Anda di halaman 1dari 7

PEMANTAUAN EKOSISTEM DAN PERKEMBANGAN POPULASI

HAMA SERTA TINGKAT KERUSAKAN OLEH PENYAKIT PADA


TANAMAN JAGUNG ( Zea mays )
(ECOSYSTEM MONITORING AND DEVELOPMENT OF PEST
POPULATION AND LEVEL OF DAMAGE BY DISEASE IN CORN( ( Zea
mays )
Oleh :

Hamzah Rahmatullah
NIM : 201510200311077
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK
Jagung (Zea mays ) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di
dunia, selain gandum dan padi. Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya
produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama merupakan salah satu
kendala utama dalam budidaya jagung dan penyakit tumbuhan dapat didefinisikan sebagai gagalnya
sel atau jaringan melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya.. Maka dari itu . Maka dari itu
dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui status hama yang hidup di suatu areal
budidaya serta untuk mengetahui sebaran dan perkembangan populasinya sehingga dapat
menentukan jaring-jaring kehidupannya dan untuk mengetahui besarnya tingkat kerusakan tanaman
yang disebabkan oleh patogen tanaman sehingga berujung pada bagaimana seseorang berfikir untuk
mampu melakukan pengendalian yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Budidaya
Tanaman Jagung di daerah Pendem yang dilaksanakan pada tanggal 5 - 26 April 2017 dengan cara
mengamati hama dan penyakit apa saja yang telah menyerang tanaman jagung tersebut. Adapun
hasil praktikum menunjukkan bahwa nilai intensitas kerusakan terbesar pada tanaman jagung yang
disebabkan oleh hama ditunjukkan sampel 4 yaitu 9. Dan nilai intensitas kerusakan terbesar yang
diakibatkan oleh penyakit hawar ada pada sampel nomor 5 yaitu 87,5%
Kata kunci : Hama, Lalat buah, hawar, populasi

ABSTRACT
Corn (Zea mays) is one of the most important carbohydrate crops in the world, besides wheat and
rice. Constraints in the cultivation of maize that causes low productivity of corn include pests and
diseases. Pests are one of the main obstacles in corn cultivation and plant diseases can be defined as
the failure of cells or tissues to carry out their physiological functions. Therefore the implementation
of this study is to determine the status of pests that live in a cultivation area and to know the
distribution and development of the population so that it can determine the webs of life and to know
the extent of plant damage caused by plant pathogens that lead to how someone thinks Able to
perform proper control. This research was conducted on Corn Cultivation Land in Pendem area
which was carried out on 5 - 26 April 2017 by observing the pest and disease which have attacked
the corn plant. The results show that the greatest damage intensity value of corn crops caused by
pests is shown in sample 4 that is 9. And the greatest damage intensity value caused by blight disease
is in the sample number 5 that is 87.5%

PENDAHULUAN

Jagung (Zea mays ) adalah salah Bagi penduduk Amerika


satu tanaman pangan penghasil Tengah dan Selatan, bulir jagung
karbohidrat yang terpenting di dunia, adalah pangan pokok, sebagaimana bagi
selain gandum dan padi. sebagian penduduk Afrika dan beberapa
daerah di Indonesia. Di masa kini, jagung
menjadi komponen budidaya jagung terdapat hama yang
penting pakan ternak. Penggunaan selalu ada dimanapun dan menyebabkan
lainnya adalah sebagai sumber minyak kerugian secara ekonomi dengan
pangan dan bahan dasar tepung maizena. persentase yang lebih bersar daripada
Berbagai produk turunan hasil jagung hama lainnya yaitu hama utama jagung
menjadi bahan baku berbagai (Makka, Murni A. dan Wylis Arief R.
produk industri, 2008).
seperti bioenergi, industri Untuk mencegah menyebarnya
kimia, kosmetika, dan farmasi. Dari kerusakan dan kerugian yang
sisi botani dan agronomi, jagung ditimbulkan akibat serangan hama dan
merupakan tanaman model yang penyakit perlu dilakukan usaha
menarik, khususnya di pemantauan dalam suatu kawasan
bidang genetika, fisiologi, ekosistem lahan pertanian. Dinamika
dan pemupukan. Sejak awal abad populasi atau program pemantauan
ke-20 ia menjadi objek ekosistem berhubungan erat dengan
penelitian genetika yang intensif. pengambilan sampel dab sangat
Secara fisiologi, tanaman ini dipengaruhi oleh penyebaran organisme
tergolongtanaman C4 sehingga sangat berupa hama. Maka dari itu
efisien memanfaatkan sinar matahari. dilaksanakannya percobaan ini adalah
Sebagian jagung juga untuk mengetahui status serangga yang
merupakan tanaman hari pendek yang hidup di suatu areal budidaya serta untuk
pembungaannya terjadi jika mendapat mengetahui sebaran dan perkembangan
penyinaran di bawah panjang penyinaran populasinya sehingga dapat menentukan
matahari tertentu, biasanya 12,5 jam jaring-jaring kehidupannya dan untuk
(Aak. 1993). mengetahui besarnya tingkat kerusakan
Kendala dalam budidaya jagung tanaman yang disebabkan oleh patogen
yang menyebabkan rendahnya tanaman.
produktivitas jagung antara lain adalah
serangan hama dan penyakit. Hama METODE PRAKTIKUM
merupakan salah satu kendala utama
dalam budidaya jagung. Banyak jenis Waktu dan Tempat
hama dilaporkan pada tanaman jagung, Percobaan ini dilaksanakan
namun ada beberapa yang menjadi hama dengan mengunjungi langsung lahan
utama, yaitu yang dapat menimbulkan budidaya tanaman jagung yang terdapat
kerusakan secara ekonomis. Penyakit di pendem. Waktu pelaksanaan
tumbuhan dapat didefinisikan sebagai dilakukan pada Rabu, 05 April 2017 dan
gagalnya sel atau jaringan melaksanakan dilakukan pengamatan selama 8 kali
fungsi-fungsi fisiologisnya akibat pengamatan dengan interval 3 hari sekali
gangguan terus menerus oleh agen atau pada pukul 16.00-16.30 WIB.
penyebab primer dan menimbulkan
Alat dan Bahan
gejala (Pracaya, 2007).
Budidaya jagung kadang Adapun alat yang digunakan
terdapat beberapa hama dan penyakit dalam percobaan ini yaitu Camera
yang menyebabkan penurunan hasil dokumentasi, tali rafia atau kertas, dan
panen sampai bisa menyebabkan alat tulis. Sedangkan bahan yang
kegagalan pada budidaya jagung. Dalam
digunakan dalam yakni lahan budidaya di pendem. Selanjutnya menentukan
tanaman jagung yang terdapat di pendem. sampel yang akan diamati selama 8 kali
Tahap Kegiatan pengamatan dan ditandai dengan
Adapun tahapan kegiatan dalam menggunakan tali rafia ataupun kertas
percobaan ini adalah dengan menyiapkan dan mengamati hama dan penyakit apa
alat dan bahan yang diperlukan, saja yang telah menyerang sampel jagung
kemudian mengunjungi lahan pertanian kemudian dicatat pada sebuah kertas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil dalam bentuk tabel dibawah ini

Sampel Hama P2
Lalat Buah
Semut
1 Penggerek Batang 2
Belalang
Kumbang
Lalat Buah
Belalang
2 Kutu Daun Hitam -1

Penggerek Batang
Semut
Kutu Daun Hitam

Penggerek Batang
3 Semut 2

Belalang
Lalat Buah
Belalang
4 Lalat Buah 9
Kutu Daun Hitam
Belalang
Lalat Buah
5 2
Semut
Kutu Daun Hitam
Semut
6 Belalang 6
Lalat Buah
Belalang
7 -1
Kutu Daun Hitam
Semut
Penggerek Batang
Semut
Lalat Buah
8 -7
Penggerek Batang
Belalang

Pengamatan
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8
Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit Hama Penyakit
1 11.11% 66.67% 11.11 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67%
2 18.18% 72.73% 18.18 72.73% 9.09 72.73% 0% 72.73% 0% 72.73% 0% 72.73% 18.18% 72.73% 0% 72.73%
3 0% 70% 0% 70% 10% 70% 0% 70% 0% 70% 10% 70% 0% 70% 0% 70%
4 0% 50% 0% 50% 10% 50% 10 50% 0% 50% 0% 50% 0% 50% 0% 50%
5 0% 87.50% 0% 87.50% 0% 87.50% 0% 87.50% 12.50% 87.50% 0% 87.50% 0% 87.50% 0% 87.50%
6 0% 58.33% 0% 58.33% 8.33 58.33% 0% 58.33% 0% 58.33% 0% 58.33% 0% 58.33% 0% 58.33%
7 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67% 0% 66.67%
8 0% 50% 0% 50% 0% 50% 0% 50% 0% 50% 0% 50% 12.50% 50% 12.50% 50%

Populasi adalah sekelompok Berdasarkan hasil pengamatan


individu sejenis yang terdapat di suatu dan pengolahan data dapat diketahui
daerah tertentu. Populasi dapat bahwa nilai populasi akhir hama atau
didefinisikan pada berbagai skalaruang. disebut P2 pada sampel satu hingga
Bahkan seluruh individu sejenis dapat di delapan secara berurutan adalah 2, -1, 2,
pandang sebagai sebuah populasi. 9, 2, 6, 1, -7. Menurut (Suin, N. M. 2004)
Beberapa populasi lokal atau deme yang apabila P2 lebih besar daripada P1 maka
dihubungkan oleh individu-individu akan terjadi pertumbuhan positif, dan
yang menyebar disebutmetapopulasi. sebaliknya apabila P2 lebih kecil terjadi
Populasi sementara yang terdiri atas pertumbuhan negatif. Pertumbuhan
tahap tertentu dari daur hidup suatu populasi positif terjadi apabila laju
organisme membentuk hemipopulasi. kelahiran dan laju imigrasi lebih besar
Beberapa karakteristik populasi daripada laju kematian dan laju emigrasi,
diantaranya adalah kehidupan, ukuran, dan sebaliknya, pertumbuhan negatif
dispersi, rasio kelamin, struktur atau terjadi apabila jumlah laju kelahiran dan
komposisi umur, dan dinamika laju imigrasi lebih kecil daripada laju
(Campbell, 2010). kematian dan laju emigrasi.
Emigrasi merupakan perpindahan keluar
dari area suatu populasi. (Susanto, Amerika pada 1950-an yang
2000). menyebabkan kehilangan hasil berkisar
Kemudian hama yang antara 20-90%. Tiga spesies dari
menyerang tanaman jagung sangat Helminthosporium yang menyebabkan
bervariasi, mulai dari hama darat maupun penyakit daun di Amerika diantaranya H.
udara. Hama merupakan semua jenis Turcicum, H. Masydis, dan H. carbonum,
binatang yang dapat merusak dan di mana pada bagian utara dikenal
menggangu pertumbuhan tanaman yang sebagai penyabab penyakit hawar daun
sedang dalam pertumbuhan. Hama dapat dan pada bagian selatan sebagai
menyebarkan kerusakan bahkan sampai penyebab penyakit bercak daun
memberikan penyakit pada tanaman. (Semangun S. 1991). Penyakit hawar
Hama yang menyerang tanaman jagung daun ini mampu menyebabkan
diantaranya adalah lalat buah, penggerek kehilangan hasil hingga 50% bahkan
batang jagung, penggerek tongkol dapat menyebabkan kerugian besar bila
jagung, wereng jagung, belalang serangan patogen terjadi sebelum
kumbara, lalat buah, semut, dan kutu pemunculan bunga jantan (Benedikta,
daun. Sedangkan penyakit yang Maria. 2006).
menyerang tanaman jagung diantaranya Berdasarkan data pengamatan,
adalah bulai, hawar daun, busuk pelepah, dapat diketahui bahwa sampel yang
busuk tongkol, penyakit karat, penyakit intensitas kerusakan yang paling besar
gosong, dan busuk batang (Muhidin. adalah sampel 5 dengan nilai inensitas
1993). kerusakan sebesar 87,5%. Dari nilai
Berdasarkan data hasil tersebut daun yang terserang oleh hawar
pengamatan dapat diketahui, hama yang ada 7 daun dan hanya 1 daun yang tidak
menyerang tanaman jagung diantaranya terkena penyakit hawar dari total 8 daun.
adalah penggerek batang, belalang, Kemudian daun yang sedikit terkena
semut, lalat buah, dan kutu daun hitam. penyakit hawar ada pada sampel 4 dan 8
Hama yang paling sering menyerang dengan nilai intensitas kerusakan sebesar
tanaman jagung pada setiap pengamatan 50% dari daun yang ada pada tanaman
ialah lalat buah. jagung.
Lalat buah merupakan salah satu Gejala awal dari penyakit hawar
hama tanaman jagung yang sangat daun ditandai dengan muncul bercak-
merugikan jika keberadaannya tidak bercak kecil, jorong, hijau tua/hijau
segera diantisipasi sejak dini. Pasalnya, kelabu kebasahan. Selanjutnya, bercak-
yang diserang adalah tanaman yang bercak tadi berubah warna menjadi
masih muda atau yang baru muncul di coklat kehitaman. Bercak kemudian
permukaan tanah (Putra, N.S, 1997). membesar dan mempunyai 10 bentuk
Lalat buah menyerang tunas muda pada yang khas, berupa kumparan atau perahu.
jagung yang baru tumbuh. kerusakan Lebar bercak 1-2 cm dan panjang 5-10
akibat hama ini bisa mencapai 80% cm, tetapi lebar dapat mencapai 5 cm dan
(Suputa, dkk. 2006). panjang 15 cm. Spora banyak terbentuk
Kemudian pada pengamatan pada kedua sisi bercak pada kondisi
penyakit yang menyerang paling banyak banyak embun atau setelah turun hujan,
tanaman jagung pada lahan pendem ialah yang menyebabkan bercak berwarna
penyakit hawar daun. Penyakit hawar coklat tua beledu, yang makin ke tepi
daun jagung pertama kali ditemukan di warnanya makin muda. Beberapa bercak
dapat bersatu membentuk bercak yang 2) Intensitas serangan hama dan
lebih besar sehingga dapat mematikan penyakit pada masing-masing
jaringan daun. Adapun cara pengendaian sampel berbeda. Salah satu
penyakit ini adalah dengan penyakit yang paling banyak
menyemprotkan fungisida dengan bahan menyerang tanaman jagung ini
aktif mankozeb dan dithiocarbamate, adalah penyakit hawar daun serta
serta dengan melakukan eradikasi atau hama yang banyak menyerang
pemusnahan pada tanaman yang diduga adalah semut.
terkena penyakit hawar (Benedikta, 3) Nilai inensitas terbesar terhadap
Maria. 2006). kerusakan tanaman jagung akibat
penyakit hawar adalah sampel 5
KESIMPULAN dengan nilai inensitas kerusakan
sebesar 87,5%.
1) Jumlah P2(populasi akhir hama)
tertinggi ada pada sampel dengan
nilai 9 dan yang paling rendah ada
pada sampel 8 dengan nilai -9

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1993. Jagung. Kanisius : Pracaya, 2007. Hama dan Penyakit


Yogyakarta. Tanaman. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Benedikta, Maria. 2006. Pengendalian
Penyakit Hawar Daun Putra, N.S, 1997. Hama Lalat Buah dan
(Helminthosporium turcicum) Pada Pengendaliannya. Yogyakarta :
Jagung Manis Dengan Bakteri Kanisius.
Pemacu Pertumbuhan Tanaman
Semangun S. 1991. Penyakit-Penyakit
[skripsi]. Bogor : Fakultas
Tanaman Pangan di Indonesia.
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Yogyakarta: Gadjah Mada
Campbell, Neil A. 2010.Biologi. Edisi University Press.
Kedelapan. Jilid 3. Erlangga.
Suin, N. M. 2004. Metode Ekologi.
Jakarta.
Andalas University Press: Padang
Makka, Murni A. dan Wylis Arief R.
Suputa, dkk. 2006. Pedoman Identifikasi
2008. Teknologi Budidaya
Hama Lalat Buah.
Jagung. Balai Penelitian dan
Yogyakarta: Universitas Gadjah
Penelitian Pertanian : Jakarta.
Mada.
Muhidin. 1993. Dasar Hama dan
Susanto, Pudyo. 2000. Ekologi Hewan.
Penyakit Tumbuhan. Universitas
Jakarta :Departemen Pendidikan
Muhammadiyah. Malang
Dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai