MAKALAH
ANGGORO ENDRO W
1306484034
ARYA WIDHASWARA
1306484091
IRFAN HARRIDHI
1306484583
M RINANDA BAGUS
1306484886
RIDA RISMAN
1306485182
Tandatangan : Tandatangan :
Tandatangan : Tandatangan:
NPM : 1306484583
Tandatangan :
i Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 1
1.3 Sistematika Penulisan Makalah ...................................................... 2
ii Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami prinsip 5 OECD Corporate Governance
1 Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN
3 Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik
yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan di Bursa Efek di Negara
Lain.
Penyempurnaan peraturan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas keterbukaan informasi dalam laporan tahunan Emiten dan Perusahaan
Publik sebagai sumber informasi penting bagi pemegang saham dan masyarakat
dalam membuat keputusan investasi. Dalam peraturan tersebut antara lain diatur
mengenai kewajiban penyampaian bentuk dan isi laporan tahunan. Beberapa poin
penting perubahan peraturan ini antara lain:
1) Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik (EPP) wajib menyampaikan hardcopy
laporan tahunan sebanyak dua rangkap (satu diantaranya asli) juga
dalam bentuk softcopy paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun
buku berakhir. Laporan tahunan wajib dimuat di website EPP dan
dapat diakses setiap saat. Bagi EPP yang dual listing (terdaftar juga di
bursa Negara lain) dapat mengikuti ketentuan otoritas di Negara lain
tersebut, disampaikan pada tanggal yang sama, dan memuat informasi
yang sama.
Emiten atau Perusahaan Publik (EPP) yang dikecualikan dari
kewajiban menyampaikan laporan tahunan adalah sebagai berikut:
a) Dalam hal Emiten yang hanya menerbitkan Efek Bersifat Utang
dan/atau Sukuk telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang
terkait dengan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang
diterbitkan sampai dengan batas waktu penyampaian laporan
tahunan.
b) Dalam hal EPP menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam
dan LK dalam periode penyampaian laporan keuangan tahunan,
maka EPP dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan
keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK, sepanjang laporan
tahunan dalam bentuk asli sebagaimana dimaksud dalam huruf c
memuat laporan keuangan tahunan dalam bentuk asli.
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dan pejabat (disebut sebagai
akta di bawah tangan).
Hasil Audit dapat digolongkan sebagai akta di bawah tangan dengan
alasan tidak ada keterlibatan dari notaris, atau pejabat pembuat tanah
lainnya. Hasil Audit mungkin juga dapat digolongkan sebagai non akta
karena Hasil Audit hanya memeriksa laporan keuangan yang berisi
pencatatan atau dokumentasi suatu perusahaan. Intinya suatu pihak
dapat menafsirkan dan mengkonstruksikan suatu Hasit Audit
dimasukan ke dalarn golongan apa, akan bergantung pada penafsiran
pihak yang bersangkutan, dan dalam hal ini adalah pengadilan.
Apabila pernyataan atau isi laporan keuangan dan Hasil Audit
didasarkan pada dokumen sumber sekunder atau yang bukan berasal
dari sumber hukum utama kemudian dijadikan sebagai bukti dalam
persidangan, besar kemungkinan pihak lawan akan berkeberatan dan
dapat membuktikan kenyataan sebaliknya. Sebab, bukti yang lebih
kuat menurut hukum pembuktian, yang juga akan mempengaruhi
pertimbangan hakim, adalah bukti yang berasal dari sumber hukum
utama. Merujuk pada ilustrasi pertama mengenai kepemilikan PT A
atas saham dan tanah, maka adalah bijak apabila PT A dalam
menyusun laporan keuangannya dan akuntan publik dalam
mengeluarkan Hasil Audit memperhatikan kepemilikan bukan hanya
berdasarkan perjanjian jual beli dan bukti pembayaran atas saham dan
tanah, tetapi juga berdasarkan daftar pemegang saham yang dimiliki
perseroan dan sertifikat tanah yang bersangkutan (sebagai sumber
hukum utama yang lebih kuat).
4) BUMN: Governance dan Pengendalian Internal oleh Ahmad
Syahroza.
Dalam tulisannya beliau mengangkat mengenai salah satu BUMN
perbankan yang selalu mendapatkan rating baik untuk penerapan
corporate governance tetapi bisa terjadi pembobolan dana di bank
tersebut disertai indikasi yang melibatkan orang dalam perusahaan.
Kemudian muncul pertanyaan, bukankah BUMN dimaksud telah
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Serikat. Ini didasarkan pada teori bahwa investor akan membuat keputusan lebih
dalam investasi jika manajemen mengungkapkan semua informasi yang material
tentang perusahaan tersebut. Perkembangan disclosure selanjutnya terjadi pada
skandal Enron yang merupakan skandal akuntansi terbesar dalam dekade terakhir.
Di Indonesia, skandal Enron membuat Bapepam LK memperketat
berbagai aturan. Diantaranya dengan mengeluarkan aturan tata kelola perusahaan,
memperbaharui aturan pengungkapan, sampai dengan adanya kewajiban untuk
melakukan rotasi dengan kantor akuntan publik sebagai auditor. Standar akuntansi
yang berlaku di Indonesia pun mengalami perkembangan. Yang terakhir adalah
melakukan adopsi dalam rangka konvergensi dengan IFRS. Dengan demikian,
praktik pengungkapan yang sangat berbeda dari satu negara dengan negara lain
sebelum dilakukannya adopsi IFRS, perlahan mulai menyatu. Banyak perusahaan
sudah meningkatkan pengungkapan dengan menggunakan IFRS, mematuhi
ketentuan pasar modal, dan memberikan respon terhadap berbagai permintaan
informasi yang diajukan para investor dan analis.
Sesuai dengan Pedoman Umum GCG, transparansi juga merupakan salah
satu asas yang harus dipenuhi demi terwujudnya GCG. Salah satu langkah untuk
mewujudkan GCG adalah dengan menyediakan informasi publik yang dapat
diakses dengan mudah oleh para pihak yang berkepentingan. Asas transparansi ini
sejalan dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP) dimana salah satu informasi yang wajib disediakan
dan diumumkan secara berkala oleh perusahaan adalah informasi mengenai
laporan keuangan.
Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang diisyaratkan oleh
peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui pengungkapan dan transparansi, diharapkan asimetri informasi
antara manajemen dan para pemangku kepentingan dapat direduksi sehingga
pemangku kepentingan akan memperoleh intensitas informasi yang boleh
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
ada).
10. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Ya
Dewan Komisaris;
Direksi;
Komite Audit;
Komite lain yang dimiliki EPP;
Sekretaris perusahaan;
Unit audit internal;
Sistem pengendalian interen (internal control);
Sistem manajemen risiko;
Perkara penting yang dihadapi oleh EPP,
entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi yang sedang menjabat;
Sanksi administratif ;
Kode etik dan budaya perusahaan (jika ada);
Program kepemilikan saham oleh karyawan
dan/atau manajemen yang dilaksanakan
EPP(jika ada);
Sistem pelaporan pelanggaran (whistle
blowing system) di EPP.
Universitas Indonesia
32
diperkirakan
Hal-hal penting berkaitan dengan Ya
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Latar belakang pentingnya transparansi dan pengungkapan pada suatu
perusahaan adalah didasarkan pada adanya asimetri informasi yang muncul akibat
tidak seimbangnya informasi yang diterima antara principal dan agent sehingga
dapat menyebabkan efek yang negatif bagi perusahaan. Pengungkapan dan
transparansi informasi pada perusahaan juga diperlukan untuk mengurangi
perbedaan yang muncul antara principal dan agent.
Pengungkapan baik yang mandatory maupun voluntary, merupakan suatu
cara untuk menyediakan informasi dalam laporan perusahaan. Informasi ini tidak
hanya terbatas berupa informasi keuangan saja tetapi juga informasi-informasi
lain yang dapat mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan para pemangku
kepentingan perusahaan, misalnya seperti informasi terkait kebijakan perusahaan.
Sedangkan transparansi merupakan suatu bentuk penyediaan informasi
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
pemangku kepentingan.
Berbagai aturan telah dibuat oleh regulator di Indonesia untuk memperkuat
peran dan pelaksanaan transparansi dan pengungkapan ini di dalam praktek bisnis,
demi mendorong terciptanya good corporate governance yang dapat
mengoptimalkan nilai semua pihak yang terkait.
PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN) pada tahun 2006-2007 memiliki
sistem tata kelola perusahaan yang buruk. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
pelanggaran yang dilakukan oleh PT PGN terkait dengan salah satu prinsip
corporate governance yaitu pengungkapan dan transparansi.
Universitas Indonesia
41
DAFTAR REFERENSI
Bapepam LK. 2012. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-
431/BL/2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik.
OECD, 2004, OECD Corporate Governance Principles.
https://andamifardela.wordpress.com/2011/04/10/tujuan-pengungkapan-
akuntansi-dalam-pasar-modal/
http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/transparansi-dan-pengungkapan.html
Universitas Indonesia