PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Udara adalah juga atmosfer yang berada disekeliling bumi yang berfungsi
sangat penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2)
untuk bernapas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan
ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet. Gas-gas lain yang terdapat dalam
udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang
dioksida, amonia dan lain-lain.
Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, tidak
berbau, tidak berwarna maupun berasa. Akan tetapi udara yang benar-banar bersih
sudah sulit diperoleh, terutama dikota-kota besar yang banyak industrinya dan
padat lalu lintasnya. Udar ynag tercemar dapat merusak lingkungan dan
kehidupan manusia. Terjadinya kerusakan lingkingan berarti berkurangnya
(rusaknya) daya dukung alam yang selanjutnya akan mengurangi kualitas hidup
manusia.
Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawa -
129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan
udara, berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak
menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam uadra relatif tinggi dibandingkan
dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses
industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif
sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.
Secara umum terbentuk gas CO adalah melalui proses berikut ini :
O + O2 O3 (ozon)
O3 + NO NO2 + O2
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2
dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan
tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah
bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau
H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) bneda-benda
lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses
kimiawi lainnya.
Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia
(tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm. Gas dari
pada gas SO3. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian
gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian
membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :
Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar pada beberapa kegiatan industri
seperti yang terjadi di negara Eropa Barat dan Amerika, menyebabkan kadar gas
Sox diudara meningkat. Reaksi antara gas Sox denagn uap air yang terdapat
diudara akan membentuk asam sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat
dan asam sulfit turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah
apa yang dikenal denagn Acid Rain atau hujan asam . Hujan asam sangat
merugikan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah. Pada
beberapa negar industri, hujan asam sudah banyak menjadi persoalan yang sangat
serius karean sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan
asam akan mengakibatkan lingkunagn semakin parah.
Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian baru bara yang
digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan lain sebagainya. Belerang
dalam batu bara berupa mineral besi peritis atau FeS2 dan dapat pula berbenruk
mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S. Dalam
proses industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilakna SOx karena
mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses
peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus
menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan
pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida menjadi oksida
logam melalui reaksi berikut :
Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahna
bakar, penyebaran gas SOx, ke lingkungan juga tergnatung drai keadaan
meteorology dan geografi setempat. Kelembaban udara juga mempengaruhi
kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit yang akan
berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam. Hujan
asam inilah yang menyebabkan kerusakan hutan di Eropa (terutama di Jerman)
karena banyak industri peleburan besi dan baja yang melibatkan pemakaian batu
bara maupun minyak bumi di negeri itu.
4. Partikulat
Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan juga
dapat berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang
lebih baik. Pencemaran partikel yang bersaal dari alam contohnya adalah :
1. Debu tanah / pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.
2. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibatletusan gunung
berapi.
3. Semburan uap iar panas disekitar daerah sumber panas bumi didaerah
pegunungan.
Pencemaran partikel yang berasal dari alam sering kali dianggap wajar.
Kalaupun terjadi gangguan terhadap lingkungan yang mengurangi tingkat
kenyamannan hidup maka hal tersebut dianggap sebagai musibah bencana alam.
Pencemaran partikel yang berasal dari alam yang pernah tercatat sebagai suatu
kejadiaan yang hebat adalah pencemaran partikel akibat letusan gunung Krakatau
pada tahun 1885. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar akibat letusan
gunung Krakatau, tidak hanya jatuh disekitar selat Sunda (Jawa Barat dan
Lampung) saja, namun sempat melayang diatmosfer mengelilingi dunia dalam
waktu yang cukup lama sebelum akhirnya jatuh didaratan Eropa.
Partikel sebagai pencemar udara mempunyai waktu hidup, adalah pada saat
partikel masih melayang-layang sebagai pemcemar diudara sebelum jatuh ke
bumi. Waktu hidup partikel berkisar anatra beberapa detik sampai beberapa bulan.
Sedangkan kecepatan pengendapannya tergantung pada ukuran partikel, massa
jenis partikel serta arah dan kecepatan angin yang bertiup. Partikel yang sudah
mati karena jatuh mengendap dibumi, dapat hidup kembali apabila tertiup
oleh angin kencang dan melayang-layang lagi diudara.
Sumber pencemaran partikel akibat ulah manusia sebagian besar berasal dari
pembakaran batu bara, proses industri, kebakaran hutan dan gas buangan alat
transportasi.
a. Oksidan fotokimia
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses
fotomikia, yaitu suatu proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan
mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas
oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan polutan sekunder yang diproduksi
karena interaksi antara polutan primer dengan
b. Hujan Asam
Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik
khusus yang akan menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan
yang lainnya. Karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya
dapat kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa
ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara lain adalah sebagai
berikut:
Sebab- sebab yang mendatangkan terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
Itulah penyebab terjadinya hujan asam secara alami. Kemudian sebab- sebab
tersebut dapat ditimbulkan oleh karena adanya beragam aktivitas manusia maupun
fenomena alam. Beberapa aktivitas manusia dan juga fenomena alam yang dapat
menimbulkan terjadinya hujan asam diantaranya adalah pembakaran BBF, letusan
gunung berapi, kebakaran hutan, peleburan logam, aktivitas pabrik, dan
pembangkit listrik.
Itulah beberapa gas yang terlibat dalam pembuatan atau terjadinya hujan
asam. Ujan asam ini terjadi setelah beberapa gas tersebut akan menghasilkan
hujan asam ketika sudah bertemu antara uap air, sebagai contoh karbondioksida
dan karbondioksida dengan uap air, serta hidrogen sulfida dan sulfur dioksida
dengan uap air.
1. CFC.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah
kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC
digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
misalnya dengan :
4. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil
tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan
sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami
kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak
hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
5. Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan,
kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi
salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan
ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering
disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan
ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu
pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation
Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang
program perlindungan lingkungan dan alam.
6. Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam
memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan.
Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara,
belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat
merusak lingkungan.
Akibat Kerusakan Ozon
2. Pencairan gunung es
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara
ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan
lubang tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal
pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Beberapa langkan yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan ozon adalah
dengan melakukan kegiatan ramah ozon atau ozone friendly dan sosialisasi
untuk mengubah perilaku manusia secara bertahap. Upaya ini harus selalu
menerapkan prinsip 4R, yaityu melakukan: reduce, reuse, recycle,
replace/replant.
Langkah-langkah lain:
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan .
Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang
digunakan.
Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar
dapat masuk dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar
tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi.
Sesuaikan kapasitas kulkas dengan dengan kebutuhan sehingga lebih
efektif.
d. Gas rumah kaca dan Efek rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan
efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan,
tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai
atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida (CO2)
adalah gas terbanyak kedua, yang timbul dari berbagai proses alami seperti:
letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti
tumbuhan).
1. Perubahan Iklim
Perubahan iklim menunjukkan adanya perubahan pada iklim yang
disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan manusia yang
mengubah komposisi atmosfer global dan juga terhadap variabilitas iklim alami
yang diamati selama periode waktu tertentu. Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau
menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air
merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek
insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan
membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-
rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan
menjadi lebih sering.
e. perubahan iklim
Source : https://www.flickr.com/photos/oxfam/3057841579/
1. Aktivitas Manusia
Kegiatan manusia dibumi ini merupakan penyebab utama terjadinya
perubahan iklim, terlebih aktivitas manusia yang mengarah kepada pengrusakan
lingkungan seperti penebangan hutan, pembangun pemukiman didaerah resapan
air, membuang limbah pabrik sembarangan, dan lain sebagainya. Aktivitas-
aktivitas manusia yang tidak memperdulikan lingkungan membuat bumi semakin
tidak ramah kepada manusia dan menjadikan bumi semakin tidak nyaman
ditempati lagi.
2. Pemanasan Global.
Salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi dibumi ini adalah
pemanasan global. Pemanasan global merupakan meningkatnya suhu rata-rata
dipermukaan bumi baik itu darat maupun laut. Pengaruh pemanasan global
terhadap terjadinya perubahan iklim sangat signifikan, contohnya adalah dari
sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pemanasan global dapat meningkatkan
intensitas terjadinya badai. Hal ini membuktikan bahwa anomali iklim dialam ini
seringkali terjadi.