasi yaitu :

1. Kecerdasan

2. Kedewasaan social dan hubungan social yang luas

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

4. Sikap-sikap hubungan manusiawi

Definisi konsep-konsep yang erat kaitannya dengan kepemimpinan

sebagai berikut :

1. Kekuasaan, adalah kewenangan untuk bertindak bagi pemimpin dalam

menggerakkan orang lain agar menerima dengan ikhlas kehendaknya.

2. Kredibilitas, adalah pondasi kepemimpinan. Tanpa kredibilitas anda tidak

dapat pemimpin, karena dengan kredibilitas para pemimpin mendapat

kepercayaan dan keyakinan.

13
3. Integritas, adalah factor kepemimpinan yang paling penting dengan integritas

kepemimpinan menjadi lengakap, merupakan kesatuan dari perkataan dengan

perbuatan.

4. Kedudukan, adalah sekumpulan tugas dan wewenang seseorang.

5. Jabatan, adalah kekayaan yang telah melembaga dalam suatu instansi atau

telah membudaya dalam masyarakat. Jabatan mencakup tanggung jawab dan

wewenang.

6. Wewenang, adalah suatu bentuk kekuasaan, sering kali dipergunakan secara

lebih luas untuk menunjukan kemampuan manusia menggunakan kekuasan

sebagai hasil dari cirri-ciri seperti pengetahuan atau gelar.

7. Tanggung jawab, adalah hal yang menjadi keharusan memegang jawaban

untuk menerima diri sebagai penyebab utama mengenai suatu kejadian,

menerima diri untuk dibenarkan atau disalahkan mengenai suatu kejadian,

menerima hukuman jika salah melakukan sesuatu, memberi jawaban dan

penjelasan dalam hal tertentu.

8. Kewibawaan, adalah berbagai kelebihan yang dimiliki seseorang sehingga

orang lain dapat mematuhi kehendaknya tanpa tekanan dalam melakukan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

9. Kemampuan, adalah totalitas kekuatan yang dimiliki seseorang untuk

melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.

10. Pengaruh, adalah tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan

perubahan sikap.

14
Persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan 3 hal penting

yaitu :

1. Kekuasaan, yaitu otoritas dan legalitas yang memberikan kewenangan

kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk

berbuat sesuatu.

2. Kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu mengatur

orang lain dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

3. Kemampuan, yaitu segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan

atau keterampilan teknis maupun sosial yang dianggap melebihi dari

kemampuan orang biasa.

B. 4. Kemampuan

Pada dasarnya kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut dapat

dilihat dari dua segi yaitu :

1. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan

kegiatan mental.

2. Kemampuan fisik, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-

tugas yang menuntuk stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan.

15
B. 5. Kemauan

Kemauan atau motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat

upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi. Kemauan atau motivasi kerja

seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor , yaitu :

1. Pengaruh lingkungan fisik, yaitu setiap pegawai menghendaki lingkungan

fisik yang baik untuk bekerja, lampu yang terang, ventilasi yang nyaman,

sejuk, bebas dari suara ganguan berisik dan sebaiknya ada musik.

2. Pengaruh lingkungan social, yaitu sebagai makhluk social dalam

melaksanakan pekerjaan tidak semata-mata hanya mengejar penghasilan saja,

tetapi juga mengharapkan penghargaan oleh pegawai lain.

B. 6. Teknologi

Tekonologi adalah tindakan fisik dan mental oleh seseorang untuk

merubah bentuk atau isi dari objek atau ide. Jadi teknologi dapat dikatakan

sebagai tindakan yang dikerjakan oleh individu atau suatu objek dengan atau

tanpa bantuan alat atau alat mekanikal, untuk membuat beberapa perubahan

terhadapa objek tersebut.

B. 7. Kompensasi

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa

atas kinerja dan bermanfaat baginya. Jika pegawai mendapat kompensasi yang

setimpal dengan hasil kerjanya, maka pegawai dapat bekerja dengan tenang dan

tekun. Akan tetapi bila pegawai merasa kompensasi bila pegawai merasa

16
kompensasi yang diterima jauh dari memadai, maka pagawai berpikir mendua,

yaitu berusaha mencari penghasilan tambahan diluar, sehingga menyebabkan

pegawai sering mangkir.

B. 8. Keamanan

Keamanan pekerjaan adalah sebuah kebutuhan manusia yang fundamental

karena pada umumnya orang mengatakan lebih penting keamanan pekerjaan dari

pada kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, tidak cukup bagi

seseorang dengan hanya terpenuhinya kebutuhan fisik mereka dari hari ke hari,

tetapi merka ingin memastikan bahwa kebutuhan mereka akan terus terpenuhi

dimasa yang akan dating. Seseorang yang merasa aman dalam melakukan

pekerjaan berpengaruh terhadapa kenirjanya.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa, kinerja organisasi public

dinilai baik apabila seluruhnya, atau setidaknya sebagian besar kegiatanya,

didasarkan pada upaya-upaya untuk memenuhi harapan dan keinginan para wakil

rakyat. Semakin banyak tindak lanjut organisasi atas harapan dan aspirasi pejabat

politik, maka kinerja organisasi tersebut dinilai semakin baik.

Kinerja organisasi sangat berpengaruh pada keberhasilan suatu organisasi

tersebut, karena dengan kinerja organisasi yang baik masyarakat atau pelanggan

akan terpenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Berbagai factor yang mempengaruhi kenerja organisasi sesungguhnya

memberikan informasi mengenai prestasi pelaksanaan dari unit-unit organisasi,

dimana organisasi memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas seluruh aktifitas

sesuai dengan tujuan organisasi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 1987. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara.

Jakarta: Rajawali Press.

______, 1998. Kepemimpinan.Yogyakarta : Gajah Mada Univercity Press.

Reksohadiprojo, Sukanto dan T. Hani Hardoko. 1997. Organisasi Perusahaan

Teoti,Struktur dan Perilaku. Yogyakarta.

Hessel Nogi S tangkilisan,2005. Manajement Publik.Grasindo.

Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. Alfabeta.

Dimock-dimock-fox.Administrasi Negara.

www.google.co.id

19

Anda mungkin juga menyukai