Logic Diagram Dan Relay PDF
Logic Diagram Dan Relay PDF
PENGANTAR
Logic atau logika menurut bahasa adalah sesuatu yang dapat diterima oleh
akal. Namun logic yang dimaksudkan disini adalah logic yang lazim digunakan
dalam dunia keteknikan.
1. Logic diagram
2. Schematic diagram
2. GERBANG LOGIKA
Adalah merupakan komponen dari rangkaian logic berdasarkan rangkaian logic ini
akan terbentuk suatu fungsi fungsi logic yang diaplikasikan pada suatu sistem
peralatan.
RANGKAIAN LOGIKA
Rangkaian Logika secara umum dinamai juga rangkaian pintu (gate circuit) yang
terdiri dari gerbang-gerbang logic, didalam gatecircuit kita tidak perlu mengetahui
bagaimana pengawatan dalamannya, sudah tersedia dalam bentuk I.C
(Integrated circuit) yang perlu diketahui hanyalah bagaimana sinyal-sinyal
masukan pada suatu gatecircuit akan mengeluarkan sinyal keluaran, dimana
sinyal keluaran hubungannya dengan sinyal masukan mempunyai keterkaitan
yang logis dan masuk akal.
AND GATE
OR GATE
NOT GATE
2
F
AND GATE
F
OR GATE
NOT GATE
Tiga komponen dasar pada gambar diatas terlihat suatu black-box dimana F=
sinyal keluaran dari suatu fungsi sinyal-sinyal masukan (A dan B), sedangkan
pada NOT GATE hanya ada satu masukan.
Rangkaian logika bekerja dengan sistem bilangan biner yaitu bilangan basis dua
dengan demikian hanya dikenal bilangan 0 dan 1, bilangan 0 dan bilangan 1
hanya dapat di Interpretasikan dengan dua keadaan misal pada suatu saklar
cuma dikenal membuka (=1) atau menutup (=0) yang merupakan variabelnya,
atau dalam suatu sistem tegangan logic circuit hanya dikenal dengan Low dan
High dimana tegangan 5V=high dan Low = 0V.
AND GATE, Keluaran akan F=1, Jika semua sinyal masukan adalah 1
3
OR GATE, Keluaran akan F=0, Jika semua sinyal masukan adalah 0
Pada gambar tampak dengan jelas bawa keluaran fungsi AND akan sama
dengan satu jika semua sinyal masukan A=1 dan B=1 artinya lampu akan
menyala apabila kontaktor A dan kontaktor B secara simultan dienerjais sehingga
lampu menyala karena dialiri arus dari L1 ke L2 apabila salah satu kontak
normally open (NO) yang terhubung seri dari kontaktor (A atau B) tidak
dienerjais lampu akan padam.
3.2 FUNGSI OR
4
Fungsi OR dengan ilustrasi gambar diatas nampak jelas bahwa lampu akan
padam jika kedua kontak normally open (NO) yang dihubungkan parallel dari
kontaktor (A dan B) dalam keadaan tidak didienerjais. Sebaliknya jika salah satu
kontaktor A atau kontaktor B enerjais maka akan ada aliran arus dari L1 ke L2
sehingga lampu akan menyala. Dari kedua gambar tadi dapat disimpulkan bahwa,
Logic dengan fungsi AND adalah mempunyai ciri-ciri dua atau lebih peralatan
yang terhubung seri, dengan notasi F=A.B identik dengan perkalian. Sedangkan
Logic dengan fungsi OR mempunyai cir-cirii dua atau lebih perlatan yang
terhubung parallel, dengan notasi F=A+B identik dengan penjumlahan.
Suatu Logic NOT atau logic Inversi dapat dibentuk dengan menggunakan kontak
Normally Closed (NC) sebagai pengganti kontak Normally Open (NO) yang
terhubung pada L1 dan L2 dari suatu rangkaian lampu seperti diatas , sebagai
ilustrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Pada gambar ternyata bahwa apabila kontaktor A tidak dienerjais maka lampu
akan nyala sebaliknya apabila kontaktor A dienerjais maka lampu akan padam.
Dengan bantuan Tabel benaran pada gambar dapat mempersingkat penjelasan
dari suatu Logic NOT
Kita dapat juga mengilustrasikan suatu keluaran fungsi invers yang ditimbulkan
dari kontak normaly open (A) dengan bantuan relay kontrol (CR=control relay)
5
disebut NAND, Pada gambar tampak jelas bahwa fungsi NAND adalah Inversi
dari keluaran Fungsi AND
A A
F F F = (A.B)
B = B
A A
F = F F = (A+B)
B B
Gerbang OR Khusus yang disebut juga EX-OR adalah suatu susunan gerbang
yang keluarannya akan F=1, hanya apabila banyaknya logic state =1 yang ada di
jalur masukan berjumlah ganjil.
Fungsi logic Ex-OR Dapat dibangun dari kombinasi fungsi-fungsi logic dengan
kontak-kontak grup yang tersusun secara seri dan paralel seperti pada gambar.
Contoh gambar dibawah ini juga dijelaskan bagaimana fungsi EX-OR dibangun
dari kombinasi gerbang AND, OR dan NOT
Pada gambar diatas jelas bawa satu grup kontak antara NO dan NC dari
Kontaktor A dan kontaktor B dihubungkan paralel sedangkan NO kontaktor A
dihubungkan secara seri dengan NC kontaktor B. Perhatikan juga Tabel benaran
dari Fungsi EX-OR yang terlihat bahwa jika jumlah 1 pada jalur input ganjil maka
output akan menjadi 1.
6
4. ALJABAR BOOLE
Aljabar boole merupakan aljabar saklar sebab Aljabar boole diterapkan terutama
dalam rangkaian yang menerapkan saklar, Aljabar boole diperlukan jika hendak
merancang suatu sistem logic yang lebih besar atau jika hendak membangun
subsistem dari sistem yang sudah ada dalam hal pengembangan suatu power
plant.
Kaidah-kaidah dalam Aljabar boole ada yang menyerupai aljabar biasa ada juga
yang tidak, seperti yang dicontohkan pada identitas-identitas dibawah ini:
A=A (1)
Penulisan A dan B seperti A.B kita sebut sebagai Pekalian logika, sebab perkalian
ini menyerupai perkalian didalam aljaba biasa. Demikian juga dengan penulisan A
atau B sebagai A+B disebut penjumlahan logika, sebab menyerupai penulisan
A+B didalam aljabar biasa
Kita dapat membuktikan bentuk baku atau rumusan tetap dari kaidah-kaidah
diatas (1 s.d 9) dengan bantuan fungsi dari masing-masing tiga komponen dasar
gerbang logika dan karena A adalah bilangan biner maka nilai A akan bervariasi
antara 0 dan 1 asumsikan jika A=0 dan Jika A= 1, yang penjabarannya sebagai
berikut;
Lambang dari kaidah (1) artinya membalik logic masukan sebanyak dua kali
sehingga terjadi bahwa sinyal masukan sama dengan sinyal keluaran, dapat di
buktikan dengan melihat tabel benarannya.
A F1 F2
A F1 F2
0 1 0
1 0 1
7
A A F A A
F=. F=.
0 0 0 A
1 1 1
Terbukti bahwa A.A = A, urutan sinyal input diikuti oleh sinyal output ... kaidah (2)
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=1, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1
A K F A F=.
0 0 0 1
1 0 0
Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=A, artinya jika salah satu dari dua masukan
AND GATE diberi Sinyal tetap dimana sinyal itu = high atau sinyal (1) maka sinyal
output akan mengikuti sinyal input sesuai dengan kaidah (3) yaitu A.1 = A
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=0, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1
A K F
A F=.
0 1 0
0
1 1 1
Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=0, artinya jika salah satu dari dua masukan
AND GATE diberi Sinyal tetap dimana sinyal itu = low atau sinyal (0) maka sinyal
output = 0, tidak perduli sinyal apa yang ada di masukan yang lain atau sinyal
masukan diblok.
Fungsi AND gate dengan dua jalur masukan dimana kedua sinyal masukan saling
berkomplemen artinya jika A=0 maka B=1 demikian sebaliknya
A B F A
F=.
1 0 0
B
0 1 0
Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=0, karna kedua masukan saling
berkomplenen maka salah satu jalur input mengandung sinyal 0 yang mana pada
fungsi AND jika salah satu input mempunyai nilai 0 maka output pastinya
mengeluarkan sinyal 0
8
Untuk kaidah 6 s.d 9 behubungan dengan penjumlahan logika, sehingga
pembuktian harus memakai fungsi OR lalu berikan nilai A=0 selanjutnya A=1
A A F A
F=.
0 0 0
1 1 1
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=0, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1
A K F A
F=.
0 0 0 0
1 0 1
Kesimpulan: Jika salah satu dari dua masukan masukan FUNGSI OR bernilai =0,
maka sinyal keluaran akan sama dengan sinyal masukan artinya meloloskan
sinyal input
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan salah satu masukannya diberi sinyal
konstan (K)=1, apa yang terjadi pada jalur output jika sinyal masukan pada saat
A=0 selanjutnya A=1
A K F A
F=.
0 1 1 1
1 1 1
Kesimpulan: Jika salah satu dari dua masukan masukan FUNGSI OR bernilai =1,
maka sinyal keluaran akan sama dengan sinyal 1, artinya sinyal keluaran akan
memblok sinyal input
Fungsi OR gate dengan dua jalur masukan dimana kedua sinyal masukan saling
berkomplemen artinya jika A=0 maka B=1 demikian sebaliknya
9
A B F A
F=.
1 0 1 B
0 1 1
Dari Tabel benaran terlihat bahwa F=1, karna kedua masukan saling
berkomplenen maka salah satu jalur input mengandung sinyal 0 yang mana pada
fungsi OR jika salah satu input mempunyai nilai 1 maka output pastinya
mengeluarkan sinyal 1
de Morgan salah satu penemu rumus matematika diskrit untuk aplikasinya pada
rangkaian logika, namun disini akan dibahas aplikasi kaidah-kaidah Aljabar Boole
yang lain yang salah satunya dijelaskan oleh de Morgan
A (B+C) = (A B) + (A C) (10)
kaidah-kaidah distributif
A +(B.C) = (A+B) (A+C) (11)
A+A B =A (12)
sifat-sifat absorpsi
A (A + B) = A (13)
A (A+C) = A C (14)
sifat-sifat absorpsi logika
A + (A C) = A+C (15)
A B = A+B (16)
Kaidah-kaidah de Morgan
A+B =A B (17)
Kaidah (10) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut
10
Isilah tabel benaran pada ke dua fungsi diatas sehingga dapt dilihat dengan jelas
bahwa
Kaidah (11) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut
F = A + (B C) F = (A+B) (A+C)
A F A
B
= B
C
C
Isilah tabel benaran pada ke dua fungsi diatas sehingga dapt dilihat dengan jelas
bahwa
11
5.2 SIFAT-SIFAT ABSORPSI
Kaidah (12) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut
A B A.B A+A.B
0 0 0 0 F = A + (A B)
A F
0 1 0 0
1 0 0 1
1 1 1 1 B
Dari Tabel Benaran fungsi terlihat jelas bahwa urutan bit-bit A adalah sama
dengan urutan bit-bit pada kolom A+A.B sehingga dapat disimpulkan bahwa:
A+(A.B) = A.
Sebenarnya fungsi pada Paragraf 6.2 dapat juga dibuktikan dengan cara-cara
seperti pada paragraf 6.1.bahwa A+(A.B) = (A+A).(A+B). Silahkan anda mencoba
sendiri dengan membuat logic diagramnya.
Kaidah (13) dapat dibuktikan dengan menggambarkan logic diagram dari ke dua
persamaan tersebut
Dari Tabel Benaran fungsi (F) diatas terlihat jelas bahwa urutan bit-bit A adalah
sama dengan urutan bit pada kolom A.A+B sehingga dapat disimpulkan bahwa:
A.(A+B) = A. Sebenarnya fungsi pada Paragraf 6.2 dapat juga dibuktikan dengan
cara-cara seperti pada paragraf 6.1.bahwa A.(A+B) = (A.A)+(A.B). Silahkan anda
mencoba sendiri dengan membuat logic diagramnya
Kaidah (14) dapat dibuktikan dengan kaidah (5) bahwa Perkalian antrara A dan
Komplemen A = 0
A (A + C) = A A + A C
A (A + C) = A C
A (A + C) = A C
12
Kaidah (15) dapat dibuktikan dengan kaidah (5) bahwa Penjumlahan antrara A
dan Komplemen A =1
A + (A C) = (A + A) (A + C)
A + (A C) = A C
A + (A C) = A C
Menurut DeMorgan jika keluaran fungsi OR di Invers, maka hasilnya akan sama
dengan keluaran fungsi AND dimana semua sinyal masukan fungsi AND
masing-masing di Invers
Kaidah 17
A+B = A B
Menurut DeMorgan jika keluaran fungsi AND di Invers, maka hasilnya akan
sama dengan keluaran fungsi OR dimana semua sinyal masukan fungsi OR
masing-masing di Invers
A B = A +B Kaidah 16
Jika ingin merancang rangkaian logika akan sangat membantu apabila terlebih
dulu disusun Tabel Benaran yang kemudian berdasarkan Tabel Benaran itu
dibangun rangkaian logika. Dikenal dua persamaan Aljabar Boole pada teknik
perancangan ini yaitu,
13
6.1. Sum of Product
Sum of product atau Minterm disingkat SOP yaitu penjumlahan dari hasil kali,
artinya susunlah bit-bit keluaran dari Tabel Benaran yang bernilai nilai satu, yaitu
F=1 asumsikan keluaran F=1 dari suatu fungsi AND kemudian amati bit-bit
masukan pada baris F=1 seandainya ada sinyal masukan yang mempunyai
bit=0 maka jalur masukan itu harus diberi tanda inversi. Setelah dikumpulkan
sinyal-sinyal keluran yang bernilai satu lalu jumlahkan.
Katup sampah masuk di kontrol oleh rangkain logic dengan persaratan sebagai
berikut, katup akan menutup jikalau lebih dari satu sensor bahan bakar failure
artinya katup akan membuka kalau burner yang menyala paling sedikit dua buah.
Dari sekuensial penyalaan burner dan buka tutup katup sampah masuk harus di
buat dulu Tabel Benarannya seperti diekspresikan dibawah ini,
14
Dari Tabel benaran itu tampak ada empat keluaran yang outputnya=1, seperti
yang dijelaskan dibawa ini. Contoh untuk baris ke-4 A=0, supaya F=1 maka A
dinvers karna keluaran fungsi AND adalah semua sinyal input harus sama dengan
satu
atau dapat juga dibangun dengan Control Relay dengan lampu sebagai indikasi
output
15
Sehingga Rangkaian logic
untuk gate circuitnya
menjadi,
16
Gambar tsb dapat direpresentasikan kedalam bentuk gambar Control Relay yang
lebih sederhana juga
Nama lain dari Sum of Product adalah Maxterm disingkat POS, adalah kebalikan
dari Minterm. Pada cara ini di kumpulkan keluaran F=0, asumsikan keluaran itu
dari suatu fungsi OR, kalau ada bit sinyal masukan =1 maka masukan itu diberi
tanda Invers, kemudian semua keluaran tadi di AND-kan
ABC
17