Anda di halaman 1dari 4

KEHAMILAN DENGAN TBC

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1-4

PUSKESMAS H.Moh Apip


Cisompet
GS.S.IP, S.Kep, MSI
NIP.19680819 198803 1
001

Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycrobacterium
tuberculosis complex

Tujuan
Untuk mendeteksi secara dini adanya penyulit pada kehamilan dengan sehingga
dapat melakukan asuhan kebidanan yang tepat dan dapat menekan angka
morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisompet nomor .......... Tahun tentang

Referensi
1. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan

Faktor
1. Kontak dengan penderita tuberculosis
Predisposisi
2. Nutrisi kurang
3. Factor sesio ekonomi
Tanda dan
Gejala utama
Gejala
Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih

Gejala tambahan

Dahak bercampur darah atau batuk darah


Sesak nafas
Bdan lemas
Nafsu makan menurun
Berat badan menurun
Malaise
Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
Demam meriang lebih dari satu bulan
Diagnosis
1. Setiap ibu hamil yang datang dengan tanda dan gejala di atas, dianggap
sebagai tersangka (suspek) T B, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak
secara mikroskopis langsung.
2. Pemeriksaan dahak dengan pewwarnaan BTA dilaukan denggan metode SPS
(Sewaktu-pagi-sewaktu) sebanyak tiga kali pengambilan, yaitu saat pertama
kali berkunjung, kemudian setelang bangun tidur pagi di hari kedua (pot dahak
dibawa pulang), dan disaat menyerahkan pot dahak di hari kedua.
3. Foto radiologi dainggap positif bila ditemukan gambaran infiltrate atau kavitas
4. Diagnosis TB pada pasien dengan HIV negative ditegakkan berdasarkan alur
berikut :
Suspek TB Paru

Pemeriksaan dahak mikrosopis Sewaktu, Pagi, Sewaktu (SPS)

Hasil BTA Hasil BTA Hasil BTA


+++ +-- ---

Antibiotik Non-OAT 2)

Tidak ada Ada


perbaikan perbaikan

Pemeriksanan
dahan mikrosopis

Hasil BTA Hasil BTA


+++ ---

Foto toraks dan


Foto toraks dan
pertimbangan
pertimbangan
dokter
dokter

TB
BUKAN TB

Pada keadaan tertentu dengan keadaan medis spesialistik, alur diagnostic


ini dapat digunakan secara lebih fleksibel : pemeriksaan mikrosopis dapat
dilakukan bersamaan dengan foto toraks dan pemeriksaan lain yang
diperlukan

Keterangan :

Suspek TB Paru : seseorang dengan batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih disertai dengan atau tanpa gejala lain
Antibiotic non OAT : Antibiotik spectrum luas yang tidak memiliki efek anti TB
(jangan gunakan flurokuinolon)
Prosedur TATALAKSANA
A. Tatalaksana Umum :-
B. Tatalaksana Khusus
1. Pengobatan Tb pada ibu hamil pada prinsipnya tidak berbeda dengan
pengobatan Tb pada umumnya. Hanya saja, streptomisin tidak boleh
diberikan karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin
2. Pastikan selama masa pengobatan, pasien di damping oleh seorang
pengawas minum obat (PMO) yang dapat memantau dan mendorong
kepatuhan pasien berobat
3. Untuk kategori 1 (pasienTB baru BTA positif atau pasien TB baru BTA
negative foto toraks positif), ibu diberikan ripamfisin, INH, pirazinamid,
dan entambutol setiap hari selama 2 bulan, dilanjutkan rifampisin dan
INH 3 kali seminggu (intermiten) selama 4 bulan. Dosis yang diberikan
adalah sebagai berikut ;
INH dosis 5 mg/kgBB/hari (untuk pemberian setiap hari) atau 10
mg/kgBB/hari untuk pemberian 3 kali seminggu); maksimum
300mg/hari
Rifampisin 10 mg/kgBB/hari; maksimum 600 mg /hari
Pirazinamid 25 mg/kgBB/hari; maksimum 2000 mg/hari
Etambutanol 15 mg/kgBB
Terapi tersebut dapat diberikan dalam bentuk kombinasi dosis tetap
(KDT) sesuai berat badan ibu seperti di bawah ini :
BB Setiap hari (intensif) Tiga kali seminggu
(kg) selama 56 hari (2 bulan (intermiten) selama 16
pertama) minggu (4 bulan berikutnya)
30-37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
>71 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT

4. Lakukan pemeriksaan dahak kembali di akhir tahap intensif (bulan


kedua). Bila hasil negative, lanjutkan pengobatan tahap berikutnya. Bila
hasil positif, berikan tambahan pengobatan seperti tahap intensif selama
28 hari (OAT sisipan). Setelah selesai, lakukan pemeriksaan dahak
ulangan. Bila negative, lanjutkan pengobatan ke tahap berikutnya. Bila
tetap positif, rujuk pasien ke layanan TB-MDR untuk pemeriksaan
resistensi sambil melanjutkan pengobatan ketahap lanjutan
5. Lakukan pemeriksaan dahak satu bulan sebelum tahap lanjutan selesai
(bulan kelima). Bila hasilnya negative, lanjutan pengobatan. Bila hasilnya
positif, rujuk pasien kelayanan TB-MDR dan mulai pengobatan kategori
kedua.
6. Lakukan pemeriksaan dahak diakhir pengobatan (bulan keenam). Bila
hasilnya negative, pasien dinyatakan sembuh. Bila hasilnya positif, rujuk
pasien ke layanan TB-MDR dan mulai pengobatan kategori 2
7. Setelah lahir, bayi diberikan profilaksis INH (5-10 mg/kgBB/hari) sampai 6
bulan. Vaksinasi BCG segera diberikan setelah pengobatan profilaksis
selesai
8. Ibu hamil dengan tuberculosis kategori 2 (pasien kambu, pasien gagal,
dan pasien putus berobat) dan ibu hamil dengan TB ekstra paru
sebaiknyadirujuk kelayanan TB-MDR untuk mendapatkan penanganan
yang sesuai
Unit Terkait 1. KIA

Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Isi perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai