Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Berdasarkan pada praktikum yag telah dilakukan terhadap katak yang belum mengalami
pemutusan saraf dengan dilkaukan percobaan pemberian rangsang osmotic, rangsangan kimia, dan
rangsangan listrik. Rangsangan osmotic dilakukan pada saraf kanan dan kiri serta pada otot
gastroknemius kanan dan kiri. Rangsangan kimia yang diberikan pada saraf kanan menimbulkan gerak
pada otot kaki sebelah kanan, tetapi tidak gerak otot kiri. Rangsangan kimia yang diberikan pada saraf
kiri menimbulkan gerak pada otot kaki sebelah kiri, tetapi tidak gerak otot kanan. Rangsangan kimia
yang diberikan pada otot gastroknemius kiri menimbulkan gerak pada otot kaki sebelah kiri, tetapi tidak
gerak otot kanan. Rangsangan kimia yang diberikan pada otot gastroknemius kanan menimbulkan gerak
pada otot kaki sebelah kanan, tetapi tidak gerak otot kiri. Rangsangan listrik yang diberikan pada saraf
kiri menimbulkan gerak pada otot kaki sebelah kiri, maupun otot kanan. Rangsangan listrik yang
diberikan pada saraf kiri menimbulkan gerak pada otot kaki sebelah kiri, tetapi tidak gerak otot kanan.
Rangsangan listrik yang diberikan pada otot gastroknemius kiri. Rangsangan listrik yang diberikan pada
otot gastroknemius kanan tidak menimbulkan gerak pada otot kaki sebelah kiri, maupun otot kanan.
Berdasarkan teori rangsangan yang diberikan pada saraf kanan maupun kiri, pada otot gastroknemius
kanan maupun kiri akan menimbulkan efektor pada kaki katak kanan maupun kiri. Akan tetapi
berdasarkan percobaan rangsangan kimia, osmotis, dan listrik tidak semua dapat menimbulkan efektor.
Katak sudah terlalu lemas, rangsangan yang diberikan terlalu lemah, efektor terlalu kecil sehingga tidak
teramati atau otot gastroknemius katak sudah sering terpegang sehingga tubuh katak tidak bisa
mengolah rangsangan yang diberikan sehingga tidak terjadi respon pada tubuh katak.

Anda mungkin juga menyukai